Ads Google

Thursday, May 10, 2018

AMARAN ROH NUBUAT KEPADA JEMAAT BAB X (E. G. WHITE)

MASA KESUKARAN BESAR

( Daniel 12 : 1 )

Pasal  -  10. 

( The Great Time of Trouble, After Probation’s Close )



                Sebelum pemetraian terhadap umat-umat Allah diselesaikan, maka malaikat-malaikat Allah masih menahankan kuasa-kuasa setan untuk membinasakan diatas bumi ini.  Tetapi setelah pemeteraian selesai maka pintu kasihan pun tertutuplah.  Dan orang-orang jahat sepenuhnya diserahkan Tuhan dalam pengendalian setan.  Maka terjadilah kesukaran yang besar itu, setelah keempat mata angin itu dilepaskan oleh empat malaikat yang memegang-Nya… 1) Wahyu 7 : 1 – 3.

            “Rasul Yohanes melihat elemen (unsur) alam  - yaitu gempa bumi angin ribut dan pertentangan politik, digambarkan sebagai perkara-perkara yang ditahankan oleh ke-empat malaikat itu.  Angin itu adalah dibawah pengendalian sehingga Allah mengucapkan sepatah kata untuk melepaskannya.” …. 2).

            “Kuasa membinasakan yang sama dengan malaikat-malaikat suci bila diperintahkan oleh Tuhan, akan dilakukan oleh malaikat-malaikat jahat bila diizinkan oleh Allah.  Adalah kuasa-kuasa seperti saat sekarang ini sudah sedia hanya menungguh izin dari ilahi, untuk menyebarkan kebinasaan dimana-mana.”

Drama yang terakhir akan dilakonkan dan sesudah itu akan dibiarkan Allah oleh si pembinasa itu melakukan rencananya di dunia ini.

            “Dunia ini hampir mencapai saatnya dimana Allah mengizinkan si pembinasa itu melakukan kehendaknya di atas dunia.  Penggantian hukum-hukum manusia atas hukum Allah, ditinggikannya oleh kuasa-kuasa manusia belaka, hari Minggu mengambil tempat hari Sabat adalah lakon yang terakhir dalam drama.” …. 3).

Bila pintu kasihan sudah tertutup maka Setan mengendalikan sepenuhNya orang-orang jahat. “He will say to the angels, No longer combat Satan his effort to destroy.  Let his work out his malignity upon the children of disobedience for the Cup of their iniquity is full” …. 4).

(Dia kan berkata kepada malaikat-malaikat, agar jangan lagi menghalangi Setan untuk membinasakan.  Biarlah ia melakukan jahat kepada orang-orang yang tidak menurut karena cawan kejahatan mereka sudah penuh).

            “Peperangan antara bangsa-bangsa juga akan terjadi dengan hebatnya setelah ke-empat mata angin itu sudah terlepas, maka terjadilah kekacauan Bangsa-bangsa siap sedia untuk menghadapi perang dengan senjata-senjata yang paling berbahaya dan muktakhir.

            “Segala sesuatu di atas dunia ini menjadi kacau balau.  Bangsa-bangsa amarah dan persiapan yang hebat untuk peperangan sedang diadakan.  Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan.

            …. Tetapi walaupun bangsa-bangsa sedang mengerahkan segala kuasa untuk peperangan dan pertumpahan darah, perintah kepada malaikat-malaikat itu masih mengekang, agar mereka  tetap menahan ke-empat mata angin sehingga semua umat Allah sudah dimeteraikan pada dahi mereka” …. 5).

            “Sebelum kita memasukinya ( masa kesukaran itu ), kita semua akan menerima meterai Allah yang hidup.  Kemudian saya melihat ke-empat malaikat itu melepaskan ke-empat mata angin.  Dan saya melihat kelaparan, bala sampar dan pedang, bangsa bangkit melawan bangsa dan seluruh dunia ini dalam kekacauan” …. 6).

            Dunia sedang berlomba-lomba mempersenjatai diri.  Telah menemukan senjata-senjata yang sangat berbahaya.  Bom nuklir yang menghanguskan segala mahluk.  Bom neutron dsb yang tampaknya tidak akan dilepaskan oleh bangsa-bangsa dalam peperangan, sebab akan dapat membinasakan umat manusia yang tinggal di daerah tertentu yang dapat dijangkau oleh keganasan bom tersebut scara merata.  Tetapi bila ke-empat mata angin dilepaskan maka segala penghalang untuk melampiaskan amarah secara terbuka lenyaplah.

            “Ke-empat malaikat memegang kuasa-kuasa di atas dunia ini hingga umat Allah selesai dimeteraikan di dahi mereka.  Bangsa-bangsa di dunia ini keranjingan untuk bertempur tetapi mereka ditahankan oleh malaikat-malaikat itu.  Bila kuasa menahankan diangkat, maka akan  terjadilah satu kesukaran besar dan kesusahan yang amat sangat.  Karena peralatan perang yang jahat sudah ditemukan.  Semua alat-alat dan hasil karya hidup mereka akan tertimbun dalam-dalam” …. 7).

            “Hanya sedikit tempo lagi, yang masih tinggal.  Sementara bangsa-bangsa sudah bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, tetapi bukanlah sekarang ini peristiwa yang dimaksudkan secara keseluruhan.  Tetapi ke-empat mata angin itu masih ditahan sehingga semua umat Allah dimeteraikan pada dahi mereka.  Kemudian kuasa-kuasa yang ada di dunia ini akan dikerahkan untuk peperangan besar yang terakhir"”.… 8).

            Manusia akan membinasakan dirinya sendiri dengan senjata-senjata yang dibuatnya.  Satu gambaran kebinasaan manusia waktu kota Yerusalem dihancurkan oleh tentara Jenderal Titus, dari kerajaan Roma, dapat menolong kita melihat kebinasaan yang lebih hebat yang akan terjadi.

            “Kemudian setan akan mencemplungkan penduduk bumi ke dalam satu kesukaran besar yang terakhir.  Karena malaikat-malaikat Allah berhenti menahan lindasan angin amarah manusia, maka segala anasir peperangan dibiarkan merajalela.  Segenap dunia ini akan ada dalam kebinasaan yang lebih dahsyat daripada yang menimpa Jerusalem dahulu” …. 9).

            Ny. White melukiskan kebinasaan kota Jerusalem dalam buku Great Controversy halaman 35, bahwa baik kota dan kaabah Tuhan dibongkar balik dengan landasannya sekalian seperti ladang yang dibajak.  Dan lebih dari sejuta manusia sudah binasa …. 10).

            Dengan melihat nasib kota Jerusalem dan penghuninya maka kita dapat melihat nasib penghuni dunia ini yang sudah menolak rahmat Allah dan menginjak-injak hukum-Nya” …. 11).

Bangunan bertingkat dan anti api dalam khayal kepada Ny. White ditunjukkan bahwa banyak orang menduga bahwa bangunan itu akan tahan terhadap api, tetapi ternyata bangunan itu akan layu bagai gala-gala yang hangus oleh api” …. 12).

Kita ingin melihat gambaran yang sejelas mungkin dari  kebinasaan yang menimpa dunia ini.  Tetapi oleh kata-kata saja, sayang, tidak dapat digambarkan keadaan itu.

            “….dan ketika Allah menyuruh malaikat-malaikat-Nya untuk melepaskan angin itu, maka akan terjadilah pertentangan yang hebat yang tidak dapat dilukiskan melalui tulisan Pena” …. 13) Wahyu 7 : 1-3.

            Begitulah Allah membiarkan angin itu bertiup maka setan menguasai keadaan dan Allah membiarkan setan mengendalikan sepenuhnya orang-orang yang memberontak kepada-Nya.  Maka kuasa membinasakannya, pertumpahan darah dimana-mana, inilah perkara yang lama dirindukannya.

Sebelum masa kesukaran tiba banyak umat Tuhan yang dibiarkan tertidur lebih dahulu. CH 375.

            “Bila malaikat-rahmat melipat sayapnya dan menghilang, setan  akan melakukan jahat yang sudah lama dirindukannya.  Topan dan angin ribut, peperangan dan pertumpahan darah …. Inilah perkara-perkara yang ia sukai …. Begitu sempurnanya manusia ditipu olehnya sehingga manusia berkata bahwa malapetaka itu adalah akibat dari penajisan hari pertama pada Minggu.  Dari mimbar-mimbar gereja yang besar dan terkenal, akan kedengaran pernyataan bahwa, dunia ini dihukumkan karena hari Minggu tidak disucikan sebagaimana sepatutnya” …. 14).

            “Ke-empat mata angin lepas sesudah Yesus Imam Besar kita telah selesai melakukan tugas di kaabah dan kemudian tuju bala terakhir akan dicurahkan” …. 15).



TUJUH BALA

( Wahyu 16 : 2 – 16 )

  
Tujuh bala yang terakhir sebagai hukuman dari Allah yang tidak campur rahmat kemurahan lagi akan dicurahkan secara berturut-turut.

1.      Bala yang pertama ialah penyakit bisul yang busuk pada manusia. Wahyu 16 : 2.



2.      Bala yang kedua, maka laut itu pun berubah menjadi darah. Wahyu 16 : 3.

Maka segala yang bernyawa dalam laut itupun matilah.  Bilamana bala itu telah mulai menimpa manusia maka apakah reaksi manusia itu?  “Bala itu menimpa penghuni dunia ini.  Sebagian orang mencela Allah serta mengutuki-Nya.  Sebagian lagi berlari kepada umat-umat Allah dan memohon supaya mengajar mereka agar supaya mereka luput dari hukuman-Nya.  Tetapi orang-orang suci tidak dapat berbuat apa-apa lagi bagi mereka.  Air mata yang terakhir bagi orang-orang berdosa telah dicurahkan, permohonan doa keluh-kesah telah dihadapkan, beban terakhir dan amaran yang terakhirpun sudah disampaikan” …. 16).

Sebagian orang mencari umat-umat Allah agar diajar tentang Firman keselamatan.  Tetapi mereka kecewa karena tidak akan menemukan lagi.  “Pada hari itu, orang banyak akan mencari perlindungan dari rahmat Allah sudah begitu lama mereka hinakan.  Bahwasanya hari akan datang kelak demikian firman Tuhan, apabila aku mendatangkan bala kelaparan ke dalam negeri, yaitu bukannya lapar akan roti dan bukannya dahaga akan air, melainkan akan mendengar segala Firman Tuhan.  Maka orang akan mengembara dari laut sampai kepada laut, dan dari utara datang  ketimur, orang akan beredar-edar akan menuntut firman, tetapi tiada di dapatinya akan dia lagi.” Amos 8 : 11, 12 …. 17).

Tetapi sebagian orang lagi yang mengadakan reaksi terhadap bla itu dengan amarah.  Mereka marah kepada orang-orang saleh.  Karena mereka beranggapan bahwa bala-bala itu terjadi sebab orang-orang saleh itu sendiri.  Maka mereka pun berusaha untuk melenyapkan orang saleh itu dari muka bumi ini.

“Bala-bala  itu membuat orang-orang jahat marah terhadap orang-orang saleh, mereka berpendaapat bahwa orang benar itulah yang membawa hukuman Allah bagi mereka itu, dan bila mereka itu dapat  melenyapkan oran-orang benar dari muka bumi ini, maka Bala-bala  itu akan berhenti.  Maka satu perintah keluar untuk membunuh semua orang-orang saleh, hal inilah yang menyebabkan mereka menangis siang  dan malam.  Inilah yang disebut “Masa Kepicikan Jakub” …. 18).

Bala-bala  ini, jatuh di atas dunia ini menimpa manusia secara berkelompok, bukan secara menyeluruh sekaligus.

      “Bala-bala  ini, bukan secara menyeluruh (meliputi seluruh alam dunia) atau penghuni dunia sekalian akan binasa sekaligus.  Tetapi mereka menderita oleh malapetaka yang paling hebat yang pernah dikenal oleh mahluk manusia yang fana” …. 19).

Bala itu sangat menyiksa sekali karena hal itu adalah hukuman daripada Allah satu hukuman yang tidak bercampur belas kasihan Tuhan lagi.  Maka siksa itu menimbulkan amarah orang-orang jahat hingga mereka bergegas untuk membunuh orang-orang saleh.  Tetapi Allah tidak diam.  Sementara orang-orang jahat mengumumkan perintah pembunuhan tersebut, maka Allah menyambut dengan bala yang ketiga.



3.      Bala yang ketiga: “Malaikat yang ketiga itupun mencurahkan cawannya ke dalam segala sungai dan segala mata air maka sekaliannya itupun  berubah menjadi darah. Wahyu 16 : 4.  Karena orang-orang itu sudah menumpahkan darah segala orang suci dan nabi-nabi, dan Engkau telah memberi mereka itu minum darah.  Hal itu berpadanlah dengan perbuatan mereka itu.” …. Wahyu 16 : 6.  Dan sungai-sungai  dan mata airpun  menjadi darah.  Lalu aku  dengar malaikat segala air itu mengatakan, Adillah Engkau yang ada, dan yang sudah sedia ada dan Yang Kudus, oleh sebab Engkau sudah menjatuhkan hukuman yang demikian karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang suci dan nabi-nabi, dan Engkau telah memberi mereka itu minum darah.  Hal itu berpadanlah dengan perbuatan mereka itu.  Dengan menjatuhkan hukuman mati bagi  umat-umat Allah mereka sesungguhnya terlibat dalam kejahatan atas darah mereka yang seakan-akan tertumpah oleh tangan mereka sendiri” …. 20).



4.      Bala yang ke-empat ialah matahari membakar dengan panas yang berlipat ganda.  Sementara umat-umat Allah berlari melepaskan diri dari bahaya maut dimana orang-orang jahat menginginkan nyawa mereka itu, maka turunlah bala yang kelima. 

“Pada bala yang berikut, kuasa diberikan kepada matahari untuk menghanguskan segala manusia dengan api.  Maka manusia itu hanguslah dengan amat sangat. Wahyu 16 : 8.  Nabi melukiskan keadaan bumi ini pada saat yang menakutkan itu …. “Segala tuaian diladang pun binasalah, semua pohon-pohon diladang pun layulah, karena kegembiraan telah lenyap dari anak Adam.  Bahwa segala biji-bijian sudah jadi busuk dibawah gumpalan tanahnya, segala pelabur pun sudah rusak …. Wah, bagaimana berkeluh-kesah segala binatang jinak, segala kawan lembuh sudah bingung tiadalah tempat rumput baginya dan lagi segala kawan kambing dombapun sudah binasa. Joel 1 : 10-12, 17, 18.  Karena kekeringanlah segala sungai dan airpun sudah makan habis akan segala rumput dipadang …. Maka akan banyak mayat bertebaran dimana-mana” …. 21).

Oleh matahari yang menghanguskan itu orang-orang jahat itu tidak bertobat malahan marah terhadap Allah dan menghujat nama-Nya. Wahyu 16 : 9.  Dan mereka itu mengganas hendak membinasakan umat-umat Allah.

“Diiringi sorak kemenangan, ejekan, kutukan, pasukan orang-orang jahat menyerbu mangsanya, tatkala, hai lihatlah, suatu kabut tebal, lebih gelap dari pada malam mulai jatuh keatas bumi” …. 22).



5.      Bala yang ke-lima ialah, kegelapan. Wahyu 16 : 10.  Maka malaikat kelima itupun mencurah-

kan cawannya maka takhta Binatang itupun gelaplah.

Mencegah keganasan orang-orang jahat dalam mengejar orang-orang saleh supaya membunuhnya, maka Tuhan mendatangkan kegelapan yang amat sangat, lebih gelap daripada malam dan tiba-tiba muncul pelangi yang bercahaya dengan penuh kemuliaan.

“Kemudian sebuah pelangi yang bersinar penuh kemuliaan dari tahta Allah memenuhi langit seakan-akan mengitari setiap orang dari kelompok yang sedang berdoa itu.  Khalayak ramai yang meluap-luap amarahnya itu, tiba-tiba tertahan.  Jeritan-jeritan mereka yang mengejek itu lenyap.  Sasaran yang hendak mereka binasakan tiba-tiba dilupakan.  Dengan rasa gentar yang amat sangat mereka terguncang melihat lambang perjanjian Allah serta mereka ingin terlindung dari cahayanya yang gemerlapan” …. 23).



SEPULUH HUKUM DILANGIT



            “Tatkala kata-kata yang kudus naik kepada Allah, maka kabut pun susut dan langit berbintang tampaklah, kemuliaan yang tidak terlukiskan berbeda sekali dengan cakrawala yang hitam penuh angkara pada kedua sisinya.  Kemuliaan kota suci bersinar dari pintu gerbang yang setengah terbuka.  Lalu tampaklah dilangit sebuah tangan yang memegang dua  loh-batu yang dikatubkan bersama-sama.  Seperti yang dikatakan oleh nabi: “Langit memberitakan keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim.” Mazmur 50:6.  Hukum yang kudus itu, kebenaran Allah, yang disampaikan diiringi halilintar dibukit Sinai sebagai penutup hidup, saat ini dinyatakan kepada manusia bagai aturan penghukuman.  Tangan itu kemudian membukakan loh-batu itu dan nyatakan didalamnya jelas dapat dibaca oleh semua orang.  Ingatan dibangkitkan, ketahyulan dan kekeliruan dihapus dari semua pikiran, dan Firman yang sepuluh yang diberikan Allah itu singkat dan mudah dipahami, penuh kuasa, ditampilkan kehadapan pemandangan seluruh penduduk dunia …. 35).

            “Sehingga tidak mungkin melukiskan ketakutan dan keputus-asaan orang-orang yang menginjak-nginjak hukum-hukum Allah yang kudus itu.

Tuhan Allah memberikan hukum-Nya yang kudus kepada mereka, supaya mereka dapat membandingkan sifat-sifat mereka dengan hukum-hukum itu sehingga mereka dapat melihat kesalahan-kesalahan mereka sementara mereka mempunyai kesempatan untuk mengadakan pertobatan dan pembaharuan, tetapi karena mereka ingin memperoleh sambutan dunia mereka menyingkirkan ajaran-ajaran itu serta mengajar orang untuk melakukan pelanggaran.  Mereka telah berusaha memaksa umat Allah supaya menajiskan hari Sabat.  Sekarang mereka dihukumkan dengan hukum yang mereka hinakan itu.  Dengan amat jelas mereka tahulah kini bahwa bagi mereka tiada maaf.  Mereka telah memilih siapa yang mereka puja dan layani …. Musuh-musuh hukum Allah, mulai dari pada alim-ulama sampai kepada yang paling kecil diantara mereka, mempunyai satu konsepsi baru mengenai kebenaran dan tanggung jawab.  Terlalu terlambat mereka lihat bahwa Sabat daripada hukum keempat itu adalah cap Allah yang hidup …. Mereka menemukan bahwa mereka telah berperang melawan Allah.  Guru-guru agama telah membawa jiwa-jiwa menuju kebinasaan ketika mereka mengaku membimbing jiwa-jiwa itu menuju gerbang Firdaus.  Baru pada hari perhitungan yang terakhir hal mana akan dinyatakan betapa besarnya tanggung jawab manusia di hadapan majelis kudus dan betapa dasyatnya akibat-akibat ketidak setiaan mereka” …. 36).

            “Mereka melihat bahwa mereka telah dipermainkan.  Mereka saling menuduh satu sama lain yang telah menuntun mereka menuju kebinasaan, tetapi semua mereka bersatu menimpakan kutukan yang paling pahit terhadap para pendeta-pendeta.  Pastor-pastor yang tidak setia telah membuat perkara-perkara yang muluk-muluk dan telah memimpin para pendengar mereka agar menyia-nyiakan hukum Allah dan menganiaya mereka yang menyucikannya.  Sekarang dalam keputus-asaan mereka, guru-guru itu mengaku dihadapan dunia akan pekerjaan penipuan mereka.

Orang banyak dipenuhi amarah, “kami sesat”, mereka berteriak, “dan kamulah penyebab dari kehancuran kami” maka mereka menyerbu akan gembala-gembala palsu itu.  Seorang yang tadinya sangat dikagumi benar akan dilempari kutuk yang paling keji kepadanya.  Tangan yang pernah memahkotai mereka dengan karangan bunga kehormatan, tangan itu pula bangkit bagi kebinasaan mereka sendiri.  Pedang-pedang yang dipakai untuk membunuh umat-umat Allah, sekarang akan digunakan membinasakan musuh-musuh mereka itu.  Dimana-mana terjadi permusuhan dan pertumpahan darah …. 37).

            “Tanda kelepasan telah ditaruhkan pada mereka yang berkeluh kesah akan dosa kekejian yang dilakukan.”  Sekarang malaikat pembinasa itu pergi, yang dilukiskan nabi Yehezkiel dalam khayalnya dengan orang yang memegang alat pembunuh kepada siapa perintah diberikan: “Bunuhlah semua orang tua dan muda, anak gadis dan anak-anak wanita: tetapi jangan hampir kepada orang yang mempunyai tanda itu, dan mulailah dari tempat kesucianKu.  Kata nabi: “Mereka mulai dari orang tua-tua yang ada dihadapan rumah itu” Jehezkiel 9 : 1-6.  Pekerjaan pembinasa itu dimulai diantara mereka yang mengaku pengawal kerohanian bangsa manusia.  Pengawal yang palsu adalah yang pertama jatuh jadi korban”. …. 38).



6.      Bala yang ke-enam. Wahyu 16 : 12. (ARMAGEDDON).

Sungai Efrat menjadi kering dan mempersiapkan jalan bagi raja-raja Timur.  Tiga roh najis mengumpulkan semua raja-raja dunia untuk perang Armageddon.

“Bangsa-bangsa di dunia ini keranjingan untuk bertempur, tetapi mereka ditahan oleh malaikat-malaikat itu.  Bila kuasa yang menahan itu diangkat, maka akan terjadilah satu kesukaran besar dan kesusahan yang amat sangat.  Karena peralatan perang yang jahat sudah ditemukan.  Semua alat dan hasil karya hidup mereka akan tertimbun dalam-dalam, tetapi mereka dibawah pengendalian hingga harinya tiba yaitu hari pertempuran yang besar hari Armageddon” …. 7).

“Akhirnya ada dua kelompok manusia di atas bumi ini, yaitu mereka yang setia kepada Allah, dan mereka yang berdiri di bawah panji pemimpin-pemimpin gelap … perang Armageddon akan segera berkecamuk.

Malaikat-malaikat jahat mempersatukan kuasa jahatnya dengan orang-orang jahat, sebagaimana mereka telah mengadakan perlawanan yang terus menerus dan telah berpengalaman dalam cara-cara penipuan dan peperangan, telah dikeraskan selama berabad-abad, mereka tidak akan menyerah begitu saja pada pertempuran besar yang terakhir, tanpa perjuangan yang nekad panglima bala tentara Tuhan memimpin segenap malaikat-malaikat sorga untuk bertempur” …. 24).

“Malaikat pembinasa itu akan melakukan pembalasan, karena Roh Allah, secara perlahan-lahan telah ditarik  dari dunia ini.  Setan juga mengumpulkan segala kuasa-kuasa kejahatan dan pergi kepada raja-raja diseluruh dunia ini, mengumpulkan dibawah panji-panjinya untuk dipersiapkan bagi perang pada hari besar Allah yang Maha Kuasa …. Kita perlu mempelajari dicurahkannya cawan yang ketujuh (bala ketujuh).  Kuasa kegelapan tidak akan menyerah tanpa mengadakan satu perlawanan.”

“The principalities and powers of earth are in bitter revolt against the God of heaven.  They are filled with hatred against those who serve Him and soon, very soon, will be fought the great between good and evil.” …. 26).

(Penguasa-penguasa dan kuasa-kuasa dunia mengadakan perlawanan yang keras terhadap Allah disorga.  Mereka dipenuhi kebencian terhadap mereka yang menyembah Dia dan segera,amat segera, akan terjadi pertempuran, peperangan besar yang terakhir, antara yang baik dan yang jahat. 

“Roh-roh jahat akan pergi kepada seluruh raja-raja dunia dan seluruh dunia, dan menipu mereka sekalian, dan mendesak mereka untuk bersatu dengan Setan dan peperangan yang terakhir melawan pemerintah sorga.”

                                       

Disatu Pihak
Dilain Pihak
              Setan
               Allah
              Roh-roh Jahat
               Kristus
              Politik Agama yang menganiaya
               Malaikat-malaikat suci
              Raja-raja dunia
               Orang-orang Saleh
              Orang-orang jahat
               …………28)

                                       



“It will be primarily a spiritual battel the armies of Christ an armies os Satan.  The gathering for Armageddon will take places under the sixth plague, but it will be under the seventh that the battle reaches in climax.  The end of the battle will see the entire world a desolate wilderness” ….29).

(Pada hakekatnya itu adalah peperangan rohani antara kumpulan tentara Kristus dan kumpulan tentara Setan.  Berkumpul untuk Armageddon itu akan terjadi dibawah bala yang ke-enam.  Tetapi adalah ada bala yang ketujuh terjadi puncak peperangan itu.  Dan sebagai akhir dari peperangan itu segenap dunia ini menjadi kerusakan yang sunyi senyap” …. 29).

Puncak pemberontakan dan perlawanan secara terang-terangan segenap kuasa kegelapan dinyatakan dalam bela yang ke-enam.  Seluruh dunia ini setan dan raja-raja dan orang jahat mengikat perang melawan kerajaan Allah dan malaikat suci dan orang saleh.  Dan mulailah pertempuran itu dan  puncak pertempuran itu berlangsung dibawah bala yang ketujuh.

Apakah perang Armageddon itu suatu perang yang real (nyata), seperti yang tertulis atau hanya perang rohani saja atau kedua-duanya?

            “The battles between the two armies are as real as these fought by the armies of this words, and on the issue of the spiritual conflict eternal destinies depend” …. 30).

(“Peperangan antara dua kelompok tentara itu adalah nyata seperti mereka yang berkelahi antara tentara-tentara didunia ini dan oleh peperangan rohani itu maka nasib untuk selama-lamanya ditetapkan” …. 30).



7.      Bala yang ke-tujuh;  Malaikat yang ketujuh mencurahkan cawannya ke atas udara maka kedengaran suara dari Rumah Allah yang berkata:

Semuanya sudah genap!  Maka terjadi petir sambung menyambung dan gempa bumi yang teramat sangat besarnya ! Wahyu 16 : 17, 18.

      “Gunung-gunung bergoncang bagaikan bulu ditiup angin, bukit-bukit batu berpecahan kemana-mana.  Ada pula suatu gemuruh bagaikan datangnya badai.  Lautan dihempaskan ke dalam kemurkaan yang besar.  Terdengar suara lengking angin puyuh bagaikan suara hantu yang mendatangkan kebinasaan.  Segenap bumi terombang-ambing bagaikan ombak laut.  Permukaan retak.  Dasarnya juga bagaikan hendak ambruk.  Gugusan bukit-bukit tenggelam.  Pulau-pulau yang di diami lenyap.  Pelabuhan-pelabuhan yang telah menjadi seperti Sodom, kejahatannya tenggelam ditelan amarah gelombang.  Babilon yang besar itu teringat dihadapan Allah untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya” …. 31).

“Batu-batu besar yang masing-masing seberat satu talenta (34 kg) menimpa mereka itu. Wahyu 16 : 19, 21.  Kota-kota yang angkuh diratakan Istana-istana bangsawan, yang didalamnya orang-orang terkemuka memboroskan kekayaan untuk memuliakan diri mereka sendiri, binasa berkeping-keping dihadapan mereka.  Pintu-pintu pencara terbuka, sehingga umat Allah yang telah disekap karena iman mereka, memperoleh kelepasan.” …. (ibid).





KEBANGKITAN ISTIMEWA


      “Kubur-kuburpun  terbukalah, dan banyak dari antara orang-orang yang telah tertidur di dalam lebu tanah, akan bangun, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal, dan sebagian untuk hidup yang kekal”. Daniel 12 : 2.  Sekalian orang yang telah mati di dalam iman akan pekabaran malaikat yang ketiga, bangkit dari kubur lalu dimuliakan, mendengar janji damai Tuhan Allah beserta orang yang sedang memelihara hukumnya, juga mereka yang telah menikam Dia.  Wahyu 1 : 7.  Orang-orang yang mengolok-olok dan mengejek kesengsaraan Kristus ketika Dia hampir mati dan para penentang keras kebenaran dan umat-Nya dibangkitkan untuk menatap Dia dalam kemuliaan-Nya serta melihat kemuliaan yang dipasrahkan kepada orang yang setia dan menurut” … 32).

      Oleh gempa bumi yang hebat maka dunia ini terombang-ambing dan Tuhan pun membuka kubur-kubur dan membangkitkan orang-orang tertentu.  Ini disebut “Kebangkitan Istimewa”.  Adapun yang bangkit pada saat itu ialah:

1.      Semua mereka yang mati dalam iman akan pekabaran malaikat yang ketiga (orang saleh).

2.      Mereka yang mengolok-olok Kristus.

3.      Mereka yang memukul dan meludahi-Nya.

4.      Mereka yang memakukan Dia ke salib.

5.      Beberapa Parisi dan Ahli Torat.

6.      Mereka yang termasuk penentang-penentang keras akan kebenaran-Nya dan umat-Nya.

7.      Raja Herodes sendiri ….  33).



SUARA-SUARA ANEH


            “Kabut masih tebal melengkapi langit, namun kini matahari muncul, tampak bagaikan mata amarah dari Jehovah.  Petir yang bernyala-nyala melompat dari langit, membungkus bumi kedalam satu helai yang bernyala-nyala melompat dari langit, membungkus bumi kedalam satu helai yang menyala-nyala.  Diatas gemuruh petir yang menakutkan itu, suara-suara yang aneh dan menggetarkan, mengumumkan nasib orang jahat.   Perkataan yang diucapkan tidak semua orang dapat memahaminya, tetapi sangat jelas dipahami oleh guru-guru palsu.  Orang yang tadinya angkuh dan bersifat mengejek dan begitu hebat kekejamannya terhadap  orang-orang yang memelihara hukum Tuhan Allah, kini ditudungi oleh kejutan dan ketakutan yang amat sangat.  Ratapan mereka terdengar diatas segala suara anasir” …. 34).



BINTANG TERANG


            Dari cela-cela awan itu muncullah sebuah bintang yang terangnya bertambah empat kali ganda, sangat kontras dengan kegelapan.  Hal ini mengutarakan pengharapan dan kegembiraan  bagi orang yang setia, tetapi memeriahkan serta angkara murka bagi orang-orang yang melawan hukum Allah.  Orang-orang telah memasrahkan segala sesuatu bagi Kristus sekarang memperoleh ketenteraman, tersembunyi dalam kemah Tuhan.

Mereka telah diuji, dan di hadapan dunia serta orang-orang yang menghinakan kebenaran, mereka memperlihatkan kesetiaan mereka kepada Dia yang telah mati bagi mereka.  Perubahan yang menakjubkan terjadi kepada orang-orang yang berpegang teguh dan jujur pada saat menghadapi kematian itu.  Mereka sekonyong-konyong telah dilepaskan dari kekuasaan kegelapan yang mengerikan dari orang-orang yang telah berubah menjadi setan. Wajah mereka tadinya begitu pucat, sayu dan kepayahan, kini diliputi kasih sayang dan iman serta ketakjuban.  Suara mereka nyaring dalam lagu: “Allah itu bagi kami tempat perlindungan dan kekuatan sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.  Sebab itu kita tidak akan takut sekalipun bumi berubah, sekalipun ribut dan berbuih airnya sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Mazmur 46 : 2-4 …. 35). PG 115.



PENGUMUMAN KEDATANGAN


            “Suara Allah terdengar dari surga, menyatakan hari dan jam kedatangan Yesus, dan memasrahkan janji kekal bagi umat-Nya.  Bagaikan bunyi genta yang gemuruh melebihi suara halilintar firman-Nya mengulung seluruh bumi.  Umat Allah berdiri mendengar, dengan mata yang menengadah ke atas.  Wajah-wajah mereka diliputi kemuliaan yang bersinar seperti wajah Musa tatkala dia turun dari Sinai.  Orang jahat tidak tahan melihat mereka.  Apabila berkat dinyatakan bagi orang-orang yang telah menghormati Allah dengan jalan memelihara hukum SabatNya yang kudus, terdengarlah teriakan kemenangan yang perkasa.” … 39).

Suara pengumuman itu tidak dimengerti orang-orang jahat.  (LS. 65).



TANDA ANAK MANUSIA


            “Tidak lama kemudian kelihatan di ufuk Timur sebuah awan hitam, kira-kira setengah kepalan tangan manusia ukurannya.  Itulah awan yang mengitari Juruselamat dan yang tampaknya dikejauhan seolah-olah dilingkari dalam kegelapan.  Umat Allah mengenal inilah yang menjadi tanda Anak Manusia.  Dalam ketenangan yang kudus mereka memandangnya dengan kagum sementara itu, semakin mendekat ke bumi, semakin bersinar dan semakin mulia, sehingga menjadi suatu awan putih yang besar, berlandaskan suatu kemuliaan yang bagaikan api yang menghanguskan, diatasnya terdapatlah pelangi perjanjian” …. 40). PG 118.



KEDATANGAN KRISTUS


            “Raja atas segala raja turun dengan awan, berselubung dalam nyala api.  Langit digulung bagaikan sebuah gulungan, bumi berguncang-guncang, dihadapanNya api menjilat, dan tiap-tiap gunung dan pulau bergerak keluar dari  tempatnya.  “Allah kita datang dan tidak akan berdiam diri, dihadapanNya api menjilat, sekelilingNya bertiup badai yang dahsyat.  Ia berseru kepada langit diatas dan kepada bumi untuk mengadili umatNya.” Mazmur 50 : 3.

            Dan raja-raja dibumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan cela-cela batu karang digunung.  Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu karang itu, “Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia yang duduk diatas tahta dan terhadap murka Anak Domba itu.  Sebab sudah tiba hari besar murkaNya dan  siapakah yang dapat bertahan?”  Wahyu 6 : 15-17 … 41). PG 119, 120.

            “Disana terdapat orang yang mengolok-olok Kristus ketika Dia menderita kehinaan.  Dengan kuasa yang menggetarkan datanglah perkataan yang menderita itu kedalam pikiran mereka, tatkala disumpahi oleh Iman besar itu, apabila Dia berkata dengan hikmat:  “Mulai sekarang kami akan melihat Anak Manusia duduk disebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang diatas awan-awan dilangit”.  Matius 36 : 64.  Orang-orang yang dahulu mengolok-olokNya karena pernyataan Kristus atas diriNya sebagai Anak Allah sekarang diam seribu bahasa.  Disana ada Herodes yang angkuh, yang telah mengejek-ejek nama kemuliaanNya serta menyuruh serdadu pengejek memakotai Dia jadi raja.  Disana juga terdapat orang yang paling tidak hormat kepada Tuhan yang menaruh jubah ungu kepadaNya yang  meletakan mahkota duri kedahiNya, yang kudus itu, dan ketanganNya tongkat lalu membungkuk dihadapanNya disertai ejekan berupa kutuk-serapah.  Orang yang memukul dan menusuk Raja kehidupan itu sekarang mereka berpaling dari pandanganNya yang tajam serta berusaha melarikan diri dari kuasa hadiratNya.  Orang-orang memalu tanganNya dan kakiNya, serdadu yang menikam lambungNya, memandang tanda-tanda ini dengan penuh kegentaran dan penuh penyesalan.  Para imam dan penguasah dengan penuh kegentaran mengenangkan kembali kejadian-kejadian dibukit Golgota.  Dengan kengerian yang dahsyat mereka mengingat bagaimana otak mereka dipenuhi iblis, yang berseru: “Orang lain Ia selamatkan, Ia raja Israel?  Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepadaNya.  Ia menaruh harapanNya kepada Allah, baiklah Allah menyelamatkan Dia, jika Allah berkenan kepadaNya” Matius 27 : 42. 43 …. 42).  PG 121, 122.

            “Sementara bumi terhuyung-huyung bunyi halilintar dan guruh, suara Anak Allah membangkitkan orang-orang saleh yang mati.  Ia memandang ke kubur orang-orang saleh itu, lalu mengangkat tanganNya ke langit sambil berseru: “Bangkitlah, bangkitlah, bangkitlah hai yang tertidur dalam debu, bangkitlah!  Di segenap penjuru dunia suara itu terdengar oleh orang-orang yang mati itu, sehingga mereka pun akan segera bangkit, hidup.  Dan segenap bumi akan bergenta dengan bunyi derap kaki manusia yang amat banyak terdiri dari segala bangsa, bahasa dan umat …. Dan orang-orang saleh yang hidup serta orang-orang saleh yang dibangkitkan kembali menyatukan suara mereka dengan teriak kemenangan yang lama dan penuh kegembiraan.  Semua orang yang bangkit dari kubur mereka sama seperti mereka masuk ke dalam kubur.  Adam, yang berdiri di antara himpunan besar itu, amat tinggi semampai dan bertampang mulia, namun sedikit lebih rendah dari Anak Allah.  Ia menggambarkan suatu tanda yang bertentangan dengan keadaan generasi-generasi terkemudian di dalam penampilan yang penuh kehormatan ini nyatalah kemunduran yang amat besar pada umat manusia.  Namun semuanya bangkit dengan penuh kesegaran dan kemudaan yang kekal dan utuh.  Pada mula pertama manusia dijadikan dalam peta Allah, bukan saja dalam soal tabiat, tetapi juga dalam bentuk dan wajah.  Dosalah yang telah memerosotkan serta hampir memusnahkan peta ilahi, tetapi Kristus telah datang untuk memulihkan yang hilang itu.  Ia akan mengubah tubuh dan wajah kita serta membentuk sama seperti tubuhNya yang penuh kemuliaan itu.  Tubuh yang berbentuk fana dan yang binasa dan kurang indah, yang dicemari dosa, menjadi sempurna, indah dan baka.  Semua kecelaan dan noda tertinggal dalam kubur.  Tubuh itu dipulihkan dengan pohon hayat di Taman Eden yang lama hilang  itu, orang-orang yang ditebus itu akan beroleh pertumbuhan (kesembuhan) Maleaki 4 : 2, mencapai tingkat kesempurnaan bangsa dengan kemuliaan yang semula. (lihat Bible King James Version).

            “Orang yang benar yang masih hidup semuanya akan di ubah dengan sekecap mata.  Dengan suara Tuhan mereka dipermuliakan, kini mereka dikekalkan dan bersama-sama orang-orang saleh yang dibangkitkan di angkat  untuk bertemu dengan Tuhan mereka diawan-awan.  Para malaikat akan mengumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu keujung langit yang lain” Matius 24 : 3.  Anak-anak yang masih kecil digendong para malaikat kudus kepangkuan ibu mereka.

Handai tolan yang sudah lama dipisahkan oleh maut dipertemukan kembali, tidak akan ada lagi perpisahan, dan diiringi lagu-lagu gembira masuk bersama-sama ke dalam kota Allah.

            “Di tiap sisi kereta awan itu terdapatlah sayap, dibawahnya ada roda yang hidup dan ketika roda itu menggelinding keatas, terdengarlah “Suci”, dan para malaikat menyahut, “Suci”, lalu sayap-sayap itu ketika bergerak, juga berseru, “Suci”, Suci, Suci, Allah Maha Kuasa”, maka orang yang ditebus itupun menyahut, “Haleluyah”, lalu kereta bergerak maju masuk menuju Jerusalem baru.  Sebelum memasuki Kota Allah , Juruselamat menganugerahkan kepada pengikut-pengikut-Nya lambang kemenangan serta memberikan kepada mereka lencana kerajaan mereka …. Di atas dahi orang yang telah menang itu, dengan tangan kanan Yesus sendiri Ia meletakkan mahkota kemuliaan.  Kepada masing-masing diberi mahkota, juga “nama baru”  Wahyu 2 : 17.  Dan tulisan diatasnya “Dikuduskan bagi Allah”.  Daun palem kemenangan ditaruh pada masing-masing tangan orang, juga kecapi yang bercahaya-cahaya.  Lalu, pemimpin para malaikat memetik nama lagu, setiap tangan memainkan senar dengan sentuhan yang penuh kemahiran, mengumandangkan musik yang melimpah dalam kekayaannya, dengan lagu yang melodis ….

            “Dihadapan orang-orang yang ditebus itu terdapatlah Kota Suci.

Yesus membuka lebar-lebar pintu mutiara, dan bangsa-bangsa yang memegang teguh kebenaran masuk ke dalamnya.  Disanalah mereka melihat Firdaus Allah, rumah Adam dalam ketiadaan dosa.  Kemudian suara bunyi musik yang jauh lebih indah dan kaya dari musik apapun yang pernah terdengar oleh kuping manusia yang fana, terdengar berkata: “Perjuanganmu telah berakhir.  Mari hai kamu yang diberkati  oleh BapaKu, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan” Matius 25 : 34.

            Dengan kasih yang tiada taranya, Yesus menyambut orang-orangNya yang setia bergembira dengan Tuhan Allah mereka.  Kegembiraan Juruselamat tampak, dalam kemuliaan kerajaan, jiwa-jiwa yang telah diselamatkan oleh kesengsaraan dan kehinaan yang dialamiNya.  Dan orang-orang yang ditebus itu turut mengambil bagian dalam kesukaanNya, ketika mereka melihat, diantara orang-orang yang diberkati itu, orang-orang yang telah dimenangkan bagi Kristus melalui doa mereka, usaha mereka, dan kasih pengorbanan mereka.  Ketika mereka berkumpul disekeliling tahta putih yang besar itu, kegembiraan yang tiada taranya memenuhi hati mereka, dan apabila mereka melihat orang-orang yang ditarik oleh mereka kepada Kristus, dan melihat orang lain itu menarik orang lain pula, dan demikian seterusnya semua dibawa kepelabuhan yang tenang disana mereka meletakkan mahkota mereka dikaki Yesus lalu memuji Dia sepanjang masa kekekalan yang tiada akhirnya …. 43). PG 123, 127.

1000 TAHUN PERDAMAIAN 

            “Seluruh bumi ini tampak bagaikan sebuah padang belantara yang tandus.  Puing-puing kota dan desa-desa yang dibinasakan oleh gempa bumi, yang menjungkir balikkan pepohonan, batu-batu gunung yang dipecahkan lautan atau diremukkan oleh bumi sendiri, berhamburan diatas permukaannya, sementara lubang-lubang yang luas menandai tempat bekas gunung-gunung tercabut dari dasarnya …. Penulis Wahyu menubuatkan pembinasaan setan dan keadaan kacau balau serta ketandusan bumi, dan dinyatakannya pula bahwa keadaan ini berlangsung selama seribu tahun.  Setelah mengemukakan peristiwa-peristiwa kedatangan Kristus yang kedua kali serta pembinasaan orang-orang jahat, nubuat seterusnya berkata sebagai berikut: “Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari surga, memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar ditangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Setan.  Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya kedalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikan diatasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu, kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya” Wahyu 20 : 1-3).

            “Istilah lubang yang tidak terduga dalamnya (Wahyu 20 : 10) menunjukkan dunia berada dalam suatu keadaan yang kacau balau dan dalam kegelapan terbukti dari bagian lain Kitab Suci itu. . .Mengenai keadaan dunia “pada mulanya”, Alkitab menyatakan bahwa “bumi belum berbentuk dan kosong gelap- gulita menutupi samudra raya, dan Roh-Allah melayang-layang diatas permukaan air” (Kejadian 1 : 1, 2).  Nubuatan menyatakan bahwa keadaan yang demikian akan dikembalikan, paling sedikit kepada keadaan  seperti ini.  Dengan memandang ke depan kepada hari Tuhan yang itu, nabi Jeremia berkata: “Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan kosong dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya.

Aku melihat kepada gunung-gunung ternyata goncang, dan seluruh bukit goyah.  Aku melihat ternyata tidak ada manusia dan semua burung diudara sudah lari terbang.  Aku melihat ternyata tanah subur sudah menjadi padang gurun, dan segala kota sudah runtuh dihadapan Tuhan, dihadapan murkaNya yang menyala-nyala”. ( Jeremia 4 : 23-26).

            Inilah yang bakal menjadi tempat tinggal setan dengan malaikat jahatnya selama seribu tahun.  Terbatas kepada bumi, dia tidak dapat memasuki dunia-dunia lain untuk menggoda serta mengganggu yang belum pernah jatuh kedalam dosa.  Dengan keadaan seperti inilah dia terantai tiada yang tersisa, yang dapat menjadi sasaran kuasanya.  Ia sama sekali diputus dari pekerjaan penipuan dan pembinasaan yang telah berabad-abad dinikmatinya sendiri.

Semua bekas raja bangsa-bangsa berbaring dalam kemuliaan, masing-masing dalam rumah kuburnya.  Tetapi engkau ini telah terlempar jauh dari kuburmu, seperti taruk dan jijik …. Engkau tidak akan bersama-sama dengan raja-raja itu di dalam kubur, sebab engkau telah merusak negerimu dan membunuh rakyatmu.” (Yesaya 14 : 18-20).

            Selama seribu tahun, setan beredar-edar mondar-mandir di bumi yang tandus melihat hasil pemberontakannya melawan hukum Allah.

Selama ini penderitaaannya sangat berat.  Sejak kejatuhannya, hidupnya yang tak kenal henti-hentinya bekerja menjadi musuh, sekarang dia kehilangaan kuasanya dan tinggallah merenung-renungkan peranannya sejak mula pertama memberontak menentang pemerinahan surga, dan memandang kedepan penuh ketakutan dan kegentaran atas masa mendatang yang dahsyat apabila dia harus menderita karena segala kejahatan yang telah dilakukannya dan hukuman dosa-dosa yang akibatnya akan dilakukan” ….44). PG 130, 132.


MASA KESUKARAN BESAR
1.    TM 444
17.  GC 269
31.  GC 637
2.    GC 614
18.  EW 36, 37
32.  GC 637
3.    7 T 141
19.  GC628
32.  GC 637, 643
4.    RH Nov. 1091
20.  GC 628
34.  PG 114
5.    7 BC 968
21.  GC 628
35.  PG 115 ( GC 638, 639 )
6.    7 BC 968
22.  GC 635
36.  PG 116, 117
7.    7 BC 967
23.  PG 111 ( PERGOLAKAN )
37.  GC 655, 656
8.    6 T 14
24.  7 BC 982
38.  GC 656
9.    GC 614
25.  7 BC 983
39.  GC 640
10.  GC 35
26.  RH – Mei 13, 1902
40.  PG 118
11.  GC 36
27.  GC 624
41.  PG 119, 120
12.  9 T 12, 13
28.  Preparation of final crisis    147
42.  PG 121, 122
13.  ED 179, 180
29.  Letter 79, 1900 (dari Dan-Rev, T.Rea)
43.  PG 123, 127
14.  RH 17 Sept. 1091
30.  PK 176
44.  PG 130, 132

BAB /ARTIKEL LAINNYA:  1   2   3  4  5  6  7  8  9  10  11   12


No comments:

Post a Comment