PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE-12
*16 JUNI – 22 JUNI 2018
BABEL DAN HARMAGEDON
SABAT PETANG
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI, BACALAH: WHY. 14:8;16:19; YES.
52:9; WHY. 18:1-10; 16:12-16; 1 RAJ. 18:1-40; 1 KoR. 15:1, 2.
Ayat Hafalan : "Dan pada dahinya tertulis suatu nama,
suatu rahasia: 'Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian
bumi" (Wahyu 17:5).
Kitab Wahyu, seperti yang sudah
kita catat, dilengkapi dengan gambar dan Bahasa yang diambil langsung dan
Perjanjian Lama. Contohnya, nama Babel muncul enam kali dalam kitab Wahyu.
Tetapi itu tidak berbicara tentang kerajaan purba Nebukadnezar, yang telah
berlalu dari sejarah dunia ratusan tahun sebelumnya. Sebagai gantinya, Yohanes menggunakan
gambaran Perjanjian Lama untuk menyatakan sebuah kebenaran. Dalam hal ini,
Babel—sebuah kuasa politik dan agama yang besar yang telah menindas umat
Allah—sekarang menggambarkan kuasa politik dan agama yang besar yang akan
melakukan hal yang sama pada akhir zaman.
Hal mirip terjadi dengan kata
Harmagedon, yang terjadi hanya dalam kitab Wahyu tetapi itu berdasarkan frasa
Ibrani yang berarti "Gunung Megido," sebuah referensi untuk satu
tempat di Israel kuno. Ada banyak spekulasi tentang Harmagedon, banyak orang
mengharapkan ada pertempuran militer besar-besaran akan terjadi di sana, di
Megido, menjelang akhir dunia.
Pelajaran pekan ini, kita akan
melihat Babel dan Harmagedon, dan mempelajari apa yang Alkitab katakan kepada
kita tentang gambaran-gambaran ini.
"Pelajari pelajaran pekan
ini untuk persiapan Sabat, 23 Juni.
Minggu 17 Juni
"Anggur Murkanya"
Bacalah Wahyu 14:8; 16:19; 17:5;
18:2, 10, 21, tujuh ayat yang merujuk kepada Babel dalam kitab Wahyu. Dengan
mengingat cerita Babel seperti yang muncul dalam kitab Perjanjian Lama, apakah
yang diajarkan ayat ini kepada kita tentang Babel sebagaimana itu muncul dalam
konteks peristiwa akhir zaman?
Sudah dikatakan bahwa Alkitab
adalah kisah dua kota, Yerusalem dan Babel, Yerusalem berdiri sebagai kota Allah
dan umat perjanjian-Nya dalam seluruh Alkitab (Mzm. 102:21, Yes. 52:9, 65:19;
Why 3:12), Babel berdiri sebagai penindasan, kekerasan, agama palsu,
memberontak langsung kepada Allah.
Pikirkan, contohnya, menara Babel
(Kej. 11:9). Kata Ibrani untuk "Babel" adalah kata yang sama untuk
kerajaan "Babel." Dalam 1 Petrus 5:13, Petrus menyampaikan salam
kepada jemaat di "Babel," yang secara umum dipahami dengan berarti,
bukan dan kehancuran kerajaan yang sekarang berlokasi di Irak, tetapi dari Roma
itu sendiri, yang segera menjadi penindas gereja. Ini sebuah sebutan yang
menarik dalam terang kitab Wahyu dan peran Roma seperti yang disajikan di
dalamnya.
Bacalah Wahyu 14:8 dan 18:3. Apakah
yang dinyatakan ayat ini tentang pengaruh dengki Babel kepada dunia dan umat
Allah?
Tidak ada pertanyaan bahwa kuasa
yang Babel tunjukkan, sebagaimana digambarkan dalam kitab Wahyu, sangat korup
dengan pengaruh korup yang meluas ke seluruh dunia, untuk beberapa tingkatan
atau yang lain. Ungkapan "anggur hawa nafsu cabulnya" (Why. 14:8)
adalah jelas merujuk kepada doktin palsu, ajaran palsu, dan praktik kejahatan
dan basil akhir yang datang dari semuanya itu. Babel adalah sebuah kuasa untuk
kejahatan yang telah menyebar ke "semua bangsa" (Why. 18:3). Jadi,
setiap orang perlu untuk memperhatikannya agar mereka jangan sampai rusak juga.
Perhatikan sekeliling di dunia
sekarang ini: Kejahatan, kekacauan, penindasan. Apakah yang hal ini ajarkan
kepada kita tentang kebutuhan kita untuk berjangkar dalam Yesus dan dalam
firman-Nya?
SENIN 18 Juni
Babel telah Jatuh
Bagaimanapun jahatnya dan pengaruh kejahatan Babel telah
menyebar ke seluruh dunia, kitab Wahyu mengajarkan kita bahwa satu hari itu
semuanya akan berakhir.
Bacalah Wahyu 18:1-10. Apakah yang diajarkan ayat ini kepada
kita tentang "Babel yang besar"?
Pekabaran malaikat kedua (Why. 14:8) tentang kejatuhan Babel
diulang kembali di sini, dalam Wahyu 18:2. Ini adalah sebuah ungkapan betapa
jahatnya entitas ini.
"Alkitab menyatakan bahwa sebelum kedatangan Tuhan, Setan
akan bekerja disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan
mukjizat-mukjizat palsu, dengan rupa-rupa, tipu daya jahat. Dan mereka yang tidak
menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka, akan menerima
kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta (2 Tes.
2:9-11). Setelah keadaan ini dicapai dan persekutuan gereja dengan dunia
benar-benar tercapai sepenuhnya di seluruh dunia kekristenan, barulah kejatuhan
Babel itu lengkap. Perubahan terus berlangsung secara bertahap, dan kegenapan
sempurna dan buku Wahyu 14:8 akan terjadi pada masa yang akan datang."—Ellen
G. White, Alfa dan Omega, Jld. 8, hlm. 407.
Apakah penggenapan yang sempurna telah datang sekarang? Hanya
Allah yang tahu. Tetapi apa yang kita ketahui sekarang adalah, menurut
ayat-ayat ini, Babel rohani satu waktu akan menghadapi penghakiman Allah oleh
karena kejahatan besarnya. "Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun
sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya" (Why
18:5). Ungkapan ini mencerminkan bahasa dari Perjanjian Lama tentang Babel
purba (lihat Yer. 51:9), yang berarti bahwa satu waktu penghakiman pasti akan
datang.
Penghakiman yang akan datang ini,
tentunya tidak mengejutkan. Lagi pula, Babel kuno telah mengalami penghakiman
(lihat Daniel 5). Alkitab menjelaskan bahwa suatu hari setiap orang hams
bertanggung jawab atas segala perbuatan mereka, termasuk Babel. Betapa
menyenangkan mengetahui sebagai orang Kristen, kita memiliki Pengantara pada
hari penghakiman yang akan berdiri bagi kita (1 Yoh. 2:1; Dan. 7:22).
Sebaliknya, mungkin nasib kita tidak jauh lebih baik daripada Babel. Bagaimanakah
Anda dapat merasa nyaman dengan janji bahwa semua ketidakadilan dan kedurhakaan
yang tampaknya tidak sekarang dihukum, suatu hari akan menghadapi pembalasan terakhir
dari Tuhan?
SELASA 19 JUNI
Harmagedon
Meskipun kebanyakan orang, termasuk banyak orang Kristen,
tidak banyak mengetahui tentang kitab Wahyu, satu gambaran atau satu kata dari
kitab ini telah menjangkau budaya popular: Harmagedon (lihat Why. 16:16).
Bahkan dalam budaya sekular, kata tersebut telah sampai kepada sebuah
perjuangan akhir di mana nasib bumi bergantung pada keseimbangan. Hollywood
memproduksi sebuah film disebut Harmagedon tentang sebuah asteroid raksasa yang
siap menghancurkan planet ini. Sampai tingkat tertentu, pemikiran akhir dunia
ada juga dalam pikiran manusia sekular. Banyak orang Kristen yang terbiasa
dengan kitab Wahyu dan percaya pada kitab ini melihat peperangan Harmagedon
sebagai perang yang harfiah di Timur Tengah menjelang akhir dunia. Satu versi
ada 200 juta tentara dari Asia meluas hingga ke Israel Utara. Yang lain terpaku
pada berbagai konflik militer dan politik di belahan dunia ini, dalam pemahaman
mereka, menetapkan panggung pertempuran militer Harmagedon terakhir di wilayah
Megido. Bagaimanapun, Alkitab memberikan gambaran yang berbeda secara total.
Alkitab menyatakan Harmagedon sebagai puncak akhir, bukan antara bangsa-bangsa
yang berperang, tetapi antara dua sisi pertentangan kosmis. Itu adalah
peperangan yang berhubungan dengan agama, bukan ekonomi atau yang berhubungan
dengan politik, namun, banyak faktor ekonomi dan politik mungkin ikut berperan.
Bacalah Wahyu 16:12-16. Dari ayat-ayat ini saja, apakah yang dapat kita
pelajari tentang Harmagedon?
Bacalah Wahyu 16:15. Betapa mengagungkan di tengah peristiwa ini, Yesus mendorong kita dengan kabar Injil, dengan janji kedatangan-Nya dan kebutuhan untuk ditutupi dalam kebenaran-Nya. Bagaimanakah ini menolong kita memahami sifat rohani pertempuran yang kita hadapi?
RABU 20 JUNI
Harmagedon dan Gunung Karmel:
Bagian 1
Lagipula, apakah pertempuran hebat Harmagedon ini? Pertama,
tampaknya namanya berarti "Gunung Megido." Bagaimanapun, di sana
tidak ada gunung yang terkenal di wilayah Megido, tetapi Gunung Karmel terletak
di wilayah sekitarnya, para ahli melihat ungkapan Gunung Megido sebagai satu
rujukan kepada Gunung Karmel. Lebih tepatnya, pelajar Alkitab telah melihat
cerita Elia dan nabi-nabi palsu Baal di Gunung Karmel sebagai simbol, sebuah
contoh untuk apa yang akan terungkap dalam kitab Wahyu 13.
Seperti yang kita lihat kemarin, Wahyu 16:13, dengan rujukan
kepada naga itu, binatang, dan nabi palsu, membuat titik balik kepada peristiwa
dalam Wahyu 13, trinitas palsu yang kita lihat pada pekan kesembilan. Isu dalam
Wahyu 13 mulai mencapai klimaks dalam ayat 13 dan 14, ketika binatang yang
kedua mempertunjukkan tindakan supranatural, bahkan menurunkan "api dari
langit ke bumi di depan mata semua orang" (Why. 13:13). Peristiwa ini
mengarah pada konfrontasi langsung antara Tuhan dan Setan, antara mereka yang
menyembah Allah yang benar dan mereka yang menyembah "patung
binatang" (Why. 13:14). Bacalah 1 Raja-raja 18:1-18. Apakah yang terjadi
dalam cerita ini yang mencerminkan beberapa isu yang akan terungkap dalam
peristiwa-peristiwa akhir zaman, seperti yang terdapat dalam kitab Wahyu?
Dalam banyak cara, apa yang kita lihat di sini adalah sebuah
penggambaran pertentangan besar yang sebenarnya. Elia menyatakan masalah ini
dengan sangat jelas dalam ayat 18: Orang telah meninggalkan hukum Tuhan dan
beribadah dan mengikuti ilah-ilah palsu. Bukankah ini selalu menjadi masalah,
terlepas dari bentuk dan cara yang tidak ada habisnya di mana kejahatan ini
telah dinyatakan sepanjang sejarah? Kita juga menyembah "Dia yang
telahmenjadikan langit dan bumi, laut dan segala mata air" (Why. 14:7),
atau kita menyembah seseorang atau sesuatu yang lain. Dalam kasus Wahyu 13 dan
peristiwa-peristiwa yang terungkap di sana, gantinya menyembah Tuhan, manusia
menyembah binatang dan patungnya. Tidak ada jalan tengah. Kita berada di pihak
Allah atau di pihak Setan. Begitulah pentingnya isu yang dipertaruhkan,
sekarang dan khususnya dalam pertempuran Harmagedon, di mana, seperti yang akan
kita lihat dalam cerita Gunung Karmel, perbedaannya menjadi sangat jelas.
KAMIS 21 JUNI
Harmagedon dan Gunung Karmel:
Bagian 2
Bacalah 1 Raja-raja 18:18-40.
Apakah yang terjadi, bagaimanakah akhir ceritanya, dan (tanpa mendorong
persamaan yang terlalu jauh) bagaimana cerita ini mencerminkan apa yang akan
terjadi—tetapi dalam skala besar—sebagai klimaks pertentangan besar pada akhir
zaman?
Pertempuran di Gunung Karmel
antara Elia, nabi Allah, dan 450 nabi Baal. (Perhatikan bagaimana kejahatan
lebih banyak daripada yang baik.) Itu adalah sebuah ujian untuk
mendemonstrasikan siapakah Allah yang benar, Allah yang menciptakan langit dan
bumi, atau Baal, hanya manifestasi lain dari "naga" dan cara lain
yang dengannya is berusaha untuk menipu dunia ini (Why. 12:9).
Imam-imam berdoa kepada Baal
supaya mengirimkan api untuk membakar sapi persembahan mereka. Mereka berteriak
dari pagi sampai petang "berteriak dengan keras" Elia mengejek,
"mungkin dia sedang tidur" (1 Raj. 18:27). Imam-imam melakukan
kegilaan. Mereka menyayat tubuh mereka dengan pedang sampai darah mengucur
deras. Letih dan lesu, mereka menyerah pada saat pengorbanan petang hari. Persembahan
Elia direndam tiga kali, dan air meluap di paritnya. Elia berdoa dengan doa
yang sederhana kepada Allah. Allah dengan segera membakar hangus semuanya,
termasuk mazbah batu dan tanah di bawahnya. Sekarang kuasa Allah yang benar
dibandingkan dengan Baal tidak dapat diragukan lagi.
Bacalah Wahyu 16:13; 19:20, 21,
dan bandingkan ayat-ayat ini dengan nasib nabi-nabi palsu Baal. Apakah yang
kita lihat di sini?
Apa pun yang tetap tidak
diketahui tentang Harmagedon, setidaknya untuk saat ini, kita tahu hasilnya:
Kehancuran musuh-musuh Allah dan pemulihan nama baik Allah dan umat kudus-Nya.
Bacalah 1 Korintus 15:1, 2. Meskipun konteks langsungnya
berbeda dari Harmagedon, apakah poin yang dibuat oleh Paulus, dan mengapakah
ini masih sangat relevan bagi kita untuk diingat, terutama mengingat apa yang
akan terjadi di masa depan? Lihat juga Wahyu 16:15, di mana konteksnya pasti
Harmagedon. Apakah yang ayat ini katakan kepada kita?
JUMAT 22 JUNI
PENDALAMAN: "Dalam beberapa tempat dalam cerita pertempuran
Harmagedon, makhluk mengerikan dan peristiwa buruk mengambil panggung untuk sementara
waktu dan sekilas kebenaran pribadi lebih banyak muncul. Seperti yang kita
lihat, salah satunya adalah Wahyu 16:15 `Lihatlah, Aku datang seperti pencuri.
Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya
ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.' Ayat
ini, datang tepat di tengah-tengah satu tempat dalam Alkitab yang benar-benar
menyebutkan Harmagedon, banyak bagian kitab Perjanjian Baru bergema tentang
persiapan pribadi akan kedatangan Yesus dan peristiwa-peristiwa akhir zaman.
"Seperti ayat yang lain dalam kitab Wahyu 17:14: `Mereka
akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka,
karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja— dan
mereka yang bersama-sama Dia akan terpanggil, terpilih dan setia' (terjemahan
penulis). Di sini terjadi perang yang hebat pada akhirnya melibatkan tentara
yang tujuannya bukan untuk menghancurkan orang lain dengan senjata, tetapi
untuk setia pada panggilan Ilahi dan pilihan mereka. Ini jenis peperangan yang
sangat berbeda dari peperangan yang bangsa-bangsa dan operasi pemberontakan
perjuangkan saat ini.
Seperti yang saya katakan berulang-ulang, pertempuran
Harmagedon adalah perjuangan pikiran. Ini juga sebuah pertempuran kepada
hati—sebuah panggilan untuk setia sepenuhnya kepada Anak Domba yang telah
tersembelih (Why. 5:9, 10, 12; 13:8)."— Jon Paulien, Armageddon at the
Door (Hagerstown, Md.: Autumn House Publishing, a division of Review and Herald
Publishing Association, 2008), him 193.
Pertanyaan-pertanyaan
untuk Didiskusikan:
1. Bagaimanakah Anda
menolong orang lain yang meyakini bahwa banyak peristiwa yang digambarkan dalam
kitab Wahyu akan terjadi di tempat literal yang disebutkan? Pendekatan apakah
yang boleh menolong mereka dapat melihat, mengapa ini adalah sebuah cara yang
salah dalam menginterpretasikan ayat-ayat ini?
2. Seperti yang telah kita
lihat, pengaruh meluasnya Babel ke seluruh dunia. Apakah beberapa ajaran Babel,
dan bagaimanakah kita dapat belajar untuk melihat apa ajarannya dan
bagaimanakah menghindarinya?
3. Dalam keterangan Ellen
G. White pada hari 'Senin dia mengatakan, "tidak hingga... persatuan
gereja dengan dunia akan sepenuhnya dilakukan di semua dunia Kristen."
Perhatikan ungkapan "persatuan gereja dengan dunia." Peringatan kuat
apakah yang ada di sini untuk kita?
>>> Download Pelajaran SS Sabat Ke-12 : BABEL DAN HARMAGEDON (doc)
>>> Download Power-Point Sekolah Sabat Pada Link Di Bawah Ini:
No comments:
Post a Comment