Ads Google

Friday, May 11, 2018

PELAJARAN SEKOLAH SABAT 2018, TRIWULAN 2 - SABAT KE-8 *19 - 25 MEI



PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE-DELAPAN
*19 - 25 MEI 2018
MENYEMBAH PENCIPTA
SABAT PETANG
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI, BACALAH: WHy.14:6,7; MAT. 24:14; GAL. 3:22; Luk. 23:32-43; KEJ. 22:12; WHY. 14:8-12.
Ayat Hafalan: "Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum" (Wahyu 14:6).
Sebagai Kristen Masehi Advent Hari Ketujuh, kita percaya konsep Alkitabiah akan "kebenaran masa kini" (2 Ptr. 1:12). Itu didasarkan pada pemikiran bahwa Allah membuka kebenaran kepada umat manusia pada saat yang dibutuhkan, dengan makin banyak dan semakin banyak terang diberikan Tuhan sepanjang zaman. Janji Injil yang pertama, dalam Kejadian 3:15, dinyatakan kepada pasangan yang jatuh bahwa pengharapan akan datang melalui keturunan perempuan. Janji kepada Abraham, bahwa dia "akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat" (Kej. 18:18), adalah wahyu yang lengkap akan janji Injil. Kedatangan Yesus, yang memproklamaSikan bahwa "Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan intuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mrk. 10:45), adalah tentunya, sebuah wahyu Injil kebenaran yang lebih besar.
Zaman ini kita percaya bahwa pekabaran tiga malaikat Wahyu 14:6-12 adalah "kebenaran masa kini" bagi mereka yang hidup di zaman akhir sebelum kedatangan Kristus dan penggeyapan semua pengharapan kita sebagai orang Kristen.
Pekan ini, kita akan fokus terutama pada pekabaran malaikat pertama, oleh karena itu berisi kebenaran penting bagi mereka yang berusaha tetap setia di tengah kejahatan zaman akhir

MINGGU 20 MEI
Keuniversalan Injil
Bacalah Wahyu 14:6; Matius 24:14; 28:19. Apakah tema mirip yang ditemukan dalam ayat-ayat ini? Bagaimanakah ayat-ayat ini dapat menolong kita untuk memahami betapa penting menjangkau dan bersaksi untuk tujuan kita sebagai gereja?
Dalam pengertian, seseorang dapat berkata bahwa pekabaran malaikat pertama adalah Tugas Besar (Mat. 28:19) diberikan dalam konteks akhir zaman. Itu sesungguhnya adalah, "kebenaran masa kini." Perhatikan bahwa semua ayat-ayat ini menekankan pada menjangkau seluruh dunia, kepada "semua bangsa," dan kepada "setiap bangsa, suku, bahasa, dan semua orang." Dengan kata lain, pekabaran ini adalah jangkauan universal. Setiap orang perlu mendengarnya.
Bacalah Galatia 3:22. Apakah yang dikatakan ayat ini yang menolong kita memahami mengapa. seluruh dunia perlu mendengar Injil?
Keuniversalan dosa menyatakan keuniversalan misi dan panggilan kita. "Setiap bangsa, suku, bahasa, dan orang" telah melakukan kesalahan, telah melanggar hukum Allah, "telah lahir dalam dosa." Kejatuhan Adam di taman Eden berdampak kepada semua makhluk hidup; tidak ada bangsa atau suku atau manusia yang kebal. Kita semua segera menghadapi akibat-akibat dosa, dan kecuali obat penyembuh telah disediakan, kita semua akan menghadapi akibat akhir dan dosa: Kematian kekal.
Obat itu, tentu, telah disediakan: Kehidupan, kematian, kebangkitan, dan pelayanan Yesus dalam bait suci di surga, yang adalah satu-satunya solusi kepada masalah dosa. Setiap orang perlu untuk mengetahui pengharapan besar yang telah ditawarkan Allah kepada mereka dalam Yesus Kristus. Inilah sebabnya mengapa orang-orang Advent pergi ke seluruh dunia, berusaha membawa kabar tentang Yesus kepada mereka yari\g belum mendengarnya.
Mengapakah penyebaran kabar Injil kepada orang lain menguntungkan secara rohani bagi mereka yang melakukannya? Mengapakah menjangkau orang lain adalah salah satu cara terbaik untuk bersedia menyambut kedatangan Yesus?

SENIN 21 MEI
Pencuri di Kayu Salib dan "Injil yang Kekal"
Dalam Wahyu 14:6, pekabaran yang akan disampaikan kepada dunia adalah: "Injil yang kekal." Sebuah pekabaran pengharapan bagi semua orang di dunia, yang dalam dan dan dirinya sendiri, tidak menawarkan pengharapan sama sekali.
Bacalah Lukas 23:32-43. Bagaimanakah cerita ini menyatakan penghaiapan besar akan "Injil yang kekal" kepada semua orang berdosa?
Tulisan tentang pencuri, Ellen G. White mengatakan bahwa walaupun bukan seorang penjahat yang luar biasa, dia telah "hendak mematikan keyakinannya" dan "telah tenggelam lebih dalam dan lebih dalam ke dalam dosa, sampai ia ditahan, diadili sebagai seorang penjahat, dan dijatuhi hukuman mati di kayu salib."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jld. 6, hlm. 399.
Namun, apa yang terjadi kepada-Nya? Sementara tergantung di kayu salib, penyamun mendapat pandangan sekilas tentang siapakah Yesus, dan ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja" (Luk. 23:42).
Dan apa tanggapan Yesus? Apakah Dia mengatakan: Baik teman, saya senang menolongmu, tetapi Anda seharusnya tidak memadamkan keyakinanmu dengan jatuh lebih dalam dan lebih dalam ke dalam dosa? Apakah Yesus mengutip salah satu dan khotbahnya sebelumnya: "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dan pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga" (Mat 5:20)? Apakah Yesus mengatakan, dalam cara apa pun, memunculkan kesalahan pada masa lalunya?
Tidak. Malahan, Yesus menoleh kepada penjahat itu, pencuri dengan tabiat yang rusak yang tidak memiliki apa-apa dalam jalan kebenaran dan yang sebelumnya telah mengutuk dia (Mat. 27:44). Dengan melihatnya sebagai manusia baru Yesus berkata (pada dasarnya): Saya mengatakan ini kepadamu sekarang, Saya memberikan jaminan kepadamu, sekarang, bahwa dosamu, kejahatanmu, kesalahanmu, telah diampuni, dan dengan demikian "engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus" (Luk. 23:43).
Di sinilah "Injil yang kekal," dasar pekabaran malaikat yang pertama. Tanpa kebenaran ini, tidak ada hal lain yang kita ajarkan tentang hukum, Sabat, atau keadaan orang mati. Apakah baiknya ajaran-ajaran ini tanpa "Injil yang kekal" dalam pusat semua ajaran itu?
Pengharapan apakah yang dapat Anda hasilkan dari peristiwa ini?

SELASA 22 MEI
Takutlah akan Allah dan Muliakanlah Dia
Setelah berbicara tentang memproklamasikan "Injil yang kekal" ke seluruh dunia, pekabaran malaikat pertama diperluas pada pekabaran ini. Sebagaimana kita menyatakan "Injil yang kekal," kita harus memasukkan kebenaran-kebenaran yang adalah bagian dari pekabaran Injil untuk zaman ini. Dengan kata lain, "kebenaran masa kini" untuk zaman akhir juga termasuk Wahyu 14:7.
Bacalah Wahyu 14:7. Apakah arti takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia? Bagaimanakah kita melakukannya? Bagaimana konsep-konsep ini cocok dalam Injil?
Takut akan Allah dan muliakanlah Dia bukanlah konsep yang tidak berhubungan. Jika kita takut akan Allah dalam pemahaman Alkitabiah, kita akan memuliakan-Nya. Yang satu akan menuntun langsung kepada yang lain.
Bacalah ayat-ayat berikut. Bagaimanakah ayat-ayat ini menolong kita memahami arti "takut akan Allah" dan bagaimanakah menghubungkan untuk memberikan kemuliaan kepada-Nya? Kej. 22:12; Kel. 20:20; Ayb. 1:9; Pkh. 12:13; Mat. 5:16.
Dalam ayat-ayat di atas, pemikiran takut akan Allah berhubungan dengan penurutan kepada-Nya, dan ketika kita menuruti Allah, ketika kita melakukan apa yang benar, kita membawa kemuliaan kepada-Nya. Walaupun sering dikatakan bahwa takut akan Allah adalah takjub kepada Allah dan hormat kepadaNya, seharusnya lebih dalam dari itu. Kita diminta untuk takut akan Allah. Kita adalah makhluk yang jatuh. Kita adalah orang berdosa. Kita adalah makhluk yang layak untuk mati. Siapakah yang tidak takut pada saat menghadapi kenyataan mengetikan dari perbuatan jahat mereka dan apa yang pantas mereka dapatkan di tangan Allah yang adil dan benar terhadap perbuatan-perbuatan itu? Itu adalah takut akan Allah. Dan itu dalah takut yang pertama mendorong kita kepada Salib untuk mendapatkan pengampunan, dan kedua untuk menyatakan kuasa Allah untuk membersihkan kita dari kejahatan, jika itu bukan untuk Salib, akan mengakibatkan kita kehilangan jiwa kita (lihat Mat. 10:28).
Apakah yang telah Anda alami sendiri tentang takut akan Allah? Bagaimanakah dapat sebuah dosis takut yangt epat menjadi satu kebaikan bagi kita secara rohani dan membantu kita untuk lebih serius memikirkan iman kita dan apa yang Tuhan minta dari kita?

RABU 23 MEI
Saat Penghakiman-Nya telah Tiba
Pada pekabaran yang pertama, pemikiran tentang takut akan Allah dan memuliakan Dia berhubungan dengan penghakiman (Why. 14:7). Jika Alkitab jelas dengan semua ajarannya, adalah jelas bahwa Allah adalah Allah keadilan dan penghakiman. Satu saat akan tiba bahwa penghakiman dan keadilan akan semakin kurang di dunia ini.
Tidak heran manusia perlu takut akan Allah. Itu sebabnya "Injil yang kekal" juga melibatkan realitas penghakiman. Apakah hubungan antara kedua elemen ini? Jika Injil berarti "kabar baik," itu artinya walaupun kita semua orang berdosa dan telah melanggar hukum Allah, bilamana hari penghakiman datang, seperti pencuri di salib, kita tidak akan menghadapi siksaan dan hukuman yang pantas kita dapatkan oleh karena dosa dan pelanggaran hukum.
Bacalah ayat-ayat berikut dan tanyakan diri Anda sendiri, seberapa baikkah saya akan berdiri pada usaha-usaha saya sendiri? Mat. 12:36; Pkh. 12:14; Rm. 2:6; 1 Kor. 4:5.
Allah yang mengetahui jumlah rambut di kepala kita akan menghakimi dunia ini. Itu sebabnya tepat "Injil yang kekal" adalah kabar baik. Penghakiman datang, tetapi "tidak ada penghukuman" bagi pengikut Yesus yang setia, mereka yang dibasuh, disucikan, dan dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus (lihat 1 Kor. 6:11), oleh karena Yesus adalah kebenaran mereka, dan kebenaran-Nya adalah apa yang membuat mereka melewati penghakiman itu.
"Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Dalam dosanya—pakaian bernoda, mengakui kesalahannya, dia berdiri di hadapan Allah. Tetapi Yesus Pembela kita menyampaikan permohonan yang mujarab atas nama mereka dengan pertobatan dan imannya berjanji memelihara jiwanya kepadaNya. Dia menyampaikan alasan mereka dan mengalahkan penuduh mereka dengan argumen Golgota yang hebat. Penurutan-Nya yang sempurna kepada hukum Allah, bahkan sampai mati di kayu salib, telah diberikan kepada-Nya semua kuasa di surga dan di bumi, din Dia memohon kemurahan Bapa-Nya dan pendamaian bagi manusia berdo."—Ellen G. White, Testimonies for the Church, j ld. 5, hlm. 471.
Apakah yang diajarkan kenyataan penghakiman kepada kita tentang kebutuhan kita untuk pengampunan? Bagaimanakah Anda bisa belajar memberikan kepada orang lain yang telah melakukan kesalahan kepada Anda, jenis kasih karunia dan pengampunan yang Allah tawarkan kepada kita melalui Yesus?

KAMIS 24 MEI
Menyembah Dia yang Menciptakan Langit dan Bumi
Bacalah kembali Wahyu 14:6, 7. Apakah elemen yang lebih spesifik dalam keseluruhan pekabaran malaikat pertama, dan bagaimanakah itu dihubungkan satu dengan yang lain?
Seiring dengan Injil, panggilan menjadi saksi ke seluruh dunia dan panggilan untuk takut akan Allah dan memberikan kemuliaan kepada-Nya memunculkan panggilan untuk menyembah Allah sebagai Pencipta. Tidak heran. Semua aspek lain dan "kebenaran masa kini"—Injil yang kekal, panggilan untuk bersaksi, penghakiman—apa makna hal-hal tersebut terpisah dan Allah sebagai Pencipta kita? Kebenaran-kebanaran ini dan semua kebenaran yang lain muncul dari dasar kebenaran yaitu Tuhan sebagai Seorang yang telah menjadikan segala sesuatu. Dengan menyembah Tuhan sebagai Pencipta, kita kembali ke dasar. Kita kembali ke dasar dari arti menjadi manusia dan hidup dan tidak serupa dengan makhluk ciptaan lainnya, diciptakan sesuai dengan rupa dan gambar Allah. Melalui menyembah Tuhan sebagai Pencipta, kita mengakui ketergantungan kita kepada-Nya atas eksistensi dan pengharapan masa depan kita. Inilah sebabnya memelihara Sabat hari ketujuh adalah sangat penting. Itu adalah pengakuan istimewa bahwa Allah sendiri adalah Pencipta kita, dan hanya Dia yang kita sembah. Itulah sebabnya, seiring dengan Injil, seiring dengan penghakiman, panggilan untuk menyembah Tuhan sebagai Pencipta disampaikan sangat menonjol di sini.
Bacalah Wahyu 14:8-11. Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini yang dapat menolong kita untuk memahami pentingnya menyembah Tuhan sebagai Pencipta?
Sementara peristiwa akhir zaman disingkapkan, tekanan untuk menyembah binatang dan patungnya lebih daripada Pencipta akan terjadi di atas dunia ini. Jika kita menyadari peringatan yang menakutkan tentang takdir mereka yang menyembah binatang dan patungnya, kita dapat memahami lebih baik dasar penyembahan kepada Allah sebagai Pencipta sebagai Seorang yang layak disembah oleh umat manusia. Pada krisis akhir, kebenaran ini menjadi lebih penting daripada sebelumnya.
Ambillah waktu untuk merenungkan pada keajaiban penciptaan dunia yang luar biasa. Apakah yang dapat dan sudah diajarkan kepada kita ten-tang Seorang yang menciptakan itu semua dan mengapakah hanya Dia sendiri yang layak kita sembah?

JUMAT 25 MEI
PENDALAMAN: Pelajar Alkitab telah lama melihat hubungan antara panggilan dalam Wahyu 14:17, "sembah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi, dan laut dan semua mata air", dengan hukum keempat, dalam Keluaran 20:11, saat Sabat menunjuk kembali kepada kenyataan bahwa "dalam enam hari Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya." Bagaimanapun bahasanya terkait erat, ada satu perubahan dalam ayat dalam kitab Wahyu menunjuk kepada Tuhan sebagai Seorang yang menjadikan "semua mata air."
Penulis John Baldwin berpendapat: "Dengan menganggap kesengajaan Ilahi di belakang ungkapan `semua mata air,' mengapakah Yesus meminta juru kabar itu memutus hal-hal yang disebutkan dalam Keluaran 20:11? Mengapakah malaikat menyebutkan `mata air' dan bukan jenis ciptaan yang lain, seperti pohon, ikan, atau gunung?
"Mungkin referensi `mata air' dalam konteks pengumuman Ilahi akan tibanya saat penghakiman Ilahi yang unik sedang mengarahkan perhatian pembaca untuk periode sebelumnya mengenai penghakiman Ilahi.... Mungkin Allah yang bermaksud menggambarkan air bah melalui kata `semua mata air' seharusnya menggarisbawahi kebenaran bahwa Dia adalah Allah penghakiman, sebagaimana Dia juga adalah Allah kesetiaan dan kemurahan hati yang kekal (keduanya terbukti dalam cerita air bah dalam kitab Kejadian). Jika demikian, implikasi pribadi dan rohani konotasi air bah yang dipicu oleh ungkapan `semua mata air' mungkin mendorong pembaca untuk menganggap"serius datangnya proses penghakiman Ilahi pada akhir zaman yang sekarang dikurnandangkan oleh juru kabar pertama dalam Wahyu 14."—John Baldwin, ed., Creation, Catastrophe, and Calvary: Why a Global Flood Is Vital to the Doctrine of Atonement (Hagerstown, Md.: Review and Herald Publishing Association, 2000), hlm. 27.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Bacalah Yesaya 53:6: "Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri." Kata Ibrani untuk "kita sekalian" adalah cullanu. Dalam ayat yang sama, Yesaya mengatakan bahwa Tuhan meletakkan atas Yesus "kejahatan kita semua." Kata untuk kata "kita semua" di sini juga adalah cullanu. Bagaimanakah ini menunjukkan kepada kita bahwa tidak masalah seberapa besar dosa, solusi untuk itu lebih dari cukup untuk mengatasi dosa itu?
2. Apakah pelajaran lain yang dapat kita pelajari dari cerita pencuri di kayu salib? Anggaplah pencuri itu diampuni dan diturunkan dari salib dan selamat. Seberapa berbedakah kehidupan yang Anda pikir akan dia hidupkan? Apakah yang dikatakan jawaban itu kepada kits tentang kuasa Kristus untuk mengubah kehidupan kita?

>>> Download Pelajaran SS Sabat Ke-8 : Menyembah Pencipta (doc)
>>> Download Power-Point Sekolah Sabat Pada Link Di Bawah Ini:

Pelajaran SS Sabat Ke: 1  2  3  4  5  6  7  8