Ads Google

Friday, May 11, 2018

PELAJARAN SEKOLAH SABAT 2018, TRIWULAN 2 - SABAT KE-6 *5 - 11 MEI



PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE-ENAM
*5 – 11 MEI 2018
"PERUBAHAN" HUKUM
SABAT PETANG
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI, BACALAH: RM. 8:1; 7:15-25; RM. 7:1-14; YoH. 20:19-23; Kis. 20:6,7; DAN. 7:23-25; WHY. 13:1-17.
Ayat Hafalan:" Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; is berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa" (Daniel 7:25).
pusat untuk pemahaman peristiwa-peristiwa akhir zaman kita adalah per-tanyaan atas hukum Allah. Lebih spesifik lagi, adalah pertanyaan tentang hukum keempat, Sabat hari ketujuh. Meskipun kita memahami bahwa keselamatan adalah oleh karena iman saja dan memelihara hukum, termasuk sabat, tidak pernah dapat membawa keselamatan, kita juga memahami bahwa pada akhir zaman, penurutan kepada hukum Allah, termasuk Sabat hari ketujuh, akan menjadi tanda lahiriah, tanda, kesetiaan kita, di mana kesetiaan kita yang benar terletak.
Perbedaan ini akan menjadi nyata khususnya pada puncak peristiwa-peristiwa akhir zaman yang telah dinubuatkan dalam kitab Wahyu 13 dan 14, ketika semua kuasa konglomerasi agama dan politik dipadukan untuk memaksa bentuk ibadah yang palsu kepada semua penduduk dunia. Semua ini adalah berbeda dalam Wahyu 14:7, bahwa umat Allah dipanggil untuk "menyembah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." Menyembah hanya kepada Pencipta bukan kepada yang lain.
Pekan ini kita akan melihat kepada hukum Allah, khususnya Sabat, dan akan menyentuh pada isu-isu melingkupi yang mencoba untuk mengubah hukum dan apa artinya bagi kita, bagi siapa akhir dunia akan segera datang.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 12 Mei.

MINGGU 6 MEI
Janji
Salah satu janji terbesar dalam Alkitab ditemukan dalam kitab Roma 8:1, 2: "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dan hukum dosa dan hukum maut." Kata-kata ini datang sebagai batu penjuru, sebuah kesimpulan untuk kereta pemikiran yang datang tepat sebelumnya Hanya dengan belajar apa yang Paulus bicarakan pada ayat sebelum ayat ini kita dapat memahami dengan lebih baik pengharapan dan janji yang ditemukan di dalamnya.
Bacalah Roma 7:15-25. Apakah inti perkataan Paulus dalam ayat-ayat ini yang membuat apa yang dikatakannya dalam Roma 8:1 begitu meyakinkan?
Meskipun perdebatan besar telah ada di dunia Kristen apakah Paulus mengatakan atau tidak lebih spesifik tentang dirinya sebagai orang percaya, satu hal yang jelas: Paulus sesungguhnya sedang berbicara tentang realitas dosa. Semua orang, bahkan orang Kristen, dapat dihubungkan dalam beberapa cara dalam pergumulan yang Paulus maksudkan di sini. Siapa yang tidak merasakan cengkeraman daging dan "dosa yang tinggal dalam" mereka, yang menyebabkan mereka melakukan apa yang mereka ketahui yang seharusnya mereka tidak lakukan, atau tidak melakukan apa yang mereka ketahui yang seharusnya mereka lakukan? Bagi Paulus, masalahnya bukanlah hukum; masalahnya adalah daging kita. Siapa yang tidak mendapati dirinya berkehendak melakukan apa yang benar tetapi melakukan apa yang salah? Bahkan Paulus tidak sedang membicarakan tentang sifat dosa yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan orang Kristen yang sudah lahir kembali, dia tentunya sedang membuat satu kekuatan dalam pergumulan yang dihadapi setiap orang yang berusaha menuruti Tuhan. Dengan begitu, dia datang dengan kata-kata yang terkenal: "Alm, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dan tubuh maut ini? (Rm. 7:24). Jawabannya ditemukan dalam Yesus, dan dalam janji yang besar, "tidak ada penghukuman" bagi mereka yang percaya dalam Yesus, melalui kasih karunia, berjalan menurut kepada roh. Ya, orang-orang percaya bergumul; ya, mereka menghadapi pencobaan; ya, dosa itu nyata. Tetapi melalui iman dalam Yesus mereka yang percaya tidak lagi dihukum di bawah hukum; sesungguhnya, mereka menurutinya. Dengan demikian, mereka belajar untuk berjalan dalam roh dan tidak berjalan "menurut daging."
Bacalah kembali ayat-ayat hari ini. Dalam cara apakah Anda dapat menghubungkan dengan apa yang sedang dikatakan Paulus di sini? Mengapakah, kemudian, dalam Roma 8:1 adalah satu janji yang luar biasa?

SENIN 7 MEI
Hukum dan Dosa
Dalam pelajaran kemarin kita melihat pada ayat (Rm. 7:15-25) yang berbicara tentang realitas dosa bagi semua orang, bahkan bagi orang Kristen. Namur, dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus menunjuk kepada hukum, yang menunjukkan betapa lazimnya dan mematikannya dosa itu.
Bacalah Roma 7:1-14. Apakah hubungan antara hukum dan dosa? Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini kepada kita tentang ketidakmungkinan manusia diselamatkan oleh hukum?
Dua poin yang sangat penting datang dari apa yang Paulus ajarkan di sini. Pertama, dia menunjukkan bahwa hukum itu bukanlah masalah. Hukum itu "kudus, adil, dan baik." Masalahnya adalah dosa, yang menuntun kepada kematian. Poin yang lain adalah bahwa hukum tidak punya kuasa untuk menyelamatkan kita dan dosa dan kematian. Hukum menunjukkan masalah dosa dan kematian; jika ada, hukum membuat masalah dosa dan kematian semakin jelas, tetapi hukum tidak menawarkan jalan pemecahan masalah.
Hanya seorang pembaca yang tidak sungguh-sungguh yang menggunakan ayat-ayat ini (sementara mengabaikan ayat yang lain) untuk menentang hukum itu, sepuluh hukum telah dihapuskan. Itu berlawanan dengan apa yang dimaksud oleh Paulus. Tidak ada tulisan Paulus yang mengatakan bahwa hukum itu telah dihapuskan. Fungsi penjelasannya pada asumsi bahwa hukum mengikat, oleh karena hukum itu menunjuk kenyataan dosa dan menghasilkan kebutuhan akan Injil. "Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!" (Rm. 7:7). Bacalah Roma 7:13 dengan teliti. Apakah yang Paulus katakan bukan hanya tentang hukum tetapi mengapa hukum itu perlu?
Hukum tidak menghasilkan kematian; sebagaimana dosa. Hukum menunjukkan betapa mematikannya dosa itu. Hukum itu baik, menunjukkan dosa. Hukum tidak memiliki jawaban untuk itu. Hanya Injil yang dapat menjawabnya. Maksud Paulus adalah bahwa sebagai orang Kristen, mereka yang diselamatkan dalam Kristus, kita perlu melayani-Nya dalam "keadaan barn menurut Roh" (Roma 7:6); itu sebabnya, kita hidup dalam hubungan iman dengan Ye-sus, percaya pada kebaikan dan kebenaran-Nya untuk keselamatan kita (tema yang ada sebelumnya dalam kitab Roma). Bagaimanakah pengalaman Anda sendiri dengan memelihara hukum telah menunjukkan kepada Anda kebutuhan kasih karunia Allah?

SELASA 8 MEI
Dari Hari Sabat kepada Hari Minggu?
Sebagai Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh kita sering mendengar saudara Kristen denominasi yang lain berpendapat bahwa hukum telah diselesaikan jauh sebelumnya, atau bahwa kita tidak di bawah hukum taurat tetapi di bawah kasih karunia. Apa yang sesungguhnya mereka katakan, adalah bahwa hukum keempat telah lama diselesaikan. Banyak, walaupun tidak langsung mengatakan demikian. Mereka mengatakan Sabat hari ketujuh telah digantikan dengan hari pertama, hari minggu, dalam penghormatan akan kebangkitan Yesus.
Dan mereka percaya bahwa ada juga ayat yang menguatkannya.
Di sini ada beberapa ayat-ayat umum dalam Perjanjian Baru yang diyakini oleh banyak orang Kristen menunjukkan hari Sabat telah diubah dan hari ketujuh dalam Perjanjian Lama kepada hari pertama dalam Perjanjian Baru. Sementara kita membacanya, kita perlu menanyakan din kita sendiri apakah benar ayat ini membicarakan tentang satu perubahan hari, atau apakah ayat-yat ini semata-mata menjelaskan peristiwa apa yang terjadi pada hari itu, tetapi tanpa mengangkat ke tingkat yang menyuruh perubahan?
Bacalah Yohanes 20:19-23. Apakah alasan yang diberikan ayat ini mengapa murid-murid berkUmpul di ruangan itu? Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini tentang apakah itu adalah ibadah untuk menghormati kebangkitan Yesus, seperti yang diklaim beberapa orang?
Bacalah Kisah Para Rasul 20:6, 7. Apakah, jika ada, dalam ayat ini yang menunjukkan bahwa Sabat telah diubah ke Minggu, hari pertama dalam pekan? Lihat juga Kis. 2:46.
Bacalah 1 Korintus 16:1-4. Di luar fakta bahwa mereka memberikan persembahan mereka di rumah pada hari pertama dalam pekan, apa yang diajarkannya tentang perubahan Sabat kepada Minggu?
Inilah esensi "bukti" tekstual yang digunakan untuk mengangkat doktrin bahwa hari pertama dalam satu pekan menggantikan Sabat hari ketujuh. Di luar beberapa kali peristiwa yang mengambarkan, untuk beberapa alasan, orang percaya dikumpulkan, tidak ada satu ayat pun menunjukkan bahwa perkumpulan ini adalah ibadah pada hari pertama sebagai pengganti Sabat hari ketujuh. Penjelasan ini hanya membaca kembali teks tradisi orang Kristen se-lama berabad-abad yang memelihara hari minggu Ini adalah menempatkan sesuatu kepada ayat-ayat yang tidak pernah dimulai dengan itu.

RABU 10 MEI
Hari Ketujuh dalam Perjanjian Baru
Seperti yang kita lihat kemarin, ayat-ayat yang biasa digunakan untuk mendukung ide bahwa hari Minggu menggantikan hari Sabat tidak mengatakan hal seperti itu. Pada kenyataannya, semua referensi Sabat hari ketujuh dalam Perjanjian Baru menyatakan bahwa hari Sabat masih dipelihara sebagai salah satu Sepuluh Hukum Allah.
Bacalah Lukas 4:14-16; 23:55, 56. Apakah yang dikatakan ayat ini kepada kita tentang Sabat hari ketujuh sebelum dan sesudah kematian Kristus?
Perhatikan bagaimana para wanita, yang telah bersama Kristus, "beristirahat pada hari Sabat menurut hukum taurat" (Luk. 23:56). Sesungguhnya, hukum taurat adalah hukum keempat, ditulis pada batu di bukit Sinai. Jadi apa pun yang mereka telah pelajari bersama dengan Yesus, tidak ada tanda bahwa apa yang mereka pelajari dari-Nya selain dari memelihara hukum Allah, termasuk hukum hari Sabat. Kenyataannya, Kristus mengatakan kepada murid-muridNya, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh. 14:15). Perintah-perintah-Nya, yang Dia sendiri juga pelihara, termasuk Sabat hari ketujuh. Jika hari Minggu dibuat untuk menggantikan hari Sabat, para wanita ini tidak tahu apa-apa tentang itu.
Bacalah Kisah Para Rasul 13:14, 42-44; 16:12, 13. Apakah bukti yang diberikan ayat-ayat ini untuk memelihara Sabat hari ketujuh? Apakah bukti yang diberikan untuk memelihara hari pertama dari pekan itu?
Kita tidak menemukan bukti dalam ayat-ayat ini satu perubahan dari Sabat ke Minggu. Gantinya ayat-ayat dengan jelas menunjukkan praktik memelihara Sabat hari ketujuh di antara umat yang percaya kepada Yesus.
Kisah Para Rasul 16:13 sangat menarik, oleh karena itu terjadi di luar konteks sinagog. Umat percaya mengadakan pertemuan di tepi sungai, di mana beberapa orang "biasanya" pergi untuk berdoa. Dan mereka melakukan hal yang sama juga pada Sabat hari ketujuh, bertahun-tahun setelah kematian Yesus. Jika perubahan ke hari Minggu telah terjadi, tidak ada dalam ayat ini yang menunjukkan seperti itu.
Apa sajakah cara lembut dan tanpa menghakimi yang dapat Anda saksikan kepada pemelihara hari Minggu tentang Sabat hari ketujuh?

KAMIS 10 MEI
Usaha untuk Mengubah Sabat
Hukum Allah, Sepuluh Hukum Taurat, adalah masih terikat (lihat juga Yak 2:10-12), hukum itu termasuk Sabat hari ketujuh. Mengapakah, kemudian, begitu banyak orang Kristen memelihara hari Minggu sementara tidak ada bukti Alkitab yang membenarkan itu? Daniel 7 berbicara tentang bangkitnya empat kerajaan besar: Babel, Media-Persia, Yunani, dan kemudian Roma, keempat dan kerajaan terakhir di dunia. Tahap kedua dalam kerajaan Roma, kuasa tanduk kecil digambarkan sebagai yang datang keluar dari kerajaan ini, ini masih bagian dari Kerajaan Roma, hanya fase terakhir dari kerajaan itu. Kuasa manakah ini selain kepausan, yang bangkit langsung dari Kerajaan Roma dan, hingga hari ini, masih bagian dari Roma? Thomas Hobbes menulis pada tahun 1600-an: "Jika seseorang menyadari asal mula kekuasaan besar gerejawi, dia akan dengan mudah merasa, bahwa Kepausan, tidak lain adalah roh kematian kerajaan Roma, dinobatkan di atas kubumya sendiri."—Thomas Hobbes, Leviathan, (Oxford: Oxford University Press, 1996), hlm. 463.
Bacalah Daniel 7:23-25. Apakah yang diajarkan ayat ini yang dapat menolong kita untuk memahami asal mula pemeliharaan hari Minggu? Bahasa asli Aram, menunjukkan dalam ayat 25 bahwa kuasa tanduk kecil "berniat" untuk mengubah hukum. Kuasa duniawi apakah, sesungguhnya dapat mengubah Hukum Allah?
Meskipun rincian yang pasti tidak jelas dalam sejarah, kita mengetahui bahwa di bawah Roma Kepausan Sabat hari ketujuh telah digantikan dengan tradisi pemeliharaan hari Minggu, satu tradisi yang tertanam kuat sehingga Protestan Reformasi tetap memeliharanya, sampai kepada abad dua puluh satu. Hari ini kebanyakan orang-orang Protestan masih memelihara hari pertama dalam pekan, gantinya mengikuti hukum Alkitab yaitu hari ketujuh. Bacalah Wahyu 13:1-17 dan bandingkan dengan Daniel 7:1-8, 21, 24, 25, apakah perumpamaan yang serupa yang digunakan ayat-ayat ini yang menolong kita memahami peristiwa-peristiwa akhir zaman?
Dengan menggunakan gambaran langsung dari kitab Daniel, termasuk gambaran tentang fase akhir (kepausan) dari Roma, kitab Wahyu menunjuk kepada penganiayaan akhir zaman yang dilakukan kepada mereka yang menolak untuk "beribadah" menurut perintah dari kuasa yang tampak dalam kitab Wahyu. Bagaimanakah Wahyu 14:6, 7 khususnya ayat 7,—yang menggambarkan bahasa yang diambil dari hukum keempat(Kel 20:11)—menolong menunjukkan bahwa Sabat akan menjadi sangat penting dalam krisis akhir zaman ini terhadap ibadah?

JUMAT 11 MEI            
PENDALAMAN: Naga yang sama, Setan, yang mengadakan peperangan melawan Allah di surga (Why. 12:7) adalah juga yang mengadakan peperangan kepada umat Allah di bumi, mereka yang "memelihara hukum Allah" (Why. 12:17; lihat juga 13:2,4) Dalam kenyataannya, Setan sendiri menjadi satu objek penyembahan (Why. 13:4). Sehingga peperangan melawan Allah, yang dimulai Setan di surga, dia melanjutkannya di bumi. Dan inti serangannya kepada Allah adalah melalui Hukum Allah. "Dalam hukum keempat, Allah dinyatakan sebagai Khalik, pencipta langit dan bumi, yang dengan demikian membedakannya dari semua allah-allah palsu. Hari Sabat itu adalah sebagai peringatan kepada pekerjaan penciptaan, dan hari ketujuh itu telah disucikan sebagai hari istirahat kepada manusia. Hari Sabat itu dirancang agar Allah yang hidup itu selalu berada di dalam pikiran manusia sebagai sumber segala sesuatu dan tujuan dari penghormatan dan perbaktian. Setan berusaha keras untuk membalikkan manusia itu dari kesetiaannya kepada Allah dan dari penurutannya kepada hukum-Nya. Itulah sebabnya is mengerahkan usahanya terutama menentang hukum yang menunjuk kepada Allah sebagai Khalik."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, Pd. 8, hlm. 56. Kita menyembah Allah oleh karena Dia adalah Pencipta "langit dan bumi," dan Sabat hari ketujuh adalah tanda mendasar Dia sebagai pencipta, satu tanda yang kembali ke pekan penciptaan itu sendiri (lihat Kej. 2:1-3). Tidak heran bahwa dalam serangan Setan kepada otoritas Allah, Setan menyerang melalui dasarnya, tanda mendasar dari otoritas itu: Sabat hari ketujuh. Pada akhir zaman, Allah akan memiliki manusia di bumi yang akan berdiri teguh dan tegar dalam kesetiaan mereka kepada-Nya, satu kesetiaan ditunjukkan melalui penurutan kepada hukum-hukum-Nya, termasuk satu-satunya yang menunjuk dengan lebih spesifik Tuhan sebagai Pencipta, yang layak untuk disembah.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan
1. Apakah masalahnya dengan mereka yang membicarakan realitas dosa namun menyanggah bahwa Hukum Allah sudah tidak berlaku lagi? Apakah ketidak konsekuenan besar yang dapat Anda tunjukkan sebagai alasannya?
2. Apakah yang telah Anda alami sendiri dengan mereka yang berpendapat Minggu gantinya Sabat? Tanggapan apakah yang Anda berikan dan seberapa efektifkah itu? Bagaimanakah Anda menanggapi pendapat umum bahwa memelihara Sabat hari ketujuh adalah satu usaha yang menyatakan keselamatan diperoleh oleh karena usaha?
3. Sebagaimana kita berbicara kepada orang lain tentang Sabat dan sementara mempersiapkan diri untuk menghadapi peristiwa-peristiwa akhir zaman, mengapakah adalah penting untuk membuat jelas bahwa tantangan mengenai "tanda binatang" belum terjadi?


>>> Download Pelajaran SS Sabat Ke-6 : Perubahan Hukum (doc)
>>> Download Pelajaran SS Sabat Ke-6 : Perubahan Hukum (pdf)

>>> Download Power-Point Sekolah Sabat Pada Link Di Bawah Ini:

Pelajaran SS Sabat Ke: 1  2  3  4  5  6  7  8

No comments:

Post a Comment