Ads Google

Friday, May 11, 2018

PELAJARAN SEKOLAH SABAT 2018, TRIWULAN 2 - SABAT KE-7 *12 - 18 MEI



PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE-TUJUH
*12 - 18 MEI 2018
MATIUS 24 DAN 25

SABAT PETANG
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI, BACALAH: MAT. 24:1-25; WHY. 13:11-17; MAT. 7:24-27; Luk. 21:20; 2 RAJ. 23:13; MAT. 25:1-30.

Ayat Hafalan: "Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga" (Matius 24:24).

Dalam Matius 24 dan 25, Yesus menyatakan kebenaran-kebenaran penting tentang akhir zaman dan bagaimana untuk bersedia. Dalam arti, pasal-pasal ini adalah ajaran Yesus tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman. Pada saat yang sama, menatap masa depan yang segera tiba, Dia melihat kehancuran yang akan datang atas Yerusalem, satu bencana besar bagi umat-Nya.
Tetapi dalam kata-kata Kristus kepada murid-murid-Nya, Dia juga berbicara kepada pengikut-Nya dari generasi ke generasi, termasuk dan khususnya umat-Nya di zaman akhir, mereka yang hidup pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali. Yesus tidak melukis sebuah gambar yang indah. Peperangan, kabar tentang perang, penyakit sampar, Kristus palsu, dan penganiayaan—ini akan menjadi bagian dunia, dan juga bagian gereja-Nya. Cukup mengherankan, melihat waktu ke belakang, kita dapat melihat betapa akurat apa yang telah dinubuatkan-Nya. Oleh karena itu, kita percaya kepada-Nya kepada nubuatannubuatan yang belum digenapi di zaman kita.
Tetapi Yesus tidak hanya mengamarkan tentang apa yang akan terjadi. Dalam Matius 25 Dia menyampaikan dalam perumpamaan, jika diindahkan, akan mempersiapkan umat-Nya ketika "Anak Manusia" kembali. Ya, masa-masa sulit akan datang, Dia akan mempersiapkan sekelompok umat untuk bertemu dengan-Nya ketika Dia kembali.



MINGGU 13 MEI                                  
Sebuah Penegasan Nubuatan yang Penuh Kuasa

Hari-hari terakhir sebelum Salib, murid-murid berbicara dengan Yesus di Bukit Zaitun. Bayangkan saat mendengar Yesus mengatakan bahwa bait suci akan dihancurkan. Siapa mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di dalam pikiran mereka, tetapi pertanyaan yang mereka tanyakan setelah itu menunjukkan hubungan kehancuran bait suci dengan "kesudahan dunia" (Mat. 24:3).
Bacalah Matius 24:1-25. Apakah amanat yang Yesus berikan kepada pengikut-Nya tentang akhir zaman?
Matius 24:1-25 membuatnya jelas bahwa, di antara hal-hal lain, Kristus memberikan perhatian kepada penipuan yang akan membingungkan umat-Nya dari zaman ke zaman sampai kepada akhir zaman. Di antaranya adalah nabi-nabi palsu dan Kristus-Kristus palsu. Beberapa akan mengaku sebagai perwakilan Kristus (nabi-nabi palsu), dan yang lain akan mengaku sebagai Kristus. Dan hal yang mencengangkan adalah, manusia akan percaya kepada mereka juga.
Kita telah melihat satu penegasan Firman Allah yang menyedihkan tetapi sangat kuat. Sepanjang sejarah, dan bahkan pada zaman kita, penipu-penipu akan datang, dan mengatakan, "Saya adalah Kristus." Nubuatan yang luar biasa! Hidup dalam zaman kita, kita dapat menyelidiki sejarah berabad-abad yang panjang dan melihat (dalam cara mereka yang hidup di zaman Kristus tidak dapat lihat) betapa akuratnya prediksinya. Kita juga tidak perlu terkejut, namun, jika penipuan-penipuan seperti ini bertambah kita sudah dekat kepada krisis akhir.
Juga, dalam konteks penegasan iman, perhatikan bagaimana Yesus menggambarkan keadaan dunia. Dalam berbagai zaman dalam sejarah dunia sejak zaman Kristus, manusia telah menempatkan pengharapannya dalam hal-hal yang mereka percayai akan menghapuskan atau mengurangi penderitaan dan kesengsaraan umat manusia. Melalui pergerakan politik atau teknologi atau ilmu pengetahuan atau pemikiran—pada satu ketika orang-orang telah menempatkan pengharapan besar bahwa hal-hal ini akan membawa ke sate utopia di bumi ini. Sebagaimana kesaksian yang penuh penderitaan telah berulangulang ditunjukkan pengharapan ini selalu menunjukkan bahwa rasa sakit itu tetap ada. Dunia sekarang ini seperti yang dikatakan Yesus akan seperti itu. Kata-kata Yesus, yang disampaikan hampir dua ribu tahun yang lalu, menunjukkan betapa sesatnya pengharapan itu sebenarnya.
Bacalah Matius 24:25. Apakah yang boleh kita ambil dari sini yang dapat menolong untuk meneguhkan iman kita?

SENIN 14 MEI
Bertahan sampai Akhir
Bacalah Matius 24:9 dan Wahyu 13:11-17. Apakah kesejajaran yang muncul di antara apa yang dikatakan Yesus dalam kitab Matins dan apa yang Dia ilhamkan kepada Yohanes untuk dituliskannya dalam kitab Wahyu?
Perhatian Kristus bagi umat-Nya pada akhir zaman termasuk penipuan global yang menyebabkan bangsa-bangsa menentang iman yang benar dan memaksakan sate ibadah yang palsu kepada dunia. Mereka yang berdiri teguh akan menghadapi kebencian, kesengsaraan, dan bahkan kematian.
Bacalah Matius 24:13. Apakah kunci untuk diselamatkan, menjadi setia, bahkan di tengah-tengah pertentangan dunia?
"Hanya mereka yang membentengi pikirannya dengan kebenaran-kebenaran Alkitab yang akan bertahan melewati pertentangan besar terakhir itu."Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 625. Pernyataan ini berarti bahwa semua yang membentengi pikirannya dengan kebenaran-kebenaran Alkitab tidak akan disesatkan dengan segala penipuan-penipuan akhir zaman. Mereka hams didasarkan pada kebenaran untuk zaman ini; jika tidak, penipuan akan meliputi mereka.
Bacalah Matius 7:24-27. Apakah lagi yang sangat penting untuk tetap setia kepada Allah?
Sebagaimana pentingnya pikiran yang didasarkan pada Firman Allah, menurut Yesus itu tidak cukup untuk dapat berdiri teguh di tengah penderitaan yang akan kita hadapi. Kita harus melakukan apa yang kita telah pelajari; itu sebabnya, kita harus menuruti kebenaran seperti kepada Yesus. Dalam perumpamaan di atas, kedua tukang bangunan telah mendengar perkataan Yesus. Perbedaan di antara mereka, antara bertahan dan tidak bertahan, adalah menuruti apa yang Yesus telah ajarkan.
Mengapakah seorang yang menurut dapat berdiri dan seorang yang tidak menurut jatuh? Apakah perbedaan yang dihasilkan penurutan dalam menjaga seseorang untuk bertahan dalam iman?

SELASA 15 MEI
"Pembinasa keji"
Dalam ajaran-Nya yang besar untuk akhir zaman, Kristus menunjuk kepada "pembinasa keji" (Mat 24:15), satu gambaran dari kitab Daniel (Dan 9:27, 11:31, 12:11).
Allah menyatakan sesuatu sebagai "kekejian" ketika itu pelanggaran Hukum-Nya yang serius, seperti penyembahan berhala (Ul. 27:15) atau praktik seks. amoral (Im. 18:22). Jadi, "pembinasa keji" ini melibatkan beberapa kemurtadan agama.
Bacalah Matins 24:15 dan Lukas 21:20. Bagaimanakah ayat-ayat ini menolong kita untuk memahami lebih baik apa yang Yesus bicarakan mengenai "pembinasa keji"?
Dua ayat ini membuatnya jelas, bahwa termasuk nubuatan Yesus, dalam arti yang lebih cepat, kehancuran yang mengerikan akan datang ke atas Yerusalem pada tahun 70 M ketika Roma kekafiran menghancurkan bukan saja kota tetapi bait suci juga.
Bagaimanapun, ada penggenapan kedua dari nubuatan ini dalam peristiwaperistiwa yang segera terjadi, seperti kehancuran Yerusalem, berdiri sebagai gambaran yang akan datang, peristiwa-peristiwa akhir zaman. "Kristus melihat di Yerusalem satu lambang dunia yang mengeraskan hati dalam ketidakpercayaan dan pemberontakan, dan yang bergerak cepat menuju penghakiman pembalasan Allah."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 22.
Dalam Daniel 12:11 dan Daniel 11:31, "pembinasa keji" muncul dalam hubungan dengan fase terakhir Roma, fase kepausan, sebuah pilihan sistem pengantaraan dan keselamatan alternatif telah ditetapkan, yang berusaha merampas apa yang Kristus telah lakukan dan sedang dilakukannya kepada kita sekarang dalam bait suci di surga.
Daniel 8, terutama ayat 9-12, menolong menempatkan peristiwa-peristiwa ini dalam konteks sejarahnya, dengan dua fase kekuasaan Roma. Fase pertama, terlihat pada ekspansi horizontal tanduk kecil yang cepat (Dan. 8:9), menunjukkan kerajaan Roma kafir yang luas. Fase kedua (Dan. 8:10-12) tanduk kecil bertumbuh vertikal, menjatuhkan beberapa bintang (penganiayaan umat Allah) dan membesar-besarkan dirinya terhadap "Panglima bala tentara" (Dan. 8:11), yaitu Yesus. Ini menunjukkan fase kepausan, yang bangkit dari keruntuhan Kerajaan Roma kafir, tetapi masih tetap Roma. (Itu sebabnya satu simbol, tanduk kecil, menyatakan dua fase kekuasaan yang sama.) Penghakiman dalam Daniel 7:9, 10, pembersihan bait suci dalam Daniel 8:14, dan tanda-tanda di langit dalam Matius 24:29, semuanya menunjukkan campur tangan Allah kepada umat-Nya pada akhir zaman.

RABU 16 MEI
Sepuluh Anak Dara
Setelah pengajaran-Nya dalam Matius 24 tentang tanda-tanda kedatanganNya, dalam Matius 25 berbicara tentang bagaimana bersiap untuk itu.
Bacalah Matius 25:1-13, perumpamaan Sepuluh Anak Dara. Apakah yang dikatakan Yesus di sini seharusnya menolong kita memahami bagaimana kita bersedia untuk kedatangan-Nya?
Yesus memulai fase pengajaran-Nya ini melalui berbicara tentang Sepuluh Anak Dara. Disebut "anak dara" menggambarkan mereka yang mengaku Orang-orang Kristen. Mereka tidak berada di pihak Setan dalam pertentangan. Mereka terhubung dengan kerajaan surga (Mat. 25:1). Tetapi di akhir zaman, mereka semua tertidur (Mat. 25:5). Kristus telah mengamarkan supaya tetap berjaga-jaga (Mat. 24:42), atau tetap terbangun sehingga mereka tidak dalam keadaan tidak bersedia saat Dia kembali.

Semua sepuluh anak dara ini memiliki lampu, dan semua pergi untuk bertemu dengan Mempelai, yang berarti bahwa mereka sedang menantikan kedatangan-Nya. Ada penundaan, dan semua orang percaya ini sedang tidur saat kedatangan-Nya. Tiba-tiba, di tengah malam, mereka semua dibangunkan: Mempelai telah datang (Mat. 25:1-6).
Anak gadis yang bodoh terkejut, tidak siap sedia. Mengapa? Satu versi mengatakan "lampu kami mati" (Mat. 25:8). Versi yang lain, dalam bahasa asli Yunani, mengatakan lampu "akan padam". Masih ada kerlip api. Mereka masih memiliki sedikit minyak. Tetapi tidak cukup untuk persiapan bertemu dengan Kristus.
Kemudian, apakah masalahnya?
Anak dara ini mewakili orang Kristen yang sedang menunggu kedatangan Kristus yang memiliki pengalaman yang dangkal bersama dengan-Nya. Mereka memiliki sedikit minyak, beberapa hal dalam kehidupan mereka Roh bekerja, tetapi hanya kelap-kelip; mereka puas dengan sedikit ketika seharusnya mereka butuh banyak.
"Roh itu bekerja atas hati manusia, sesuai dengan keinginan dan persetujuannya untuk menanam dalam dirinya suatu keadaan yang baru; tetapi golongan yang digambarkan oleh anak dara yang bodoh telah merasa puas dengan pekerjaan yang dangkal. Mereka tidak mengerti Allah. Mereka tidak mempelajari tabiat-Nya; mereka tidak mengadakan hubungan dengan Dia; oleh sebab itu mereka tidak tahu bagaimana untuk percaya, bagaimana untuk memandang hidup. Pelayanan kepada Allah timbul dalam formalitas saja."—Ellen G. White, Seri Membina, jld. 5, hlm. 317.
Dalam cara apakah Anda bisa melihat pada diri Anda sendiri dan membuat yakin bahwa Anda tidak membuat esalahan yang sama seperti yang dilakukan orang-orang ini? Jika kita m ihat diri kita dalam kondisi seperti itu, bagaimanakah kita bisa menguba nya?

KAMIS 17 MEI
Menggunakan Talenta Anda

Bacalah Matius 25:13-30. Apakah peran penggunaan talenta kita dalam mempersiapkan kita untuk kedatangan Kristus?
Walaupun Yesus di sini menyampaikan sebuah perumpamaan yang berbeda dari sebelumnya, keduanya berbicara tentang kesiapan umat manusia untuk kedatangan Kristus. Kedua perumpamaan ini sepakat dengan mereka yang bersedia dan mereka yang tidak bersedia. Keduanya menunjukkan nasib mereka yang, melalui ketidak-pedulian rohani, menghadapi kehilangan kekal.
Sebagaimana minyak melambangkan Roh Kudus untuk sepuluh anak dara, demikian juga "karung" atau "karung emas" (Mat. 25:15, NIV) melambangkan talenta, yang merupakan kata Yunani (talenta) dalam bahasa aslinya. "Talenta-talenta menyatakan karunia-karunia istimewa dari Roh, bersama dengan semua bakat alami."—The SDA Bible Commentary, Pd. 5, hlm. 510.
Semua hamba dalam perumpamaan telah menerima harta dan tuannya. Perhatikan, juga, yang ada pada mereka adalah barang-barang tuannya (Mat. 25:14), yang dipercayakan kepada mereka "masing-masing menurut kesanggupannya" (Mat. 25:15). Karunia yang diberikan kepada mereka diberikan dalam kepercayaan; dalam pengertian yang nyata, hamba-hamba ini adalah penatalayan mengenai apa yang bukan milik mereka sendiri tetapi harus dipertanggungjawabkan. Itu sebabnya, ketika tuan kembali, dia "mengadakan perhitungan dengan mereka" (Mat 25:19).
Karunia Roh bersumber dari Roh Kudus (lihat 1 Kor 12:1-11, 28-31; Ef 4:11). Ada kabar baik bagi mereka yang berpikir mereka memiliki sedikit karunia. Karunia rohani tidak pernah diterima tanpa Pemberi. Sehingga orang-orang ini menerima karunia rohaninya melalui menerima pemberian terbesar—Roh Kudus.
Karunia rohani telah menjadi milik kita dalam Kristus, tetapi milik kita yang sebenamya tergantung kepada penerimaan kita atas Roh Kudus dan penyerahan kita kepada-Nya. Di sini ada hamba yang tidak menguntungkan membuat masalahnya sendiri. Kepadanya telah diberikan satu karunia tetapi tidak melakukan apa-apa dengan itu. Dia membiarkan karunianya tanpa mengembangkannya. Dia tidak membuat usaha dntuk mengambil pemberian yang diberikan dengan penuh kemurahan kepadanya dan melakukan sesuatu dengan itu. Dan sebagai hasilnya Yesus memanggilnya "jahat dan malas" (Mat 25:26) sebuah kecaman yang kuat.
Yesus menyampaikan perumpamaan ini dalam konteks akhir zaman dan kedatangan-Nya. Apakah yang diajarkannya kepada kita, tentang bagaimana penggunaan talenta kita itu adalah sangat penting dalam bersiap untuk akhir zaman?

JUMAT 18 MEI

PENDALAMAN : "Orang yang menerima satu talenta itu `pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.'
"Orang yang memiliki pemberian yang paling sedikit yang membiarkan talentanya tidak dikembangkan. Dalam kisah ini diberi amaran kepada semua orang yang merasa bahwa anugerah yang kecil memaafkan mereka dan pekerjaan bagi Kristus. Jika mereka dapat melakukan perkara yang besar, betapa senangnya mereka menerimanya; sebab mereka hanya dapat melakukan perkara-perkara yang kecil, mereka merasa dirinya dapat dibenarkan untuk tidak berbuat apa-apa. Dalam perkara ini mereka salah. Dalam membagikan anegerahNya, Tuhan menguji tabiat. Orang yang lalai mengembangkan talentanya membuktikan dirinya seorang hamba yang tidak setia. Kalau dia telah menerima lima talenta, ia akan menyembunyikannya dalam tanah sebagaimana dilakukannya dengan satu talenta itu. Penyalahgunaannya satu talenta itu menunjukkan bahwa ia meremehkan karunia surga.
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia dalam perkaraperkara besar.' Lukas 16:10. Pentingnya hal-hal yang kecil kerapkali diremehkan sebab ia kecil; tetapi hal ini menunjukkan arti yang banyak dari disiplin hidup yang sesungguhnya. Pembangunan tabiat kita akan penuh dengan bahaya sedang kita meremehkan pentingnya perkara-perkara yang kecil."—Ellen G. White, Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus, hlm 257, 258.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Apakah yang ideologi dan cita-cita manusia percayai akan membawa satu utopia ke bumi? Apakah pemikiran-pemikiran itu, dan mengapa, tanpa terkecuali, semua telah gagal?
2. Apakah itu tentang penurutan kepada apa yang dikatakan Allah kepada kita untuk dilakukan yang akan menguatkan iman kita? Dengan kata lain, mengapakah iman tanpa perbuatan adalah "mati" (Yak. 2:26)? Menyadari jenis-jenis pencobaan sedang menunggu mereka yang "menuruti perintah Allah" (Why. 14:12), mengapakah itu sangat penting bagi kita sekarang untuk bersiap bagi apa yang akan datang, ketika kita sangat tidak mengharapkannya?
3. Pikirkan lagi tentang sepuluh anak dara. Mengapa cerita mereka menjadi amaran kepada kita, pada permukaan dan dalam banyak cara yang berbeda, mereka semua terlihat dan bertindak sama? Bagaimanakah kita dapat yakin, kita tidak menipu diri sendiri seperti anak dara yang bodoh?
4. Apakah artinya, jika mungkin, bahkan yang "terpilih" dapat ditipu? Apakah pemahaman kita terhadap yang "terpilih"? (lihat Mat. 24:31; Rm. 8:33; Kol. 3:12). Apakah yang dikatakan kepada kita tentang penipuan besar yang akan datang?


>>> Download Pelajaran SS Sabat Ke-7 : Matius 24 & 25 (doc)
>>> Download Pelajaran SS Sabat Ke-7 : Matius 24 & 25 (pdf)

>>> Download Power-Point Sekolah Sabat Pada Link Di Bawah Ini:

Pelajaran SS Sabat Ke: 1  2  3  4  5  6  7  8


No comments:

Post a Comment