SAYA KELUAR
CERITA MISSION SABAT KE-10, 9 JUNI 2018
Oleh : Ida Elizabeth Davis, 65 Tahun
Ketika masih kecil, nenekku yang
adalah anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menyuruhku ke gereja untuk
belajar Alkitab setiap hari Rabu malam di Beckley, Virginia Barat. Pada pagi
hari Sabat, saya harus berjalan sejauh delapan blok untuk sampai di gereja. Itu
harus kujalani, dan saya tidak punya pilihan selain pergi ke gereja dan kembali
ke rumah.
Nenekku
yang membesarkan saya, seorang anak bungsu dari tujuh bersaudara, dan ia sangat
keras. Saya tidak boleh mengenakan baju rok pendek. Saya harus membaca Alkitab
setiap Jumat petang. Tak seorang pun yang melakukan pekerjaan sejak matahari
terbenam di hari Jumat hingga matahari terbenam di hari Sabtu. la tidak
memperbolehkanku pergi ke gereja lain pada hari Minggu.
Satu-satunya
kehidupan yang kumiliki adalah sekolah dan gereja. Begitulah cara saya
dibesarkan. Ketika berusia 14 tahun, saya pindah ke New York untuk tinggal
bersama dengan kakak-kakakku. Saya dihadapkan pada dunia yang luas dan tidak
lagi pergi ke gereja. Setelah lulus perguruan tinggi, saya bekerja sebagai
akuntan untuk sebuah perusahaan asuransi di Wall Street dan belakangan bekerja
sebagai auditor pemerintah di Washington.
Saya
mulai pergi ke gereja pada hari Minggu. Kemudian pada suatu malam saya
bermimpi. Dalam mimpiku itu, saya sedang membajak sebidang tanah. Nenekku
biasanya menggunakan sebuah traktor untuk membajak tanah di tamannya, jadi
waktu bangun tidur, saya berpikir:"Barangkali ini adalah pertanda bahwa
saya harus pulang ke rumah."Saya dan suami telah lama ing.in membangun
sebuah rumah, dan saya memutuskan untuk membangunnya di tanah yang di wariskan
nenekku yang meninggal beberapa tahun lalu.
Suamiku,
juga seorang pegawai pemerintah, tidak tertarik dengan gagasan membangun rumah
di Virginia Barat, tapi akhirnya rumah itu berdiri ketika kami masih bekerja di
Washington. Setelah pensiun dan kembali ke Beckley, saya mulai bertanya-tanya
mengapa saya meninggalkan semua sahabat saya di Washington untuk pulang ke
rumah masa kecilku. Saya memang mendapatkan teman-teman baru, tapi saya tetap
bertanya kepada Tuhan:"Mengapakah saya ada di sini?"
Pada
waktu itulah saya menerima sebuah pamflet di kotak surat, bersama dengan
undangan seminar nubuatan Alkitab. Saya mengajak teman-teman baruku untuk pergi
bersama, tapi mereka tidak mau pergi ke seminar itu. Akhirnya saya putuskan
untuk pergi sendiri.
Pada
malam ke empat rangkaian seminar itu, penceramah berbicara tentang
binatang-binatang di kitab Daniel dan Wahyu, dan saya menyadari untuk pertama
kalinya bahwa saya sedang berada di sebuah pertemuan KKR gereja Advent. Entah
mengapa, saya tidak menyadari hal itu ketika mendaftar pada awal pertemuan atau
pada malammalam berikutnya.
Saya
teringat kembali akan pola asuhan yang ketat waktu saya kecil dan kembali
merasa kesepian. Di sinilah saya, duduk seorang diri; tak seorang teman pun
yang mau menemaniku. Saya berpikir: "Jika saya terus hadir di
pertemuan-perternuan ini, saya akan kehilangan semua temanku."
Pertemuan
itu baru saja dimulai, tetapi saya berdiri dan dengan cepat berjalan ke arah
pintu. Wanita yang menerima pendaftaran saya di malam pertama menghentikan saya
di batik aula."Anda mau pergi ke mana?" Ia bertanya. "saya sudah
mendengar semua hal ini seumur hidup saya,"jawabku.
Saya
bercerita kepadanya tentang nenek dan bagaimana beliau melarangku pergi ke
mana-mana atau melakukan hal selain membaca Alkitab dan pergi ke gereja. Tetapi
itu hanyalah sebuah alasan. Sebenarnya saya merasa kesepian dan menginginkan
teman di dalam pertemuan KKR ini.
Wanita
tadi, yang belakangan saya ketahui bernama Naomi Tricomi, seorang pekerja
Alkitab, tersenyunn dan membuatku merasa diterima. Ia mengajakku untuk duduk
hingga pertemuan berakhir. Persahabatannya itulah sesungguhnya yang kubutuhkan.
Saya kembali ke tempat duduk—dan kembali lagi pada malam-malam berikutnya
selama seri KKR sebulan itu.
Setiap
malam, Naomi menyalami saya dengan senyuman dan sebuah pelukan. Ia tidak dapat
duduk bersama saya karena ia sedang bertugas, tetapi saya tahu bahwa saya
mempunyai seorang teman di ruangan itu.
Ketika
mendengarkan presentasi demi presentasi, kenangan dari masa kecil membanjiriku.
Saya kembali merasa seperti seorang gadis kecil di gereja. Ketika penceramah
bertanya siapa yang ingin dibaptis, saya maju ke depan.
Fakta Singkat
Sekitar 75 persen wilayah Virginia Barat tertutup oleh
hutan.
Virginia Barat adalah satu-satunya negara bagian yang
dideklarasikan oleh presiden (Deklarasi Virginia Barat sebagai negara bagian
dikeluarkan oleh Presiden Abraham Lincoln).
Karena jajaran pegunungannya, Virginia Barat terkadang
dijuluki sebagai negeri Swissnya Amerika Serikat. Virginia Barat adalah negara
bagian di utara yang letaknya paling selatan, dan negara bagian di selatan yang
letaknya paling utara.
Pengantaran surat ke desa-desa secara gratis dimulai di
Charles Town, Virginia Barat pada tanggal 6 Oktober 1896, dan kemudian merebak
ke seluruh Amerika Serikat. Pada tahun 1947, Chuck Yeager, seorang pribumi Hamlin,
Virginia Barat, menjadi orang pertama yang terbang lebih cepat daripada
kecepatan cahaya.
Saya Merasa Pulang ke
Rumah
Saya
bersama-sama dengan 16 orang lainnya bergabung dengan Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh pada bulan September 2016 melalui pertemuan KKR itu—satu dari 35
pertemuan KKR yang diadakan di seluruh Virginia Barat dan didanai oleh
Persembahan Sabat Ketiga Belas tahun 2015.
Menengok
kembali 65 tahun hidupku, saya menyadari bahwa gereja dan Alkitab telah
tertanam selalu di dalam diriku oleh sebab nenekku. Tuhan telah selalu melindungiku.
Sekarang saya mulai mengerti mengapa Tuhan memanggil saya kembali ke Virginia
Barat. Saya boleh terus maju dan berfokus pada apa yang Tuhan kehendaki untuk
saya lakukan.
Ida
Elizabeth Davis, 65 tahun, saat ini menjadi koordinator Bakti Wanita Advent di
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Beckley.
Oleh
Ida Elizabeth Davis, seperti dikisahkan kepada Andrew McChesney.
Saksikan
Elizabeth di tautan: bit.ly/Elizabeth-Davis
No comments:
Post a Comment