Ads Google

Thursday, March 1, 2018

Pekabaran 1888 Bag. V

Pekabaran 1888 Memandang Salib dari Perspektif Yang Lain:
Bagian I: Bukti-bukti Perjanjian Lama


A. PEMBUKAAN

Jones dan Waggoner memandang pengorbanan Kristus jauh lebih mulia dan efektif daripada cara-cara penyampaian kita tentang pembenaran oleh iman. Mereka melihat bagaimana Adam kedua kita, yaitu  Kristus, secara harafiah menyelamatkan dunia yang telah dihancurkan oleh Adam pertama melalui dosa-nyamembalikkan kutukan di dalam Adam menjadi pembenaran di dalam Kristus. Dengan pengorban-anNya yang  besar Ia telah menyelesaikan penyelamat-an ini bagi semua orang. Maka sesungguhnya Ia telah memberikan karunia keselamatan kepada setiap orang dengan mengalami kematian kedua yang seharusnya dialami setiap orang. Jones dan Waggoner melihat kebenaran ini sebagai lawan dari Universalisme, karena mereka memandang ketidakpercayaan adalah dosa yang jauh lebih  fatal atau mematikan daripada yang biasanya dipahami orang; orang yang hilang karena ketidakpercayaan kehilangan karunia yang telah diberikan oleh Kristus dari tangan mereka.1 Kebenaran ini adalah motivasi yang jauh lebih efektif dalam pemenangan jiwa.

B. BUKTI ALKITAB

Kejadian 3:15:
“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturun-annya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Sebagai keturunan dari perempuan itu, Kristus telah mengalahkan Setan bagi setiap orang, bukan hanya melukainya. Ia melakukan lebih dari sekedar menawar-kan kepada kita pembebasan yang sementara.

Kejadian 12:3:
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Di dalam keturunan Abraham (Kristus), seluruh kaum di muka bumi ini sesungguhnya diberkati bukan se-kedar sementara, atau mungkin, atau barangkali.2

Kejadian 28:12-14:
“Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdi-rilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Ku-berikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan eng-kau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Penglihatan tangga Yakub selama masa kesesakannya mengajarkan bahwa berkat karunia keselamatan lagi-lagi dijamin untuk orang berdosa yang tidak layak.semua.3

Keluaran 29:38-42:
"Inilah yang harus kauolah di atas mezbah itu: dua anak domba berumur setahun, tetap tiap-tiap hari. Domba yang satu haruslah kauolah pada waktu pagi dan domba yang lain kauolah pada waktu senja. Dan beserta domba yang satu kauolah sepersepuluh efa tepung yang terbaik dengan minyak tumbuk seper-empat hin, dan korban curahan dari seperempat hin anggur. Domba yang lain haruslah kauolah pada waktu senja; sama seperti korban sajian dan korban curah-annya pada waktu pagi harus engkau mengolahnya se-bagai persembahan yang harum, suatu korban api-api-an bagi TUHAN, suatu korban bakaran yang tetap di antara kamu turun-temurun, di depan pintu Kemah Per-temuan di hadapan TUHAN. Sebab di sana Aku akan bertemu dengan kamu, untuk berfirman kepada-mu.”

Pengorbanan universal Kristus bagi dosa dilambang-kan dengan korban bakaran harian bagi semua orang termasuk orang asing yang tidak beriman dan orang asing di dalam negeri itu.4

Bilangan 21:5-9:
“Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.”

Kesembuhan ditawarkan dengan tanpa syarat apa-pun yang dapat dilakukan oleh orang yang terpagut ular. Sebaliknya, kesembuhan diberikan dengan cuma-cuma, namun diterima dengan memandang. Perto-batan dan ketaatan tidak dituntut sebelum setiap orang dapat melihat dan sembuh. Mereka menuruti realisasi dengan penuh syukur bahwa ia disembuhkan dengan memandang ular naga itu.

Mazmur 23:1:
“Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.”

Tuhan mengundang setiap orang untuk mengucapkan doa ini. Ia telah menjadi Gembala bagi setiap orang yang mengakui bahwa Ia menjadikan DiriNya sedemi-kian karena pengorbananNya. Kita tidak melakukan usaha untuk memperoleh pemeliharaanNya sebagai Gembala kita.5

Mazmur 107:
“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwa-sanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, yang di-kumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan. Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka. Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka. Dibawa-Nya mereka menem-puh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang. Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-per-buatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia, sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan. Ada orang-orang yang duduk di dalam gelap dan kelam, terkurung dalam sengsara dan besi. Karena mereka memberon-tak terhadap perintah-perintah Allah, dan menista nasi-hat Yang Mahatinggi, maka ditundukkan-Nya hati mereka ke dalam kesusahan, mereka tergelincir, dan tidak ada yang menolong. Maka berseru-serulah mere-ka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nyalah mereka dari kecemasan mereka, dibawa-Nya mereka keluar dari dalam gelap dan ke-lam, dan diputuskan-Nya belenggu-belenggu mereka. Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia, sebab dipecahkan-Nya pintu-pintu tembaga, dan dihancurkan-Nya palang-palang pintu besi. Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka; mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut. Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka, disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur. Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. Biarlah mereka memper-sembahkan korban syukur, dan menceritakan peker-jaan-pekerjaan-Nya dengan sorak-sorai! Ada orang-orang yang mengarungi laut dengan kapal-kapal, yang melakukan perdagangan di lautan luas; mereka melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuat-an-Nya yang ajaib di tempat yang dalam. Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombangnya. Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka; mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan kehilangan akal. Maka berse-ru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka, dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelom-bang-gelombangnya tenang. Mereka bersuka-cita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka. Biarlah mereka bersyu-kur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. Biarlah mereka meninggikan Dia dalam jemaat umat itu, dan memuji-muji Dia dalam majelis para tua-tua. Dibuat-Nya sungai-sungai menjadi pa-dang gurun, dan pancaran-pancaran air menjadi tanah gersang, tanah yang subur menjadi padang asin, oleh sebab kejahatan orang-orang yang diam di dalamnya. Dibuat-Nya padang gurun menjadi kolam air, dan tanah kering menjadi pancaran-pancaran air. Ditempatkan-Nya di sana orang-orang lapar, dan mereka mendiri-kan kota tempat kediaman; mereka menabur di ladang-ladang dan membuat kebun-kebun anggur, yang mengeluarkan buah-buahan sebagai hasil. Diberkati-Nya mereka sehingga mereka bertambah banyak dengan sangat, dan hewan-hewan mereka tidak dibuat-Nya berkurang. Tetapi mereka menjadi berkurang dan membungkuk oleh sebab tekanan celaka dan duka. Ditumpahkan-Nya kehinaan ke atas orang-orang ter-kemuka, dan dibuat-Nya mereka mengembara di padang tandus yang tiada jalan; tetapi orang miskin dibentengi-Nya terhadap penindasan, dan dibuat-Nya kaum-kaum mereka seperti kawanan domba banyak-nya. Orang-orang benar melihatnya, lalu bersukacita, tetapi segala kecurangan tutup mulut. Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semua-nya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.”

Bacaan ini menggambarkan efek dari pembenaran universal Kristus terhadap anak-anak manusia, baik orang Israel maupun bukan Israel, yang layak atau tak layak. Jikalau ini tidak benar, semua orang akan musnah dalam berbagai bencana tersebut.

Yesaya 9:6:
“Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokoh-kan nya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN se-mesta alam akan melakukan hal ini.”

Bagi kita seorang anak telah dilahirkan adalah seluruh umat manusia. Segala berkat ini adalah milik mereka di dalam Dia.

Yesaya 53:2-6:
“Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkan-nya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pem-berontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.”

Ada 16 kata ganti orang jamak pertama [“kita dalam terjemahan ini ada 13]semuanya mengacu kepada umat manusia seluruhnya.

Yesaya 53:4:
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditang-gungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, pa-dahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.”

Umat manusia tidak menanggung penderitaan dan kesengsaraan yang seharusnya ditanggungnya; Kristus telah menanggungnya.

Yesaya 53:5:
“Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sem-buh.”

Keadilan kosmis dan ilahi menuntut bahwa kesela-matan kita (yaitu keselamatan semua orang) seim-bang dengan penghukuman yang setimpal dan berhu-bunganyang dialami Kristus sebagai Adam kedua kita, secara lembaga adalah satu dengan kita. Semua orang telah berhutang tak terhitung kepadaNya.

Yesaya 53:6:
“Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah me-nimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.”

Sebagaimana semua telah berdosa demikianlah juga Tuhan telah membebankan seluruh kejahatan itu kepada Kristus.6

Yeremia 23:5, 6:
“Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita.”

Dalam konteksnya, frasa TUHAN KEBENARANKU dipandang berlaku bagi bumi, yaitu seluruh manusia. Namun Dia hanya diterima oleh orang-orang yang beriman saja.

Zakharia 5:1-4:
“Aku melayangkan mataku pula, maka aku melihat: tampak sebuah gulungan kitab yang terbang. Berkata-lah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah gulungan kitab yang terbang; panjangnya dua puluh hasta dan lebarnya sepuluh hasta." Lalu ia berkata kepadaku: "Inilah sumpah serapah yang keluar menimpa seluruh negeri; sebab menurut sumpah serapah itu setiap pencuri di sini masih bebas dari hukuman, dan setiap orang yang ber-sumpah palsu di sini juga masih bebas dari hukuman. Aku telah menyuruhnya keluar, demikianlah firman TUHAN semesta alam, supaya itu masuk ke dalam rumah pencuri dan ke dalam rumah orang yang ber-sumpah palsu demi nama-Ku, dan supaya itu berma-lam di dalam rumah mereka dan memusnahkannya, baik kayunya maupun batu-batunya."

Ke “seluruh negeri Roh Kudus membawa penghukum-an atas dosa karena pengorbanan Anak Domba Allah telah berlaku untuk menghapuskan setiap kutukan. Penghukuman dosa adalah dimungkinkan hanya jikalau Kristus telah membayar upah dosa itu.




C. RINGKASAN BAGIAN I

Dari sejak awalnya, misi bangsa Israel adalah mengabarkan ke seluruh dunia tentang pengorbanan universal bagi dosa, bukan hanya menguasai berkat-berkat bagi diri mereka sendiri. Tujuan keberadaan mereka di dunia adalah untuk memenangkan jiwa-jiwa dari segala penjuru. Jikalau mereka memahami pekabaran mereka sendiri, mereka akan dapat mene-rangi dunia secara efektif, dan keempat kerajaan yang keji tidak akan pernah muncul.




Catatan

Beberapa pernyataan yang jelas tentang gagasan ini terdapat dalam The Glad Tidings (Waggoner), hlm. 11, 13, 14, 61, 66, 107; Waggoner on Romans, hlm. 69, 71, 81, 89, 101; General Conference Bulletin (Jones), 1895, hlm. 268, 269. The Consecrated Way to Christian Perfection (Jones), hlm. 82, 83.
Dalam Net98 (yang sangat bagus dalam banyak hal), pemikiran ini terus ditekankan bahwa Kristus menawarkan persahabatan kekal. Jarang, jika memang pernah, pemikiran ini dinyatakan bahwa persahabatan kekal telah diberikan kepada kita di dalam Kristus sehingga hanya melalui tidak percaya dan penolakan saja maka orang berdosa akan gagal untuk menyadari tentang persahabatan yang telah diberikan Kristus kepadanya. Motivasi terlibat secara mendalam dalam masalah ini.
Jika dalam tanggapan Yakub (ayat 20-22) menyarankan pola pikir perjanjian lama di dalam dirinya, yaitu warisan dari kisah perjanjian lama kakeknya dengan Hagarkegagalan untuk perca-ya kepada janji Tuhan sepenuhnya. Perbedaan antara Yakub hilangYakub selamat adalah perbedaan antara tidak percaya dan beriman.
Persembahan terus menerus ini tidak meremeh-kan persembahan pengampunan dosa harian yang teratur atau rutin yang menuntut iman dan per-tobatan, namun sifat universal ini mendasari seluruh persembahan pengorbanan sebagai penyebut umum. Pertobatan, pengakuan dosa, ke-taatan, tidak mendahului persembahan korban bakaran harian, namun merupakan akibat dari penghargaan atas pengorbanan itu. Persembahan korban bakaran tiap-tiap hari adalah dasar dalam doktrin Paulus dalam Roma 3 dan 5 tentang pembenaran hukum universal bagi semua orang.
Jelaslah, dengan hati orang percaya kepada pem-benaran (Roma 10:10).
Dengan kata lain, Kristus telah membayar seluruh hutang dosa setiap orang. Namun orang berdosa membawa beban hati dan nuraninya yang berdosa sampai ada orang yang memberitahu dia tentang Injil dan ia percaya kepada Kabar Baik.

Artikel Lainnya ....
Pekabaran 1888 (Bab 1)


No comments:

Post a Comment