Ads Google

Showing posts with label Pekabaran 1888. Show all posts
Showing posts with label Pekabaran 1888. Show all posts

Thursday, March 1, 2018

Pekabaran 1888 Bag. X

Keefektifan Konsep 1888
bagi Pemenangan Jiwa

A. PENDAHULUAN

Secara jelas dipahami dan dinyatakan kepada dunia, pemenuhan-pemenuhan yang dicapai oleh  pengorban-an Kristus akan menggerakkan hati manusia yang tidak dapat dilakukan oleh kebenaran lainnya, yang dinyata-kan bersama-sama dengan penggenapan nubuatan dan ajaran-ajaran pokok kita lainnya, akan memberi kuasa untuk memenangkan jiwa yang luar biasa yang dinyatakan dalam nubuatan tentang hujan akhir dan seruan nyaring dari Wahyu 18.1 Efisiensi pekabaran Injil ini, kata Ellen White, akan menjadi bagian kita dalam membawa kebenaran kepada dunia, sebagaima-na yang dikumandangkan oleh para rasul setelah hari Pentakosta, namun dalam taraf yang besar telah hilang dalam pekerjaan kita sebagai akibat dari penolakan besar-besaran terhadap pekabaran 1888.2 Bukankah pemulihan dari pekabaran yang pa-ling berharga itu yang menjadi prioritas gereja dunia?3



B. BUKTI ALKITAB

Roma 1:16, 17:
“Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus. Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.”

Injil dalam kebenarannya yang penuh telah memberi kuasa dari dalam yang mendorong untuk maju, bahkan membangunkan gereja yang suam-suam kuku (namun berhati jujur) untuk bangkit dan mengabarkannya. Motivasinya bukanlah rasa takut  atau tekanan atau promosi konferens. Kebenaran Injil itu sendiri akan berfungsi sebagai dinamit (dalam bahasa Yunani, dunamis).

Kisah 2:4-8:
“Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkeru-munlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua terce-ngang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita.

Sebagai hujan awal, Pentakosta adalah model dari ukuran keberhasilan yang selalu dimaksudkan Tuhan bagi puncak pekabaran Injil Masehi Advent Hari Ketujuh.

Zakharia 10:1:
“Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikanNya kepa-da mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.”

Hujan akhir bahkan akan lebih berlimpah-limpah daripada hujan sebelumnya.

Joel 2:23-32:
“Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu. Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak. Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, bela-lang pelompat, belalang pelahap dan belalang penge-rip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu. Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya. Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya." "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hamba-mu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gum-palan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas."

Keberhasilan besar dari intisari pekabaran Injil terakhir.



Wahyu 14:6-15:
“Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barang-siapa yang telah menerima tanda namanya." Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."

Tiga malaikat terbang di langit menandakan pekerja-an sedunia yang terbatas.

Wahyu 18:1-4:
“Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya." Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.”

Sebaliknya, sebuah pekerjaan sedunia tentang panggil-an yang tak terbatas adalah kuasa besar dari malaikat yang penuh kuasa ini. Ini adalah terang, bukan keributan, yang menyatakan bahwa malaikat itu mengabarkan pandangan yang lebih jelas tentang Injil pembenaran oleh Iman.4

Zakharia 8:20-23:
“Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Masih akan datang lagi bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota. Dan penduduk kota yang satu akan pergi kepada penduduk kota yang lain, mengatakan: Marilah kita pergi untuk melunakkan hati TUHAN dan mencari TUHAN semesta alam! Kami pun akan pergi! Jadi banyak bangsa dan suku-suku bangsa yang kuat akan datang mencari TUHAN semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati TUHAN." Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan meme-gang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!"

Pada setiap satu orang yang menghadiri Sekolah Sabat, sepuluh orang yang lain akan memaksa ikut.

1 Tesalonika 1:5-8:
Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu. Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.”

Ketika sebuah gereja memahami Injil yang sejati, pekabarannya menjadi jelas dengan sendirinya. Inilah contoh bagaimana pekabaran itu sendiri memiliki kuasa dari dalam untuk memotivasi kesaksian dan peme-nangan jiwa yang berhasil.

Yohanes 16:13-17:
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepa-damu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berka-ta: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diteri-ma-Nya dari pada-Ku." "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku." Mendengar itu beberapa dari murid-Nya berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya Ia berkata kepada kita: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku? Dan: Aku pergi kepada Bapa?"

Motivasinya tidak diisi secara permukaan luar dengan emosi yang memancar, melainkan dengan kebenaran Alkitab yang teguh tentang pembenaran oleh iman bersama dengan ajaran-ajaran yang memberikan efisiensi yang tidak terduga untuk pekabaran yang disampaikan baik oleh para pimpinan maupun orang-orang biasa.5

Zakharia 4:6:
“Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasa-an dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.”

Efisiensi terdapat pada isi pekabaran, bukan pada pribadi atau kemampuan pembicaranya, ataupun peralatannya.


Yohanes 8:32:
Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenar-an itu akan memerdekakan kamu."

Kebenaran yang lengkap tentang pembenaran oleh iman adalah memerdekakan diri sendiri.

Zakharia 12:8:
“Pada waktu itu TUHAN akan melindungi penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan menjadi seperti Allah, seperti Malaikat TUHAN, yang mengepalai mereka.”

Yesaya 32:4:
“Hati orang-orang yang terburu nafsu akan tahu me-nimbang-nimbang, dan lidah orang-orang yang gagap akan dapat berbicara jelas.”

Pernyataan kebenaran yang jujur dari konsep-konsep seruan nyaring menyebabkan orang percaya tidak akan beristirahat sampai mereka mengabarkannya. Anggota gereja awam yang tidak berpendidikan akan melakukan lebih daripada sekadar menunjukkan video-video; mereka sendiri secara pribadi mengabar-kan pekabaran itu ketika mereka telah memahami betapa baik Kabar Baik itu. Motivasi mementingkan diri sendiri dan legalistik akan dikalahkan.


Yesaya 60:
“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan keke-laman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atas-mu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan terce-ngang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN. Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku. Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu kandangnya? Sungguh, Akulah yang dinanti-nantikan pulau-pulau yang jauh; kapal-kapal Tarsis berlayar di depan untuk membawa anak-anakmu laki-laki dari jauh, perak dan emasnya dibawa serta, untuk nama TUHAN, Allahmu, dan oleh karena Yang Mahakudus, Allah Israel, sebab Ia mengagungkan engkau. Orang-orang asing akan membangun tembokmu, dan raja-raja mereka akan melayani engkau; sebab dalam murka-Ku Aku telah menghajar engkau, namun Aku telah berkenan untuk mengasihani engkau. Pintu-pintu gerbangmu akan terbuka senantiasa, baik siang maupun malam tidak akan tertutup, supaya orang dapat membawa kekayaan bangsa-bangsa kepadamu, sedang raja-raja mereka ikut digiring sebagai tawanan. Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusakbinasakan. Kemuliaan Libanon, yaitu pohon sanobar, pohon berangan dan pohon cemara, akan dibawa bersama-sama kepadamu, untuk mempersemarak tempat bait kudus-Ku, sebab Aku hendak memuliakan tempat kaki-Ku berjejak. Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebut-kan engkau "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Maha-kudus, Allah Israel." Sebagai ganti keadaanmu dahulu, ketika engkau ditinggalkan, dibenci dan tidak disinggahi seorang pun, sekarang Aku akan membuat engkau menjadi kebanggaan abadi, menjadi kegirangan turun-temurun. Engkau akan mengisap susu bangsa-bangsa dan akan meminum susu kerajaan-kerajaan maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Juruselamatmu, dan Penebusmu, Yang Mahakuasa, Allah Yakub. Sebagai ganti tembaga Aku akan membawa emas, dan sebagai ganti besi Aku akan membawa perak, sebagai ganti kayu, tembaga, dan sebagai ganti batu, besi; Aku akan memberikan damai sejahtera dan keadilan yang akan melindungi dan mengatur hidupmu. Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebut-kan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu. Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir. Pendudukmu semuanya orang-orang benar, mereka memiliki negeri untuk selama-lamanya; mereka sebagai cangkokan yang Kutanam sendiri untuk memperlihatkan keagung-an-Ku. Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya.”

Bacaan di atas adalah nubuatan-nubuatan tentang pertobatan di hari-hari terakhir yang hampir tidak dapat dipercayayang teguh dan kekal.


Matius 10:18-20:
“Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.”

Jelaslah bahkan beberapa pimpinan pemerintahan akan menyambut.

Wahyu 15:2, 3:
“Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!”

Beberapa pejabat tingkat tinggi Katolik Roma, barangkali dalam Curia, akan keluar tanpa rasa takut. Apakah yang akan memotivasi mereka untuk mengor-bankan segalanya bagi pekabaran malaikat ketiga? Kebenaran akan keniscayaan pendamaian, yang telah lama dipalsukan oleh Roma.

2 Korintus 5:13-21:
“Sebab jika kami tidak menguasai diri, hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamu. Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

Pemahaman tentang apa yang telah terjadi di kayu salib, apa yang diselesaikan oleh Kristus, Anak Domba dalam kitab Wahyu, hakekat pendamaianini semua akan membatasi atau menggerakkan orang yang berhati jujur sehingga mereka akan mematahkan semua ikatan yang telah menahan mereka selama puluhan tahun.6


C. RINGKASAN

Kehormatan Tuhan, pekerjaan Kristus dan pengorban-anNya, menuntut diselesaikannya pertentangan besar antara Kristus dan Setan dalam sinar kemuliaan yang merendahkan kebanggaan manusia ke dalam debu. Roh Kudus akan menyatakan DiriNya dalam kapasitas-Nya sebagai Roh kebenaran (Yohanes 16:13). Kebe-naran itu akan menjadi lebih dari sekedar fakta doktrin; Dia yang menyatakan bahwa Dialah kebenaran akan dinyatakan sebagai Anak Domba dalam kitab Wahyu, korban bagi dosa-dosa seluruh dunia (TM 82). Bibir-bibir orang gagap akan mengabarkan pekabaran itu, orang-orang lumpuh akan membawanya.7 Unsur-unsur mendasar dan unik ini, yang menjadikan pekabaran 1888 paling berharga, akan mencapai hasil-hasil ini.


D. KESIMPULAN UMUM

Nubuatan-nubuatan tentang penutupan yang mulia dari perintah pekabaran Injil telah dipegang oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sebagai janji-janji Tuhan kepada para bapa dari seorang Mesias yang akan datang dan telah dipegang oleh orang-orang Yahudi kuno. Ketika Dia datang, mereka menolak Dia. Demi-kian juga, ketika pekabaran yang merupakan awal dari penggenapan nubuatan-nubuatan besar ini datang kepada kita seabad yang lalu, lagi-lagi kita (sama seperti orang Yahudi) menolaknya dalam taraf yang besar. Jika dalam suatu perjalanan kita kehilangan sesuatu yang paling berharga, bukankah hikmat mengajarkan kita untuk mencarinya kembali? Hingga saat ini (1999) General Konferens tidak pernah memahaminya, dan oleh karenanya tidak pernah mengizinkan gereja dunia mengetahui apa unsur-unsur mendasar yang menjadikan pekabaran itu unik, dengan menganggap bahwa memiliki tulisan-tulisan Ellen White adalah sudah memadai. Mereka secara konsisten menyatakan bahwa gereja tidak perlu memulihkannya. Bahkan beberapa mengatakan bahwa memulihkannya akan membahayakan. Sebagai sebuah gereja, sejak lama kita telah mengatakan kepada dunia bahwa waktunya sangat singkat. Sekarang kita melihat masyarakat menjadi begitu busuk dengan korupsi yang digambarkan dalam Wahyu 18: 2, 3, bahwa kita menghadapi kemanusiaan yang segera akan melintasi garis yang di seberang sana mereka tidak akan mungkin dapat memahami pekabaran itu. Tidak maukah kita belajar dari orang-orang Yahudi, dengan mengizinkan jurukabar-jurukabar 1888 (Jones dan Waggoner) berbicara, dan memulihkan pekabaran yang oleh Ellen White dikatakan paling berharga? Kapankah kita akan memiliki kesempatan yang lebih baik?

Catatan

Seruan nyaring tidak dapat dikemukakan kecuali jika hujan akhir diterima terlebih dahulu, yang menyiapkan umat Tuhan untuk mengabarkannya (EW 271, 277). Tempat terbaik untuk menguji efisiensi penginjilan tampaknya adalah Eropa dan Amerika Utara, dari mana pekabaran tiga malaikat berawal.
TM 91-93; 1SM 234, 235; Surat B2A, 1892.
Kemenangan Akhir, bab Peringatan Terakhir me-nyiratkan bahwa ini akan paling berkesan secara fenomenal kepada mereka yang budayanya me-nyaksikan bangkitnya Pergerakan Advent, di mana terdapat sinisme dan kemurtadan dalam keadaan yang terburuk.
Cf. Review and Herald Extra, 23 Des., 1890.
Banyak bintang yang telah dikagumi karena kece-merlangannya kemudian pergi kepada kegelapan (RH, 20 Nov., 1913). Mereka yang telah memper-cayai intelek, kejeniusan, atau talenta tidak akan berdiri sebagai kepala bagi orang-orang biasa  Dalam pekerjaan terakhir yang khidmat, hanya sedikit orang-orang besar yang akan terlibat (5T 80).
Cf. The Great Controversy, hlm. 390, 612; 3SM 386, 387.
Zakharia 12:8; Yesaya 32:4.

Artikel Lainnya :
Pekabaran 1888 (Bab 1)

 

Pekabaran 1888 Bag. VIII

Suatu Injil yang Melampaui Calvinisme
dan Arminianisme


A. PENDAHULUAN

Pekabaran Jones dan Waggoner tentang pendamaian meliputi apa yang benar tentang Calvinisme dan apa yang benar tentang Arminianisme, namun menolak apa yang salah dalam keduanya.  Mereka menerobos mela-lui kabut rohani selama berabad-abad untuk menang-kap kembali sinar terang kebenaran tentang pembenar-an oleh iman sebagaimana diajarkan dalam Kitab Perjanjian Baru. Kabut itu disebabkan oleh kejatuhan yang besarajaran tanduk kecil dalam Daniel 7,8 yang mengaburkan Injil selama berabad-abad. Para Reformator Protestan di abad ke-16 membawa dari Romanisme pandangan-pandangan yang kurang me-madai, atau belum matang, tentang pembenaran oleh iman bersamaan dengan kekudusan hari Minggu dan kebakaan jiwa (immortality) secara alami. Perihal yang terakhir ini menyebabkan tidak mungkin bagi mereka untuk menghargai hakekat pengorbanan Kristus. Dalam pandangan Ellen White, pekabaran 1888 memu-satkan pada pekabaran pembenaran oleh iman bagi saat-saat terakhir ini.


B. BUKTI ALKITAB

Yohanes 3:16:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, se-hingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Tuhan mengambil, telah mengambil, dan masih terus mengambil inisiatif dalam keselamatan manu-sia. Dalam hal ini Calvinisme adalah benar.

Yohanes 3:18, 19:
“Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuat-an-perbuatan mereka jahat.”

Mereka yang sesat pada akhirnya telah mengambil, dan terus mengambil, inisiatif, demi kehancuran mereka sendiri. Dalam hal ini, Calvinisme adalah salah.

Yohanes 4:42:
Dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukata-kan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

Kristus sesungguhnya adalah Juruselamat bagi dunia, bukan hanya bagi yang percaya.

Lukas 19:14:
“Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.”

Meskipun Kristus adalah Juruselamat dan Raja bagi mereka, orang yang tidak percaya memilih untuk menolak mengizinkan Dia menjadi DiriNya yang sesungguhnya.

Lukas 20:17:
“Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: "Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?”

Mereka, sesungguhnya, dengan kemauannya, dengan keputusannya, menolak Dia.

Imamat 25:10:
“Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi sege-nap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagi-mu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.”

Pengorbanan Kristus telah memberi kebebasan memilih bagi segenap penduduk [negeri itu]. Dalam hal ini,  Arminianisme adalah benar.

Yohanes 6:32, 33, 53:
“Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepa-damu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang mem-berikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempu-nyai hidup di dalam dirimu.”

Yesus berkata  bahwa pengorbananNya adalah efektif yaitu bahwa itu berlaku bagi semua orang, baik yang percaya maupun tidak percaya, segala kebaikan yang pernah mereka nikmati, setiap ber-kat yang dinikmati oleh orang percaya maupun tidak percaya adalah imbalan dari pengorbanan-Nya.1 Pendukung Arminianisme memahami bahwa pengorbanan Kristus tidak menjadi kebaikan bagi siapapun kecuali ia pertama-tama percaya, meneri-ma, dan menurut.



1 Timotius 4:10:
“Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.”

Maka pendukung Arminianisme menolak bahwa Kristus sesungguhnya adalah Juruselamat bagi semua orang, dan mengatakan bahwa Ia adalah Juruselamat hanya bagi orang yang percaya saja.2

Roma 3:23, 24:
“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebus-an dalam Kristus Yesus.”

Semua orang telah berbuat dosa dan telah dibenar-kan dengan cuma-cuma oleh kasih karuniaNya karena penebusan dalam Kristus Yesus. Pendukung Armini-anisme mengatakan bahwa kata semua di sini tidak dibenarkan secara cuma-cuma kecuali jikalau mereka pertama-tama mengambil inisiatif untuk menerima dan menurut.

Roma 5:15-18:
“Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelang-garan Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengaki-batkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembe-naran. Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan ber-kuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenar-an untuk hidup.”

Kata yang sama semua orang yang kepada mereka datang penghukuman di dalam Adam telah diberikan anugerah (gift) yang diberikan melalui  “kasih karunia (grace)pembenaran di dalam Dia yang sekarang adalah Adam kedua dari umat manusia.3 Versi umum kita tentang Arminianisme mengalami kesulitan dalam memahami hal ini, karena menolak bahwa semua orang adalah berarti semua orang.

Ulangan 25:1:
"Apabila ada perselisihan di antara beberapa orang, lalu mereka pergi ke pengadilan, dan mereka diadili dengan dinyatakannya siapa yang benar dan siapa yang salah.

Definisi Alkitab tentang pembenaran bukanlah seke-dar pernyataan hukum atau menjadikan benar. Orang Ibrani yang menghakimi dirinya tidak dapat melaku-kannya. Ia harus meneliti bukti-bukti dan kemudian memutuskan kasus si terdakwa dengan tepat.

Galatia 2:16-21:
“Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena mela-kukan hukum Taurat. Tetapi jika kami sendiri, semen-tara kami berusaha untuk dibenarkan dalam Kristus ternyata adalah orang-orang berdosa, apakah hal itu berarti, bahwa Kristus adalah pelayan dosa? Sekali-kali tidak. Karena, jikalau aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku menyatakan diriku sebagai pelanggar hukum Taurat. Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekira-nya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.

1 Korintus 15:3:
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci.

Bukti pembenaran untuk kasus kita bukanlah ketaatan kita, namun identitas Kristus sepenuhnya di dalam diri kita sebagai Adam kedua dan korban bagi kita. Kristus mati bagi semua orang, menerima semua orang, dan memperlakukan mereka dengan baik seolah-olah mereka telah diampuni. Tuhan telah diperdamaikan dengan kita.4

2 Korintus 5:14-21:
“Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demi-kian. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantara-an kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

Maka Tuhan membebankan dosa seluruh dunia kepada Kristus, dan sebaliknya membebankan kepada dunia (dalam artian hukum) pembenaran di dalam Kristus.5

Lukas 15:1, 2:
“Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."

Kristus menerima atau memperlakukan setiap orang seolah-olah mereka tidak pernah berdosa. Inilah kasih karunia; ini jauh lebih berlimpah daripada yang dapat kita pahami dan kabarkan. Namun kasih karunia itu tidak memberi lisensi atau hak bagi kita untuk berdosa; inilah satu-satunya penghadang melawan dosa.

2 Korintus 5:20:
“Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.”

Pembenaran oleh iman adalah pendamaian yang di-alami oleh hati orang berdosa yang percaya kepada Tuhan. Hasilnya: kehidupan yang diubahkan.

Galatia 5:6; 6:15:
Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempu-nyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.”

1 Korintus 7:19:
“Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.”

Segera setelah orang berdosa yang percaya diperdamaikan dengan Tuhan, maka pada saat yang sama ia diperdamaikan dengan hukum Tuhan yang kudus. Maka ia dijadikan menurut kepada seluruh hukum Tuhan.6

Galatia 5:6:
“Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempu-nyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.”

1 Petrus 2:22:
“Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.”

Iman dari orang berdosa yang percaya ini bekerja dengan kasih dan memurnikan jiwanya.7

Wahyu 7:1-4; 14:1-15:
“Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeterai-kan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeterai-kan dari semua suku keturunan Israel

“Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Dan aku men-dengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perem-puan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barang-siapa yang telah menerima tanda namanya." Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."

Hasil dari pembenaran oleh iman adalah suatu umat yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi, yaitu, mereka tidak  bercela.8

Imamat 16:30, 31:
“Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahir-kan dari segala dosamu di hadapan TUHAN. Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.

Daniel 8:14; 12:10:
“Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar."  Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijak-sana akan memahaminya.”

Pelayanan pembenaran oleh iman ini diselesaikan melalui pekerjaan Kristus dalam penyucian Bait Suci di surga. Baik Calvinisme maupun Arminianisme tidak dapat memahami sepenuhnya implikasi dari kebenaran ini.


C. RINGKASAN
 Ajaran Alkitab mendukung pandangan pembenaran oleh iman sebagaimana yang dipahami oleh Jones dan Waggoner.9


D. KESIMPULAN

Alkitab membawa pekabaran yang harus menerangi bumi dengan kemuliaan dan yang menyelesaikan pekerjaan Reformasi Protestan. Ini menggenapi dan melengkapi kerinduan hati setiap orang yang lapar dan dahaga akan kebenaran yang sekarang tersebar di seluruh Babel, menunggu panggilan terakhir, Keluar-lah, hai umatKu. Kesalehan oleh iman pada masa penyucian Bait Suci ini adalah lebih dari sekedar mempersiapkan orang untuk mati di dalam Tuhan. Ini memungkinkan proses pemasakan panen-an sehingga mereka siap disabit ketika Petani ilahi diperintahkan untuk mengayunkan sabitmu, dan pa-nenlah (Wahyu 14:13-16).


Catatan

C. DA 660.
Gagasan bahwa kata malista tidak berarti khu-susnya melainkan adanya. Pengorbanan Juruse-lamat tidak saja membayar kehidupan fisik manusia sebagaimana binatang-binatang. Namun juga telah membeli dan memberikan seluruh sukacita dan hidup berkelimpahan termasuk yang telah dinik-mati oleh mereka yang menolak Dia. Mereka seha-rusnya berkata, Terima kasih kepada Sang Pemberi. Jikalau diucapkan dengan sepenuh hati, ini adalah awal dari iman.
Alkitab versi NEB secara tepat menuliskan. A judicial  verdict or acquittal” (putusan secara hukum atau pembebasan dari segala tuntutan).
Tuhan yang telah diperdamaikan dengan orang berdosa tidak berarti  bahwa Ia telah diperdamai-kan dengan dosa dari orang berdosa.
Belum pernah ada manusia (kecuali Kristus) yang mengalami kematian kedua. Karena kebajik-an pengorbananNya, Tuhan memperlakukan setiap orang dengan kasih karunia.
Karena tuduhan palsu dari perfeksionisme mela-wan pekabaran 1888, beberapa orang mencemooh kemungkinan bahwa orang dapat benar-benar taat kepada seluruh hukum Tuhan. Namun inilah yang menjadi sukacita di hati Ellen White, ketika pertama kali ia mendengar pekabaran tersebut (TM 91, 92).
Waggoner mengajarkan bahwa pembenaran oleh iman yang sejati mempersiapkan orang untuk diubahkan. Namun jikalau kita menolak bahwa pembenaran secara hukum itu telah terjadi di kayu salib bagi semua orang, maka kita akan terpaksa menganggap pembenaran oleh iman sebagai suatu kesalahan atau tidak lengkap, yang memerlukan usaha kasih karunia kedua, yang sering kita sebut pengudusan (sanctificat-ion). Jones dan Waggoner  melihat lebih banyak terang daripada yang dapat dilihat Wesley di zamannya.
Mereka menjadi siap untuk diubahkan pada kedatangan Kristus yang kedua kali. Mereka yang melawan pekabaran 1888 menganggap 144.000 orang ini digambarkan setelah kedatangan kedua. (cf. Uriah Smith, Daniel and Revelation, hlm. 627).
Ketika Waggoner mendeklarasikan bahwa yang diperlukan semua orang untuk siap bagi surga adalah pembenaran, ia tidak mengecilkan apa yang kita pahami sebagai pengudusan; pandangannya tentang keefektifan pengorbanan Kristus mengang-kat visinya tentang apa yang telah dicapai melalui pembenaran oleh iman. Maka, pengudusan adalah berarti berdiam teguh di dalam kebenaran sehingga orang percaya tidak dapat digoyahkan.

Pekabaran 1888 Bag. IX

Dinamika Kuasa Kasih Agape yang Membatasi
A. PEMBUKAAN

Baik Jones maupun Waggoner merasakan secara unik bahwa karena tawaran-tawaran Tuhan adalah memberi kemampuan, maka mudahlah bagi manusia untuk diselamatkan dan sulitlah untuk hilang jikalau saja manusia memahami dan percaya sepenuhnya akan kebenaran Injil. Kebenaran adalah oleh iman, sepenuhnya demikian, dan bukan karena usaha. Jikalau seseorang memiliki iman yang sejati, kebe-naran akan tampak di dalam kehidupannya, karena iman itu sendiri adalah dinamis.1 Tidak ada sesu-atupun yang menghasilkan kebenaran. Mereka memandang kebenaran melalui iman sebagai sesuatu yang dinamis dalam arti bahwa itu adalah (a) kebenaran yang melengkapi tugas Injil yang agung, (b) adalah hujan akhir, (c) adalah awal dari seruan nyaring, dan (d) mempersiapkan manusia untuk di-ubahkan. Satu-satunya aspek yang sulit dalam kesela-matan adalah belajar untuk percaya betapa baiknya Kabar Baik itu, karena ketidakpercayaan telah berurat berakar di dalam hati manusia daging ini. Namun mereka memahami bahwa Tuhan telah menghadap-kan kepada setiap orang suatu ukuran iman yang setiap orang hanya memerlukan sebuah pilihan pribadi untuk melakukannya.


B. BUKTI ALKITAB

Matius 14:30:
“Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

Petrus tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri; ia harus mengizinkan Yesus untuk menyelamatkannya. Seperti korban tenggelam yang melawan sang penye-lamat, Petrus dapat saja menolak Yesus untuk menye-lamatkan dia.

Matius 11:28-30:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-mu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Teks yang sering disalahpahami dalam Adventisme: Yesus berkata bahwa mereka yang datang kepadaNya, kuk yang Kupasang adalah enak dan bebanKu pun ringan.


Kisah 26:14:
“Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.”

Sebaliknya, Ia menjamin Saul dari Tarsus bahwa menolak kasih karuniaNya adalah sulit. Hikmat konvensional dalam Adventisme biasanya mengatakan sebaliknya.

Matius 6:8, dll.
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”

Yesus mewakili Tuhan sebagai Bapa Surgawi yang penuh kasih. Masalah yang nyata dipertaruhkan: tabiat macam apakah Ia? Apakah Ia terus berusaha agar orang ke luar dari surga, atau apakah Ia mencoba mempersiapkan mereka untuk masuk ke surga?

Yesaya 63:9:
Dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyela-matkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.”

Tuhan digambarkan sebagai pengangkat dan peng-gendong umatNya dari sejak “zaman dahulu kala.2 Kegiatan penyelamatan yang terus menerus dari Tuhan diberikan kepada mereka, bukan hanya ditawarkan.

2 Korintus 5:19:
“Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.”

Ia tidak pernah berhenti menyelamatkan mereka, namun tidak pernah memaksakan kehendak.

Mazmur 23:1-3:
“Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.”

Pelajaran pokok menjadi seorang Kristen adalah per-caya bahwa anda adalah dombaNya, dan Dia adalah Gembalamu. Tugasmu adalah mengikuti, dan mem-biarkan Dia menuntunmu.

Roma 1:16:
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyela-matkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.”

Injil yang benar dan sejati di Hari Pendamaian ini memiliki kekuatan dinamit.

Roma 5:19, 20:
“Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.

Ketika adalah benar bahwa dosa merajalela di hari-hari terakhir ini, yang membujuk anak-anak dan orang muda pada khususnya, maka adalah juga benar bahwa Tuhan dalam kasih karuniaNya yang besar mengirim-kan suatu pekabaran yang paling berharga kepada umatNya yang menyatakan betapa pemahaman yang benar akan InjilNya menunjukkan kasih karu-nia yang jauh lebih berlimpah-limpah.

Efesus 2:8, 9:
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Jikalau dipahami dengan benar, teks ini tidak mendu-kung fitnah bahwa manusia tidak berbuat apa-apa. Alkitab mengajarkan bahwa bagian atau tugas manusia dalam proses keselamatan sesungguhnya adalah beriman.3

Galatia 3:1-6.
“Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia! Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganu-gerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil? Seca-ra itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”

Mendengarkan dengan iman adalah bagian manusia, berlawanan dengan usaha melakukan hukum Taurat. Perhatikan bahwa mendengarkan dengan iman disebabkan oleh karena melihat Kristus secara nyata tersalib di antara kamu. Tidak ada motivasi mementingkan diri sendiri yang terlibat di sini.

Yesaya 50:4, 5:
“Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak.

Sebagai kesalehan praktis, bagaimana konsep ini menghibur kita?
Tuhan mengambil inisiatif dalam menciptakan suatu hubungan dengan kita.
 Ia membangunkan kita dari pagi hari ke pagi berikutnya.
Ia memegang kepemimpinan untuk mengajar kita, sebagaimana di sekolah. Maka Ia juga berusaha memelihara hubungan yang telah dibuatNya dengan kita.
Jikalau kita tidak melawan atau berbalik, maka tujuanNya akan digenapi di dalam kita.4
Telepon anda berdering setiap pagi; Tuhan sedang menelepon.
Maka bagian kita adalah menjawab secara positif, dengan iman yang sejati, kepada inisiatifNya.

2 Korintus 5:13-15:
“Sebab jika kami tidak menguasai diri, hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamu. Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.”

Alasan mengapa adalah mudah menjadi selamat dan sulit menjadi sesat atau hilang adalah karena jikalau orang memahami dan percaya kepada kasih agape Kristus, maka:
Tanggapan hati sedemikian kuat sehingga bebe-rapa orang mengira orang-orang beriman adalah gila.
Agape membatasi, memotivasi.
Bukan emosionalisme, tetapi alasan yang kudus dan tenang dalam memutuskan masalah.
Orang percaya menyadari bahwa telah ada Seseorang mati baginya, jika tidak, maka ia akan berada di liang kubur kekal.
Gagasan tentang bangkit dari kubur menjelas-kan sukacitanya yang besar (Roma 6:13).
Hidup untuk diri sendiri menjadi tidak mungkin bagi hati yang jujur jikalau salib dipandang dan dihargai. Paulus adalah demonstrasi dari agape yang membatasi itu.
Motivasi setiap hari secara terus menerus diper-oleh karena selalu memandang kepada salib.5

Yohanes 12:31, 32:
“Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."

Jikalau orang muda dan anggota jemaat percaya bahwa sulit mengikut Kristus, ini disebabkan oleh karena Kristus tidak ditinggikan di hadapan mereka sebagaimana Ia sesungguhnya, yaitu di atas kayu salibNya.

Galatia 3:1:
“Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?”

Paulus mengabarkan tentang Yesus Kristus ke orang-orang Galatia, dan mereka menerima Roh Kudus.



C. RINGKASAN

Injil yang kekal dari pekabaran malaikat ketiga dalam Wahyu 14 dan seruan nyaring dalam Wahyu 18 adalah pekabaran penuh kasih karunia yang berkelimpahan dari Tuhan Yesus yang melebihi kuasa dosa yang besar. Inilah yang menjadikan pekabaran malaikat ketiga sebagai Kabar Baik yang penuh kuasa. Motivasi rasa takut bukanlah pemahaman yang benar atas pekabaran tersebut.


D. KESIMPULAN

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sangat perlu memahami secara lebih jelas tentang kuasa yang tercetak (built-in) pada Injil dalam Hari Pendamaian kegenapan alam semesta ini, orang-orang memer-lukan pemahaman yang lebih baik tentang tabiat Tuhan.


Catatan

“Karena dengan hati orang percaya dan dibenar-kan (Roma 10:10).
Teks ini tidak mengatakan bahwa kita tidak perlu melakukan sesuatu, namun sebaliknya menyata-kan pandangan Alkitab yang selalu diulang-ulang bahwa keselamatan adalah dari Tuhan (Yunus 2:9). Apapun yang kita lakukan untuk bekerja sama dengan Dia adalah terjadi karena kasih karuniaNya dan kekuatanNya.
Adalah suatu keharusan bahwa iman didefinisi-kan dengan tepat dan bahwa definisi ini tidak boleh dibelokkan oleh usaha-usaha untuk menjadikan iman menjadi suatu usaha sehingga keselamatan oleh karena iman menjadi keselamatan oleh karena usaha. Iman adalah  tanggapan hati manusia terhadap wahyu kasih agape Tuhan dalam karunia Kristus. Definisi iman ini menyata-kan kualitas dinamisnya karena kebenaran adalah selalu merupakan iman yang berusaha bukan iman dan usaha-usaha.
Bandingkan Steps to Christs, hlm. 27, jikalau [orang berdosa] tidak melawan, maka ia akan ditarik kepada Yesus.
Tidak ada teks Alkitab yang kontradiktif dengan apa yang dikatakan Yesus dalam Matius 11:28-30. Namun sebagian orang menganggap ada kontra-diksi sebagai berikut: karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." (Matius 7:14). sempit tidak berarti sulit (NKJV salah menerjemahkan kata Yunani thlibo). Jalan yang sempit bukanlah sulit; yang harus kita lakukan adalah lepaskan bawaan diri sendiri. Kata Yesus, Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat (Lukas 13:24). Seseorang yang sehat menikmati melakukan kegiatan berusaha daripada sekedar menjadi “makanan selingan atau camilan (couch potato); ia menikmati bernafas, makan, dan aktivitas. Kasih agape Kristus menyediakan kasih yang sehat untuk  berusaha, dan kukNya adalah enak karena Ia menanggungnya ber-sama kita.

Artikel Lainnya ....
Pekabaran 1888 (Bab 1)

Pekabaran 1888 Bag. VII

Pekabaran Penuh Kuasa dari Dua Perjanjian


A. PEMBUKAAN

Salah satu intisari pekabaran 1888 yang paling penting adalah pandangan Jones dan Waggoner tentang dua buah perjanjian. Di dalamnya terdapat anjuran peka-baran Injil yang efektif yang dimaksudkan oleh Tuhan agar menjadi ciri dari seruan nyaring dalam Wahyu 18 tentang Injil yang kekal. Sayangnya, dalam 20 tahun sejak Konferensi Minneapolis pandangan para penen-tanglah yang bertahan dalam denominasi, dengan aki-bat bahwa hingga sekarang ini kebingungan dan apatisme rohani terus berlanjut. Anak-anak dan orang-orang muda dalam Sekolah Sabat dan Kelompok Path-finder secara khusus terkena akibat dari suatu injil yang terbentuk dari motif perjanjian lama. Di tahun 1890, Ellen White diberi khayal bahwa pandangan Waggoner adalah benar dan bahwa saudara-sauda-ra kita membuang-buang waktu dengan sia-sia dalam usaha mereka untuk menentangnya.1 Sebuah gereja dunia tidak dapat memahami kebenaran tentang perjanjian baru dan tetap menjadi suam-suam kuku.

B. BUKTI ALKITAB

Keluaran 19:4-8:
“Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepa-da orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanji-an-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semua-nya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel." Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan." Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.”

Perjanjian lama dimulai dengan orang-orang di gu-nung Sinai, ditetapkan berdasarkan janji mereka un-tuk menuruti hukum-hukum Tuhan.2

Ibrani 8:6,7:
“Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua.”

Perjanjian baru ditetapkan atas dasar janji-janji yang lebih tinggi, yaitu janji-janji Tuhan.

Keluaran 32:7, 8:
“Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turun-lah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya. Segera juga mereka me-nyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mere-ka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan memper-sembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Manusia tidak dapat memegang janjinya dengan taat. Bahkan hingga sekarang, mereka tidak dapat melakukannya.

Galatia 4:24:
“Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar.

Perjanjian lama bukan semata-mata kesalahan kecil; ini mengakibatkan perbudakan dalam kekecewaan rohani, dan menjadi kegagalan.3
Keluaran 19:5:
“Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mende-ngarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empu-nya seluruh bumi.”

Kata Ibrani diterjemahkan mendengarkan firmanKu berarti mendengarkan suaraKu (shamea), dan kata Ibrani yang diterjemahkan berpegang pada perjanjian-Ku berarti menyambut perjanjianKu (shamar).4 Jika perjanjian buatan manusia adalah benar-benar perjanji-an yang menguntungkan kedua belah pihak atau kon-trak, maka perjanjian Tuhan selalu merupakan janji satu arah dari Dia, karena Dia mengetahui kita tidak dapat menepati janji-janji kita. Maka, berpegang pada perjanjianKu berarti menyambut perjanjianKu dengan Abraham.5

Galatia 3:17:
“Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disah-kan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudi-an, sehingga janji itu hilang kekuatannya.”

Roma 4:13:
“Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berda-sarkan iman.”
Perjanjian Tuhan adalah janji-Nya secara sepihak.6

2 Tawarikh 36:14-17:
“Juga semua pemimpin di antara para imam dan rakyat berkali-kali berubah setia dengan mengikuti segala kekejian bangsa-bangsa lain. Rumah yang dikuduskan TUHAN di Yerusalem itu dinajiskan mereka. Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya. Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan. TUHAN menggerakkan raja orang Kasdim melawan mereka. Raja itu membunuh teruna mereka dengan pe-dang dalam rumah kudus mereka, dan tidak menya-yangkan teruna atau gadis, orang tua atau orang uban-an -- semua diserahkan TUHAN ke dalam tangannya.”

Kegagalan tragis teologi perjanjian lama menggiring kepada kehancuran bait suci dan Yerusalem, dan perbudakan suku Yehuda.7

Kejadian 12:1-3:
“Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepada-mu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat nama-mu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati eng-kau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk eng-kau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan men-dapat berkat."

Ibrani 13:20, 21:
“Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanji-an yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang ber-kenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.”

Perjanjian baru adalah janji Tuhan tujuh kali lipat kepada Abraham dan kepada keturunannya di dalam Iskak.

Kejadian 12:14-17; 15:4, 5:
“Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyak-nya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat meng-hitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihi-tung juga. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut pan-jang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberi-kan negeri itu…"

“Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli waris-mu." Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta ber-firman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunan-mu."

Janji-janji telah dicabut dan diperkuat. Tuhan tidak pernah meminta Abraham untuk menjanjikan sesu-atu sebagai imbalannya.

Kejadian 15:8-18:
“Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?" Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung mer-pati." Diambilnyalah semuanya itu bagi TUHAN, dipo-tong dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain, tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua. Ketika burung-burung buas hinggap pada daging binatang-binatang itu, maka Abram meng-usirnya. Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan. Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang akan memperbu-dak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak. Tetapi engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera; engkau akan dikuburkan pada waktu telah putih rambutmu. Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap." Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmu-lah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:

Dengan sumpah darah yang khidmat, Tuhan memper-taruhkan keberadaanNya dan takhtaNya demi peng-genapan janji-janji tersebut.8




Ibrani 9:1:
“Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia.”

Pelayanan bait suci oleh orang Lewi adalah bersifat perjanjian lama.

Yeremia 7:22:
“Sungguh, pada waktu Aku membawa nenek moyang-mu keluar dari tanah Mesir Aku tidak mengatakan atau memerintahkan kepada mereka sesuatu tentang kor-ban bakaran dan korban sembelihan

Amos 5:21-26:
"Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu. Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajian-mu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu beru-pa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang. Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyi-anmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar. Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebe-naran seperti sungai yang selalu mengalir." "Apakah kamu mempersembahkan kepada-Ku korban sembelih-an dan korban sajian, selama empat puluh tahun di padang gurun itu, hai kaum Israel? Kamu akan meng-angkut Sakut, rajamu, dan Kewan, dewa bintang-mu, patung-patungmu yang telah kamu buat bagimu itu.

Tuhan membenci persembahan-persembahan korban yang dilakukan dengan roh perjanjian lama.

Keluaran 25:8:
“Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.”

Sebagai konsekuensi janji perjanjian lama di Sinai, Tuhan harus diam di tengah-tengah mereka, daripada di mana Ia ingin diam, yaitu di dalam hati mereka, sebagaimana halnya dengan bapa leluhur mereka, Abraham.

2 Raja 18:4:
“Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang mene-bang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan.”

Karena perjanjian lama mendorong kepada pemuja-an berhala, Hizkia harus menghancurkan ular tem-baga buatan Musa.9

Wahyu 3:16, 17:
“Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam ber-mata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik. Ketika aku melihat Dia, tersung-kurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir.

Masalah pokok dalam gereja yang sisa adalah ke-banggaan akan roh perjanjian lama dan pemujaan berhala, dan keangkuhan.10

Yesaya 50:4, 5:
“Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.”

Lukas 19:10:
“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan me-nyelamatkan yang hilang."

Gagasan perjanjian lama tentang pembenaran oleh iman adalah bahwa kita memulai dan meme-lihara suatu hubungan dengan Yesus; perjanjian baru menunjukkan bahwa Yesuslah yang memulai dan memelihara sebuah hubungan dengan kita, yang akan berhasil jikalau kita tidak menolak Dia melalui ketidakpercayaan kita yang keras hati.11

2 Korintus 5:14, 15:
“Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.”

Iman yang membenarkan Abraham adalah bahwa ia percaya kepada janji-janji perjanjian baru Tuhan. maka, iman yang bekerja dalam pembenaran oleh iman adalah penghargaan yang mendalam atas janji perjanjian baru Tuhan kepada umat percaya secara pribadi-pribadi saat  ini; janji tentang bumi yang baru sebagai milik yang kekal menuntut Dia menjadikan umat percaya benar, karena di dalam langit dan bumi yang baru hanya akan tinggal kebenaran (2 Petrus 3:13).

Yesaya 41:10, 13:
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau."

Keselamatan tidak bergantung kepada kekuatan kita untuk berpegang teguh pada tangan Tuhan; na-mun kepada keyakinan kita bahwa Tuhan meme-gang teguh tangan kita. Yang pertama adalah per-janjian lama; yang kemudian adalah perjanjian baru.

Ibrani 8:6-8:
“Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua. Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda.

Penyucian bait suci, hujan akhir, seruan nyaring, penyelesaian tugas pekabaran Injil, menjadi kege-napan puncak dari janji-janji perjanjian baru Tuhan.

Ibrani 8:10:
"Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.”

Ketika kaum Daud dan penduduk Yerusalem di Laodi-kea memahami keterlibatan mereka secara lembaga dalam penyaliban Kristus, hukum Tuhan akan tertulis di dalam hati dan pikiran mereka (lihat Zakharia 12:10; 13:1).


C. RINGKASAN

Pembenaran oleh iman dalam perjanjian lama me-nempatkan kita sebagai pengambil inisiatif untuk ber-janji kepada Tuhan bahwa kita akan taat dan meme-gang janji kita. Ini pada dasarnya adalah merek iman plus usaha dari Injil. Perjanjian baru menempatkan Tuhan terlibat secara lebih aktif dalam keselamatan kita, memulai segala proses (sejak awal mulanya hingga pada akhirnya ini adalah pekerjaan Tuhan, 2 Korintus 5:18), maka satu-satunya alasan bahwa seseorang bisa hilang adalah karena ketidakpercaya-annya secara pribadi dan penolakannya. Orang-orang Advent perjanjian lama takut akan pekabaran perjanjian baru karena khawatir akan merendahkan standar ketaatan kepada hukum, tanpa mempertimbangkan bahwa  hanya agape yang menggenapi hukum dan bahwa segala motivasi yang mementingkan diri sendiri menghasilkan keadaan suam-suam kuku atau pada akhirnya kesesatan (Roma 13:10; hanya agape yang tidak pernah gagal, 1 Korintus 13:8).

D. KESIMPULAN

Kebenaran tentang dua perjanjian adalah bagian dari pekabaran hujan akhir yang akan mempersiapkan gereja untuk mengabarkan pekabaran seruan nyaring untuk menerangi bumi dengan kemuliaan. Tidaklah mungkin biji-biji dalam panenan dapat menjadi masak jikalau konsep Kabar Baik yang lebih besar ini tidak ada. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh amat sangat memerlukan kebangunan rohani dan pekabaran kebenaran ini secara jelas sebagaimana Tuhan dalam belas kasihanNya yang besar telah mengirimkannya melalui Jones dan Waggoner. Janganlah takut bahwa Kabar Baik yang paling berharga ini akan melemah-kan kesetiaan orang muda kita; tidak ada hal lain yang dapat menghasilkan komitmen yang kekal pada mereka. Hanya dengan itu mereka dapat merasakan motivasi untuk menanggung salib dan mengikut Kristus ke manapun Ia pergiyang berarti lebih besar daripada perjalanan misionaris ke Mexico atau Honduras, dll.


Catatan

Jelas dan meyakinkan, terang yang sederhana, kebenaran, membawa kelegaan besar (Surat 59, 82, 30, 1890).
Pandangan yang keliru tentang Ulangan 5:2, 3, 28 menimbulkan anggapan bahwa Tuhan Sendirilah yang memulai perjanjian lama, yang secara logis akan berarti bahwa Ia menuntun Israel kepada perbudakan rohani. Catatan dalam Keluaran 19:4-8 menunjukkan bahwa Tuhan  berusaha me-ngembalikan perjanjian baru dengan Israel. Satu-satunya maksud atau arti ketika Musa berkata bahwa Tuhan Allah kita membuat  perjanjian ini dengan kita adalah bahwa Tuhan dipaksa untuk menyetujui perjanjian yang secara keliru telah dimulai oleh orang Israel. Jikalau saja mereka tidak berusaha menyejajarkan diri dengan Dia, maka Ia akan merendahkan Diri dan menyejajar-kan Diri dengan mereka. Paulus mungkin orang yang pertama-tama memahami secara jelas apa yang telah terjadi. Hukum haruslah menjadi guru kita yang membawa kita kepada perjalanan panjang berabad-abad hingga pada akhirnya kita harus melihat akibat dari perjanjian lama, sehingga kita boleh dibenarkan oleh iman (Galatia 3:22-24). Pernyataan Tuhan bahwa Israel telah mengatakan secara jelas apa yang telah mereka katakan hanya dapat dipahami dalam konteks ayat berikut-nya: hati mereka tidak berada dalam perkataan mereka dan tidak mungkin demikian, sepanjang mereka tidak percaya kepada janji-janji perjanjian baru Tuhan. Itu adalah pidato yang hebat! Saya hanya berharap mereka punya hati (Ulangan 5:28, 29).
Steps to Christ, hlm 47, mengatakan bahwa pengetahuan akan janji-janji yang dilanggar dan sumpah-sumpah palsu kita melemahkan keperca-yaan diri kita kepada ketulusan diri kita sendiri dan menyebabkan kita merasa bahwa Tuhan tidak dapat menerima kita. Perasaan kegagalan rohani ini menggiring kepada perbudakan dan menjadi racun yang sama bagi anak-anak dan orang muda. Pendapat bahwa kita harus pertama-tama mem-bimbing anak-anak kepada perjanjian lama adalah suatu kesalahan, karena banyak yang tidak akan pernah keluar dari sana. Mereka harus diajarkan tentang perjanjian baru dari sejak awal.
Kata kerja Ibrani shamar digunakan dalam Keja-dian 2:15 untuk menunjukkan bahwa Adam mera-wat atau memelihara Taman Eden. Maka apa yang dikatakan Tuhan kepada orang Israel adalah: Jikalau kamu mendengar suaraKu dan memeliha-ra janji-janjiKu [yang dibuat kepada bapamu Abra-ham], kamu akan menjadi harta yang istimewa, dll.
 Lihat Waggoner, The Glad Tidings, bab 3, 4. Jones setuju sepenuhnya dengan hal ini. (lihat tulisan Jones, The Everlasting Gospel of Gods Everlasting Covenant, 20 Juli 1907).
Tuntutan ketaatan kepada Tuhan tidak boleh diartikan sebagai  kontrak dengan Israel, sebab jika demikian, ini berarti Tuhan akan membimbing Israel kepada perbudakan kembali. Dalam perjanji-an baru yang dibuat Tuhan bersama dengan Abraham, satu-satunya tanggapan yang diingin-kanNya adalah agar Abraham percaya kepada Tuhan (Kejadian 15:6). Intisari Injil yang kekal dari rencana keselamatan adalah iman atau kepercayaan kepada Tuhan: ketika kita belajar untuk percaya, iman seperti itu bekerja de-ngan kasih dan menghasilkan ketaatan total. Perjanjian lama dan baru tidak saling meniadakan, melainkan adalah masalah waktu. Keduanya ada-lah realitas masa kini. Banyak orang di masa sekarang yang hidup di bawah perjanjian lama; sebagian orang hidup di bawah perjanjian baru sejak awal mulanya (sama seperti Abraham).
Kebangunan dan reformasi yang dipimpin oleh raja-raja Yehuda seperti Hizkiah dan Yosia tidak bertahan lama karena bersifat perjanjian lama.
Tidak ada catatan Alkitab bahwa Tuhan meminta Abraham untuk melintas di antara belahan bagi-an-bagian binatang, dan mengikatkan dirinya ke-pada sumpah yang sangat menakjubkan sehingga ia (Abraham) akan tercabik-cabik jikalau ia gagal untuk taat secara sempurna. Kenyataannya, ia pernah gagal; namun Tuhan tidak memotong-motong dia!
Lihat Keluaran 32:1-7. Janji perjanjian lama untuk taat kepada sepuluh hukum berfungsi sebagai kutukan (Roma 4:15) yang menuntun manusia membuat patung anak lembu emas. Mereka marah kepada Tuhan dan Musa. Karena ajaran perjanjian baru yang telah meresap dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, kita sekarang melihat kutuk-an yang sama yang terjadi dalam pemberontakan-pemberontakan orang muda dan bahkan para pendeta Advent seperti Dale Ratzlaff dan Richard Fredericks.
Kebanggaan rohani denominasi kita (bahwa kita kaya dan berlimpah harta) adalah bersifat perjanjian lama. Gagasan inti dari Dale Ratzlaff dan Richard Fredericks didasarkan atas pandang-an yang salah tentang kedua perjanjian. Adalah menyedihkan ketika kita menyadari bahwa penda-pat Ratzlaff telah masuk ke dalam seluruh sistem pendidikan Masehi Advent Hari Ketujuh dari Seko-lah Dasar hingga Seminari Teologia di Andrews University, namun bukti menunjukkan bahwa ia tidak pernah dihadapkan kepada pandangan 1888 tentang perjanjian dan sejarahnya.
Lagi-lagi, konsep 1888 menekankan sifat kasih karunia yang lebih berlimpah.