PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE-11
*9 JUNI – 15 JUNI 2018
METERAI ALLAH ATAU TANDA BINATANG
SABAT PETANG
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI, BACALAH: KEJ. 17:9-11; KEL. 31:13,
17; WHY. 13:17; EF. 1:13, 14; IBR. 4:9, 10.
Ayat Hafalan: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya
Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala
bangsa!" (Wahyu 15:3).
Nyanyian Musa dan Anak Domba
dimulai dengan kata-kata ayat hafalan kita pekan ini. Itu dinyanyikan oleh
"orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan
bilangan namanya," sementara mereka berdiri di tepi lautan kaca di surga
(Why 15:2). Bagaimana kita dapat berada di antara kelompok itu?
Salah satu tanda yang paling
jelas dari umat Allah yang sejati pada akhir zaman adalah mengabarkan pekabaran
tiga malaikat, yang memperingatkan untuk tidak menerima tanda binatang itu.
Bagaimanapun, meskipun tidak ada peringatan yang lebih serius dalam semua isi
Alkitab, banyak gagasan membingungkan seperti tanda yang dipikirkan selama ini:
Sebuah Barcode di dahi, nomor kartu kredit, atau beberapa pengenal biometrik.
Kita seharusnya tidak perlu heran
pada penyebaran ide membingungkan dalam hal Babel. Lagi pula, namanya berarti
"kebingungan." Tetapi umat Allah yang sisa membutuhkan pemahaman yang
jelas akan topik ini supaya memiliki kuasa untuk memproklamasikan pekabaran
tiga malaikat. Pekan ini, kita akan mencoba untuk memahami lebih baik apa tanda
binatang itu dan bagaimana menghindarinya—dengan menerima meterai Allah.
MINGGU 10 Juni
Tanda Allah yang Mengidentifikasi Umat-Nya
Dalam Perjanjian Lama ada dua tanda lahiriah sebagai identitas
umat Allah yang sejati. Salah satu adalah sunat. Kepada siapakah tanda ini
pertama kali diberikan? Kej. 17:9-11; Kel. 31:13, 17.
Allah memerintahkan Abraham dan keturunannya supaya disunat
sebagai satu tanda perjanjian keselamatan. Laki-laki disunat pada hari kedelapan
setelah lahir (Im. 12:3). Bagaimanapun, ritual ini memiliki arti yang lebih
dalam. Itu dimaksudkan untuk melambangkan kebutuhan hati yang
"disunat" atau dibarui (lihat Ul. 30:6). Itu sebabnya Paulus
menuliskan: "Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah
Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara
lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya
dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara harfiah. Maka
pujian baginya datang bukan dan manusia, melainkan dari Allah" (Rm. 2:28,
29).
Ayat seperti 1 Korintus 7:19; Galatia 5:6; dan 6:15
menunjukkan bahwa dalam Perjanjian Baru sunat digantikan dengan baptisan, yang
melambangkan pertobatan, seorang "ciptaan barn," mati kepada dosa dan
bangkit kepada kehidupan yang bare (lihat Rm. 6:3, 4). Itu sebabnya mengapa
Paulus mengatakan sunat tidak lagi penting dan yang penting adalah "iman
bekerja melalui kasih" dan "memelihara hukum Allah "
Apakah tanda lahiriah kedua yang diberikan Allah untuk
mengenali umat-Nya, dan mengapa itu diberikan? (Kel. 31:13, 17; Yeh. 20:12,
20).
Perhatikan bahwa Sabat adalah sebagai jalan kembali kepada
Penciptaan (lihat juga Kej. 2:2, 3), sedangkan sunat dimulai hanya sejak
Abraham. Kemudian Yesus mengatakan, dengan merujuk ke kitab Kejadian,
"Sabat diadakan untuk manusia" (Mrk. 2:27). Itu menunjukkan bahwa
kita adalah milik Allah, melalui penciptaan Dia menjadikan kita dan melalui
penebusan Dia membenarkan dan menyucikan kita. Kemudian, meskipun Paulus
mengatakan bahwa sunat tidak lagi penting, dia menganjurkan memelihara Hukum
Allah (termasuk hari Sabat) masih penting (lihat Ibr. 4:9).
Bagaimanakah pendapat dan niat
Anda mengungkapkan apakah Anda benar-benar telah disunat dalam hati atau tidak?
SENIN II JUNI
Binatang dan Ibadah Palsu
Bacalah ayat berikut. Apakah yang diajarkannya kepada kita
tentang betapa penting menghindari "tanda binatang"? Why. 13:17;
14:9, 10; 16:2.
Menerima murka Allah yang murni, dihukum melalui tujuh tulah
terakhir, dan pada akhimya, dilemparkan ke lautan api. Betapa berbeda dengan
mereka yang menolak tanda binatang dan berdiri di tepi lautan kaca dengan
nyanyian pujian kemenangan kepada Allah dan Anak Domba!
Apakah tanda ini sehingga tidak seorang pun akan mau
menerimanya? Dengan jelas, ayat-ayat di atas dihubungkan dengan ibadah palsu.
Juga, seperti yang kita lihat dalam pelajaran sebelumnya, kekuasaan binatang
keempat dalam Daniel 7, dalam fase yang terakhir (juga digambarkan sebagai
binatang yang keluar dari dalam Taut dalam Wahyu 13), yang "berusaha untuk
mengubah waktu dan hukum" (Dan. 7:25). Satu hukum yang dipikirkan untuk
diubah adalah Sabat, hukum keempat—satu-satunya dan sepuluh hukum yang merujuk
kepada waktu dan menunjuk langsung kepada Allah sebagai "Pencipta langit
dan bumi dan Taut, dan segala isinya, dan berhenti pada hari ketujuh"
(Kel. 20:11).
Dengan signifikan, pekabaran malaikat pertama mengarahkan kita
kembali kepada hukum ini yang kuasa binatang coba untuk ubah dan membuat jelas
bahwa kita hanya menyembah Tuhan sebagai Pencipta. Kenyataannya, tujuh ayat
yang merujuk kepada pemujaan dalam Wahyu 12-14, ayat ini (14:7) satusatunya
tentang ibadah yang benar; enam ayat lainnya memperingatkan agar tidak
menyembah binatang dan patungnya (Why. 13:4, 8, 12, 15; 14:9, 11). Segera
setelah gambaran malaikat ketiga tentang nasib orang-orang yang melakukan
ibadah palsu ini, penyembah Allah yang benar digambarkan: "Yang penting di
sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman
kepada Yesus" (Why. 14:12).
Dengan kata lain, pernyataan dan tiga
pekabaran ini memisahkan semua umat manusia menjadi dua kelompok: Mereka yang
menyembah Pencipta melalui memelihara seluruh hukum-hukum-Nya, termasuk hukum
Sabat hari ketujuh, dan mereka yang menyembah binatang dan patungnya. Bentuk
ibadah palsu ini, kemudian menawarkan sebuah alternatif untuk menyembah Pencipta
melalui memelihara hukum Sabat.
Pikirkanlah lebih jauh hubungan antara ibadah dan kesetiaan.
Aspek ibadah apakah yang penting untuk menunjukkan kesetiaan kita kepada Allah?
SELASA 12 JUNI
Meterai Allah
Meterai, seperti tanda tangan, digunakan untuk mensahkan
sebuah dokumen. Pada zaman purba meterai adalah sebuah stempel ditekan ke IBM
yang lembut atau tanah hat untuk menunjukkan keaslian atau kepemilikan, di
belakangnya ada otoritas pemiliknya.
Apakah meterai Allah itu, bagaimanakah dan
kapankah itu diberikan? EL 1:13, 14; 4:30; 2 Tim. 2:19; Why. 7:1-4; 14:1.
Meterai
Allah adalah tanda kepemilikan Allah dan perlindungan kepada umat-Nya. Paulus
menjelaskan sebuah meterai dalam hubungannya dengan pertobatan dan penerimaan
kasih karunia Roh Kudus. Dia menyebut kasih karunia ini sebagai
"deposit" atau "uang muka" yang diberikan kepada semua
orang percaya sebagai satu jaminan penebusan yang sempurna dan warisan masa
mendatang yang mereka akan terima pada waktu Yesus Kristus datang.
Kitab Wahyu
menggambarkan pemeteraian yang lain sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali.
Meterai terakhir diberikan kepada 144.000 pada acat pencurahan Roh Kudus ketika
huj an akhir. Mereka memiliki nama Allah (atau tanda tangan) tertulis di dahi
mereka. Melalui pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan mereka, mereka memantulkan
tabiat Allah.
Bandingkanlah meterai Allah dan tanda binatang. Apakah perbedaan
yang disebutkan di antara mereka? Why. 7:3, 14:9.
Meterai diberikan kepada
penyembah Allah yang benar, sementara tanda itu diberikan kepada penyembah
binatang. Meterai diberikan hanya di dahi, menunjukkan pilihan yang pasti untuk
menyembah Allah dengan cara menuruti apa yang telah diperintahkan-Nya. Tanda,
dengan kata lain, diberikan di dahi atau di tangan. Ini berarti bahwa manusia
bisa menyembah binatang karena satu dari dua alasan. Apakah dalam pikiran
mereka, mereka menyetujuinya, berpikir bahwa mereka sungguh-sungguh menyembah
Allah, atau yang lain tidak setuju dengan itu tetapi mereka ikut serta karena
takut karena konsekuensi serius karena tidak menerimanya: Dan tidak seorang pun
yang dapat membeli atau menjual... yang tidak menyembah patung binatang itu,
dibunuh. (Why. 13:17,15).
"Mereka yang bersatu dengan dunia akan menerima
watak dunia dan persiapan untuk tanda binatang. Mereka yang tidak percaya pada
diri sendiri, yang merendahkan hatinya di hadapan Allah dan memurnikan jiwanya
melalui penurutan akan kebenaran—orang-orang inilah yang akan menerima watak
surgawi dan bersedia menerima meterai Allah di dahi mereka."—Ellen G.
White, Testimonies for the Church, Pd. 5, hlm. 216.
RABU 13 JUNI
Tanda Binatang
Apakah tanda ini yang perlu kita hindari? Seperti yang kita
lihat pada pelajaran sebelumnya, kekuasaan binatang keempat Daniel 7, dalam
fase yang terakhir (juga digambarkan melalui binatang yang keluar dari dalam
laut Wahyu 13), yang akan "berusaha mengubah waktu dan hukum" (Dan.
7:25). Satu hukum yang diusahakan untuk diubah adalah Sabat, hukum keempat,
hukum yang langsung menunjuk kepada Allah sebagai "menjadikan langit dan
bumf, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh" (Kel.
20:11).
Sementara itu, pekabaran malaikat pertama—mengarahkan pembaca kembali
kepada hukum yang sama, yaitu hukum yang kuasa binatang coba untuk
ubah—menjadikannya jelas bahwa kita menyembah Tuhan sebagai Pencipta. Kemudian,
setelah peringatan akan nasib mereka yang bukan menyembah "binatang dan
patungnya" (Why. 14:9), umat Allah yang setia digambarkan dalam ayat 12.
Bacalah Wahyu 14:12. Mengingat konteksnya secara langsung,
bagaimanakah gambaran umat Allah yang setia ini menolong kita memahami
mengapakah Sabat menjadi-begitu sentral pada peristiwa akhir?
Ayat itu berbunyi: Yang penting di sini ialah ketekunan
orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus (Why.
14:12). Seperti yang kita lihat, yang termasuk dalam "hukum Allah"
adalah hukum keempat, Sabat, yang menunjuk kepada Allah sebagai Pencipta dan
yang hams disembah. Tidak heran, kemudian banyak melihat isu "tanda binatang"
langsung terkait dengan pertanyaan ibadah pada hari Minggu, "Sabat"
palsu yang tidak diperintahkan dalam Alkitab, bertentangan dengan pemeliharaan
hukum keempat, yang diperintahkan dalam Alkitab.
Apakah ini berarti bahwa orang
Kristen yang menyembah Allah pada hari Minggu sekarang memiliki tanda binatang?
Tidak. Menurut Wahyu 13:15, mereka yang menolak bergabung dalam ibadah palsu
dan binatang akan dibunuh. Itu akhirnya menjadi isu hidup—atau—mati. Namun,
jelas, kejadian belum sampai pada titik itu, dan tanda binatang tidak akan
diberikan sampai ujian terakhir datang. Maka, belum ada satu pun sudah yang
menerima tanda binatang.
Hukum Allah. Iman kepada Yesus.
Mengapa ciri ini, bahkan sekarang, adalah aspek yang krusial akan apa artinya
menjadi orang Kristen sejati?
KAMIS 14 JUNI
Sabat sebagai Meterai
Seperti yang telah kita lihat, Sabat hari ketujuh telah
menjadi tanda umat Allah yang benar sepanjang sejarah, dimulai dan Adam dan
Hawa dilanjutkan sampai zaman Israel. Kita juga melihat Sabat diabadikan di
gereja Perjanjian Baru dengan praktik Yesus dan para rasul, dan sebagai pembeda
umat Allah di akhir zaman yang "menuruti perintah Allah, dan iman kepada
Yesus" (Why ' 14:12).
Mengapakah Sabat begitu penting,
dan apa makna khusus yang dimilikinya bagi orang Kristen? Kel. 20:8-11; Ibr.
4:9, 10.
Sabat muncul dalam jantung
Sepuluh Hukum. Itu diberikan oleh Pencipta sebagai tanda atau meterai
otoritas-Nya. Sabat memperkenalkan Dia dengan nama "TUHAN Allahmu."
Sabat memperkenalkan wilayah di mana Dia memiliki yurisdiksi, "langit dan
bumi, laut, dan segala isinya." Ini juga memperkenalkan dasar dari
otoritas-Nya, "enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi,... dan
berhenti pada hari ketujuh."
Perjanjian Baru memperkenalkan Yesus sebagai Seorang yang di
dalamNya Allah menjadikan segala sesuatu (Yoh. 1:1-3; Ibr 1:1, 2). Yesuslah
yang menciptakan dunia kita dalam enam hari dan berhenti pada hari ketujuh.
Maka, itu sangat berarti karena sementara Yesus disalibkan di kayu salib pada
hari Jumat sore, Dia berteriak, "sudah selesai!" (Yoh. 19:30). Sama
seperti Dia beristirahat pada hari Sabat setelah menyelesaikan pekerjaan
Penciptaan, maka Yesus beristirahat di dalam kubur pada hari Sabat setelah
menyelesaikan pekerjaan pengorbanan-Nya melalui kematian untuk penebusan kita.
Maka, Hari Sabat adalah berkat dua kali lipat, pertama saat Penciptaan dan
kemudian saat Salib. Itu sebabnya, menurut kitab Ibrani, dalam beristirahat
pada hari Sabat orang Kristen menunjukkan bahwa dia "telah berhenti dan
segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari segala
pekerjaan-Nya" (Ibr 4:10). Sabat adalah lambang yang sempurna dari
kenyataan bahwa kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri, bahwa dan
awal sampai akhir itu adalah karya Kristus yang membuatnya mungkin melalui iman
(bandingkan Ibr 12:2).
Jika Sabat lambang istirahat dari
pekerjaan kita, apakah yang dilambangkan dengan memelihara hari Minggu, dan
bagaimana hal ini sesuai dengan sifat dasar Babel?
JUMAT 15 JUNI
PENDALAMAN: "Segera setelah
umat Allah dimeteraikan di dahi mereka—tidak ada meterai atau tanda yang dapat
dilihat, tetapi menetap dalam kebenaran, baik secara intelektual maupun secara
rohani, mereka tidak bisa goyah—segera setelah umat Allah dimeteraikan dan
dipersiapkan untuk penampian yang akan datang. Sesungguhnya, itu telah dimulai;
penghakiman Allah sekarang ada di atas bumi,... agar kita tahu apa yang akan
terjadi."—Ellen G. White, The Faith I Live By, p. 285.
"Hari Sabat akan merupakan
ujian terbesar kesetiaan, karena itulah pokok kebenaran yang terutama
dipertentangkan. Bilamana ujian terakhir dilakukan ke atas manusia, maka garis
pemisah akan ditarik antara mereka yang melayani Allah dan yang tidak
melayani-Nya. Sementara pemeliharaan sabat palsu, yang sesuai dengan hukum
negara yang bertentangan dengan hukum yang keempat, adalah suatu pengakuan
kesetiaan kepada suatu kuasa yang menentang Allah, maka pemeliharaan Sabat yang
benar, dalam penurutan kepada hukum Allah, adalah suatu bukti kesetiaan kepada
Pencipta. Sementara satu golongan, oleh menerima tanda penurutan kepada
kuasa-kuasa duniawi, menerima tanda binatang, maka yang satu golongan yang
memilih tanda kesetiaan kepada kekuasaan Ilahi, menerima meterai Allah."—Ellen
G. White, Alfa dan Omega Pd. 8, hlm. 637.
Pertanyaan-pertanyaan untuk
Didiskusikan:
1. Dengan cara apakah kita menyatakan kepada yang lain
kebenaran tentang tanda binatang dan meterai Allah yang tidak menyebabkan
pertentangan yang tidak perlu? Contohnya, mengapa kita harus menekankan
kenyataan bahwa sekarang tidak seorang pun memiliki tanda binatang?
2. Bagaimanakah Sabat dan pemeteraian Roh Kudus dihubungkan?
3. Renungkanlah pemikiran di atas tentang meterai sebagai
"penetapan kepada kebenaran, baik secara intelektual dan secara
rohani." Apakah artinya?
4. Diskusikanlah di UKSS apa ciri Babel rohani, nilai dan
metodenya. Bagaimanakah itu berbeda dari nilai kerajaan Allah? Bagaimanakah
bisa beberapa nilai Babel masuk ke gereja kita sekarang ini? Bagaimanakah kita
dapat belajar untuk mengenali nilai itu dan berusaha menghadapinya, tetapi
dengan cara Kristen, yang mencerminkan nilai kerajaan Allah?
>>> Download Pelajaran SS Sabat Ke-11 : METERAI ALLAH ATAU TANDA BINATANG (doc)
>>> Download Power-Point Sekolah Sabat Pada Link Di Bawah Ini: