Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian
tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada
banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Wabah
dipelajari dalam epidemiologi.
Dalam
epidemiologi, epidemi (dari bahasa Yunani epi- pada + demos
rakyat) adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru
pada suatu populasi tertentu manusia, dalam suatu
periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju "ekspektasi"
(dugaan), yang didasarkan pada pengalaman mutakhir. Dengan kata lain, epidemi
adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus
baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incidence
rate (bahasa Inggris;
"laju timbulnya penyakit").
Dalam
peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat dikatakan
sama dengan epidemi, yaitu "berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi ... keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka" (UU 4/1984).
Suatu
wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak,
yaitu serangan penyakit), lingkup yang lebih luas ("epidemi") atau
bahkan lingkup global (pandemi).
Penyakit-yang-umum yang terjadi pada laju
yang konstan namun cukup tinggi pada suatu populasi disebut sebagai endemik.
Contoh penyakit endemik adalah malaria di sebagian Afrika (misalnya, Liberia). Di tempat seperti itu, sebagian
besar populasinya diduga terjangkit malaria pada suatu waktu dalam masa
hidupnya.
Contoh
wabah yang cukup dikenal termasuk wabah
pes yang terjadi di Eropa pada zaman pertengahan yang dikenal sebagai the
Black Death ("kematian hitam"), pandemi influensa besar yang terjadi pada
akhir Perang Dunia I,
dan epidemi AIDS dewasa ini, yang oleh sekalangan pihak
juga dianggap sebagai pandemi.
* EPIDEMI
Penentuan
suatu kejadian sebagai epidemi dapatlah bersifat subjektif, sebagian bergantung
pada hal-hal apa yang termasuk dalam "ekspektasi". Karena didasarkan
pada "ekspektasi" atau yang dianggap normal, beberapa kasus timbulnya
penyakit-yang-sangat-jarang seperti rabies dapat digolongkan sebagai
"epidemi", sementara banyak kasus timbulnya penyakit-yang-umum
(seperti pilek) tidak digolongkan sebagai epidemi.
Epidemi
digolongkan dalam berbagai jenis berdasarkan pada asal-muasal dan pola
penyebarannya. Epidemi dapat melibatkan paparan tunggal (sekali), paparan
berkali-kali, maupun paparan terus-menerus terhadap penyebab penyakitnya.
Penyakit yang terlibat dapat disebarkan oleh vektor biologis, dari orang ke orang,
ataupun dari sumber yang sama seperti air yang cemar.
*ENDEMIK
Suatu infeksi dikatakan sebagai endemik
(dari bahasa Yunani en- di dalam + demos rakyat) pada suatu populasi jika infeksi tersebut berlangsung di
dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar.
Suatu
infeksi penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap orang yang terinfeksi
penyakit tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain (secara
rata-rata). Bila infeksi tersebut tidak lenyap dan jumlah orang yang terinfeksi
tidak bertambah secara eksponensial,
suatu infeksi dikatakan berada dalam keadaan tunak endemik (endemic
steady state). Suatu infeksi yang dimulai sebagai suatu epidemi pada
akhirnya akan lenyap atau mencapai keadaan tunak endemik, bergantung pada
sejumlah faktor, termasuk virulensi dan cara penularan penyakit bersangkutan.
Dalam
bahasa percakapan, penyakit endemik sering diartikan sebagai suatu
penyakit yang ditemukan pada daerah tertentu. Sebagai contoh, AIDS
sering dikatakan "endemik" di Afrika walaupun kasus AIDS di Afrika
masih terus meningkat (sehingga tidak dalam keadaan tunak endemik). Lebih tepat
untuk menyebut kasus AIDS di Afrika sebagai suatu epidemi.
1.HIV AIDS
AIDS disebabkan salah satu kelompok
virus yang disebuat dengan retroviruses yang sering disebut dengan
HIV. Seseorang yang terkena atau terinfeksi HIV AIDS sistem kekebalan
tubuhnya akan menurun drastic. Virus AiDS menyerang sel darah putih khusus
yang disebut dengan T-lymphocytes. Tanda pertama penderita HIV biasanya akan
mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah
kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun
dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang
berulang.
Sejak pertama kali ditemukan pada
1987, angka kasus HIV/AIDS diIndonesia yang dilaporkan hampir mencapai
angka 100 ribu. Lebih dari itu, risiko penyebarannya berpotensi mengalami
peningkatan, sebagaimana data yang disampaikan oleh Dirjen Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama,
bahwa tercatat setidaknya 5.000 kasus baru HIV, dan 1.300 kasus AIDS yang
terjadi sepanjang Juli hingga September pada 2012 yang lalu.
Dari angka tersebut,
untuk kasus HIV saja, hampir setengahnya didominasi oleh kalangan dewasa berumur
25-40 tahun (sekira 75 persen). Hampir sama buruknya untuk kasus AIDS,
dengan jumlah penderitanya yang lebih banyak berumur kisaran 20-40 tahun
(sebanyak 69 persen).
HIV AIDS dapat
ditularkan melalui hubungan seks bebas, transfusi darah, penggunaan jarum
secara bergantian, dan penularan dari ibu pada calon janinnya.
2.Chikungunya
Chikungunya merupakan jenis demam
yang disebabkan oleh alphavirus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes
aegypti (nyamuk yang juga dapat menularkan penyakit demam berdarah dengue).
Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus
chikungunya.
Penyakit yang juga dikenal dengan
demam tulang atau flu tulang ini memiliki gejala yang seperti tubuh yang tiba –
tiba mengalami demam diikuti dengan linu di persendian, serta timbul juga rasa
ngilu dan sakit pada tulang. Gejala yang dialami sedikit mirip dengan infeksi
virus dengue dengan sedikit berbeda pada hal – hal tertentu.
Dari sejarah diduga KLB Chikungunya
pernah terjadi pada tahun 1779 di Bataviadan Kairo; 1823 di Zanzibar; 1824
di India; 1870 di Zanzibar; 1871 di India; 1901 di Hongkong, Burma, dan Madras;
1923 di Calcuta. Pada tahun 1928 di Cuba pertama kali digunakan istilah
“dengue”, ini dapat diartikan bahwa infeksi Chikungunya sangat mirip dengan
Dengue. Istilah “Chikungunya” berasal dari bahasa suku Swahili yang
berarti “Orang yang jalannya membungkuk dan menekuk lututnya”,suku ini
bermukim di dataran tinggi Makonde Provinsi Newala, Tanzania (yang
sebelumnya bernama Tanganyika). Istilah Chikungunya juga digunakan untuk
menamai virus yang pertama kali diisolasi dari serum darah penderita penyakit
tersebut pada tahun 1953 saat terjadi KLB di negara tersebut.
Pada
demam Chikungunya adanya gejala khas dan dominan yaitu nyeri sendi. Dari tahun
1952 sampai kini virus telah tersebar luas di daerah Afrika dan menyebar ke
Amerika dan Asia. Virus Chikungunya menjadi endemis di wilayah Asia
Tenggara sejak tahun 1954. Pada akhir tahun 1950 dan 1960 virus berkembang di
Thailand, Kamboja, Vietnam, Manila dan Burma. Tahun 1965 terjadi KLB di
Srilanka. Di negara berkembang seperti Indonesia, angka kematian penyakit
menular cukup tinggi dan prevalensinya meningkat karena banyak dipengaruhi
faktor lingkungan dan perilaku hidup masyarakat. Terlebih lagi dalam kondisi
sosial ekonomi yang memburuk, tentunya kejadian kasus penyakit menular
memerlukan penanganan yang lebih serius, profesional, dan bermutu. Indonesia
juga menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan atau yang dikenal
*PANDEMIK
Suatu pandemi (dari bahasa Yunani pan semua + demos
rakyat) atau epidemi global atau wabah global merupakan terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah
geografi yang luas.
Menurut
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga
syarat berikut telah terpenuhi:
- timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan,
- agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,
- agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.
Suatu
penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemi hanya karena
menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker menimbulkan angka kematian yang
tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi karena tidak ditularkan.
Pandemik ialah epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat
luas dan mencakup populasi yang banyak di berbagai daerah/negara di daerah.
Dalam sejarah manusia, telah terjadi banyak
wabah besar atau pandemi yang cukup signifikan. Penyakit dalam wabah-wabah
tersebut biasanya merupakan penyakit yang ditularkan hewan (zoonosis) yang
terjadi bersama dengan domestikasi hewan seperti influensa dan tuberkulosa.
Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit
secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat/populasi tertentu.
Plague of Justinian (“wabah Justinian”), dimulai
tahun 541, merupakan wabah pes bubonik yang pertama tercatat dalam
sejarah. Wabah ini dimulai di Mesir dan merebak sampai Konstantinopel pada musim semi tahun berikutnya,
serta (menurut catatan Procopius dari Bizantium)
pada puncaknya menewaskan 10.000 orang setiap hari dan mungkin 40 persen dari
penduduk kota tersebut. Wabah tersebut terus berlanjut dan memakan korban
sampai seperempat populasi manusia di Mediterania timur.
–
The Black Death, dimulai tahun 1300-an. Delapan abad setelah wabah
terakhir, pes bubonik merebak kembali di Eropa. Setelah mulai berjangkit di Asia, wabah tersebut mencapai Mediterania dan Eropa barat pada tahun 1348 (mungkin oleh
para pedagang Italia yang mengungsi dari perang
di Crimea), dan menewaskan dua puluh juta orang
Eropa dalam waktu enam tahun, yaitu seperempat dari seluruh populasi atau
bahkan sampai separuh populasi di daerah perkotaan yang paling parah
dijangkiti.
Epidemik ialah mewabahnya penyakit dalam
komunitas /daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau
yang biasa.
- Kolera
Perserikatan
Bangsa-Bangsa mengatakan, wabah kolera di Republik Demokratik Kongo
telah menulari lebih dari 5.000 orang dan menyebabkan hampir 300 kematian
sejak Maret lalu.
|
Berdasarkan
informasi, Bandundu, Equateur dan Provinsi Orientale adalah daerah
paling parah yang dilanda wabah penyakit itu. Sebanyak “5.000 tanda penularan
telah dicapai pekan ini dengan 5.088 kasus kolera dilaporkan,
termasuk 296 kematian”, kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan
dalam sebuah pernyataan.
Kolera merupakan
penyakit infeksi usus yang sangat menular yang dapat membunuh penderitanya
jika tidak dirawat dengan lebih baik.
Seperti yang
dilansir laman infopenyakit.com, kolera dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah
banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap
menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern.
Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces
(kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi
air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air
tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga.
|
Referensi:
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2194406pengertian-epidemi-endemi-dan-pandemi/#ixzz1p6R1IMC3
File doc dapat di download melalui link di bawah ini:
https://drive.google.com/file/d/1EGZ5VBtB3ZzLPiU6fdzNyY1fxgFpiZ5p/view?usp=sharing
No comments:
Post a Comment