Ads Google

Showing posts with label KISI KISI UJIAN NASIONAL. Show all posts
Showing posts with label KISI KISI UJIAN NASIONAL. Show all posts

Monday, February 11, 2019

KUMPULAN BANK SOAL KISI-KISI UN KEPERAWATAN

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

1.       FUNGSI DAN PERAN PERAWAT

2.      KONSEP STRESS DAN ADAPTASI

3.       PENGGOLONGAN OBAT

4.       BAHAN BAHAN BERBAHAYA BAGI MAKHLUK

5.       FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

6.       KONSEP SEHAT SAKIT

7.       ETIKA KEPERAWATAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

8.       MENGUMPULKAN DATA MELALUI ANAMNESA DAN PENGKAJIAN FISIK

9.       PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

10.   DOKUMENTASI SESUAI DENGAN PEDOMAN

11.   PROSES MENSTRUASI

12.   PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DENGAN RESIKO TINGGI

13.   KLASIFIKASI KELUARGA BENCANA

14.   PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

15.   PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DAN GANGGUAN PADA ORANG DEWASA

ILMU PENYAKIT DAN PENUNJANG DIAGNOSTIK

16.   ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

17.  SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

18.   OBAT, RESEP DAN DOSIS

19.   ALAT-ALAT LAB UNTUK PROSEDUR SEDERHANA

20.  SISTEM INTEGUMENTARI

21.   PEMERIKSAAN (GLUKOSA, PROTEIN, KOLESTEROL, ASETON, BILORUBIN, UROBILIN, DAN UROBILINOGEN

22.   PENYAKIT INFEKSI DAN MENULAR

KETRAMPILAN DASAR DAN TINDAKAN KEPERAWATAN

23.   TANDA-TANDA VITAL

24.   PERSONAL HYGIENE (MEMANDIKAN, CUCI RAMBUT, ORAL HYGIENE/VULAVA/PERINEAL)

25.   PEMBERIAN OBAT (ORAL, SUBLINGUAL, TOPIKAL DAN DROP)

26.   MOBILISASI PASIF DAN AKTIF

27.   CAIRAN DAN NUTRISI PER ORAL

28.   RASA AMAN DAN NYAMAN (LAKEN RESTRAIN,, AMBULASI DAN MOBILISASI)

29.   MENENTUKAN PERAWATAN LUKA (KERING,BASAH, TERTUTUP DAN TERBUKA)

30.   ELIMINASI BAB & BAK TANPA KOMPLIKASI

31.   PEMBERIAN 02 DENGAN NASAL KANUL DAN MASKER

32.   NYERI DAN PENANGANANNYA (FARMAKOLOGIS & NON FARMAKOLOGIS)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

33.   P3K

34.   ALAT PELINDUNG KERJA

35.   KEBUTUHAN GIZI

36.   LIMBAH DAN CARA PENGELOLAAN LIMBAH

37.   KIA

38.   SISTEM PELAYANAN KESEHATAN UTAMA

39.   UKS, GIGI, MATA DAN JIWA

40.   SANITASI LAB DAN RUANG KERJA

KUMPULAN MATERI KEPERAWATAN KISI - KISI UN 2019

 

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

1.       FUNGSI DAN PERAN PERAWAT

2.       KONSEP STRESS DAN ADAPTASI

3.       PENGGOLONGAN OBAT

4.       BAHAN BAHAN BERBAHAYA BAGI MAKHLUK

5.       FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

6.       KONSEP SEHAT SAKIT

7.       ETIKA KEPERAWATAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

8.       MENGUMPULKAN DATA MELALUI ANAMNESA DAN PENGKAJIAN FISIK

9.       PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

10.   DOKUMENTASI SESUAI DENGAN PEDOMAN

11.   PROSES MENSTRUASI

12.   PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DENGAN RESIKO TINGGI

13.   KLASIFIKASI KELUARGA BENCANA

14.   PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

15.   PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DAN GANGGUAN PADA ORANG DEWASA

ILMU PENYAKIT DAN PENUNJANG DIAGNOSTIK

16.   ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

17.   SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

18.   OBAT, RESEP DAN DOSIS

19.   ALAT-ALAT LAB UNTUK PROSEDUR SEDERHANA

20.   SISTEM INTEGUMENTARI

21.   PEMERUKSAAN (GLUKOSA, PROTEIN, KOLESTEROL, ASETON, BILORUBIN, UROBILIN, DAN UROBILINOGEN

22.   PENYAKIT INFEKSI DAN MENULAR

KETRAMPILAN DASAR DAN TINDAKAN KEPERAWATAN

23.   TANDA-TANDA VITAL

24.   PERSONAL HYGIENE (MEMANDIKAN, CUCI RAMBUT, ORAL HYGIENE/VULAVA/PERINEAL)

25.   PEMBERIAN OBAT (ORAL, SUBLINGUAL, TOPIKAL DAN DROP)

26.   MOBILISASI PASIF DAN AKTIF

27.   CAIRAN DAN NUTRISI PER ORAL

28.   RASA AMAN DAN NYAMAN (LAKEN RESTRAIN,, AMBULASI DAN MOBILISASI)

29.   MENENTUKAN PERAWATAN LUKA (KERING,BASAH, TERTUTUP DAN TERBUKA)

30.   ELIMINASI BAB & BAK TANPA KOMPLIKASI

31.   PEMBERIAN 02 DENGAN NASAL KANUL DAN MASKER

32.   NYERI DAN PENANGANANNYA (FARMAKOLOGIS & NON FARMAKOLOGIS)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

33.   P3K

34.   ALAT PELINDUNG KERJA

35.   KEUBUTUHAN GIZI

36.   ILMBAH DAN CARA PENGELOLAAN LIMBAH

37.   KIA

38.   SISTEM PELAYANAN KESEHATAN UTAMA

39.   UKS, GIGI, MATA DAN JIWA

40.   SANITASI LAB DAN RUANG KERJA

Thursday, March 22, 2018

Wednesday, March 14, 2018

Beberapa Istilah Yang Ada Hubungannya Dengan Kegunaan Simplisia Dan Nama Penyakit


1. Amara: Menambah nafsu makan / pahitan
2. Anhidrotika: Mengurangi keluarnya keringat
3. Stomakika: Memacu enzim – enzim pencernaan
4. Analgetika: Mengurangi rasa nyeri
5. Antelmintika: Membasmi cacing dari dalam tubuh manusia
6. Anti fungi: Membasmi jamur, terutama jamur pada kulit, misalnya panu .
7. Anti hipertensi: Menurunkan tekanan darah.
8. Anti piretika: Menurunkan suhu badan
9. Anti emetika: Mencegah atau menghilangkan mual atau muntah
10. Anti diare: Menghentikan buang air besar , mencret atau murus
11. Anti neuralgia: Menghilangkan rasa sakit / nyeri di kepala
12. Anti reumatika = Menghilangkan rasa sakit pada encok / rematik
13. Anti spasmodika = Pereda / pelawan keadaan kejang pada tubuh (pereda kejang)
14. Anti septika= Membasmi kuman ( desinfektika )
15. Antidotum= Penawar racun
16. Antitusif= Pereda batuk
17. Ekspetoransia= Mengurangi batuk berdahak
18. Anti diabetika =Untuk mengobati kencing manis
19. Anti hemoroida =Untuk mengobati wasir
20. Anti iritansia =Mencegah perangsangan pada kulit dan selaput lendir
21. Astringensia= Menciutkan selaput lendir atau pori / pengelat
22. Cardiaka= Untuk jantung
23. Cardiotonika= Untuk penguat kerja jantung
24. Cholagoga= Membantu fungsi dari empedu
25. Dismenorrhoe= Untuk mengobati nyeri haid
26. Diaforetika =/ Sudorifika Memperbanyak keluarnya keringat / peluruh keringat
27. Digestiva= Merangsang pencernaan makanan
28. Diuretika= Melancarkan keluarnya air seni / peluruh air seni
29. Dilatator= Melebarkan pembuluh darah
30. Depuratif= Pembersih darah
31. Emenagoga= Memperbanyak keluarnya haid / peluruh haid
32. Emetika= Menyebabkan muntah
33. Gonorrhoe= Kencing nanah
34. Hair tonic= Menguatkan atau menyuburkan rambut
35 Holitosis= Menyegarkan nafas
36. Hemostatika= Menghentikan perdarahan
37. Insektisida= Membasmi serangga
38. Konstipasi= Sembelit / susah buang air besar
39. Karminativa= Mengeluarkan angin dari dalam tubuh manusia
40. Laktagoga= Memperlancar air susu ibu
41. Laktifuga= Menghentikan atau mengurangi air susu ibu
42. Litotriptika= Menghancurkan batu pada kandung kemih
43. Laxantia=, laksativa,purgative, Melancarkan buang air besar / pencahar
44. Skorbut= Sariawan, gusi berdarah karena kekurangan vitamin C
45. Vasodilatansia= Memperlebar pembuluh darah
46. Nephrolithiasis =Penyakit kencing batu
47. Urolithiasis =Adanya batu dalam saluran air kemih
48. Parkinson= Penyakit dengan ciri adanya tremor (gemetar), tangan serta
kaki bergemetaran pada waktu diam
49. Parkinsonisme= Penyakit yang mirip parkinson
50. Parasimpatolitika=Pelawan efek perangsang saraf parasimpatik
51. Pertusis= Batuk rejan / batuk seratus hari
52. Roboransia =/ tonikum Obat kuat
53. Skabicida =Obat kudis
54. Sedativa= Obat penenang
55. Hipotiroidisme= Kekurangan aktivitas dari kelenjar gondok
56. Trikhomoniasis =Penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur yang hidup di atas
kulit (dermatofyt), jamurnya adalah Trichofyton

Ref: Farmakognosi Jilid 1

Materi Tentang Wabah, Epidemi, Endemik, Pandemi

            Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Wabah dipelajari dalam epidemiologi.
            Dalam epidemiologi, epidemi (dari bahasa Yunani epi- pada + demos rakyat) adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia, dalam suatu periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju "ekspektasi" (dugaan), yang didasarkan pada pengalaman mutakhir. Dengan kata lain, epidemi adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incidence rate (bahasa Inggris; "laju timbulnya penyakit").
            Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat dikatakan sama dengan epidemi, yaitu "berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi ... keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka" (UU 4/1984).
            Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan penyakit), lingkup yang lebih luas ("epidemi") atau bahkan lingkup global (pandemi).
Penyakit-yang-umum yang terjadi pada laju yang konstan namun cukup tinggi pada suatu populasi disebut sebagai endemik. Contoh penyakit endemik adalah malaria di sebagian Afrika (misalnya, Liberia). Di tempat seperti itu, sebagian besar populasinya diduga terjangkit malaria pada suatu waktu dalam masa hidupnya.
            Contoh wabah yang cukup dikenal termasuk wabah pes yang terjadi di Eropa pada zaman pertengahan yang dikenal sebagai the Black Death ("kematian hitam"), pandemi influensa besar yang terjadi pada akhir Perang Dunia I, dan epidemi AIDS dewasa ini, yang oleh sekalangan pihak juga dianggap sebagai pandemi.

* EPIDEMI
            Penentuan suatu kejadian sebagai epidemi dapatlah bersifat subjektif, sebagian bergantung pada hal-hal apa yang termasuk dalam "ekspektasi". Karena didasarkan pada "ekspektasi" atau yang dianggap normal, beberapa kasus timbulnya penyakit-yang-sangat-jarang seperti rabies dapat digolongkan sebagai "epidemi", sementara banyak kasus timbulnya penyakit-yang-umum (seperti pilek) tidak digolongkan sebagai epidemi.
            Epidemi digolongkan dalam berbagai jenis berdasarkan pada asal-muasal dan pola penyebarannya. Epidemi dapat melibatkan paparan tunggal (sekali), paparan berkali-kali, maupun paparan terus-menerus terhadap penyebab penyakitnya. Penyakit yang terlibat dapat disebarkan oleh vektor biologis, dari orang ke orang, ataupun dari sumber yang sama seperti air yang cemar.

*ENDEMIK
            Suatu infeksi dikatakan sebagai endemik (dari bahasa Yunani en- di dalam + demos rakyat) pada suatu populasi jika infeksi tersebut berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar.
            Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap orang yang terinfeksi penyakit tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain (secara rata-rata). Bila infeksi tersebut tidak lenyap dan jumlah orang yang terinfeksi tidak bertambah secara eksponensial, suatu infeksi dikatakan berada dalam keadaan tunak endemik (endemic steady state). Suatu infeksi yang dimulai sebagai suatu epidemi pada akhirnya akan lenyap atau mencapai keadaan tunak endemik, bergantung pada sejumlah faktor, termasuk virulensi dan cara penularan penyakit bersangkutan.
            Dalam bahasa percakapan, penyakit endemik sering diartikan sebagai suatu penyakit yang ditemukan pada daerah tertentu. Sebagai contoh, AIDS sering dikatakan "endemik" di Afrika walaupun kasus AIDS di Afrika masih terus meningkat (sehingga tidak dalam keadaan tunak endemik). Lebih tepat untuk menyebut kasus AIDS di Afrika sebagai suatu epidemi.
            Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit yang termasuk dalam kategori endemik :

1.HIV AIDS
            AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebuat dengan retroviruses yang sering disebut dengan HIV. Seseorang yang terkena atau terinfeksi HIV AIDS sistem kekebalan tubuhnya akan menurun drastic. Virus AiDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes. Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.
            Sejak pertama kali ditemukan pada 1987, angka kasus HIV/AIDS diIndonesia yang dilaporkan hampir mencapai angka 100 ribu. Lebih dari itu, risiko penyebarannya berpotensi mengalami peningkatan, sebagaimana data yang disampaikan oleh Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, bahwa tercatat setidaknya 5.000 kasus baru HIV, dan 1.300 kasus AIDS yang terjadi sepanjang Juli hingga September pada 2012 yang lalu.
Dari angka tersebut, untuk kasus HIV saja, hampir setengahnya didominasi oleh kalangan dewasa berumur 25-40 tahun (sekira 75 persen). Hampir sama buruknya untuk kasus AIDS, dengan  jumlah penderitanya yang lebih banyak berumur kisaran 20-40 tahun (sebanyak 69 persen).
HIV AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seks bebas, transfusi darah, penggunaan jarum secara bergantian, dan penularan dari ibu pada calon janinnya.

2.Chikungunya
            Chikungunya merupakan jenis demam yang disebabkan oleh alphavirus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti (nyamuk yang juga dapat menularkan penyakit demam berdarah dengue). Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus chikungunya.
            Penyakit yang juga dikenal dengan demam tulang atau flu tulang ini memiliki gejala yang seperti tubuh yang tiba – tiba mengalami demam diikuti dengan linu di persendian, serta timbul juga rasa ngilu dan sakit pada tulang. Gejala yang dialami sedikit mirip dengan infeksi virus dengue dengan sedikit berbeda pada hal – hal tertentu.
            Dari sejarah diduga KLB Chikungunya pernah terjadi pada tahun 1779 di Bataviadan Kairo; 1823 di Zanzibar; 1824 di India; 1870 di Zanzibar; 1871 di India; 1901 di Hongkong, Burma, dan Madras; 1923 di Calcuta. Pada tahun 1928 di Cuba pertama kali digunakan istilah “dengue”, ini dapat diartikan bahwa infeksi Chikungunya sangat mirip dengan Dengue. Istilah “Chikungunya” berasal dari bahasa suku Swahili yang berarti “Orang yang jalannya membungkuk dan menekuk lututnya”,suku ini bermukim di dataran tinggi Makonde Provinsi Newala, Tanzania (yang sebelumnya bernama Tanganyika). Istilah Chikungunya juga digunakan untuk menamai virus yang pertama kali diisolasi dari serum darah penderita penyakit tersebut pada tahun 1953 saat terjadi KLB di negara tersebut.
            Pada demam Chikungunya adanya gejala khas dan dominan yaitu nyeri sendi. Dari tahun 1952 sampai kini virus telah tersebar luas di daerah Afrika dan menyebar ke Amerika dan Asia. Virus Chikungunya menjadi endemis di wilayah Asia Tenggara sejak tahun 1954. Pada akhir tahun 1950 dan 1960 virus berkembang di Thailand, Kamboja, Vietnam, Manila dan Burma. Tahun 1965 terjadi KLB di Srilanka. Di negara berkembang seperti Indonesia, angka kematian penyakit menular cukup tinggi dan prevalensinya meningkat karena banyak dipengaruhi faktor lingkungan dan perilaku hidup masyarakat. Terlebih lagi dalam kondisi sosial ekonomi yang memburuk, tentunya kejadian kasus penyakit menular memerlukan penanganan yang lebih serius, profesional, dan bermutu. Indonesia juga menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan atau yang dikenal

*PANDEMIK
            Suatu pandemi (dari bahasa Yunani pan semua + demos rakyat) atau epidemi global atau wabah global merupakan terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas.
            Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi:
  • timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan,
  • agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,
  • agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.
            Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemi hanya karena menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi karena tidak ditularkan.
            Pandemik ialah epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan mencakup populasi yang banyak di berbagai daerah/negara di daerah.
Dalam sejarah manusia, telah terjadi banyak wabah besar atau pandemi yang cukup signifikan. Penyakit dalam wabah-wabah tersebut biasanya merupakan penyakit yang ditularkan hewan (zoonosis) yang terjadi bersama dengan domestikasi hewan seperti influensa dan tuberkulosa.
Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat/populasi tertentu.
            Plague of Justinian (“wabah Justinian”), dimulai tahun 541, merupakan wabah pes bubonik yang pertama tercatat dalam sejarah. Wabah ini dimulai di Mesir dan merebak sampai Konstantinopel pada musim semi tahun berikutnya, serta (menurut catatan Procopius dari Bizantium) pada puncaknya menewaskan 10.000 orang setiap hari dan mungkin 40 persen dari penduduk kota tersebut. Wabah tersebut terus berlanjut dan memakan korban sampai seperempat populasi manusia di Mediterania timur.
–        The Black Death, dimulai tahun 1300-an. Delapan abad setelah wabah terakhir, pes bubonik merebak kembali di Eropa. Setelah mulai berjangkit di Asia, wabah tersebut mencapai Mediterania dan Eropa barat pada tahun 1348 (mungkin oleh para pedagang Italia yang mengungsi dari perang di Crimea), dan menewaskan dua puluh juta orang Eropa dalam waktu enam tahun, yaitu seperempat dari seluruh populasi atau bahkan sampai separuh populasi di daerah perkotaan yang paling parah dijangkiti.

                        Epidemik ialah mewabahnya penyakit dalam komunitas /daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa.
Contoh fenomena Epidemik yang terjadi di Indonesia :
  • Kolera
       Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, wabah kolera di Republik Demokratik Kongo telah menulari lebih dari 5.000 orang dan menyebabkan hampir 300 kematian sejak Maret lalu.
Berdasarkan informasi, Bandundu, Equateur dan Provinsi Orientale adalah daerah paling parah yang dilanda wabah penyakit itu. Sebanyak “5.000 tanda penularan telah dicapai pekan ini dengan 5.088 kasus kolera dilaporkan, termasuk 296 kematian”, kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan dalam sebuah pernyataan.
Kolera merupakan penyakit infeksi usus yang sangat menular yang dapat membunuh penderitanya jika tidak dirawat dengan lebih baik.
Seperti yang dilansir laman infopenyakit.com, kolera dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern.  Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga.


Referensi:

File doc dapat di download melalui link di bawah ini:
https://drive.google.com/file/d/1EGZ5VBtB3ZzLPiU6fdzNyY1fxgFpiZ5p/view?usp=sharing