Ads Google

Sunday, May 6, 2018

AMARAN ROH NUBUAT KEPADA JEMAAT BAB IX (E. G. WHITE)



MASA KEPICIKAN YAKUB


Pasal  -  9.

                Satu masa kepicikan yang dialami oleh Jehuda oleh ancaman dari raja Babylon digambarkan nabi Jeremiah sebagai berikut: “Aduh, bagaimana hebatnya hari itu tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya”  Jeremiah 30 : 7.
            Bila hari Sabat menjadi pokok perbantahan dikalangan ke Kristenan, agama dan kekuasaan pemerintah bersatu untuk memaksakan pemeliharaan hari Minggu, dan penolakan yang terus menerus oleh sekelompok kecil atas tuntutan umum itu, membuat mereka itu menjadi sasaran kutuk internasional” …. 1).
            “Saya melihat ke-empat malaikat akan menahan keempat mata angin hingga Yesus selesai melakukan tugasNya dikaabah dan kemudian akan diturunkan tujuh bala yang terakhir.  Bala-bala ini membuat orang-orang jahat marah terhadap orang-orang saleh, mereka berpendapat bahwa orang saleh itulah yang membawa hukuman Allah bagi mereka itu dan bila mereka dapat menyelamatkan orang-orang benar dari muka bumi ini maka bala-bala itu akan berhenti.  Kemudian satu perintah keluar untuk membunuh orang-orang saleh, hal inilah yang menyebabkan mereka menangis siang dan malam.  Inilah “Masa Kepicikan Yakub” …. 2).
            “Umat-umat Allah akan cemplung kedalam satu keadaan kesusahan dan dukacita digambarkan oleh nabi sebagai masa kepicikan Yakub” …. 3).  Mengapa masa krisis yang dialami umat Allah pada saat itu disebut sama seperti pengalaman Yakub dahulu waktu diancam kakaknya Esau dan hendak dibunuh, maka peristiwa itu baik kita pahami.
            “Yakub dan Esau menggambarkan dua kelompok, Yakub sebagai orang benar dan Esau sebagai orang jahat.  Kesusahan Yakub ialah waktu ia mendengar dan mengetahui bahwa Esau telah datang menghadang dia dengan empat ratus laskar, menggambarkan kesusahan orang-orang saleh setelah perintah untuk membunuh mereka sudah keluar, ini sebelum kedatangan Yesus kedua kali.  Sementara orang-orang jahat berkeliling hendak menyerang mereka, maka orang-orang saleh itu dipenuhi rasa takut, dukacita seperti Yakub, mereka tidak melihat ada kelepasan nyawa mereka.
Malaikat disuruh di hadapan Yakub dan ia pun di pegang malaikat itu,  dipegangnya dan bergumul dengannya sepanjang malam hari itu.  Demikian juga orang-orang benar itu, dalam masa kesusahan dan kepicikan mereka bergumul dalam doa dengan Allah, sebagaimana Yakub bergumul dengan malaikat.  Yakub dalam dukacitanya berdoa sepanjang malam untuk kelepasan dari tangan Esau; Orang-orang benar dalam kepicikan hati pikirannya akan menangis kepada Allah memohon siang dan malam untuk kelepasan mereka dari tangan orang jahat yang mengelilingi mereka”. …. 4).
            “Apabila Kristus menghentikan pekerjaanNya sebagai perantara bagi kepentingan manusia maka masa kepicikan ini akan mulai.  Setiap perkara dari setiap jiwa sudah diputuskan, dari pada saat itu tidak ada lagi darah perdamaian yang menyucikan manusia.  Bila Yesus meninggalkan tugas sebagai perantara dihadapan Allah, maka pertanyaan yang hikmat diumumkan: “ia yang berbuat jahat biarlah ia terus berbuat jahat, ia yang benar biarlah ia terus berbuat kebenaran …. Kemudian Roh yang menahankan daripada Allah itu ditarik dari dunia ini.  Seperti Yakub yang diancam dibunuh oleh saudaranya yang sangat marah itu, demikian pula umat-umat Allah akan berada dalam bahaya dari orang-orang jahat yang bermaksud membinasakan mereka itu.   Dan sebagaimana bapa rohani Yakub itu, bergumul sepanjang malam untuk melepaskan diri dari tangan Esau, demikian juga orang-orang benar itu akan menangis berseru kepada Allah siang dan malam untuk kelepasan mereka dari tangan musuh-musuh mereka yang mengelilinginya.” …. 5).
            “Masa kepicikan yang seperti itu, akan segera terbuka dihadapan kita, dan kita akan membutuhkan satu pengalaman, yang sekarang kita belum memilikinya, dan banyak orang lalai untuk memperolehnya.  Terlalu sering keadaan kesukaran dibesar-besarkan lebih daripada keadaan yang sebenarnya, tetapi bukan demikian halnya akan krisis yang akan datang.  Penggambaran yang paling jelas tidak dapat melukiskan dengan tepat tentang keadaan percobaan itu.  Pada masa percobaan itu, setiap jiwa berdiri bagi diri sendiri dihadapan Allah.” …. 6).
            Tetapi Tuhan yang maha mengetahui bahwa kita tidak pernah diuji melebihi apa yang dapat kita tanggung.  1 Korintus 10 : 13.  Dalam menghadapi masa kepicikan itu Tuhan lebih dahulu telah mengetahui apakah kita sanggup atau tidak.  He knows the end from the beginning.  Many will laid out away to sleep before the fiery ordeal of the time trouble shall upon our world.” …. 7).
(Dia mengetahui akhir sejak dari mula.  Banyak yang dibiarkan tertidur lebih dahulu (mati) sebelum percobaan yang ngeri itu menimpa dunia kita ….. 7).
            “Tuhan sudah sering memberi petunjuk kepada saya bahwa banyak anak-anak kecil yang dibiarkan tertidur sebelum masa kepicikan itu datang.  Kita akan melihat anak-anak kita kembali.  Kita akan bertemu dengan mereka dan mengenal mereka dalam istana sorga.”
            “Tuhan telah menunjukkan kepada saya berulang-ulang bahwa adalah berlawanan dengan Alkitab mempersiapkan makanan atau kebutuhan yang fana ini untuk masa kepicikan itu.  Saya melihat bila orang-orang suci mempunyai makanan untuk mereka sendiri, atau kalau ada di ladang pada masa kepicikan itu, pedang, kelaparan, dan bala sampar ada meliputi bumi ini, maka itu semuanya akan dirampas dari mereka oleh tangan-tangan yang menindas dan orang lain yang akan menuai ladang mereka.” …. 8).
            Rumah-rumah dan tanah-tanah tidak berarti apa-apa bagi orang-orang saleh pada masa kesukaran karena mereka itu akan lari dihadapan banyak orang yang marah itu.: …. 9).
            Kemudian saat itu menjadi satu waktu bagi kita untuk mempercayakan seluruhnya ditangan Allah, dan Dia akan mencukupkan kebutuhan kita.” …. 10).
            “Pada masa kesukaran, mendahului kedatangan Kristus, kehidupan orang-orang benar itu akan dipelihara melalui pelayanan malaikat-malaikat suci.” …. 11).
Karena Allah yang memelihara Elia tidak akan melewatkan seorangpun dari anak-anakNya yang mengorbankan diri itu.  Dia yang menghitung rambut di kepala akan memelihara mereka itu, dan pada masa kelaparan pun mereka dipuaskan.  Sementara orang-orang jahat sedang mati karena kelaparan dan bela sampar, malaikat-malaikat melindungi orang-orang benar dan mencukupkan kebutuhan mereka.  Kepada barang siapa yang berjalan dalam kebenaran ada janji: roti akan diberi kepadanya dan air minum sudah tentu.” … 12).
            “Masa kesukaran ada didepan.  Kita mempunyai keperluan yang paling penting yang menuntut agar umat-umat Allah menyangkal diri, dan memakan makanan yang hanya cukup untuk menyambung hidup saja, tetapi Allah akan mempersiapkan kita untuk masa seperti itu.  Di dalam jam-jam yang menakutkan seperti itu adalah menjadi kesempatan Allah untuk membagikan kuasaNya dan menopang umatNya.” …. 13).
Roti dan air semua telah dijanjikan bagi umat yang sisa pada masa kepicikan.” …. 14).
            “Umat-umat Allah tidak akan lepas dari Penderitaan, tetapi sementara dianiaya dan berduka-cita, sementara mereka menderita kekurangan dan mengalami kekurangan makanan, mereka tidak akan dibiarkan binasa.” …. 15).
            “Malaikat-malaikat mencukupkan mereka dengan makanan dan air sementara orang-orang jahat menderita kekurangan makanan dan kehausan.” …. 16).  Saya melihat bahwa roti dan air sudah tentu pada saat itu, dan kita tidak akan kekurangan atau menderita kelaparan.  Karena Allah sanggup untuk menghidangkan meja bagi kita di padang belantara.  Bila perlu Dia akan menyuruh burung gagak untuk memberi kita makan, seperti yang Dia telah buat kepada Elia, atau menurunkan manna dari surga, seperti Dia telah buat bagi bangsa Israel.” …. 17).
            “Kebiasaan yang sudah pasti mengancam mereka, dan seperti Yakub mereka membiarkan iman mereka menjadi lemah karena doa mereka tidak dengan segera dijawab.  Meskipun menderita sakitnya lapar mereka tidak henti-hentinya, untuk berdoa.” …. 18).
Kepicikan ini dalam maksud Allah yang tertentu membawa satu arti yang baik bagi umat-umat Tuhan.  Yaitu untuk melatih iman mereka dan menyempurnakan pengalaman-pengalaman rohani.
            “Masa kesengsaraan dan dukacita yang dihadapan kita menuntut satu iman yang tahan terhadap kesesalan, kejemuan, dan kelaparan …. Satu iman yang tidak lemah walau diuji dengan sangat hebat.” … 19).
            “Keterlambatan yang sangat, adalah hal yang sungguh menyusahkan mereka.  Itulah pula jawaban yang terbaik bagi pemohon mereka.
Sementara mereka berusaha menunggu dan percaya Tuhan akan bertindak, mereka sedang dituntun  dalam latihan iman, pengharapan dan kesabaran, hal mana sangat sedikit dilatih dalam pengalamanan agama mereka.” …. 20).
            Walaupun umat-umat Allah menderita karena penganiayaan dan kelaparan, dan mereka takut pula akan dibiarkan Allah jatuh di tangan orang-orang jahat yang mengganas itu, tetapi yang terutama yang mereka takutkan dan susahkan bukanlah hal-hal tersebut.  Yang paling mereka takutkan ialah, kalau-kalau masih ada dosa mereka yang belum diampuni oleh Allah.
            “Sementara umat-umat Allah dikelilingi oleh musuh-musuh mereka yang menghendaki kebinasaannya, tetapi dukacita mereka yang terutama bukanlah akan penganiayaan karena hal mempertahankan yang benar, tetapi mereka takut bahwa setiap dosa-dosa mereka mungkin ada yang belum disesalkan dan karena beberapa kesalahan mereka, mereka gagal menginsafi kegenapan janji Kristus yang berkata: Akupun akan memelihara engkau dari pada masa percobaan yang akan datang keatas isi dunia.  Wahyu 3 : 10 …. 21).
            “Orang-orang benar …. Dalam kesusahan mereka, akan merasakan dalam-dalam akan ketidak layakan mereka.  Dan dengan banyak air mata mereka menyadari betapa mereka tidak layak, seperti Yakub akan menuntut janji-janji Allah melalui Kristus, demikian bergantung sepenuhnya.  Tidak berdaya seorang berdosa yang sudah menyesal.” …. 22).
            “Mereka secara teliti tidak dapat mengingat dosa apapun yang istimewa dalam hidup mereka secara menyeluruh mereka hanya dapat melihat satu kebaikan yang kecil sahaja.  Dosa-dosa mereka telah dicoret pada pehukuman dan pengampunan telah ditulis.  Dosa mereka telah dipindahkan ke tempat yang  dilupakan dan mereka tidak dapat mengingatnya lagi.” …. 23).
            “Tetapi sementara mereka merasakan perasaan yang sangat dalam akan ketidak layakan mereka, mereka tidak mempunyai kesalahan apa-apa yang tersembunyi yang dapat dibukakan.  Dosa-dosa mereka sudah dibawa ke pengadilan pemeriksaan dan sudah dihapuskan dan mereka itu tidak dapat mengingatnya lagi.” …. 24).
            “Yakub memegang erat-erat malaikat itu dalam kepicikannya, dan tidak mau melepaskannya.  Sementara itu mengadakan permohonan dengan berlinang air mata, malaikat itu mengingatkan ia akan dosa-dosanya pada hari-hari yang lalu dan berusaha melepaskan diri dari Yakub. Untuk menguji dan mencobainya.  Demikian orang benar pada hari kepicikannya, diuji, dicoba, dibuktikan, untuk menyatakan kekuatan dari iman mereka, ketabahan mereka dan kepercayaan yang tidak goyang dalam kuasa Allah itu melepaskan mereka.” …. 25).
            Yakub tidak mau berpaling.  Dia mengetahui bahwa Allah itu murah hati dan ia mohon kemurahan itu.  Ditunjukkan kepadaNya kesedihan yang lalu dan  pertobatannya dari dosa-dosa, dan permohonannya yaitu kelepasan dari tangan Esau.  Demikianlah kesusahannya berlangsung sepanjang malam.  Sementara ia mengingat dosa-dosanya pada hari yang lalu, ia menjadi hampir putus asa.  Tetapi ia tahu harus mendapat pertolongan dari Allah atau kalau tidak, binasa.  Dia pegang erat-erat malaikat itu, dan mendesakkan permohonan dengan segala sengsaranya, yang sungguh-sungguh hingga ia menang.  Demikian jugalah akan terjadi bagi orang-orang benar itu.  Sementara mereka mengingat kembali peristiwa-peristiwa hidup pada masa-masa yang lalu, pengharapan mereka hampir pudar.” …. 25).
            Bila setan menuduh umat-umat Allah akan dosa-dosa mereka, Tuhan mengizinkan dia mencobai mereka dengan yang paling hebat.  Kepercayaan mereka kepada Allah, iman dan keteguhan hati mereka akan diuji dengan dahsyatnya.  Sementara mereka mengingat masa-masa yang lalu, pengharapan mereka mulai pudar karena dalam keseluruhan hidup mereka.  Mereka hanya dapat melihat sedikit yang baik.” …. 26).
            “Tetapi sementara mereka menyadari bahwa adalah persoalan hidup atau mati, maka mereka menangis berseru kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan menghadapkan kepadanya tentang duka cita mereka pada masa-masa lalu dan pertobatan dengan rendah hati dosa-dosa mereka yang banyak, dan kemudian akan menunjuk kepada janji-janjinya.  “Biarlah ia memegang Ku dengan kuat dan mengadakan perdamaian dengan Saya, dan ia akan berdamai dengan Saya.”  Demikian permohonan mereka dengan sungguh-sungguh dihadapkan kepada Allah siang malam.” …. 27).
            “Mereka merendahkan diri mereka dihadapan Allah, menunjukkan kepada pertobatan mereka yang lalu dari dosa-dosa.” …. 28).
“Mereka akan merasakan ketidakberlayakan mereka, tetapi tidak mempunyai kesalahan apa-apa lagi yang boleh ditunjukkan.  Bila mereka mempunyai dosa-dosa yang belum diakui dan disesalkan, akan nampak dihadapan mereka, sementara disiksa dengan rasa takut dan dukacita, dengan kehidupan yang merasa tidak layak, maka mereka pasti akan kalah.” …. 28).
            “Demikian juga pada masa kepicikan bila umat-umat Allah mempunyai dosa-dosa yang belum diakui akan muncul dihadapan mereka sementara disiksa rasa takut dan dukacita, mereka akan dikalahkan, keputusasaan akan membinasakan iman mereka, dan mereka tidak dapat yakin dalam permohonannya kepada Allah untuk melepaskan mereka.
Tetapi sementara mereka merasakan ketidak layakan mereka, mereka tidak mempunyai dosa-dosa yang tersembunyi lagi yang dapat diungkapkan.” …. 29).
            “Mereka yang melatih hanya sedikit iman sekarang ini, sedang berada dalam bahaya yang besar yang mungkin jatuh dibawah kuasa penipuan setan dan perintah yang memaksa hati-nurani.  Dan bahkan walaupun mereka menanggung ujian itu, mereka akan cemplung kedalam kesusahan yang lebih dalam dan dukacita pada masa kepicikan itu, karena mereka belum pernah membuat satu kebiasaan yakin akan Allah.” …. 30).
            “Walaupun musuh-musuh dapat melemparkan mereka ke dalam penjara, namun dinding-dinding penjara itu tidak dapat memutuskan sama sekali hubungan antara jiwa mereka dengan Kristus.  Dia yang melihat setiap kelemahan mereka, yang mengenal setiap pencobaan adalah di atas kuasa segenap dunia, dan para malaikat akan datang mendampingi mereka di sel-sel yang sunyi sepi itu, membawa terang dan damai dari sorga.
Penjara akan menjadi sebuah istana, karena orang yang kaya imannya berada disana, dan tembok-tembok yang gelap itu akan disinari dengan terang sorga sebagaimana waktu Paulus dan Silas berdoa serta menyanyi puji-pujian dipenjara Filipi, pada tengah malam.” …31).
            “Sekiranya manusia dapat melihat dengan penglihatan sorgawi maka mereka akan melihat pasukan-pasukan malaikat yang kuat berkeliling orang-orang yang memelihara Sabda Kristus dengan sabar.  Dengan simpati dan lemah lembut, malaikat-malaikat itu telah menyaksikan kesengsaraan mereka dan telah mendengar doa-doa mereka, mereka sedang menunggu perintah Komando mereka untuk memindahkan mereka dari bahaya yang mengancam.” …. 32).
            “Diiringi sorak kemenangan, ejekan, kutukan, pasukan-pasukan orang jahat menyerbu mangsanya, tatkala, suatu kabut tebal, lebih kelam daripada malam mulai jatuh keatas bumi.  Kemudian sebuah pelangi yang bersinar penuh kemuliaan dari tahta Allah, memenuhi langit seakan-akan mengitari setiap orang dari kelompok yang sedang berdoa.
…..Pada tengah malam lah Allah menyatakan kuasaNya untuk melepaskan umatNya Ditengah-tengah angkara murka di angkasa adalah suatu celah yang jernih dengan kemuliaan yang tidak terlukiskan, dari tempat mana terdengarlah suara Allah bagaikan deru air berkata:  “Sudah terlaksana.” Wahyu 16:17.” …. 33).
            “Dan mereka menyanyikan suatu lagu yang baru di hadapan tahta, satu lagu yang tidak dapat dipelajari kecuali yang seratus empat puluh empat ribu orang tersebut.  Karena itulah lagu Musa dan Anak Domba mempelajari nyanyian itu karena itu adalah lagu pengalaman…. Pengalaman seperti itu tidak  dialami oleh rombongan manapun juga.  Mereka itulah yang mengikuti Anak Domba kemana mereka pergi.  Mereka inil diubahkan dari antara orang hidup di dunia ini, yang dianggap sebagai buah sulung bagi Allah dan Anak Domba.  Mereka inilah keluar dari kesusahan besar, mereka telah mengalami masa kepicikan, yang belum pernah jadi seperti sejak bangsa-bangsa ada, mereka telah menanggung kesusahan pada masa-kepicikan Yakub, mereka telah berdiri tanpa pengantara selama dicurahkan hukuman Allah yang terakhir.” …. 34).
            “Bahkan dalam pikiran pun Juruselamat kita tidak pernah menyerah kepada kuasa percobaan …. Demikianlah keadaan mereka di dapati tahan berdiri pada masa kepicikan itu.” …. 35).
            “Dunia kita yang kecil ini menjadi satu buku pelajaran bagi semesta alam.” …. 36).


MASA KEPICIKAN YAKUB
1.    5 T 451
13.  1 T 306
25.  III SG 132, 133
2.    EW 36, 37
14.  III SG 252
26.  GC 618, 619
3.    GC 615, 616
15.  GC 629
27.  III SG 133
4.    SR 97
16.  EW 282
28.  III SG 134
5.    PP 201
17.  EW 56
29.  GC 620
6.    GC 622
18.  III SG 135
30.  GC 622
7.    II SM 259
19.  GC 621
31.  GC 627
8.    EW 56
20.  GC 631
32.  GC 630
9.    EW 56
21.  GC 619
33.  GC 635, 636
10.  EW 56
22.  III SG 132
34.  GC 649
11.  ST 26 Feb. 1880
23. III SG 134, 135
35.  GC 623
12.  2GC 629
24.  GC 620
36.  DA 19


BAB /ARTIKEL LAINNYA:  1   2   3  4  5  6  7  8  9  10  11   12



No comments:

Post a Comment