Ads Google

Wednesday, February 28, 2018

Sejarah Gereja Bagian XIII

KEKUASAAN GEREJA MEROSOT
(1294-1417)

1.  Paus Bonifacius VIII (1294-1303)
– Secara umum paus-paus sejak Innocent III – Bonifacius VIII berhasil mempertahankan kekuasaan duniawi gereja.
– Kemerosotan mulai pada Bonifacius Viii.  Ia berilmu dan congkak dan memaksa
– Saat jadi paus ada 2 raja yang pengang kekang kudanya
– Ua terlibat persoalan dengan Philip the Fair, raja Prancis tentang pajak bagi clergy, Philip membalas dengan cara melaranag export emas, perak dan permata-permata dan dengan cara ini mengahenatikan hasil yang biasa paus peroleh dari Prancis
– Paus ke luarkan bulls
* Bull (bulla) (surat maklumat resmi dari paus tentang satu pokok penting ditulis dalam b ahasa latin
 * Disebut Bulla (latin) karena dibubuhi kelam segel bulat
* Bulla ini dinamai sesuai kata-kata pertama
Bulla Unam Sanctam (one holy)- paus bicara tentang kekuasaan gereja adalah atas rohaniah dan basaniah, rohaniah adalah pimpinan gereja, badahiah adalah raja-raja dan tentara-tentara, tapi badaniah ini dibawah rohaniah, ia kutib Jeremiah 1:10 Aku tempatkan engkau di atas segala bangsa dan kerajaan-kerajaan
– Boniface Viii ekskomunikasi Philip (sepeti Henry IV) dalam arti turun tahta tapi ini tidak berhasil sesuai yang diinginkan
– Kalau Henry IV, bangsawan-bangsawan kuat dan melawaan raja makanya raja lemah dan terpaksa menyerah kepasa paus
– Kini lain situasinya. Feodalisme dan bangsawan-bangsawan merosot dan semangat nasional di Prancis bergelora.
– Ketika Philip dipecat, rakyat tetap menyokong memperkuat kedudukannya.
– Jadi senjata paus (excomunication) tergantung sutuasi agar beragama
– Di Anagni Italy kaisar Frederick Barbarosa merendahkan diri dihadapan paus Alexander pada 1177
– Di Anagni juga paus Bonifacius Viii pada 1303 diperlakukan kejam oleh tentara - tentara dan Philip, Ia dipukul, Ia umur 87 saat itu sangat menderita dan ma ti beberapa hari kemudian di Roma

2.  Cara baru
– Paus Bonifacius viii yang paling gigih menyatakn kekuasaan papal dalam bulla-bullanya, tapo ia juga yang paking merasakan kekalahan yang hebat.
– Peristiwa ini menandai permulaan keruntuhan gereja
– Bonifacius tidak awas akan semangat nasional yang ada. Inilah kekalahannya
– 3 kelompol ( bangeawan, pemimpin gereja dan Rakyat) nyatakan bahwa paus tidak ada hak dalam urusan -urusan beribadah, hanya raja yang berhak kecuali Allah

3.  Penawanan Babilonia ( 1309-1376 )
– Sejak tahyn 1309 kepausan pindah dari Roma ke Avignon (dekat Prancis).  Berlangsung sampai dengan 1376 ini disebut penawanan Babilonia kepausan karena paus-paus didominasi oleh Prancis
– Karena paus-paus ini harus seirama dengan Prancis maka negeri - negeri lain tikak hormati mereka
– Peristiwa yang sama adalah pada abad X k etika paus didomininasi oleh bangsawan-bangsawan Italy.
– Senangat nasiomalisme juga di negara-negara lain:
Jerman – bangun uu nya adalah “ kaisar Jerman bebas dari kepausan
– kaisar-kaisar dianggap mendapat hak dari Tuhan bukan dari paus
Inggris– 1366 masa Edward III, parlemen menghakimi Vassal dengan Roma
– Paus selama penawanan Babilonia banyak yang jahat
– menjual pangkat gereja dengan harga yang mahal
– menjual indulgensia dengan harga yang mahal
– hal ini menjadi tidak terpihak bagi di Eropa barat dan orang bilang paus adalah anti Kristus

4.  Schisma yang besar 1337-1417
– Orang-orang Italy tidak puas dengan kepausan pindah di Avignon
1378 terjadi perpecahan antara kelompok Italy dan Prancis, tapi kelompol memilih pausnya, ini berlangsung sampai dengan 1417
 – Masing-masing paus saling mengekskomunikasi dan menjadi Anathematised (mengutuk)
– 1409 konsili di Pisa dengan maksud menyembuhkan Schisma ini konsili mengahentikan 2 paus dan memilih paus baru yang Alexander V
– Tapi 2 paus tidak mau turun tahta maka ada 3 paus
– Tiga-tiga tidak diakui sebagai Paus
– Akhirnya pada 1417 konsili Konstans memilih kardinal Italy yaitu Marthin V sebagai paus, 3 paus lain karena lelah dan bisan kemudian menyokong paus yang baru ini
– Kini gereja mempunyai satu kepala lagi, tetapi tetap merasakan akibat schism untuk selanjutnya

No comments:

Post a Comment