Showing posts with label Kisi-Kisi Ujian Nasional SMK 2019. Show all posts
Showing posts with label Kisi-Kisi Ujian Nasional SMK 2019. Show all posts
Monday, February 11, 2019
STRESS dan ADAPTASI
A.
Pengertian stress adaptasi
Stres
adalah penekanan pada peristiwa-peristiw dan situasi-situasi negatif yang
dialami
individu yang dapat menimbulkan efek yang tidak teratur pada
perilakunya (lahey
dan ciminero, 1998).
Stress
muncul akibat terjadinya kesenjangan antara tuntutan yang dihasilkan oleh
transaksi
antara individu dan lingkungan dengan sumberdaya biologis psikologis
atau
sistem sosial yang dimiliki individu ttersebut (sarafino,1998).
Adaptasi
adalah proses penyesuaian diri terhadap beban lingkungan agar organisme dapat
bertahan
hidup
B.
Proses terjdinya Stress dan Adaptasi Stress
1.
Penyebab Stres dan Stressor Phisikososial
Stressor
Psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan
perubahan dalam kehiduan seseorang, sehingga orang itu terpaksa mengadakan
adaptasi untuk mengadapi setresor terseut. Pada umumnya jenis stressor
phisikososial dapat digolongkan sebagai berikut :
a.
perkawinan
seperti
: perpisahan, perceraian, kematian salah satu pasangan, dll
b.
problem orang tua
seperti
: kenakalan anak, hubungan yang tidak baik dengan mertua.
c.
hubungan interpersonal
konflik
dengan kekasih, antara atasan dan bawahan
d.
pekerjaan
seperti
: pekerjaan terlalu banyak, kehilangan pekerjaan dan pensiun.
e.
lingkungan hidup
seperti
: penggusuran, hidup dalam lingkungan yang rawan atau kriminalitas.
f.
keuangan
seperti:
Terlibat uang, kebangkrutan usaha dan soal warisan.
g. hukum
Seperti
: penjara, tuntutan hukum
h.
perkembangan
seperti
: masa remaja, masa dewasa, menopause
j.
penyakit fisik atau cidera
seperti
: kecelakaan, operasi atau pembedahan, aborsi.
1.
Tahapan Stress
Tahapan
stress menurut Robert J. Van Amberg :
a.
Stress tingkat I
·
semangat besar
·
pengliatan tajam tak sebagai mana biasanya.
· Energi
dan gugup berlebihan
b. Stres
tingkat II
· Merasa
letih pada saat bagun pagi
· Merasa
lelah pada saat bangun siang
· Mrasa
lelah pada saat mejelang sore hari
·
Perasaan tidak santai
c. Stres
tingkat III
·
Gangguan usus lebih terasa
·
Otot-otot teras lebih tegang
·
Perasaan tegang semakin meningkat
·
Gangguan tidur
d. Stres
tingkat IV
· Untuk
bisa bertahan sepanjang hari tersa sulit
·
Perasaan negatifistik
·
Kemampuan berkonsentrasi menurun tajam
·
Perasaan takut ang tidak bisa di jelaskan
e. Stres
tingkat V
·
Keletihan yang mendalam
·
Gangguan system pencernaan
·
Perasaan takut yang semakin menjadi
f. Stres
tingkatVI
· Debar
jantng terasa amat keras
· Nafas
sesak, megap-megap
· Badan
gemetar, tubuh dinggin , ringat bercucuran
· Pingsan
atau collaps
Adaptasi
Adaptasi
dapat dicapai melalui beberapa aspek :
a)
adaptasi fisiologis adalah respon terhadap kebutuhan dan usaha yang berhasil.
Misalnya meningkatnya kekuatan otot dengan latihan yang lama.
b)
Adaptasi psiko-sosial misalnya setrategi koping,pola hidup, keyakinan.
Karakteristik
respon yang adaktif:
a. Semua
respon adaktif berusaha mempertahankan keseimbangan
b.
Adaptasi adalah totalitas respon dari tubuh manusia
c.
Adaptasi memerlukan waktu
d.
Kemampuan adaptasi berbeda pada setiap orang
e.
Respon adaptif melelahkan dan mungkin tidak adekuat karena itu
efisiensi
dan bantuan di perlukan.
C.
Rentang respon dan adaptasi
Dalam
tahun 1936, Selye merumuskan Sress sebagai General Adaptation Syndrome ( GAS )
atau sindrom penyesuaian umum.Bila faktor penyebab stress tidak dapatdiatasi dan
faktor penyebab tersebut trelalu besar maka reaksi tubuh yaitu GAS mulai
bekerja untuk
melindungi individu agar dapat bertahan hidup. GAS Pada dasarnya merupakan reaksi
fisiologis akibat rangsangan fisik dan psikososial. Bila individu terancam
oleh stress,
isyaratnya akan dikirim ke otak dan otak mengirim informasi ke hipotalamus sehingga
saraf otonom dan endokrinterstimulasi. Akibatnya terjadi perubahan fisiologis berupa
gejala dari sistem saraf otonom dan endokrin.Selye membagi reaksi umum tubuh
trehadap Stress dalam tiga tahap yaitu Reaksi Waspada, Reaksi Melawan, dan
Reaksi
Kelelahan.
1. Tahap
Reaksi Waspada
Pada
tahap ini dapat dilihat reaksi psikologis “fight or flight syndrome” dan reaksi
fisiologis. Pada tahap ini individu mengadakan reaksi pertahanan terekspos
pada stresor. Tanda fisik yang akan muncul adalah curah jantung meningkat,
peredaran Darah darah cepatdarah di perifer dan gastrointestinal mengalir
ke kepala dan ekstrermitas. Karenya banyaknya organ tubuh yang terpengaruhi,
maka gejala stress akan mempengaruhi denyut nadi, ketegangan otot.
Pada saat yang sama, daya tahan tubuh berkurang, dan bahkan bila stressor
sangat besar atau kuat (misal: Luka bakar hebat, suhu yang terlalu panas/dingin)
daoat menimbulkan kematian.
2. Tahap
Melawan
Pada
tahap ini individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan
psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi untuk
mengatasi stressor. Tubuh berusaha menyeimbangkan prosses fisiologis yang
telah dipengaruhi selama reaksi waspada untuk sedapat mungkin untuk kembali
keadaan normal dan pada waktu yang sama tubuh mencoba mengatasi faktor-faktor
penyebab stress.
3. Tahap
Kelelahan
Tahap
ini terjadi ketika ada suatu perpanjangan tahap awal stress yang tubuh
individu telah terbiasa. Energi penyesuaian terkuras, dan individu tersebut tidak
dapat lagi mengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian yang digambarkanpada
tahap kedua. Akan timbul gejala penyesuaian diri terhadap lingkungan
seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, bisul, colitis.
KUMPULAN MATERI KEPERAWATAN KISI - KISI UN 2019
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. FUNGSI DAN PERAN PERAWAT
2. KONSEP STRESS DAN ADAPTASI
3. PENGGOLONGAN OBAT
4. BAHAN BAHAN BERBAHAYA BAGI MAKHLUK
5. FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN
6. KONSEP SEHAT SAKIT
7. ETIKA KEPERAWATAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
8. MENGUMPULKAN DATA MELALUI ANAMNESA DAN PENGKAJIAN FISIK
9. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
10. DOKUMENTASI SESUAI DENGAN PEDOMAN
11. PROSES MENSTRUASI
12. PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DENGAN RESIKO TINGGI
13. KLASIFIKASI KELUARGA BENCANA
14. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
15. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DAN GANGGUAN PADA ORANG DEWASA
ILMU PENYAKIT DAN PENUNJANG DIAGNOSTIK
16. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
17. SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
18. OBAT, RESEP DAN DOSIS
19. ALAT-ALAT LAB UNTUK PROSEDUR SEDERHANA
20. SISTEM INTEGUMENTARI
21. PEMERUKSAAN (GLUKOSA, PROTEIN, KOLESTEROL, ASETON, BILORUBIN, UROBILIN, DAN UROBILINOGEN
22. PENYAKIT INFEKSI DAN MENULAR
KETRAMPILAN DASAR DAN TINDAKAN KEPERAWATAN
23. TANDA-TANDA VITAL
24. PERSONAL HYGIENE (MEMANDIKAN, CUCI RAMBUT, ORAL HYGIENE/VULAVA/PERINEAL)
25. PEMBERIAN OBAT (ORAL, SUBLINGUAL, TOPIKAL DAN DROP)
26. MOBILISASI PASIF DAN AKTIF
27. CAIRAN DAN NUTRISI PER ORAL
28. RASA AMAN DAN NYAMAN (LAKEN RESTRAIN,, AMBULASI DAN MOBILISASI)
29. MENENTUKAN PERAWATAN LUKA (KERING,BASAH, TERTUTUP DAN TERBUKA)
30. ELIMINASI BAB & BAK TANPA KOMPLIKASI
31. PEMBERIAN 02 DENGAN NASAL KANUL DAN MASKER
32. NYERI DAN PENANGANANNYA (FARMAKOLOGIS & NON FARMAKOLOGIS)
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
33. P3K
34. ALAT PELINDUNG KERJA
35. KEUBUTUHAN GIZI
36. ILMBAH DAN CARA PENGELOLAAN LIMBAH
37. KIA
38. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN UTAMA
39. UKS, GIGI, MATA DAN JIWA
40. SANITASI LAB DAN RUANG KERJA
Subscribe to:
Posts (Atom)