MASA KESUKARAN BESAR
( Daniel 12 : 1 )
Pasal - 10.
( The Great Time of Trouble, After Probation’s Close )
Sebelum pemetraian terhadap
umat-umat Allah diselesaikan, maka malaikat-malaikat Allah masih menahankan
kuasa-kuasa setan untuk membinasakan diatas bumi ini. Tetapi setelah pemeteraian selesai maka pintu
kasihan pun tertutuplah. Dan orang-orang
jahat sepenuhnya diserahkan Tuhan dalam pengendalian setan. Maka terjadilah kesukaran yang besar itu,
setelah keempat mata angin itu dilepaskan oleh empat malaikat yang
memegang-Nya… 1) Wahyu 7 : 1 – 3.
“Rasul
Yohanes melihat elemen (unsur) alam -
yaitu gempa bumi angin ribut dan pertentangan politik, digambarkan sebagai
perkara-perkara yang ditahankan oleh ke-empat malaikat itu. Angin itu adalah dibawah pengendalian
sehingga Allah mengucapkan sepatah kata untuk melepaskannya.” …. 2).
“Kuasa
membinasakan yang sama dengan malaikat-malaikat suci bila diperintahkan oleh
Tuhan, akan dilakukan oleh malaikat-malaikat jahat bila diizinkan oleh
Allah. Adalah kuasa-kuasa seperti saat
sekarang ini sudah sedia hanya menungguh izin dari ilahi, untuk menyebarkan
kebinasaan dimana-mana.”
Drama yang terakhir akan dilakonkan dan sesudah itu
akan dibiarkan Allah oleh si pembinasa itu melakukan rencananya di dunia ini.
“Dunia
ini hampir mencapai saatnya dimana Allah mengizinkan si pembinasa itu melakukan
kehendaknya di atas dunia. Penggantian
hukum-hukum manusia atas hukum Allah, ditinggikannya oleh kuasa-kuasa manusia
belaka, hari Minggu mengambil tempat hari Sabat adalah lakon yang terakhir
dalam drama.” …. 3).
Bila pintu kasihan sudah tertutup maka Setan
mengendalikan sepenuhNya orang-orang jahat. “He will say to the angels, No
longer combat Satan his effort to destroy.
Let his work out his malignity upon the children of disobedience for the
Cup of their iniquity is full” …. 4).
(Dia kan berkata kepada malaikat-malaikat, agar
jangan lagi menghalangi Setan untuk membinasakan. Biarlah ia melakukan jahat kepada orang-orang
yang tidak menurut karena cawan kejahatan mereka sudah penuh).
“Peperangan
antara bangsa-bangsa juga akan terjadi dengan hebatnya setelah ke-empat mata
angin itu sudah terlepas, maka terjadilah kekacauan Bangsa-bangsa siap sedia
untuk menghadapi perang dengan senjata-senjata yang paling berbahaya dan
muktakhir.
“Segala
sesuatu di atas dunia ini menjadi kacau balau.
Bangsa-bangsa amarah dan persiapan yang hebat untuk peperangan sedang
diadakan. Bangsa akan bangkit melawan
bangsa dan kerajaan melawan kerajaan.
….
Tetapi walaupun bangsa-bangsa sedang mengerahkan segala kuasa untuk peperangan
dan pertumpahan darah, perintah kepada malaikat-malaikat itu masih mengekang,
agar mereka tetap menahan ke-empat mata
angin sehingga semua umat Allah sudah dimeteraikan pada dahi mereka” …. 5).
“Sebelum
kita memasukinya ( masa kesukaran itu ), kita semua akan menerima meterai Allah
yang hidup. Kemudian saya melihat
ke-empat malaikat itu melepaskan ke-empat mata angin. Dan saya melihat kelaparan, bala sampar dan
pedang, bangsa bangkit melawan bangsa dan seluruh dunia ini dalam kekacauan” ….
6).
Dunia
sedang berlomba-lomba mempersenjatai diri.
Telah menemukan senjata-senjata yang sangat berbahaya. Bom nuklir yang menghanguskan segala mahluk. Bom neutron dsb yang tampaknya tidak akan
dilepaskan oleh bangsa-bangsa dalam peperangan, sebab akan dapat membinasakan
umat manusia yang tinggal di daerah tertentu yang dapat dijangkau oleh
keganasan bom tersebut scara merata.
Tetapi bila ke-empat mata angin dilepaskan maka segala penghalang untuk
melampiaskan amarah secara terbuka lenyaplah.
“Ke-empat
malaikat memegang kuasa-kuasa di atas dunia ini hingga umat Allah selesai
dimeteraikan di dahi mereka.
Bangsa-bangsa di dunia ini keranjingan untuk bertempur tetapi mereka
ditahankan oleh malaikat-malaikat itu.
Bila kuasa menahankan diangkat, maka akan terjadilah satu kesukaran besar dan kesusahan
yang amat sangat. Karena peralatan
perang yang jahat sudah ditemukan. Semua
alat-alat dan hasil karya hidup mereka akan tertimbun dalam-dalam” …. 7).
“Hanya
sedikit tempo lagi, yang masih tinggal.
Sementara bangsa-bangsa sudah bangkit melawan bangsa dan kerajaan
melawan kerajaan, tetapi bukanlah sekarang ini peristiwa yang dimaksudkan
secara keseluruhan. Tetapi ke-empat mata
angin itu masih ditahan sehingga semua umat Allah dimeteraikan pada dahi
mereka. Kemudian kuasa-kuasa yang ada di
dunia ini akan dikerahkan untuk peperangan besar yang terakhir"”.… 8).
Manusia
akan membinasakan dirinya sendiri dengan senjata-senjata yang dibuatnya. Satu gambaran kebinasaan manusia waktu kota
Yerusalem dihancurkan oleh tentara Jenderal Titus, dari kerajaan Roma, dapat
menolong kita melihat kebinasaan yang lebih hebat yang akan terjadi.
“Kemudian
setan akan mencemplungkan penduduk bumi ke dalam satu kesukaran besar yang
terakhir. Karena malaikat-malaikat Allah
berhenti menahan lindasan angin amarah manusia, maka segala anasir peperangan
dibiarkan merajalela. Segenap dunia ini
akan ada dalam kebinasaan yang lebih dahsyat daripada yang menimpa Jerusalem
dahulu” …. 9).
Ny.
White melukiskan kebinasaan kota Jerusalem dalam buku Great Controversy halaman
35, bahwa baik kota dan kaabah Tuhan dibongkar balik dengan landasannya
sekalian seperti ladang yang dibajak.
Dan lebih dari sejuta manusia sudah binasa …. 10).
Dengan
melihat nasib kota Jerusalem dan penghuninya maka kita dapat melihat nasib
penghuni dunia ini yang sudah menolak rahmat Allah dan menginjak-injak
hukum-Nya” …. 11).
Bangunan bertingkat dan anti api dalam khayal kepada
Ny. White ditunjukkan bahwa banyak orang menduga bahwa bangunan itu akan tahan
terhadap api, tetapi ternyata bangunan itu akan layu bagai gala-gala yang
hangus oleh api” …. 12).
Kita ingin melihat gambaran yang sejelas mungkin
dari kebinasaan yang menimpa dunia
ini. Tetapi oleh kata-kata saja, sayang,
tidak dapat digambarkan keadaan itu.
“….dan
ketika Allah menyuruh malaikat-malaikat-Nya untuk melepaskan angin itu, maka
akan terjadilah pertentangan yang hebat yang tidak dapat dilukiskan melalui
tulisan Pena” …. 13) Wahyu 7 : 1-3.
Begitulah
Allah membiarkan angin itu bertiup maka setan menguasai keadaan dan Allah
membiarkan setan mengendalikan sepenuhnya orang-orang yang memberontak
kepada-Nya. Maka kuasa membinasakannya,
pertumpahan darah dimana-mana, inilah perkara yang lama dirindukannya.
Sebelum masa kesukaran tiba banyak umat Tuhan yang
dibiarkan tertidur lebih dahulu. CH 375.
“Bila
malaikat-rahmat melipat sayapnya dan menghilang, setan akan melakukan jahat yang sudah lama
dirindukannya. Topan dan angin ribut,
peperangan dan pertumpahan darah …. Inilah perkara-perkara yang ia sukai ….
Begitu sempurnanya manusia ditipu olehnya sehingga manusia berkata bahwa
malapetaka itu adalah akibat dari penajisan hari pertama pada Minggu. Dari mimbar-mimbar gereja yang besar dan
terkenal, akan kedengaran pernyataan bahwa, dunia ini dihukumkan karena hari
Minggu tidak disucikan sebagaimana sepatutnya” …. 14).
“Ke-empat
mata angin lepas sesudah Yesus Imam Besar kita telah selesai melakukan tugas di
kaabah dan kemudian tuju bala terakhir akan dicurahkan” …. 15).
TUJUH BALA
( Wahyu 16 : 2 – 16 )
Tujuh bala yang terakhir sebagai hukuman dari Allah yang
tidak campur rahmat kemurahan lagi akan dicurahkan secara berturut-turut.
1. Bala yang pertama ialah
penyakit bisul yang busuk pada manusia. Wahyu 16 : 2.
2. Bala yang kedua, maka laut
itu pun berubah menjadi darah. Wahyu 16 : 3.
Maka segala yang bernyawa
dalam laut itupun matilah. Bilamana bala
itu telah mulai menimpa manusia maka apakah reaksi manusia itu? “Bala itu menimpa penghuni dunia ini. Sebagian orang mencela Allah serta
mengutuki-Nya. Sebagian lagi berlari
kepada umat-umat Allah dan memohon supaya mengajar mereka agar supaya mereka
luput dari hukuman-Nya. Tetapi
orang-orang suci tidak dapat berbuat apa-apa lagi bagi mereka. Air mata yang terakhir bagi orang-orang
berdosa telah dicurahkan, permohonan doa keluh-kesah telah dihadapkan, beban
terakhir dan amaran yang terakhirpun sudah disampaikan” …. 16).
Sebagian orang mencari
umat-umat Allah agar diajar tentang Firman keselamatan. Tetapi mereka kecewa karena tidak akan
menemukan lagi. “Pada hari itu, orang
banyak akan mencari perlindungan dari rahmat Allah sudah begitu lama mereka
hinakan. Bahwasanya hari akan datang
kelak demikian firman Tuhan, apabila aku mendatangkan bala kelaparan ke dalam
negeri, yaitu bukannya lapar akan roti dan bukannya dahaga akan air, melainkan
akan mendengar segala Firman Tuhan. Maka
orang akan mengembara dari laut sampai kepada laut, dan dari utara datang ketimur, orang akan beredar-edar akan
menuntut firman, tetapi tiada di dapatinya akan dia lagi.” Amos 8 : 11, 12 ….
17).
Tetapi sebagian orang lagi
yang mengadakan reaksi terhadap bla itu dengan amarah. Mereka marah kepada orang-orang saleh. Karena mereka beranggapan bahwa bala-bala itu
terjadi sebab orang-orang saleh itu sendiri.
Maka mereka pun berusaha untuk melenyapkan orang saleh itu dari muka
bumi ini.
“Bala-bala itu membuat orang-orang jahat marah terhadap
orang-orang saleh, mereka berpendaapat bahwa orang benar itulah yang membawa
hukuman Allah bagi mereka itu, dan bila mereka itu dapat melenyapkan oran-orang benar dari muka bumi
ini, maka Bala-bala itu akan
berhenti. Maka satu perintah keluar
untuk membunuh semua orang-orang saleh, hal inilah yang menyebabkan mereka
menangis siang dan malam. Inilah yang disebut “Masa Kepicikan Jakub” ….
18).
Bala-bala ini, jatuh di atas dunia ini menimpa manusia
secara berkelompok, bukan secara menyeluruh sekaligus.
“Bala-bala ini, bukan
secara menyeluruh (meliputi seluruh alam dunia) atau penghuni dunia sekalian
akan binasa sekaligus. Tetapi mereka
menderita oleh malapetaka yang paling hebat yang pernah dikenal oleh mahluk
manusia yang fana” …. 19).
Bala itu sangat menyiksa
sekali karena hal itu adalah hukuman daripada Allah satu hukuman yang tidak
bercampur belas kasihan Tuhan lagi. Maka
siksa itu menimbulkan amarah orang-orang jahat hingga mereka bergegas untuk
membunuh orang-orang saleh. Tetapi Allah
tidak diam. Sementara orang-orang jahat
mengumumkan perintah pembunuhan tersebut, maka Allah menyambut dengan bala yang
ketiga.
3. Bala yang ketiga: “Malaikat
yang ketiga itupun mencurahkan cawannya ke dalam segala sungai dan segala mata
air maka sekaliannya itupun berubah
menjadi darah. Wahyu 16 : 4. Karena
orang-orang itu sudah menumpahkan darah segala orang suci dan nabi-nabi, dan
Engkau telah memberi mereka itu minum darah.
Hal itu berpadanlah dengan perbuatan mereka itu.” …. Wahyu 16 : 6. Dan sungai-sungai dan mata airpun menjadi darah. Lalu aku
dengar malaikat segala air itu mengatakan, Adillah Engkau yang ada, dan
yang sudah sedia ada dan Yang Kudus, oleh sebab Engkau sudah menjatuhkan
hukuman yang demikian karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang suci
dan nabi-nabi, dan Engkau telah memberi mereka itu minum darah. Hal itu berpadanlah dengan perbuatan mereka
itu. Dengan menjatuhkan hukuman mati
bagi umat-umat Allah mereka sesungguhnya
terlibat dalam kejahatan atas darah mereka yang seakan-akan tertumpah oleh
tangan mereka sendiri” …. 20).
4. Bala yang ke-empat ialah
matahari membakar dengan panas yang berlipat ganda. Sementara umat-umat Allah berlari melepaskan
diri dari bahaya maut dimana orang-orang jahat menginginkan nyawa mereka itu,
maka turunlah bala yang kelima.
“Pada bala yang berikut,
kuasa diberikan kepada matahari untuk menghanguskan segala manusia dengan
api. Maka manusia itu hanguslah dengan amat
sangat. Wahyu 16 : 8. Nabi melukiskan
keadaan bumi ini pada saat yang menakutkan itu …. “Segala tuaian diladang pun
binasalah, semua pohon-pohon diladang pun layulah, karena kegembiraan telah
lenyap dari anak Adam. Bahwa segala
biji-bijian sudah jadi busuk dibawah gumpalan tanahnya, segala pelabur pun
sudah rusak …. Wah, bagaimana berkeluh-kesah segala binatang jinak, segala
kawan lembuh sudah bingung tiadalah tempat rumput baginya dan lagi segala kawan
kambing dombapun sudah binasa. Joel 1 : 10-12, 17, 18. Karena kekeringanlah segala sungai dan airpun
sudah makan habis akan segala rumput dipadang …. Maka akan banyak mayat
bertebaran dimana-mana” …. 21).
Oleh matahari yang
menghanguskan itu orang-orang jahat itu tidak bertobat malahan marah terhadap
Allah dan menghujat nama-Nya. Wahyu 16 : 9.
Dan mereka itu mengganas hendak membinasakan umat-umat Allah.
“Diiringi sorak kemenangan,
ejekan, kutukan, pasukan orang-orang jahat menyerbu mangsanya, tatkala, hai
lihatlah, suatu kabut tebal, lebih gelap dari pada malam mulai jatuh keatas
bumi” …. 22).
5. Bala yang ke-lima ialah,
kegelapan. Wahyu 16 : 10. Maka malaikat
kelima itupun mencurah-
kan cawannya maka takhta
Binatang itupun gelaplah.
Mencegah keganasan
orang-orang jahat dalam mengejar orang-orang saleh supaya membunuhnya, maka
Tuhan mendatangkan kegelapan yang amat sangat, lebih gelap daripada malam dan
tiba-tiba muncul pelangi yang bercahaya dengan penuh kemuliaan.
“Kemudian sebuah pelangi
yang bersinar penuh kemuliaan dari tahta Allah memenuhi langit seakan-akan
mengitari setiap orang dari kelompok yang sedang berdoa itu. Khalayak ramai yang meluap-luap amarahnya
itu, tiba-tiba tertahan. Jeritan-jeritan
mereka yang mengejek itu lenyap. Sasaran
yang hendak mereka binasakan tiba-tiba dilupakan. Dengan rasa gentar yang amat sangat mereka
terguncang melihat lambang perjanjian Allah serta mereka ingin terlindung dari
cahayanya yang gemerlapan” …. 23).
SEPULUH HUKUM DILANGIT
“Tatkala
kata-kata yang kudus naik kepada Allah, maka kabut pun susut dan langit
berbintang tampaklah, kemuliaan yang tidak terlukiskan berbeda sekali dengan
cakrawala yang hitam penuh angkara pada kedua sisinya. Kemuliaan kota suci bersinar dari pintu
gerbang yang setengah terbuka. Lalu
tampaklah dilangit sebuah tangan yang memegang dua loh-batu yang dikatubkan bersama-sama. Seperti yang dikatakan oleh nabi: “Langit
memberitakan keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim.” Mazmur 50:6. Hukum yang kudus itu, kebenaran Allah, yang
disampaikan diiringi halilintar dibukit Sinai sebagai penutup hidup, saat ini
dinyatakan kepada manusia bagai aturan penghukuman. Tangan itu kemudian membukakan loh-batu itu
dan nyatakan didalamnya jelas dapat dibaca oleh semua orang. Ingatan dibangkitkan, ketahyulan dan
kekeliruan dihapus dari semua pikiran, dan Firman yang sepuluh yang diberikan
Allah itu singkat dan mudah dipahami, penuh kuasa, ditampilkan kehadapan
pemandangan seluruh penduduk dunia …. 35).
“Sehingga tidak
mungkin melukiskan ketakutan dan keputus-asaan orang-orang yang
menginjak-nginjak hukum-hukum Allah yang kudus itu.
Tuhan Allah memberikan hukum-Nya yang kudus kepada
mereka, supaya mereka dapat membandingkan sifat-sifat mereka dengan hukum-hukum
itu sehingga mereka dapat melihat kesalahan-kesalahan mereka sementara mereka
mempunyai kesempatan untuk mengadakan pertobatan dan pembaharuan, tetapi karena
mereka ingin memperoleh sambutan dunia mereka menyingkirkan ajaran-ajaran itu
serta mengajar orang untuk melakukan pelanggaran. Mereka telah berusaha memaksa umat Allah
supaya menajiskan hari Sabat. Sekarang
mereka dihukumkan dengan hukum yang mereka hinakan itu. Dengan amat jelas mereka tahulah kini bahwa
bagi mereka tiada maaf. Mereka telah
memilih siapa yang mereka puja dan layani …. Musuh-musuh hukum Allah, mulai
dari pada alim-ulama sampai kepada yang paling kecil diantara mereka, mempunyai
satu konsepsi baru mengenai kebenaran dan tanggung jawab. Terlalu terlambat mereka lihat bahwa Sabat
daripada hukum keempat itu adalah cap Allah yang hidup …. Mereka menemukan
bahwa mereka telah berperang melawan Allah.
Guru-guru agama telah membawa jiwa-jiwa menuju kebinasaan ketika mereka
mengaku membimbing jiwa-jiwa itu menuju gerbang Firdaus. Baru pada hari perhitungan yang terakhir hal
mana akan dinyatakan betapa besarnya tanggung jawab manusia di hadapan majelis
kudus dan betapa dasyatnya akibat-akibat ketidak setiaan mereka” …. 36).
“Mereka
melihat bahwa mereka telah dipermainkan.
Mereka saling menuduh satu sama lain yang telah menuntun mereka menuju
kebinasaan, tetapi semua mereka bersatu menimpakan kutukan yang paling pahit
terhadap para pendeta-pendeta.
Pastor-pastor yang tidak setia telah membuat perkara-perkara yang muluk-muluk
dan telah memimpin para pendengar mereka agar menyia-nyiakan hukum Allah dan
menganiaya mereka yang menyucikannya.
Sekarang dalam keputus-asaan mereka, guru-guru itu mengaku dihadapan
dunia akan pekerjaan penipuan mereka.
Orang banyak dipenuhi amarah, “kami sesat”, mereka
berteriak, “dan kamulah penyebab dari kehancuran kami” maka mereka menyerbu
akan gembala-gembala palsu itu. Seorang
yang tadinya sangat dikagumi benar akan dilempari kutuk yang paling keji
kepadanya. Tangan yang pernah memahkotai
mereka dengan karangan bunga kehormatan, tangan itu pula bangkit bagi
kebinasaan mereka sendiri. Pedang-pedang
yang dipakai untuk membunuh umat-umat Allah, sekarang akan digunakan
membinasakan musuh-musuh mereka itu.
Dimana-mana terjadi permusuhan dan pertumpahan darah …. 37).
“Tanda
kelepasan telah ditaruhkan pada mereka yang berkeluh kesah akan dosa kekejian
yang dilakukan.” Sekarang malaikat
pembinasa itu pergi, yang dilukiskan nabi Yehezkiel dalam khayalnya dengan
orang yang memegang alat pembunuh kepada siapa perintah diberikan: “Bunuhlah
semua orang tua dan muda, anak gadis dan anak-anak wanita: tetapi jangan hampir
kepada orang yang mempunyai tanda itu, dan mulailah dari tempat
kesucianKu. Kata nabi: “Mereka mulai
dari orang tua-tua yang ada dihadapan rumah itu” Jehezkiel 9 : 1-6. Pekerjaan pembinasa itu dimulai diantara
mereka yang mengaku pengawal kerohanian bangsa manusia. Pengawal yang palsu adalah yang pertama jatuh
jadi korban”. …. 38).
6. Bala yang ke-enam. Wahyu 16
: 12. (ARMAGEDDON).
Sungai Efrat menjadi kering
dan mempersiapkan jalan bagi raja-raja Timur.
Tiga roh najis mengumpulkan semua raja-raja dunia untuk perang
Armageddon.
“Bangsa-bangsa di dunia ini
keranjingan untuk bertempur, tetapi mereka ditahan oleh malaikat-malaikat
itu. Bila kuasa yang menahan itu
diangkat, maka akan terjadilah satu kesukaran besar dan kesusahan yang amat
sangat. Karena peralatan perang yang
jahat sudah ditemukan. Semua alat dan
hasil karya hidup mereka akan tertimbun dalam-dalam, tetapi mereka dibawah
pengendalian hingga harinya tiba yaitu hari pertempuran yang besar hari
Armageddon” …. 7).
“Akhirnya ada dua kelompok
manusia di atas bumi ini, yaitu mereka yang setia kepada Allah, dan mereka yang
berdiri di bawah panji pemimpin-pemimpin gelap … perang Armageddon akan segera
berkecamuk.
Malaikat-malaikat jahat
mempersatukan kuasa jahatnya dengan orang-orang jahat, sebagaimana mereka telah
mengadakan perlawanan yang terus menerus dan telah berpengalaman dalam
cara-cara penipuan dan peperangan, telah dikeraskan selama berabad-abad, mereka
tidak akan menyerah begitu saja pada pertempuran besar yang terakhir, tanpa
perjuangan yang nekad panglima bala tentara Tuhan memimpin segenap
malaikat-malaikat sorga untuk bertempur” …. 24).
“Malaikat pembinasa itu akan
melakukan pembalasan, karena Roh Allah, secara perlahan-lahan telah
ditarik dari dunia ini. Setan juga mengumpulkan segala kuasa-kuasa
kejahatan dan pergi kepada raja-raja diseluruh dunia ini, mengumpulkan dibawah
panji-panjinya untuk dipersiapkan bagi perang pada hari besar Allah yang Maha
Kuasa …. Kita perlu mempelajari dicurahkannya cawan yang ketujuh (bala
ketujuh). Kuasa kegelapan tidak akan
menyerah tanpa mengadakan satu perlawanan.”
“The principalities and
powers of earth are in bitter revolt against the God of heaven. They are filled with hatred against those who
serve Him and soon, very soon, will be fought the great between good and evil.”
…. 26).
(Penguasa-penguasa dan kuasa-kuasa dunia mengadakan
perlawanan yang keras terhadap Allah disorga.
Mereka dipenuhi kebencian terhadap mereka yang menyembah Dia dan
segera,amat segera, akan terjadi pertempuran, peperangan besar yang terakhir,
antara yang baik dan yang jahat.
“Roh-roh jahat akan pergi kepada seluruh raja-raja
dunia dan seluruh dunia, dan menipu mereka sekalian, dan mendesak mereka untuk
bersatu dengan Setan dan peperangan yang terakhir melawan pemerintah sorga.”
Disatu Pihak
|
Dilain Pihak |
Setan
|
Allah
|
Roh-roh Jahat
|
Kristus
|
Politik Agama yang menganiaya
|
Malaikat-malaikat suci
|
Raja-raja dunia
|
Orang-orang Saleh
|
Orang-orang jahat
|
…………28)
|
“It will be primarily a spiritual battel the armies of
Christ an armies os Satan. The gathering
for Armageddon will take places under the sixth plague, but it will be under
the seventh that the battle reaches in climax.
The end of the battle will see the entire world a desolate wilderness”
….29).
(Pada hakekatnya itu adalah peperangan rohani antara
kumpulan tentara Kristus dan kumpulan tentara Setan. Berkumpul untuk Armageddon itu akan terjadi
dibawah bala yang ke-enam. Tetapi adalah
ada bala yang ketujuh terjadi puncak peperangan itu. Dan sebagai akhir dari peperangan itu segenap
dunia ini menjadi kerusakan yang sunyi senyap” …. 29).
Puncak pemberontakan dan perlawanan secara
terang-terangan segenap kuasa kegelapan dinyatakan dalam bela yang
ke-enam. Seluruh dunia ini setan dan
raja-raja dan orang jahat mengikat perang melawan kerajaan Allah dan malaikat
suci dan orang saleh. Dan mulailah
pertempuran itu dan puncak pertempuran
itu berlangsung dibawah bala yang ketujuh.
Apakah perang Armageddon itu suatu perang yang real
(nyata), seperti yang tertulis atau hanya perang rohani saja atau kedua-duanya?
“The
battles between the two armies are as real as these fought by the armies of
this words, and on the issue of the spiritual conflict eternal destinies
depend” …. 30).
(“Peperangan antara dua kelompok tentara itu adalah
nyata seperti mereka yang berkelahi antara tentara-tentara didunia ini dan oleh
peperangan rohani itu maka nasib untuk selama-lamanya ditetapkan” …. 30).
7. Bala yang ke-tujuh; Malaikat yang ketujuh mencurahkan cawannya ke
atas udara maka kedengaran suara dari Rumah Allah yang berkata:
Semuanya sudah genap! Maka terjadi petir sambung menyambung dan
gempa bumi yang teramat sangat besarnya ! Wahyu 16 : 17, 18.
“Gunung-gunung bergoncang bagaikan bulu ditiup angin,
bukit-bukit batu berpecahan kemana-mana.
Ada pula suatu gemuruh bagaikan datangnya badai. Lautan dihempaskan ke dalam kemurkaan yang
besar. Terdengar suara lengking angin
puyuh bagaikan suara hantu yang mendatangkan kebinasaan. Segenap bumi terombang-ambing bagaikan ombak
laut. Permukaan retak. Dasarnya juga bagaikan hendak ambruk. Gugusan bukit-bukit tenggelam. Pulau-pulau yang di diami lenyap. Pelabuhan-pelabuhan yang telah menjadi
seperti Sodom, kejahatannya tenggelam ditelan amarah gelombang. Babilon yang besar itu teringat dihadapan
Allah untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman
murka-Nya” …. 31).
“Batu-batu besar yang
masing-masing seberat satu talenta (34 kg) menimpa mereka itu. Wahyu 16 : 19,
21. Kota-kota yang angkuh diratakan
Istana-istana bangsawan, yang didalamnya orang-orang terkemuka memboroskan
kekayaan untuk memuliakan diri mereka sendiri, binasa berkeping-keping
dihadapan mereka. Pintu-pintu pencara
terbuka, sehingga umat Allah yang telah disekap karena iman mereka, memperoleh
kelepasan.” …. (ibid).
KEBANGKITAN ISTIMEWA
“Kubur-kuburpun terbukalah,
dan banyak dari antara orang-orang yang telah tertidur di dalam lebu tanah,
akan bangun, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal, dan
sebagian untuk hidup yang kekal”. Daniel 12 : 2. Sekalian orang yang telah mati di dalam iman
akan pekabaran malaikat yang ketiga, bangkit dari kubur lalu dimuliakan,
mendengar janji damai Tuhan Allah beserta orang yang sedang memelihara
hukumnya, juga mereka yang telah menikam Dia.
Wahyu 1 : 7. Orang-orang yang
mengolok-olok dan mengejek kesengsaraan Kristus ketika Dia hampir mati dan para
penentang keras kebenaran dan umat-Nya dibangkitkan untuk menatap Dia dalam
kemuliaan-Nya serta melihat kemuliaan yang dipasrahkan kepada orang yang setia
dan menurut” … 32).
Oleh gempa bumi yang hebat maka dunia ini terombang-ambing dan
Tuhan pun membuka kubur-kubur dan membangkitkan orang-orang tertentu. Ini disebut “Kebangkitan Istimewa”. Adapun yang bangkit pada saat itu ialah:
1. Semua mereka yang mati dalam
iman akan pekabaran malaikat yang ketiga (orang saleh).
2. Mereka yang mengolok-olok
Kristus.
3. Mereka yang memukul dan
meludahi-Nya.
4. Mereka yang memakukan Dia ke
salib.
5. Beberapa Parisi dan Ahli
Torat.
6. Mereka yang termasuk
penentang-penentang keras akan kebenaran-Nya dan umat-Nya.
7. Raja Herodes sendiri …. 33).
SUARA-SUARA ANEH
“Kabut
masih tebal melengkapi langit, namun kini matahari muncul, tampak bagaikan mata
amarah dari Jehovah. Petir yang
bernyala-nyala melompat dari langit, membungkus bumi kedalam satu helai yang
bernyala-nyala melompat dari langit, membungkus bumi kedalam satu helai yang
menyala-nyala. Diatas gemuruh petir yang
menakutkan itu, suara-suara yang aneh dan menggetarkan, mengumumkan nasib orang
jahat. Perkataan yang diucapkan tidak
semua orang dapat memahaminya, tetapi sangat jelas dipahami oleh guru-guru
palsu. Orang yang tadinya angkuh dan
bersifat mengejek dan begitu hebat kekejamannya terhadap orang-orang yang memelihara hukum Tuhan
Allah, kini ditudungi oleh kejutan dan ketakutan yang amat sangat. Ratapan mereka terdengar diatas segala suara
anasir” …. 34).
BINTANG TERANG
Dari
cela-cela awan itu muncullah sebuah bintang yang terangnya bertambah empat kali
ganda, sangat kontras dengan kegelapan.
Hal ini mengutarakan pengharapan dan kegembiraan bagi orang yang setia, tetapi memeriahkan
serta angkara murka bagi orang-orang yang melawan hukum Allah. Orang-orang telah memasrahkan segala sesuatu
bagi Kristus sekarang memperoleh ketenteraman, tersembunyi dalam kemah Tuhan.
Mereka telah diuji, dan di hadapan dunia serta
orang-orang yang menghinakan kebenaran, mereka memperlihatkan kesetiaan mereka
kepada Dia yang telah mati bagi mereka.
Perubahan yang menakjubkan terjadi kepada orang-orang yang berpegang
teguh dan jujur pada saat menghadapi kematian itu. Mereka sekonyong-konyong telah dilepaskan
dari kekuasaan kegelapan yang mengerikan dari orang-orang yang telah berubah
menjadi setan. Wajah mereka tadinya begitu pucat, sayu dan kepayahan, kini
diliputi kasih sayang dan iman serta ketakjuban. Suara mereka nyaring dalam lagu: “Allah itu
bagi kami tempat perlindungan dan kekuatan sebagai penolong dalam kesesakan
sangat terbukti. Sebab itu kita tidak
akan takut sekalipun bumi berubah, sekalipun ribut dan berbuih airnya sekalipun
gunung-gunung goyang oleh geloranya. Mazmur 46 : 2-4 …. 35). PG 115.
PENGUMUMAN KEDATANGAN
“Suara
Allah terdengar dari surga, menyatakan hari dan jam kedatangan Yesus, dan
memasrahkan janji kekal bagi umat-Nya.
Bagaikan bunyi genta yang gemuruh melebihi suara halilintar firman-Nya
mengulung seluruh bumi. Umat Allah
berdiri mendengar, dengan mata yang menengadah ke atas. Wajah-wajah mereka diliputi kemuliaan yang
bersinar seperti wajah Musa tatkala dia turun dari Sinai. Orang jahat tidak tahan melihat mereka. Apabila berkat dinyatakan bagi orang-orang
yang telah menghormati Allah dengan jalan memelihara hukum SabatNya yang kudus,
terdengarlah teriakan kemenangan yang perkasa.” … 39).
Suara pengumuman itu tidak dimengerti orang-orang
jahat. (LS. 65).
TANDA ANAK MANUSIA
“Tidak
lama kemudian kelihatan di ufuk Timur sebuah awan hitam, kira-kira setengah
kepalan tangan manusia ukurannya. Itulah
awan yang mengitari Juruselamat dan yang tampaknya dikejauhan seolah-olah
dilingkari dalam kegelapan. Umat Allah
mengenal inilah yang menjadi tanda Anak Manusia. Dalam ketenangan yang kudus mereka
memandangnya dengan kagum sementara itu, semakin mendekat ke bumi, semakin
bersinar dan semakin mulia, sehingga menjadi suatu awan putih yang besar,
berlandaskan suatu kemuliaan yang bagaikan api yang menghanguskan, diatasnya
terdapatlah pelangi perjanjian” …. 40). PG 118.
KEDATANGAN KRISTUS
“Raja
atas segala raja turun dengan awan, berselubung dalam nyala api. Langit digulung bagaikan sebuah gulungan,
bumi berguncang-guncang, dihadapanNya api menjilat, dan tiap-tiap gunung dan
pulau bergerak keluar dari
tempatnya. “Allah kita datang dan
tidak akan berdiam diri, dihadapanNya api menjilat, sekelilingNya bertiup badai
yang dahsyat. Ia berseru kepada langit
diatas dan kepada bumi untuk mengadili umatNya.” Mazmur 50 : 3.
Dan
raja-raja dibumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira dan orang-orang
kaya serta orang-orang berkuasa dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi
ke dalam gua-gua dan cela-cela batu karang digunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada
batu karang itu, “Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia
yang duduk diatas tahta dan terhadap murka Anak Domba itu. Sebab sudah tiba hari besar murkaNya dan siapakah yang dapat bertahan?” Wahyu 6 : 15-17 … 41). PG 119, 120.
“Disana
terdapat orang yang mengolok-olok Kristus ketika Dia menderita kehinaan. Dengan kuasa yang menggetarkan datanglah
perkataan yang menderita itu kedalam pikiran mereka, tatkala disumpahi oleh
Iman besar itu, apabila Dia berkata dengan hikmat: “Mulai sekarang kami akan melihat Anak
Manusia duduk disebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang diatas awan-awan
dilangit”. Matius 36 : 64. Orang-orang yang dahulu mengolok-olokNya karena
pernyataan Kristus atas diriNya sebagai Anak Allah sekarang diam seribu bahasa. Disana ada Herodes yang angkuh, yang telah
mengejek-ejek nama kemuliaanNya serta menyuruh serdadu pengejek memakotai Dia
jadi raja. Disana juga terdapat orang
yang paling tidak hormat kepada Tuhan yang menaruh jubah ungu kepadaNya
yang meletakan mahkota duri kedahiNya,
yang kudus itu, dan ketanganNya tongkat lalu membungkuk dihadapanNya disertai
ejekan berupa kutuk-serapah. Orang yang
memukul dan menusuk Raja kehidupan itu sekarang mereka berpaling dari pandanganNya
yang tajam serta berusaha melarikan diri dari kuasa hadiratNya. Orang-orang memalu tanganNya dan kakiNya,
serdadu yang menikam lambungNya, memandang tanda-tanda ini dengan penuh
kegentaran dan penuh penyesalan. Para
imam dan penguasah dengan penuh kegentaran mengenangkan kembali kejadian-kejadian
dibukit Golgota. Dengan kengerian yang
dahsyat mereka mengingat bagaimana otak mereka dipenuhi iblis, yang berseru:
“Orang lain Ia selamatkan, Ia raja Israel?
Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepadaNya. Ia menaruh harapanNya kepada Allah, baiklah
Allah menyelamatkan Dia, jika Allah berkenan kepadaNya” Matius 27 : 42. 43 ….
42). PG 121, 122.
“Sementara
bumi terhuyung-huyung bunyi halilintar dan guruh, suara Anak Allah
membangkitkan orang-orang saleh yang mati.
Ia memandang ke kubur orang-orang saleh itu, lalu mengangkat tanganNya
ke langit sambil berseru: “Bangkitlah, bangkitlah, bangkitlah hai yang tertidur
dalam debu, bangkitlah! Di segenap
penjuru dunia suara itu terdengar oleh orang-orang yang mati itu, sehingga mereka
pun akan segera bangkit, hidup. Dan
segenap bumi akan bergenta dengan bunyi derap kaki manusia yang amat banyak
terdiri dari segala bangsa, bahasa dan umat …. Dan orang-orang saleh yang hidup
serta orang-orang saleh yang dibangkitkan kembali menyatukan suara mereka
dengan teriak kemenangan yang lama dan penuh kegembiraan. Semua orang yang bangkit dari kubur mereka
sama seperti mereka masuk ke dalam kubur.
Adam, yang berdiri di antara himpunan besar itu, amat tinggi semampai
dan bertampang mulia, namun sedikit lebih rendah dari Anak Allah. Ia menggambarkan suatu tanda yang
bertentangan dengan keadaan generasi-generasi terkemudian di dalam penampilan
yang penuh kehormatan ini nyatalah kemunduran yang amat besar pada umat
manusia. Namun semuanya bangkit dengan
penuh kesegaran dan kemudaan yang kekal dan utuh. Pada mula pertama manusia dijadikan dalam
peta Allah, bukan saja dalam soal tabiat, tetapi juga dalam bentuk dan
wajah. Dosalah yang telah memerosotkan
serta hampir memusnahkan peta ilahi, tetapi Kristus telah datang untuk
memulihkan yang hilang itu. Ia akan
mengubah tubuh dan wajah kita serta membentuk sama seperti tubuhNya yang penuh
kemuliaan itu. Tubuh yang berbentuk fana
dan yang binasa dan kurang indah, yang dicemari dosa, menjadi sempurna, indah
dan baka. Semua kecelaan dan noda
tertinggal dalam kubur. Tubuh itu
dipulihkan dengan pohon hayat di Taman Eden yang lama hilang itu, orang-orang yang ditebus itu akan
beroleh pertumbuhan (kesembuhan) Maleaki 4 : 2, mencapai tingkat kesempurnaan
bangsa dengan kemuliaan yang semula. (lihat Bible King James Version).
“Orang
yang benar yang masih hidup semuanya akan di ubah dengan sekecap mata. Dengan suara Tuhan mereka dipermuliakan, kini
mereka dikekalkan dan bersama-sama orang-orang saleh yang dibangkitkan di angkat untuk bertemu dengan Tuhan mereka
diawan-awan. Para malaikat akan
mengumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi, dari ujung
langit yang satu keujung langit yang lain” Matius 24 : 3. Anak-anak yang masih kecil digendong para
malaikat kudus kepangkuan ibu mereka.
Handai tolan yang sudah lama dipisahkan oleh maut
dipertemukan kembali, tidak akan ada lagi perpisahan, dan diiringi lagu-lagu
gembira masuk bersama-sama ke dalam kota Allah.
“Di
tiap sisi kereta awan itu terdapatlah sayap, dibawahnya ada roda yang hidup dan
ketika roda itu menggelinding keatas, terdengarlah “Suci”, dan para malaikat
menyahut, “Suci”, lalu sayap-sayap itu ketika bergerak, juga berseru, “Suci”,
Suci, Suci, Allah Maha Kuasa”, maka orang yang ditebus itupun menyahut,
“Haleluyah”, lalu kereta bergerak maju masuk menuju Jerusalem baru. Sebelum memasuki Kota Allah , Juruselamat
menganugerahkan kepada pengikut-pengikut-Nya lambang kemenangan serta
memberikan kepada mereka lencana kerajaan mereka …. Di atas dahi orang yang
telah menang itu, dengan tangan kanan Yesus sendiri Ia meletakkan mahkota
kemuliaan. Kepada masing-masing diberi
mahkota, juga “nama baru” Wahyu 2 : 17. Dan tulisan diatasnya “Dikuduskan bagi
Allah”. Daun palem kemenangan ditaruh
pada masing-masing tangan orang, juga kecapi yang bercahaya-cahaya. Lalu, pemimpin para malaikat memetik nama
lagu, setiap tangan memainkan senar dengan sentuhan yang penuh kemahiran,
mengumandangkan musik yang melimpah dalam kekayaannya, dengan lagu yang melodis
….
“Dihadapan
orang-orang yang ditebus itu terdapatlah Kota Suci.
Yesus membuka lebar-lebar pintu mutiara, dan
bangsa-bangsa yang memegang teguh kebenaran masuk ke dalamnya. Disanalah mereka melihat Firdaus Allah, rumah
Adam dalam ketiadaan dosa. Kemudian
suara bunyi musik yang jauh lebih indah dan kaya dari musik apapun yang pernah
terdengar oleh kuping manusia yang fana, terdengar berkata: “Perjuanganmu telah
berakhir. Mari hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah kerajaan yang telah
disediakan bagimu sejak dunia dijadikan” Matius 25 : 34.
Dengan
kasih yang tiada taranya, Yesus menyambut orang-orangNya yang setia bergembira
dengan Tuhan Allah mereka. Kegembiraan
Juruselamat tampak, dalam kemuliaan kerajaan, jiwa-jiwa yang telah diselamatkan
oleh kesengsaraan dan kehinaan yang dialamiNya.
Dan orang-orang yang ditebus itu turut mengambil bagian dalam
kesukaanNya, ketika mereka melihat, diantara orang-orang yang diberkati itu,
orang-orang yang telah dimenangkan bagi Kristus melalui doa mereka, usaha
mereka, dan kasih pengorbanan mereka.
Ketika mereka berkumpul disekeliling tahta putih yang besar itu,
kegembiraan yang tiada taranya memenuhi hati mereka, dan apabila mereka melihat
orang-orang yang ditarik oleh mereka kepada Kristus, dan melihat orang lain itu
menarik orang lain pula, dan demikian seterusnya semua dibawa kepelabuhan yang
tenang disana mereka meletakkan mahkota mereka dikaki Yesus lalu memuji Dia
sepanjang masa kekekalan yang tiada akhirnya …. 43). PG 123, 127.
1000 TAHUN PERDAMAIAN
“Seluruh bumi ini
tampak bagaikan sebuah padang belantara yang tandus. Puing-puing kota dan desa-desa yang
dibinasakan oleh gempa bumi, yang menjungkir balikkan pepohonan, batu-batu
gunung yang dipecahkan lautan atau diremukkan oleh bumi sendiri, berhamburan
diatas permukaannya, sementara lubang-lubang yang luas menandai tempat bekas
gunung-gunung tercabut dari dasarnya …. Penulis Wahyu menubuatkan pembinasaan
setan dan keadaan kacau balau serta ketandusan bumi, dan dinyatakannya pula
bahwa keadaan ini berlangsung selama seribu tahun. Setelah mengemukakan peristiwa-peristiwa
kedatangan Kristus yang kedua kali serta pembinasaan orang-orang jahat, nubuat
seterusnya berkata sebagai berikut: “Lalu aku melihat seorang malaikat turun
dari surga, memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar ditangannya;
ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Setan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu
melemparkannya kedalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan
memeteraikan diatasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa,
sebelum berakhir masa seribu tahun itu, kemudian dari pada itu ia akan
dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya” Wahyu 20 : 1-3).
“Istilah lubang yang
tidak terduga dalamnya (Wahyu 20 : 10) menunjukkan dunia berada dalam suatu
keadaan yang kacau balau dan dalam kegelapan terbukti dari bagian lain Kitab
Suci itu. . .Mengenai keadaan dunia “pada mulanya”, Alkitab menyatakan bahwa
“bumi belum berbentuk dan kosong gelap- gulita menutupi samudra raya, dan
Roh-Allah melayang-layang diatas permukaan air” (Kejadian 1 : 1, 2). Nubuatan menyatakan bahwa keadaan yang
demikian akan dikembalikan, paling sedikit kepada keadaan seperti ini.
Dengan memandang ke depan kepada hari Tuhan yang itu, nabi Jeremia
berkata: “Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan kosong dan melihat
kepada langit, tidak ada terangnya.
Aku melihat kepada gunung-gunung ternyata goncang, dan seluruh bukit
goyah. Aku melihat ternyata tidak ada
manusia dan semua burung diudara sudah lari terbang. Aku melihat ternyata tanah subur sudah
menjadi padang gurun, dan segala kota sudah runtuh dihadapan Tuhan, dihadapan
murkaNya yang menyala-nyala”. ( Jeremia 4 : 23-26).
Inilah yang bakal
menjadi tempat tinggal setan dengan malaikat jahatnya selama seribu tahun. Terbatas kepada bumi, dia tidak dapat
memasuki dunia-dunia lain untuk menggoda serta mengganggu yang belum pernah
jatuh kedalam dosa. Dengan keadaan
seperti inilah dia terantai tiada yang tersisa, yang dapat menjadi sasaran
kuasanya. Ia sama sekali diputus dari
pekerjaan penipuan dan pembinasaan yang telah berabad-abad dinikmatinya
sendiri.
Semua bekas raja bangsa-bangsa berbaring dalam kemuliaan, masing-masing
dalam rumah kuburnya. Tetapi engkau ini
telah terlempar jauh dari kuburmu, seperti taruk dan jijik …. Engkau tidak akan
bersama-sama dengan raja-raja itu di dalam kubur, sebab engkau telah merusak
negerimu dan membunuh rakyatmu.” (Yesaya 14 : 18-20).
Selama seribu tahun,
setan beredar-edar mondar-mandir di bumi yang tandus melihat hasil pemberontakannya
melawan hukum Allah.
Selama ini penderitaaannya sangat berat. Sejak kejatuhannya, hidupnya yang tak kenal
henti-hentinya bekerja menjadi musuh, sekarang dia kehilangaan kuasanya dan
tinggallah merenung-renungkan peranannya sejak mula pertama memberontak
menentang pemerinahan surga, dan memandang kedepan penuh ketakutan dan
kegentaran atas masa mendatang yang dahsyat apabila dia harus menderita karena
segala kejahatan yang telah dilakukannya dan hukuman dosa-dosa yang akibatnya
akan dilakukan” ….44). PG 130, 132.
MASA KESUKARAN BESAR
|
||
1. TM 444
|
17. GC 269
|
31. GC 637
|
2. GC 614
|
18. EW 36, 37
|
32. GC 637
|
3. 7 T 141
|
19. GC628
|
32. GC 637, 643
|
4. RH Nov. 1091
|
20. GC 628
|
34. PG 114
|
5. 7 BC 968
|
21. GC 628
|
35. PG 115 ( GC 638, 639 )
|
6. 7 BC 968
|
22. GC 635
|
36. PG 116, 117
|
7. 7 BC 967
|
23. PG 111 ( PERGOLAKAN )
|
37. GC 655, 656
|
8. 6 T 14
|
24. 7 BC 982
|
38. GC 656
|
9. GC 614
|
25. 7 BC 983
|
39. GC 640
|
10. GC 35
|
26. RH – Mei 13, 1902
|
40. PG 118
|
11. GC 36
|
27. GC 624
|
41. PG 119, 120
|
12. 9 T 12, 13
|
28. Preparation of final crisis 147
|
42. PG 121, 122
|
13. ED 179, 180
|
29. Letter 79, 1900 (dari Dan-Rev, T.Rea)
|
43. PG 123, 127
|
14. RH 17 Sept. 1091
|
30. PK 176
|
44. PG 130, 132
|