Ads Google

Saturday, May 5, 2018

PELAJARAN SEKOLAH SABAT 2018, TRIWULAN 2 - SABAT KE-5 *29 APRIL - 04 MEI



PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE-EMPAT

29 APRIL - 04 MEI 2018

KRISTUS DALAM BAIT SUCI DI SURGA

SABAT PETANG

UNTUK PELAJARAN PEKAN INI, BACALAH: RM. 8:3; YOH. 1:29; WHY. 5:12; IBR. 7:1-28; 9:11-15; IM. 16:13; IBR. 9:20-23.


Ayat Hafalan: "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi" (Filipi 2:9, 10).

Berbicara tentang Yesus di dalam bait suci di surga, kitab Ibrani mengatakan, "di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selamalamanya (Thr. 6:20).

Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, sangat jelas tentang peran Kristus sebagai Imam Besar kita dalam bait suci di surga—satu peran yang Dia lakukan setelah Dia menyelesaikan pekerjaan-Nya sebagai korban pengganti kita di bumi (lihat Ibr. 10..12).

Pekan ini kita akan menyelidiki pelayanan Kristus dalam bait suci di surga. Pekerjaan pengantaraan-Nya adalah sangat penting untuk mempersiapkan umat-Nya bersedia menghadapi akhir zaman. Dengan demikian, kepada kita telah diberikan peringatan penting: "Pelajaran mengenai tempat kudus dan pengadilan pemeriksaan hams dimengerti dengan jelas oleh umat Allah. Semua hams mengerti kedudukan dan pekerjaan Imam Besar Agung mereka. Kalau tidak, mustahil mereka mengamalkan iman yang diperlukan sekarang ini atau menempati kedudukan yang Allah rencanakan bagi mereka."—Ellen G. White, Alfa dan Omega Pd. 8, him. 511.

Apakah yang sedang Kristus lakukan bagi kita dalam bait suci di surga, dan mengapakah itu begitu penting bagi kita untuk dipahami khususnya pada akhir zaman?


MINGGU 29 APRIL

Pengorbanan Tertinggi
Dengan mempelajari pengorbanan Kristus yang tertinggi berguna untuk mempersiapkan orang percaya pada akhir zaman. Sering umat manusia memandang kepada tujuan di depan mereka, dan itu masuk akal. Tetapi adalah baik juga untuk menyadari bahwa tujuannya ada di belakang mereka. Kita ber bicara tentang Golgota. Tujuannya, dicapai di sini oleh Yesus bagi kita, adalah tidak dapat diubah, final, memberikan kepastian untuk tujuan ke depan juga.
Bacalah Roma 8:3; 1 Timotius 1:17; 6:16; 1 Korintus 15:53. Mengapakah Allah mengutus Anak-Nya ke dunia ini?
Allah mengutus Kristus menjadi korban penghapus dosa, untuk mengutuk dosa dalam daging. Apakah artinya ini? Sebagai Pribadi yang baka, Kristus tidak dapat mati. Karena itu, Tuhan menjadi manusia, mengambil kematian kita atas diri-Nya sendiri, sesungguhnya, Dia mati sebagai Pengganti kita.
Meskipun Ilahi, dan dalam sifat Allah, Yesus mengambil "rupa manusia," dan Dia merendahkan Diri-Nya dan "taat sampai mati" bahkan sampai mati di kayu salib (Flp. 2:6-8). Dengan cara hanya Allah yang mengetahuinya, Keilahian Kristus tidak mati ketika Yesus mati di kayu salib. Di luar pemahaman manusia, Keilahian Yesus tidak bergerak selama sembilan bulan di kandungan dan saat di dalam kuburan, dan Yesus tidak pernah menggunakannya untuk diri-Nya, Dia menggunakannya untuk membantu umat manusia selama kehidupan dan pelayanan-Nya di bumi ini.
Bacalah Lukas 9:22. Apakah yang dikatakannya kepada kita tentang yang dimaksudkan oleh kematian Kristus?
Kristus lahir untuk mati. Kita dapat membayangkan bahwa tidak pernah satu masa kekekalan ketika Dia bebas dari ejekan, dicambuk, dipukul, dan penyaliban yang menyayat hati yang akan Dia hadapi. Kasih yang tak tertandingi, tidak pernah disaksikan sebelumnya dan tidak dapat dipahami sepenuhnya.
Apakah yang dapat kita lakukan dalam menghadapi jenis kasih seperti ini tetapi sujud dan menyembah dalam iman dan penurutan? Apakah kenyataan salib memberitahukan kepada kita tentang ketidaklayakan usaha manusia?

SENIN 30 APRIL

Anak Domba Allah
Bacalah Yohanes 1:29; Wahyu 5:12, 13:8. Apakah satu gambaran yang sama-sama dimiliki ayat-ayat ini, dan apakah pentingnya gambaran itu untuk membantu kita memahami rencana keselamatan?
Ketika Yohanes Pembaptis menyebut Yesus "Anak Domba Allah," dia membuat satu referensi yang tidak bisa dibantah tentang bait suci. Yohanes bahkan langsung merujuk kepada kematian Kristus atas dosa sebagai penggenapan dan semua anak domba (dan setiap korban binatang dalam upacara bait suci Ibrani) yang disembelih sebagai korban atas dosa. Tentunya, keempat Injil, apa yang lain yang diajarkan, akhirnya memberitahukan apa yang Yesus lakukan dalam peran-Nya .sebagai Anak Domba Allah untuk membersihkan dosa dunia ini.
Tetapi kisah Yesus dan pekerjaan-Nya demi keselamatan kita tidak berakhir di kitab Injil, bahkan dengan kematian dan kebangkitan-Nya. Dari sejak semula, kitab Ibrani menyentuh peran Kristus sebagai Imam Besar dalam bait suci di surga setelah perannya sebagai korban Anak Domba. Dan sebutan-Nya yang pertama dalam peran setelah di salib ark 1:3), pasal berikutnya dalam kitab Ibrani merujuk kepada Yesus sebagai Imam Besar. Gambaran pekerjaanNya dalam bait suci di surga sangat jelas terdapat dalam kitab Ibrani 7:1-28.
Bacalah Ibrani 7:1-28. Apakah yang dikatakan penulis di sini tentang Yesus?
Meskipun pengertian ayat-ayat ini begitu dalam, begitu kaya, intisari dan apa yang dikatakan adalah bahwa Yesus Kristus memiliki keimamatan yang lebih baik daripada imam keturunan Harun dalam pelayanan bait suci di bumi. Tetapi sekarang, gantinya keimamatan di bumi dalam bait suci di bumi, kita memiliki Imam Besar surgawi yang melayani kita dalam bait suci di surga. Maka, bilamana kita sekarang memfokuskan pandangan kita kepada Kristus, kita juga dapat memfokuskannya kepada-Nya sebagai Imam Besar kita dalam bait suci di surga.

SELASA 1 MEI

Imam Besar Kita
Bacalah Ibrani 7:24-27; 8:6. Pengharapan besar apakah yang diberikan kepada kita dalam ayat ini?
'Kristus mampu menyelamatkan dengan sempuma sehubungan dengan beberapa kualifikasi yang tidak pernah dimiliki oleh imam lain. Dia adalah Allah, yang memiliki kuasa untuk mengampuni kita. Dia memiliki keimamatan yang permanen. Selama zaman Kristen, Dia adalah pengantara umat-Nya untuk selama-lamanya, dengan kasih yang sama ketika Dia menyembuhkan orang sakit dan memberikan penghiburan kepada yang kesepian. Dia juga adalah manusia tetapi lahir tanpa dosa dan tetap tidak berdosa. Dan, Seorang yang tidak berdosa, Dia mati di bawah jumlah yang mengejutkan dari jumlah total dosa manusia. Hanya Dia, kemudian, sebagai Allah-Manusia, dapat menjadi pengantara orang-orang berdosa dalam bait suci di surga.
Apa yang ditunjukkan ayat-ayat ini, bahwa pengorbanan Kristus sekali untuk semua. Dibutuhkan terjadi hanya satu kali, dan itu cukup membawa keselamatan kepada semua umat manusia yang pemah hidup. Lagi pula, dengan menyadari Siapa yang telah mati di kayu salib, bagaimanakah bisa satu persembahan seperti itu tidak cukup bagi semua umat manusia?
Bacalah Ibrani 9:11-15. Apakah yang diperoleh Yesus melalui kematian-Nya bagi kita dan pelayanan-Nya di surga?
Ibrani 9:12 mengatakan bahwa Kristus telah "menghasilkan penebusan yang kekal" (NKJV). Dalam bahasa Yunani kata "penebusan" juga berarti "menebus," "membebaskan," dan "dibebaskan." Kata yang sama digunakan dalam Lukas 1:68, ketika Zakharia menyatakan bahwa Allah "melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya." Merujuk kepada darah Kristus—darah dan korban yang memenuhi syarat—artinya itu adalah darah Kristus, sebagai korban Anak Domba, yang menghasilkan penebusan dan kelepasan itu. Dan kabar baik dan kitab Injil adalah bahwa Kristus menghasilkannya, bukan untuk diriNya Sendiri, tetapi bagi kita, dan ampuh bagi semua mereka yang menerima pengorbanan Kristus.
Pikirkanlah ide ini, bahwa Kristus telah "menghasilkan" "penebusan kekal" bagi kita, dan itu diperoleh setelah Dia menyelesaikan ini yaitu Dia masuk kepada pekerjaan-Nya dalam bait suci di surga demi kita. Apakah pengharapan yang ditawarkan kepada kita sehubungan dengan apa yang sedang dilakukan Yesus kepada kita dalam bait suci di surga?

RABU 2 MEI

Perantara Kita
Walaupun dosa telah membawa perpisahan yang menakutkan antara Allah dengan manusia, melalui pengorbanan kematian Kristus kita sebagai manusia dibawa kepada Allah dan tetap memiliki jalan masuk kepada-Nya. (Lihat Ef 2:18; 1 Ptr. 3:18).
"Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi peraturan Imam Besar sampai selama-lamanya" (Ibr. 6:19,20). Menurut ayat-ayat ini, apakah yang dilakukan Yesus bagi kita?
Bacalah Ibrani 9:24. Apakah yang dikatakan ayat ini yang dicakup oleh pekerjaan Kristus?
Yesus adalah pelopor, telah masuk sebagai Perwakilan kita ke dalam bait suci di surga, bahkan ke hadirat Allah bagi kita. Yaitu, Yesus berdiri di hadapan Bapa, melayani karena jasa pendamaian-Nya, "penebusan kekal" yang Dia "hasilkan" untuk kepentingan kita.
Ya, bila kita menerima Yesus dosa kita akan diampuni, dan kita berdiri di hadapan Allah sudah diampuni dan dibersihkan. Tetapi kenyataannya walaupun kita sudah menjadi orang Kristen, kita masih melakukan dosa, terlepas dan semua janji kemenangan yang luar biasa. Dalam kasus tersebut, Yesus mengantarai sebagai Imam Besar kita di surga. Dia mewakili pertobatan orang berdosa, bukan membela usaha kita (karena kita tidak memilikinya) tetapi membela milik-Nya demi kita di hadapan Bapa. "Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempuma semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka" (Ihr. 7:25)
Apakah orang Kristen yang lahir kembali tidak merasakan kebutuhannya akan kemurahan hati dan kasih karunia Kristus? Yaitu, meskipun hidup baru kita miliki dalam Yesus, meskipun perubahan yang ajaib dalam hidup kita, siapakah yang tidak menyadari kebutuhan akan pengampunan yang konstan? Mengapakah, kemudian, pengetahuan atas Yesus sebagai Imam Besar begitu berharga bagi kita?

KAMIS 3 MEI

Hari Pendamaian
Kitab Ibrani menyampaikan kepada kita bahwa pelayanan bait suci Ibrani di bumi adalah sebagai pola dari bait suci di surga, Kristus masuk dan diurapi sebagai Imam Besar kita. Pelayanan bait suci di bumi, dengan dua bilik dan upacara pengorbanan dan pembersihan adalah "gambaran dan bayangan dan apa yang ada di surga, sama seperti yang disampaikan kepada Musa, ketika is hendak mendirikan Kemah" (Ibr 8:5).
Dan sebagai mana upacara bait suci di bumi termasuk pelayanan dalam dua bilik, Bilik Suci dan Bilik Mahasuci, begitu juga pelayanan Kristus dalam bait suci di surga. Dalam bait suci di bumi, konsep penghakiman adalah diwakili oleh Hari Pendamaian, yaitu menghasilkan pembersihan bait suci, seperti digambarkan dalam Imamat 16. Ini adalah satu kali dalam satu tahun saat Imam Besar masuk bilik yang kedua, Bilik Yang Mahasuci (/m. 16:12-14) untuk melakukan pekerjaan pembersihan dan pendamaian atas nama bangsa itu.
Bacalah Ibrani 9:20-23. Apakah yang dibutuhkan supaya menjadi bersih dan suci, dan mengapakah ini referensi yang jelas kepada Hari Pendamaian pelayanan Kristus?
Para ahli heran dengan pernyataan bahwa bait suci di surga itu sendiri butuh dibersihkan atau "dimurnikan." Bagaimanapun, ketika ini dipahami sebagai referensi Hari Pendamaian, masalah akan hilang. Ibrani 9:23 menunjukkan bahwa pekerjaan yang Kristus lakukan dalam bait suci di surga adalah sebagai ungkapan yang benar dan apa yang dilakukan oleh imam dalam bait suci di bumi dalam pelayanan Hari Pendamaian tahunan di bait suci orang Israel. Pelayanan imam dalam pembersihan bait suci di bumi adalah bayangan pekerjaan Kristus yang dilakukan dalam bait suci di surga. Ayat ini tidak mengatakan bahwa pembersihan bait suci di surga segera setelah kenaikan Kristus. Dengan mempelajari kitab Daniel, kita dapat melihat bahwa fase pelayanan ini dimulai pada tahun 1844. Jadi sementara orang Kristen menghadapi pada akhir zaman, kita harus memahami kekhidmatan waktu yang di dalamnya kita sedang berada tetapi tetap bersandar pada jaminan apa yang sudah dilakukan di masa lalu dan yang sedang dilakukan Kristus bagi kita di Bilik Yang Mahasuci dalam bait suci di surga sekarang.
Pekabaran malaikat pertama menyatakan: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya" (Why 14:7). Realitas penghakiman menunjuk kepada betapa dekatnya akhir zaman. Bagaimanakah seharusnya kenyataan ini memengaruhi bagaimana kita hidup?

JUMAT 4 MEI
PENDALAMAN: Kitab Ibrani menunjuk kepada bait suci di bumi sebagai model, lambang, dari apa yang dilakukan Kristus baik di bumi, sebagai pengganti kita maupun di surga, sebagai imam besar kepada kita. Bait Suci orang Israel adalah selalu menjadi objek pelajaran Injil. Mengajarkan tentang rencana keselamatan kepada orang Yahudi, pengorbanan, pengantaraan, penghakiman, dan akhir dosa. Kitab Daniel, sementara itu, menambahkan lebih banyak terang yang menolong para pembaca memahami dimensi apokaliptis (akhir zaman) untuk akhir pekerjaan Kristus dalam bait suci di surga. "Dengan penekanannya pada pembersihan, penghakiman, dan pemulihan, penglihatan apokaliptis Daniel memproyeksikan gambaran Hari Pendamaian kepada akhir sejarah dunia. Pembersihan berhubungan langsung kepada bait suci di surga dan pekerjaan Mesias sebagai raja dan imam Penglihatan-penglihatan memperkenalkan unsur waktu untuk memudahkan para pembaca untuk menandai waktu yang spesifik dalam sejarah keselamatan ketika Mesias akan memulai pekerjaan pembersihan akhir, penghakiman, pemulihan di surga kediaman Allah."—Handbook of Seventh-day Adventist Theology (Hegerstown, Md.: Review and Herald Publishing Association, 2000), hlm. 394.

Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Perhatikan kutipan dari Tulisan Ellen G. White, "Seperti pada zaman dahulu dosa-dosa orang banyak, oleh iman, ditanggung ke atas persembahan karena dosa, dan melalui darah korban dipindahkan dalam lambang ke tempat kudus duniawi, demikianlah juga pada perjanjian yang barn dosa-dosa orang-orang yang bertobat, oleh iman, ditanggungkan ke atas Kristus, dan dipindahkan ke tempat kudus surgawi. Dan sebagaimana pemulihan tempat kudus duniawi secara lambang dicapai oleh memindahkan dosa-dosa yang mencemari tempat kudus itu, demikianlah pemulihan yang sebenarnya tempat kudus surgawi dicapai oleh memindahkan, atau menghapuskan dosa-dosa yang telah dicatat di sana. Tetapi sebelum ini dilaksanakan, hams dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan buku-buku catatan untuk menentukan siapa yang berhak memperoleh manfaat pendamaian Kristus, melalui pertobatan dari dosa dan iman kepada Kristus." Alfa dan Omega, pd 8, hlm. 441. Apakah yang dia katakan adalah dua hal yang menyatakan bahwa mereka adalah yang berhak memperoleh "manfaat pendamaian-Nya"? Mengapakah pemahaman begitu penting dipegang oleh umat Allah khususnya dalam pencobaan pada akhir zaman?

2. Bacalah Imamat 16:15, 16. Apakah makna darah? Apakah yang dilambangkan darah? Mengapakah darah begitu penting pada Hari Pendamaian, dan apakah artinya bagi kita zaman ini?


>>> Download Pelajaran SS Sabat Ke-5 : Kristus Dalam Bait Suci di Surga (doc)
>>> Download Power-Point Sekolah Sabat Pada Link Di Bawah Ini:

Pelajaran SS Sabat Ke: 1  2  3  4  5  6