Ads Google

Thursday, March 1, 2018

Pekabaran 1888 Bag. VIII

Suatu Injil yang Melampaui Calvinisme
dan Arminianisme


A. PENDAHULUAN

Pekabaran Jones dan Waggoner tentang pendamaian meliputi apa yang benar tentang Calvinisme dan apa yang benar tentang Arminianisme, namun menolak apa yang salah dalam keduanya.  Mereka menerobos mela-lui kabut rohani selama berabad-abad untuk menang-kap kembali sinar terang kebenaran tentang pembenar-an oleh iman sebagaimana diajarkan dalam Kitab Perjanjian Baru. Kabut itu disebabkan oleh kejatuhan yang besarajaran tanduk kecil dalam Daniel 7,8 yang mengaburkan Injil selama berabad-abad. Para Reformator Protestan di abad ke-16 membawa dari Romanisme pandangan-pandangan yang kurang me-madai, atau belum matang, tentang pembenaran oleh iman bersamaan dengan kekudusan hari Minggu dan kebakaan jiwa (immortality) secara alami. Perihal yang terakhir ini menyebabkan tidak mungkin bagi mereka untuk menghargai hakekat pengorbanan Kristus. Dalam pandangan Ellen White, pekabaran 1888 memu-satkan pada pekabaran pembenaran oleh iman bagi saat-saat terakhir ini.


B. BUKTI ALKITAB

Yohanes 3:16:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, se-hingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Tuhan mengambil, telah mengambil, dan masih terus mengambil inisiatif dalam keselamatan manu-sia. Dalam hal ini Calvinisme adalah benar.

Yohanes 3:18, 19:
“Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuat-an-perbuatan mereka jahat.”

Mereka yang sesat pada akhirnya telah mengambil, dan terus mengambil, inisiatif, demi kehancuran mereka sendiri. Dalam hal ini, Calvinisme adalah salah.

Yohanes 4:42:
Dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukata-kan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

Kristus sesungguhnya adalah Juruselamat bagi dunia, bukan hanya bagi yang percaya.

Lukas 19:14:
“Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.”

Meskipun Kristus adalah Juruselamat dan Raja bagi mereka, orang yang tidak percaya memilih untuk menolak mengizinkan Dia menjadi DiriNya yang sesungguhnya.

Lukas 20:17:
“Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: "Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?”

Mereka, sesungguhnya, dengan kemauannya, dengan keputusannya, menolak Dia.

Imamat 25:10:
“Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi sege-nap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagi-mu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.”

Pengorbanan Kristus telah memberi kebebasan memilih bagi segenap penduduk [negeri itu]. Dalam hal ini,  Arminianisme adalah benar.

Yohanes 6:32, 33, 53:
“Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepa-damu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang mem-berikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempu-nyai hidup di dalam dirimu.”

Yesus berkata  bahwa pengorbananNya adalah efektif yaitu bahwa itu berlaku bagi semua orang, baik yang percaya maupun tidak percaya, segala kebaikan yang pernah mereka nikmati, setiap ber-kat yang dinikmati oleh orang percaya maupun tidak percaya adalah imbalan dari pengorbanan-Nya.1 Pendukung Arminianisme memahami bahwa pengorbanan Kristus tidak menjadi kebaikan bagi siapapun kecuali ia pertama-tama percaya, meneri-ma, dan menurut.



1 Timotius 4:10:
“Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.”

Maka pendukung Arminianisme menolak bahwa Kristus sesungguhnya adalah Juruselamat bagi semua orang, dan mengatakan bahwa Ia adalah Juruselamat hanya bagi orang yang percaya saja.2

Roma 3:23, 24:
“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebus-an dalam Kristus Yesus.”

Semua orang telah berbuat dosa dan telah dibenar-kan dengan cuma-cuma oleh kasih karuniaNya karena penebusan dalam Kristus Yesus. Pendukung Armini-anisme mengatakan bahwa kata semua di sini tidak dibenarkan secara cuma-cuma kecuali jikalau mereka pertama-tama mengambil inisiatif untuk menerima dan menurut.

Roma 5:15-18:
“Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelang-garan Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengaki-batkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembe-naran. Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan ber-kuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenar-an untuk hidup.”

Kata yang sama semua orang yang kepada mereka datang penghukuman di dalam Adam telah diberikan anugerah (gift) yang diberikan melalui  “kasih karunia (grace)pembenaran di dalam Dia yang sekarang adalah Adam kedua dari umat manusia.3 Versi umum kita tentang Arminianisme mengalami kesulitan dalam memahami hal ini, karena menolak bahwa semua orang adalah berarti semua orang.

Ulangan 25:1:
"Apabila ada perselisihan di antara beberapa orang, lalu mereka pergi ke pengadilan, dan mereka diadili dengan dinyatakannya siapa yang benar dan siapa yang salah.

Definisi Alkitab tentang pembenaran bukanlah seke-dar pernyataan hukum atau menjadikan benar. Orang Ibrani yang menghakimi dirinya tidak dapat melaku-kannya. Ia harus meneliti bukti-bukti dan kemudian memutuskan kasus si terdakwa dengan tepat.

Galatia 2:16-21:
“Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena mela-kukan hukum Taurat. Tetapi jika kami sendiri, semen-tara kami berusaha untuk dibenarkan dalam Kristus ternyata adalah orang-orang berdosa, apakah hal itu berarti, bahwa Kristus adalah pelayan dosa? Sekali-kali tidak. Karena, jikalau aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku menyatakan diriku sebagai pelanggar hukum Taurat. Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekira-nya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.

1 Korintus 15:3:
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci.

Bukti pembenaran untuk kasus kita bukanlah ketaatan kita, namun identitas Kristus sepenuhnya di dalam diri kita sebagai Adam kedua dan korban bagi kita. Kristus mati bagi semua orang, menerima semua orang, dan memperlakukan mereka dengan baik seolah-olah mereka telah diampuni. Tuhan telah diperdamaikan dengan kita.4

2 Korintus 5:14-21:
“Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demi-kian. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantara-an kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

Maka Tuhan membebankan dosa seluruh dunia kepada Kristus, dan sebaliknya membebankan kepada dunia (dalam artian hukum) pembenaran di dalam Kristus.5

Lukas 15:1, 2:
“Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."

Kristus menerima atau memperlakukan setiap orang seolah-olah mereka tidak pernah berdosa. Inilah kasih karunia; ini jauh lebih berlimpah daripada yang dapat kita pahami dan kabarkan. Namun kasih karunia itu tidak memberi lisensi atau hak bagi kita untuk berdosa; inilah satu-satunya penghadang melawan dosa.

2 Korintus 5:20:
“Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.”

Pembenaran oleh iman adalah pendamaian yang di-alami oleh hati orang berdosa yang percaya kepada Tuhan. Hasilnya: kehidupan yang diubahkan.

Galatia 5:6; 6:15:
Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempu-nyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.”

1 Korintus 7:19:
“Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.”

Segera setelah orang berdosa yang percaya diperdamaikan dengan Tuhan, maka pada saat yang sama ia diperdamaikan dengan hukum Tuhan yang kudus. Maka ia dijadikan menurut kepada seluruh hukum Tuhan.6

Galatia 5:6:
“Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempu-nyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.”

1 Petrus 2:22:
“Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.”

Iman dari orang berdosa yang percaya ini bekerja dengan kasih dan memurnikan jiwanya.7

Wahyu 7:1-4; 14:1-15:
“Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeterai-kan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeterai-kan dari semua suku keturunan Israel

“Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Dan aku men-dengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perem-puan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barang-siapa yang telah menerima tanda namanya." Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."

Hasil dari pembenaran oleh iman adalah suatu umat yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi, yaitu, mereka tidak  bercela.8

Imamat 16:30, 31:
“Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahir-kan dari segala dosamu di hadapan TUHAN. Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.

Daniel 8:14; 12:10:
“Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar."  Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijak-sana akan memahaminya.”

Pelayanan pembenaran oleh iman ini diselesaikan melalui pekerjaan Kristus dalam penyucian Bait Suci di surga. Baik Calvinisme maupun Arminianisme tidak dapat memahami sepenuhnya implikasi dari kebenaran ini.


C. RINGKASAN
 Ajaran Alkitab mendukung pandangan pembenaran oleh iman sebagaimana yang dipahami oleh Jones dan Waggoner.9


D. KESIMPULAN

Alkitab membawa pekabaran yang harus menerangi bumi dengan kemuliaan dan yang menyelesaikan pekerjaan Reformasi Protestan. Ini menggenapi dan melengkapi kerinduan hati setiap orang yang lapar dan dahaga akan kebenaran yang sekarang tersebar di seluruh Babel, menunggu panggilan terakhir, Keluar-lah, hai umatKu. Kesalehan oleh iman pada masa penyucian Bait Suci ini adalah lebih dari sekedar mempersiapkan orang untuk mati di dalam Tuhan. Ini memungkinkan proses pemasakan panen-an sehingga mereka siap disabit ketika Petani ilahi diperintahkan untuk mengayunkan sabitmu, dan pa-nenlah (Wahyu 14:13-16).


Catatan

C. DA 660.
Gagasan bahwa kata malista tidak berarti khu-susnya melainkan adanya. Pengorbanan Juruse-lamat tidak saja membayar kehidupan fisik manusia sebagaimana binatang-binatang. Namun juga telah membeli dan memberikan seluruh sukacita dan hidup berkelimpahan termasuk yang telah dinik-mati oleh mereka yang menolak Dia. Mereka seha-rusnya berkata, Terima kasih kepada Sang Pemberi. Jikalau diucapkan dengan sepenuh hati, ini adalah awal dari iman.
Alkitab versi NEB secara tepat menuliskan. A judicial  verdict or acquittal” (putusan secara hukum atau pembebasan dari segala tuntutan).
Tuhan yang telah diperdamaikan dengan orang berdosa tidak berarti  bahwa Ia telah diperdamai-kan dengan dosa dari orang berdosa.
Belum pernah ada manusia (kecuali Kristus) yang mengalami kematian kedua. Karena kebajik-an pengorbananNya, Tuhan memperlakukan setiap orang dengan kasih karunia.
Karena tuduhan palsu dari perfeksionisme mela-wan pekabaran 1888, beberapa orang mencemooh kemungkinan bahwa orang dapat benar-benar taat kepada seluruh hukum Tuhan. Namun inilah yang menjadi sukacita di hati Ellen White, ketika pertama kali ia mendengar pekabaran tersebut (TM 91, 92).
Waggoner mengajarkan bahwa pembenaran oleh iman yang sejati mempersiapkan orang untuk diubahkan. Namun jikalau kita menolak bahwa pembenaran secara hukum itu telah terjadi di kayu salib bagi semua orang, maka kita akan terpaksa menganggap pembenaran oleh iman sebagai suatu kesalahan atau tidak lengkap, yang memerlukan usaha kasih karunia kedua, yang sering kita sebut pengudusan (sanctificat-ion). Jones dan Waggoner  melihat lebih banyak terang daripada yang dapat dilihat Wesley di zamannya.
Mereka menjadi siap untuk diubahkan pada kedatangan Kristus yang kedua kali. Mereka yang melawan pekabaran 1888 menganggap 144.000 orang ini digambarkan setelah kedatangan kedua. (cf. Uriah Smith, Daniel and Revelation, hlm. 627).
Ketika Waggoner mendeklarasikan bahwa yang diperlukan semua orang untuk siap bagi surga adalah pembenaran, ia tidak mengecilkan apa yang kita pahami sebagai pengudusan; pandangannya tentang keefektifan pengorbanan Kristus mengang-kat visinya tentang apa yang telah dicapai melalui pembenaran oleh iman. Maka, pengudusan adalah berarti berdiam teguh di dalam kebenaran sehingga orang percaya tidak dapat digoyahkan.

No comments:

Post a Comment