PENGADILAN PEMERIKSAAN
-- 28
"Sementara aku terus melihat," kata nabi
Daniel, "takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya;
pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya seperti bulu domba; kursi-Nya
dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai
api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia,
dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri dihadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis
Pengadilan dan dibukalah kitab-kitab." (Dan. 7:9,10).
Demikianlah disampaikan kepada nabi itu melalui penglihatan, hari yang
besar dan khidmat di mana sifat-sifat dan hidup manusia diperiksa kembali di
hadapan Hakim segenap dunia, dan kepada setiap orang akan diberikan upah
"menurut perbuatannya." Yang
Lanjut Usianya itu ialah Allah Bapa. Pemazmur berkata, "Sebelum
gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari
selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkau Allah." (Maz. 90:2). Dialah
sumber segala makhluk, dan mata air segala hukum, yang akan memimpin pengadilan
itu. Dan malaikat-malaikat yang kudus, sebagai pelayan-pelayan dan saksi-saksi
berjumlah "seribu kali beribu-ribu dan selaksa kali berlaksa-laksa"
turut menghadiri persidangan ini.
"Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang
dengan awan-awan dari langit seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang
Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya
kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan
bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak
akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah." (Dan.
7:13,14). Kedatangan Kristus yang diterangkan di sini bukan kedatangan-Nya yang
kedua kali ke dalam dunia ini. Ia datang kepada Yang Lanjut Usianya di Surga
untuk menerima kekuasaan dan kemuliaan dan kerajaan, yang akan diberikan
kepada-Nya pada akhir tugas-Nya sebagai Pengantara. Kedatangan inilah, bukan
kedatangan yang kedua kali ke dunia ini, yang diramalkan dalam nubuatan yang
akan terjadi pada akhir masa 2300 hari pada tahun 1844. Dan disertai oleh
malaikat-malaikat surgawi, Imam Besar kita itu memasuki tempat yang maha kudus,
dan di sana tampil di hadapan Allah, ikut pada pelayanan-Nya yang terakhir
untuk manusia -- untuk melakukan pelayanan pengadilan pemeriksaan, dan untuk
mengadakan pendamaian bagi semua yang berhak menerimanya.
Dalam
upacara kaabah di dunia ini, hanya mereka yang datang ke hadirat Allah dengan
pengakuan dosa dan pertobatanlah, yang dosa-dosanya melalui darah korban karena
dosa dipindahkan ke tempat yang kudus, yang mendapat bahagian dalam upacara
pendamaian pada hari itu. Jadi pada hari besar pendamaian yang terakhir dan
pada pengadilan pemeriksaan, kasus yang akan dipertimbangkan hanyalah mereka
yang mengaku umat Allah. Pengadilan orang-orang jahat
adalah pekerjaan terpisah dan tersendiri, dan akan terjadi pada waktu kemudian.
"Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman di mulai dan pada rumah
Allah sendiri yang pertama-tama dilakukan. Dan jika penghakiman itu dimulai
pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada
Injil Allah?" (1 Pet. 4:17).
Buku-buku catatan di Surga, di mana
nama-nama dan perbuatan-perbuatan manusia dicatat, akan menentukan keputusan
pengadilan itu. Nabi Daniel berkata, "Lalu duduklah Majelis Pengadilan,
dan dibukalah kitab-kitab."
Pewahyu, menjelaskan pemandangan yang sama, menambahkan, "Dan
dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati
dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis di dalam
kitab-kitab itu." (Wah. 20:12).
Kitab kehidupan berisi nama-nama semua
orang yang sudah pernah memasuki pelayanan Allah. Yesus menyuruh
murid-murid-Nya, "Bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di
Surga." (Luk. 10:20). Rasul Paulus berbicara mengenai teman sekerjanya
yang setia, "yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan."
(Filipi 4:3). Daniel, memandang kepada "suatu waktu kesesakan besar, seperti
yang belum pernah terjadi," menyatakan bahwa umat Allah akan diluputkan,
"yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam kitab itu."
(Dan. 12:1). Dan Pewahyu mengatakan bahwa mereka yang tertulis namanya "di
dalam kitab kehidupan Anak Domba itu" saja yang boleh memasuki kota Allah.
(Wah. 21:27).
"Sebuah kitab peringatan"
ditulis dihadapan Allah, dalam mana dicatat perbuatan-perbuatan baik mereka
"yang takut akan Tuhan dan bagi orang-orang yang menghormati
nama-Nya." (Mal. 3:16). Kata-kata iman mereka, perbuatan-perbuatan kasih
mereka, dicatat di Surga. Nehemia merujuk ke sini pada waktu ia berkata,
"Ya Allahku, ingatlah kepadaku . . . dan janganlah hapuskan perbuatan
bakti yang telah kulakukan terhadap rumah Allahku." (Nehemia 13:14). Di
dalam kitab peringatan Allah setiap perbuatan kebenaran diabadikan. Di dalamnya
dituliskan setiap pencobaan yang dilawan dan ditahan, setiap kejahatan yang
dikalahkan, setiap perkataan lemah lembut yang diucapkan, semuanya dituliskan
dengan setia menurut waktunya. Dan setiap tindakan pengorbanan, setiap
penderitaan dan kesediahn yang ditanggung demi Kristus, semuanya dicatat.
Pemazmur berkata, "Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku
Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?" (Maz.
56:9).
Ada lagi satu buku catatan dosa-dosa
manusia. "Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang
berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu
jahat." (Pengkh. 12:14). "Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang
harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu
engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum,"
(Mat. 12:36,37), kata Yesus, Juru Selamat.
Maksud-maksud dan motif-motif yang tersembunyi akan tampak dalam daftar
yang tidak boleh salah itu. Karena Allah "akan menerangi, juga apa yang
tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan
di dalam hati.: (1 Kor. 4:5). "Sesungguhnya telah ada tertulis di
hadapan-Ku: . . . atas segala kesalahan
mereka sendiri maupun kesalahan nenek moyangnya, semuanya serentak, firman
Tuhan." (Yes. 65:6,7).
Setiap perbuatan manusia diperiksa
kembali di hadapan Allah, dan didaftarkan sebagai kesetiaan dan ketidaksetiaan.
Di samping setiap nama di dalam kitab-kitab di Surga, dimasukkan dengan tepat
sekali setiap perkataan yang salah, setiap tindakan yang mementingkan diri
sendiri, setiap tugas yang tidak diselesaikan dan setiap dosa yang tersembunyi
serta setiap kepura-puraan. Amaran surgawi dan teguran-teguran yang diremehkan,
waktu-waktu yang disia-siakan, kesempatan-kesempatan yang tidak dikembangkan,
pengaruh yang digunakan untuk kebaikan atau untuk kejahatan dengan
akibat-akibat yang luas, semuanya dicatat oleh malaikat pencatat.
Hukum Allah adalah standar atau ukuran
dengan mana tabiat dan hidup manusia diuji dalam penghakiman itu. Orang bijak
itu berkata, "Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada
perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah
akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu
yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat." (Pengkh. 12:13,14).
Rasul Yakobus menasihatkan saudara-saudaranya, "Berkatalah dan berlakulah
seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan
orang." Yakobus 2:12).
Mereka yang di dalam pengadilan
"dianggap layak" akan mempunyai bahagian dalam kebangkitan
orang-orang benar. Yesus berkata, "Mereka yang dianggap layak untuk
mendapat bagian dalam sunia yang lain itu dan di dalam kebangkitan dari antara
orang mati, . . . mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah
anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan." (Luk. 20:35,36). Dan
sekali lagi Ia menyatakan bahwa
"mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup
yang kekal." (Yoh. 5:29). Orang benar yang mati tidak akan dibangkitkan
sebelum pengadilan dan penghakiman itu selesai pada saat mana mereka dianggap
layak mendapat "kebangkitan kepada hidup." Oleh sebab itu mereka
tidak akan hadir secara pribadi pada persidangan bilamana catatan mereka
diperiksa dan kasusnya diputuskan.
Yesus akan muncul sebagai pembela mereka,
memohon atas nama mereka kepada Allah. "Jika seorang berbuat dosa, kita
mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil." (1
Yoh. 2:1). "Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan
manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke
dalam Surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita."
(Iberani 9:24). "Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna
semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk
menjadi Pengantara mereka." (Iberani 7:25).
Pada waktu kitab-kitab catatan dibukakan
dalam pengadilan, kehidupan semua orang yang percaya kepada Yesus diperiksa
kembali di hadapan Allah. Dimulai dengan mereka yang pertama hidup di dunia
ini, Pembela kita menghadapkan setiap kasus dan setiap generasi dan ditutup
dengan yang masih hidup. Setiap nama disebutkan, setiap kasus diperiksa dengan
cermat. Ada nama-nama yang diterima, ada yang ditolak. Bilamana ada orang-orang
yang dosanya tercatat dalam kitab catatan, yang tidak bertobat dan yang tidak
diampuni, maka namanya akan dihapuskan dari kitab kehidupan, dan catatan
perbuatan-perbuatan baik mereka akan dihapus dari buku peringatan Allah. Tuhan
menyatakan kepada Musa, "Siapa yang berbuat dosa kepada-Ku, nama orang
itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku." (Kel. 32:33). Dan nabi Yehezkiel berkata, "Jikalau
orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan . . . . Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan
ingat-ingat lagi." (Yehez. 18:24).
Semua orang yang telah bertobat dari dosa
dengan sungguh-sungguh, dan oleh iman mengambil darah Kristus sebagai korban
pendamaian mereka, mereka telah memperoleh pengampunan disamping nama mereka
dimasukkan dalam kitab-kitab di Surga; oleh karena mereka telah memperoleh
bahagian dalam kebenaran Kristus, dan tabiat-tabiat mereka didapati selaras
dengan hukum Allah, maka dosa-dosa mereka akan dihapuskan dan mereka akan
dianggap layak menerima hidup kekal. Tuhan menyatakan melalui nabi Yesaya,
"Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku
sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu." (Yes. 43:25). Yesus
berkata, "Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang
demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku
akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya."
(Wah. 3:5). "Setiap orang yang mengakui Aku di hadapan manusia, Aku juga
akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan
manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga."
(Mat. 10:32,33).
Perhatian yang paling dalam yang dinyatakan
di antara manusia mengenai keputusan-keputusan pengadilan duniawi hanya
menggambarkan sangat sedikit perhatian yang ditunjukkan di pengadilan surgawi,
pada waktu nama-nama yang dimasukkan dalam kitab kehidupan diperiksa-ulang
dihadapan Hakim seluruh dunia. Pengantara ilahi menyampaikan permohonan agar
semua mereka yang telah menang oleh iman dalam darah-Nya diampuni
pelanggaran-pelanggaran mereka, agar mereka dikembalikan ke tempatnya di Eden,
dan dimahkotai sebagai pewaris bersama Dia atas "pemerintahan yang
dahulu." (Mika 4:8). Setan, dalam usahanya menipu dan menggoda manusia
umat Tuhan, telah berpikir untuk menggagalkan rencana ilahi dalam penciptaan
manusia. Tetapi Kristus sekarang meminta agar rencana ini diberlakukan,
seolah-olah manusia tidak pernah jatuh. Ia meminta untuk umat-Nya bukan hanya
pengampunan dan pembenaran yang penuh dan sempurna, tetapi memperoleh bahagian
dalam kemuliaan-Nya dan memperoleh tempat duduk di atas takhta-Nya.
Sementara Yesus memohon bagi orang-orang
yang menerima rahmat-Nya, Setan menuduh mereka di hadapan Allah sebagai
pelanggar-pelanggar. Penipu besar itu berusaha menuntun mereka kepada
keragu-raguan, untuk menghilangkan kepercayaan mereka kepada Allah, untuk
memisahkan mereka dari kasih-Nya, dan untuk melanggar hukum-Nya. Sekarang ia
menunjuk kepada catatan kehidupan mereka, kepada cacat tabiat mereka,
ketidakserupaannya dengan Kristus yang telah mempermalukan Penebus mereka,
kepada semua dosa-dosa yang telah digodakannya agar dibuat, dan oleh sebab
semua ini, ia mengatakan bahwa orang-orang itu adalah rakyatnya,
pengikut-pengikutnya.
Yesus tidak memafkan dosa-dosa mereka,
tetapi menunjukkan penyesalan mereka atas dosa mereka itu dan iman mereka, dan
dalam memohon pengampunan bagi mereka Ia mengangkat tangan-Nya yang telah
terluka itu di hadapan Bapa dan malaikat-malaikat suci, sambil berkata,
"Aku mengenal nama-nama mereka. Aku telah mengukirkan mereka di telapak
tangan-Ku. 'Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang
patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.' " )Maz. 51:19). Dan
kepada penuduh umat-Nya Ia mengatakan, "Tuhan kiranya menghardik engkau,
hai Iblis! Tuhan, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah
dia ini puntung yang telah ditarik dari api?" (Zak. 3:2). Kristus akan
memakaikan kepada umat-Nya yang setia kebenaran-Nya Sendiri, agar Ia boleh
mempersembahkan mereka kepada Bapa-Nya sebagai "jemaat di hadapan diri-Nya
dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu." (Epes.
5:27). Nama-nama mereka tetap terdaftar di dalam kitab kehidupan, dan mengenai
mereka ada tertulis, "mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih
karena mereka adalah layak untuk itu." (Wah. 3:4).
Dengan demikian penggenapan sempurna
janji dalam perjanjian yang baru itu digenapi, "sebab Aku akan mengampuni
kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka." (Yer. 31:34).
"Pada waktu itu dan pada masa itu, demikianlah firman Tuhan, orang akan mencari
kesalahan Israel, tetapi tidak didapatnya, dan dosa Yehuda, tetapi tidak ada
ditemukannya, sebab Aku akan mengampuni orang-orang yang Kubiarkan tinggal
hidup." (Yer. 50:20). "Pada
waktu itu tunas yang ditumbuhkan Tuhan akan menjadi kepermaian dan kemuliaan,
dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang
terluput. Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan
disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh
hidup." (Yes. 4:2,3).
Pekerjaan pengadilan pemeriksaan dan
penghapusan dosa akan dilaksanakan sebelum kedatangan Tuhan yang kedua kali.
Oleh karena orang-orang yang sudah mati akan diadili berdasarkan apa yang
tertulis dalam kitab-kitab, maka tidaklah mungkin dosa-dosa manusia dihapuskan
sebelum selesai pengadilan di mana kasus mereka diperiksa. Tetapi Rasul Petrus
dengan jelas mengatakan bahwa dosa-dosa orang percaya akan dihapuskan,
"agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari
semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus." (Kisah 3:19,20). Bilamana
pengadilan pemeriksaan selesai, maka Kristuspun akan datang dan upah-Nya ada
bersama-sama dengan Dia yang akan diberikan kepada setiap orang sesuai dengan
perbuatannya.
Pada upacara kaabah dunia, imam besar,
setelah mengadakan pendamaian bagi orang Israel, keluar dan memberkati
perkumpulan orang Israel. Demikian juga Kristus, pada akhir pekerjaan-Nya
sebagai Pengantara, akan menyatakan diri-Nya sekali lagi "tanpa menanggung
dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia"
(Iber. 9:28), memberkati umat-Nya yang menunggu dengan kehidupan yang kekal
sementara imam, yang memindahkan dosa dari tempat kudus menumpangkan dosa di
atas kepala kambing jantan, demikianlah Kristus akan menempatkan dosa-dosa itu
ke atas Setan, sumber dan biang keladi dosa. Kambing jantan, yang mengangkut
dosa-dosa Israel, diusir "ke tanah yang tandus," (Imamat 16:22)
demikianlah juga Setan, yang menanggung kesalahan dan dosa-dosa yang telah
diperbuat umat Allah oleh karena bujukannya, akan dipenjarakan di dunia ini
seribu tahun lamanya, di dunia yang tidak berpenduduk, dan pada akhirnya ia
akan menanggung hukuman dosa di dalam api yang membinasakan semua orang jahat.
Jadi rencana agung keselamatan akan mencapai puncaknya pada pembasmia dan
penghapusan dosa, dan kelepasan semua orang yang telah mau meninggalkan
kejahatan.
Pada waktu yang ditentukan bagi
penghakiman -- akhir dari 2300 hari pada tahun 1844 -- pekerjaan pemeriksaan
dan penghapusan dosa di mulai. Semua orang yang pernah mengambil nama Kristus
bagi dirinya harus melalui penyelidikan yang teliti. Baik yang hidup maupun
yang sudah meninggal harus dihakimkan "menurut perbuatan mereka,
berdasarkan apa yang tertulis di dalam kitab-kitab."
Dosa-dosa yang belum disesali dan
ditinggalkan tidak akan diampuni, dan dihapuskan dari kitab-kitab catatan,
tetapi akan tetap ada menjadi saksi terhadap orang berdosa itu pada hari Allah.
Mungkin ia telah melakukan kejahatannya itu pada terangnya hari atau pada gelapnya
malam. Tetapi semuanya akan dibukakan dan dinyatakan dihadapan-Nya dengan siapa
kita harus berurusan. Malaikat-malaikat Allah menyaksikan setiap dosa, dan
mencatatnya di dalam catatan yang tidak pernah salah. Dosa bisa saja
disembunyikan, disangkal, ditutupi dan dirahasiakan dari bapa. ibu, isteri,
anak-anak dan rekan-rekan; mungkin tak seorangpun kecuali pelaku kejahatan itu
yang mengetahuinya; tetapi semuanya itu akan terlihat dengan jelas di hadapan
pengetahuan Surga. Kegelapan malam yang paling gelap, kerahasiaan semua tipu
muslihat yang paling licik, tidak cukup untuk menutupi sesuatu pikiran dari
pengetahuan Yang Abadi. Allah mempunyai catatan yang sebenarnya dan yang tepat
mengenai setiap hal yang tidak benar dan setiap perbuatan yang tidak adil. Ia
tidak tertipu oleh kesalehan lahiriah. Ia tidak berbuat salah dalam
pertimbangan-Nya mengenai tabiat. Manusia mungkin tertipu oleh mereka yang
hatinya bejat, tetapi Allah menembusi semua penyamaran dan kepura-puraan, dan
membaca batin manusia.
Alangkah hikmatnya dan hebatnya pemikiran ini!
Hari demi hari, berlalu ke dalam kekekalan, membawa catatan-catatan untuk
kitab-kitab di Surga. Kata-kata yang pernah diucapkan, perbuatan yang pernah
dilakukan, tidak pernah dapat dicabut kembali. Malaikat-malaikat telah mencatat
yang baik maupun yang jahat. Penakluk terbesar dan terkuat di dunia ini
sekalipun, tidak dapat menarik kembali catatan sehari saja. Tindakan-tindakan
kita, perkataan-perkataan kita, bahkan motif kita yang tersembunyi sekalipun,
semuanya mempunyai pengaruh dalam menentukan tujuan, kebahagiaan atau
penderitaan kita. Walaupun kita bisa melupakannya, semuanya itu akan
naik saksi untuk membenarkan atau mempersalahkan kita.
Sebagaimana raut muka seseorang
dilukiskan oleh seorang pelukis dengan ketepatan yang tinggi, demikianlah
tabiat dilukiskan dengan setia di dalam kitab-kitab di atas. Namun, betapa
sedikitnya kekuatiran yang dirasakan mengenai catatan yang akan disaksikan oleh
makhluk-makhluk Surga. Seandainya tabir atau selubung yang memisahkan dunia
yang tampak dari dunia yang tidak tampak dapat dibuka, dan anak-anak manusia
dapat memandang malaikat yang mencatat setiap perkataan dan perbuatan, yang
mereka akan hadapi di depan pengadilan kelak, betapa banyak perkataan yang
diucapkan setiap hari yang harus tidak diucapkan; betapa banyak perbuatan yang
harus tidak dilakukan.
Dalam penghakiman,
penggunaan setiap talenta akan diteliti dengan cermat. Bagaimanakah kita
menggunakan modal yang dipinjamkan Surga kepada kita? Apakah Tuhan pada waktu
kedatangan-Nya menerima bagian-Nya dari bunganya? Apakah kita sudah
mengembangkan kemampuan-kemampuan yang diberikan kepada kita, melalui tangan
dan hati dan otak kita untuk memuliakan Allah dan untuk memberkati dunia ini?
Bagaimanakah kita menggunakan waktu, pena, suara, uang dan pengaruh kita?
Apakah yang sudah kita perbuat bagi Kristus, melalui orang-orang miskin,
orang-orang yang susah dan menderita, yatim piatu, atau janda-janda? Allah
telah membuat kita menjadi tempat penyimpanan firman-Nya yang suci; apakah yang
telah kita lakukan dengan terang dan kebenaran yang telah diberikan kepada kita
yang membuat manusia berhikmat dan menuntun kepada keselamatan? Tidak ada
gunanya hanya mengaku beriman kepada Kristus, hanya kasih yang ditunjukkan
melalui perbuatan, yang dianggap sejati. Dalam pemandangan Surga, hanya kasih
saja yang membuat sesuatu tindakan bernilai. Apa saja yang dilakukan dengan
kasih, betapapun kecilnya bagi pemandangan manusia, akan diterima dan diberi
upah oleh Allah.
Sifat mementingkan diri sendiri manusia
yang tersembunyi tetap nyata di dalam kitab-kitab Surga. Di sana tercatat
tugsa-tugas yang tidak dilaksanakan kepada sesamanya, tentang tuntutan-tuntutan
Juru Selamat yang dilupakan. Dalam kitab itu mereka akan melihat betapa
seringnya waktu, pikiran, dan kekuatan yang menjadi milik Kristus diberikan
kepada Setan. Betapa menyedihkan laporan yang dibawa malaikat ke Surga.
Makhluk-makhluk yang cerdas, yang mengaku pengikut Kristus, begitu larut
mengejar harta duniawi atau kesenangan dan kepelesiran duniawi. Uang, waktu,
dan kekuatan dikorbankan demi penonjolan dan pemanjaan diri, tetapi hanya
sedikit waktu yang digunakan untuk berdoa, untuk menyelidiki Alkitab, untuk
merendahkan diri dan mengakui dosa.
Setan menciptakan berbagai rencana untuk
mengisi pikiran kita, agar tidak memikirkan pekerjaan yang harus dikerjakan
dengan baik. Penipu utama itu membenci kebenaran agung yang menyingkapkan
korban pendamaian, Pengantara Yang Mahakuasa itu. Setan tahu bahwa baginya segala
sesuatu tergantung pada usahanya untuk memalingkan pikiran manusia dari Yesus
dan kebenaran-Nya.
Mereka yang ingin mendapat bahagian
manfaat dari pengantaraan Juru Selamat tidak boleh mengizinkan sesuatupun untuk
mengganggu tugas penyucian yang sempurna dalam takut akan Allah. Jam-jam yang
berharga, gantinya digunakan untuk kepelesiran, pamer, atau mencari keuntungan,
harus digunakan untuk mempelajari Firman kebenaran dengan sungguh-sungguh dan
dengan doa. Pelajaran mengenai tempat kudus dan pengadilan pemeriksaan harus
dimengerti dengan jelas oleh umat Allah. Semua harus mengerti kedudukan dan
pekerjaan Imam Besar Agung mereka. Kalau tidak, tidak mungkin mereka
mengamalkan iman yang diperlukan sekarang ini atau, menempati kedudukan yang
Allah rencanakan bagi mereka. Setiap orang mempunyai jiwa-jiwa yang akan
diselamatkan atau dibiarkan hilang. Masing-masing mempunyai kasus yang akan
diputuskan di pengadilan Allah. Masing-masing harus menghadap Hakim Agung muka
dengan muka. Betapa pentingnya, agar setiap pikiran sering-sering memikirkan
pemandangan yang sungguh-sungguh dan khidmat pada waktu pengadilan dimulai dan
kitab-kitab dibukakan, bilamana, bersama Daniel, setiap orang harus berdiri
sendiri pada hari kesudahan.
Semua orang yang sudah menerima terang
mengenai pelajaran ini harus menyaksikan kebenaran agung yang diberikan Allah
kepada mereka. Tempat kudus di Surga adalah pusat pekerjaan
Kristus demi manusia. Tempat kudus itu menyangkut setiap orang yang hidup di
dunia ini. Ia memperlihatkan rencana keselamatan, membawa kita kepada akhir
zaman dan menyatakan isu kemenangan dalam pertikaian antara kebenaran dan dosa.
Adalah sangat penting agar semua menyelidiki pokok pelajaran ini, dan sanggup
memberi jawaban kepada setiap orang yang bertanya mengenai pengharapan yang ada
pada mereka.
Pengantaraan Kristus bagi manusia di
dalam tempat yang kudus di atas adalah sama pentingnya kepada rencana
keselamatan seperti kematian-Nya di atas kayu salib. Oleh kematian-Nya Ia
memulaikan pekerjaan itu yang sesudah kebangkitan-Nya Dia naik untuk
menyelesaikannya di Surga. Oleh iman, kita harus masuk ke dalam tabir
(selubung), "di mana Yesus sebagai Perintis bagi kita." (Iber.
6:20). Di sana terang dari salib di
Golgota telah dipantulkan. Di sana kita boleh mendapat pemandangan yang lebih
jelas mengenai rahasia penebusan. Keselamatan manusia dicapai dengan biaya tak
terbatas bagi Surga; pengorbanan yang dilakukan sama dengan tuntutan paling
luas hukum Allah yang sudah dilanggar itu. Yesus telah membuka jalan ke takhta
Bapa, dan melalui pengantaraan-Nya keinginan sungguh-sungguh dari semua yang
datang kepada-Nya dalam iman boleh disampaikan ke hadirat Allah. "Siapa
menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya
dan meninggalkannya akan disayangi." (Amsal 28:13). Jika mereka yang
menyembunyikan dan memaafkan kesalahan mereka dapat melihat bagaimana Setan
bersukaria atas mereka, bagaimana ia mencela Kristus dan malaikat-malaikat suci
karena perbuatan-perbuatan mereka, mereka akan segera mengakui dan membuangkan
dosa-dosa mereka. Melalui cacat-cacat tabiat Setan bekerja untuk menguasai
seluruh pikiran, dan ia tahu bahwa jika cacat-cacat ini dipelihara, maka ia
akan berhasil. Oleh sebab itu, ia terus berusaha menipu pengikut-pengikut
Kristus dengan tipu muslihatnya yang berbahaya sehingga mustahil bagi mereka
mengalahkannya. Tetapi Yesus memohon demi pengikut-pengikut-Nya dengan
tangan-Nya yang luka dan dengan tubuh-Nya yang memar. Dan Ia menyatakan kepada
semua yang mau mengikut Dia, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu" (2
Kor. 12:9). "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku
lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk
yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." (<at. 11:29,30). Kalau
begitu, janganlah seorangpun menganggap bahwa cacat-cacat mereka tidak bisa
disembuhkan. Allah akan mengaruniakan iman dan rahmat untuk mengalahkan
cacat-cacat itu.
Kita sekarang hidup
pada hari pendamaian yang besar. Dalam acara di kaabah duniawi, sementara imam
besar mengadakan pendamaian bagi orang-orang Israel, semua diharuskan
merendahkan diri mereka oleh pertobatan dari dosa dan merendahkan diri di
hadirat Tuhan agar mereka tidak dipisahkan dari antara umat itu. Denagn cara
yang sama, semua yang mau agar namanya tetap tertulis di dalam kitab kehidupan,
sekarang harus, dalam hari-hari terakhir masa percobaan itu merendahkan diri
mereka di hadirat Allah oleh menyesali dosa-dosa dan bertobat dengan
sungguh-sungguh. Harus ada penyelidikan hati yang sungguh-sungguh dan mendalam.
Roh semberono dan menganggap enteng yang dimanjakan oleh banyak yang mengaku
Kristen harus ditinggalkan. Ada peperangan yang sungguh-sungguh yang harus
dihadapi semua orang yang mau mengalahkan kecenderungan-kecenderungan jahat
yang mau menguasainya. Pekerjaan persediaan adalah pekerjaan individu,
perseorangan. Kita tidak diselamatkan secara kelompok. Kesucian dan penyerahan
seseorang tidak akan bisa memenuhi kebutuhan ini pada orang lain. Walaupun
seluruh bangsa melewati pengadilan di hadirat Allah, namun Ia akan memeriksa
kasus setiap orang dengan sangat teliti seolah-olah tidak ada lagi orang lain
yang hidup di atas dunia ini. Setiap orang harus diuji, dan didapati
"tanpa cacat atau kerut atau yang serupa dengan itu" (Epes. 5:27).
Betapa khidmatnya pemandangan yang
berhubungan dengan pekerjaan penutup pendamaian itu. Betapa pentingnya
kepentingan-kepentingan yang terlihat di dalamnya. Pengadilan sekarang sedang
berlangsung di dalam tempat kudus di atas. Pekerjaan ini telah berlangsung
selama bertahun-tahun. Tidak lama lagi -- tak seorangpun tahu berapa lama lagi
-- akan berlanjut kepada kasus orang yang masih hidup. Di hadirat Allah yang
dahsyat hidup kita akan diperiksa atau dikaji-ulang. Pada waktu ini di atas segalanya
penting bagi setiap jiwa untuk memperhatikan amaran Juru Selamat,
"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah
waktunya tiba." (Mark 13:33).
"Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti
pencuri, dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang
kepadamu." (Wah.
3:3).
Pada
waktu pekerjaan pengadilan pemeriksaan berakhir, maka nasib semua orangpun akan
ditentukan, kepada kehidupan atau kematian. Masa percobaan atau pintu kasihan
ditutup sejenak sebelum Tuhan tampak di awan-awan di langit. Kristus dalam
Wahyu dengan melihat kedepan kepada waktu itu, mengatakan, "Barangsiapa
yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiap yang cemar,
biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat
kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!
Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada
setiap orang menurut perbuatannya." (Wah. 22:11,12).
Orang
benar dan orang jahat masih akan hidup di dunia ini dalam kedaan mereka yang
fana -- manusia akan menanam dan membangun, makan dan minum, semuanya tidak
sadar bahwa keputusan terakhir yang tidak bisa diubah telah dibuat di tempat
kudus di atas. Sebelum air bah, sesudah Nuh masuk ke dalam bahtera, Allah
menutupnya di dalam, sementara orang fasik di luar. Tetapi untuk selama tujuh
hari lamanya orang-orang meneruskan ketidakperdulian mereka, kehidupan mereka
yang cinta kepelesiran, dan ejekannya terhadap amaran pengadilan yang
mengancam, tidak mengetahui bahwa kebinasaannya telah ditetapkan. "Demikian pulalah halnya kelak," kata Juru Selamat, "pada
kedatangan Anak Manusia." (Mat. 24:39).
Secara diam-diam, tidak diketahui seperti pencuri di tengah malam, akan
datang saat yang menentukan yang menandakan penentuan nasib semua orang,
penarikan terakhir tawaran rahmat kepada orang berdosa.
"Karena itu
berjaga-jagalah . . . supaya kalau Ia
tiba-tiba datang jangan kamu didapati-Nya sedang tidur." (Mark. 13:35,36).
Sangat berbahaya keadaan mereka, yang menjadi lelah dalam penantian mereka,
lalu berpaling ke penarikan-penarikan dunia ini. Sementara pengusaha-pengusaha
sibuk dengan usaha mereka mencari untung, sementara orang-orang yang mencintai
kepelesiran memanjakan diri mereka, sementara gadis-gadis tergila-gila dengan
pakaian dan perhiasan -- mungkin pada waktu itulah Hakim seluruh dunia itu
mengumumkan keputusan, "tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati
terlalu ringan." (Dan. 5:27).
ARTIKEL LAINNYA....
No comments:
Post a Comment