PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE-EMPAT
29 APRIL - 04 MEI 2018
KRISTUS DALAM BAIT SUCI DI SURGA
SABAT PETANG
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI, BACALAH: RM. 8:3; YOH. 1:29; WHY.
5:12; IBR. 7:1-28; 9:11-15; IM. 16:13; IBR. 9:20-23.
Ayat Hafalan: "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan
Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama
Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan
yang ada di bawah bumi" (Filipi 2:9, 10).
Berbicara tentang Yesus di dalam bait suci di surga, kitab
Ibrani mengatakan, "di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita,
ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai
selamalamanya (Thr. 6:20).
Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, sangat jelas tentang
peran Kristus sebagai Imam Besar kita dalam bait suci di surga—satu peran yang
Dia lakukan setelah Dia menyelesaikan pekerjaan-Nya sebagai korban pengganti
kita di bumi (lihat Ibr. 10..12).
Pekan ini kita akan menyelidiki pelayanan Kristus dalam bait
suci di surga. Pekerjaan pengantaraan-Nya adalah sangat penting untuk
mempersiapkan umat-Nya bersedia menghadapi akhir zaman. Dengan demikian, kepada
kita telah diberikan peringatan penting: "Pelajaran mengenai tempat kudus
dan pengadilan pemeriksaan hams dimengerti dengan jelas oleh umat Allah. Semua
hams mengerti kedudukan dan pekerjaan Imam Besar Agung mereka. Kalau tidak,
mustahil mereka mengamalkan iman yang diperlukan sekarang ini atau menempati
kedudukan yang Allah rencanakan bagi mereka."—Ellen G. White, Alfa dan
Omega Pd. 8, him. 511.
Apakah yang sedang Kristus lakukan bagi kita dalam bait suci
di surga, dan mengapakah itu begitu penting bagi kita untuk dipahami khususnya
pada akhir zaman?
MINGGU 29 APRIL
Pengorbanan Tertinggi
Dengan mempelajari pengorbanan Kristus yang tertinggi
berguna untuk mempersiapkan orang percaya pada akhir zaman. Sering umat manusia
memandang kepada tujuan di depan mereka, dan itu masuk akal. Tetapi adalah baik
juga untuk menyadari bahwa tujuannya ada di belakang mereka. Kita ber bicara
tentang Golgota. Tujuannya, dicapai di sini oleh Yesus bagi kita, adalah tidak
dapat diubah, final, memberikan kepastian untuk tujuan ke depan juga.
Bacalah Roma 8:3; 1 Timotius 1:17; 6:16; 1 Korintus 15:53.
Mengapakah Allah mengutus Anak-Nya ke dunia ini?
Allah mengutus Kristus menjadi korban penghapus dosa, untuk
mengutuk dosa dalam daging. Apakah artinya ini? Sebagai Pribadi yang baka,
Kristus tidak dapat mati. Karena itu, Tuhan menjadi manusia, mengambil kematian
kita atas diri-Nya sendiri, sesungguhnya, Dia mati sebagai Pengganti kita.
Meskipun Ilahi, dan dalam sifat Allah, Yesus mengambil
"rupa manusia," dan Dia merendahkan Diri-Nya dan "taat sampai
mati" bahkan sampai mati di kayu salib (Flp. 2:6-8). Dengan cara hanya
Allah yang mengetahuinya, Keilahian Kristus tidak mati ketika Yesus mati di
kayu salib. Di luar pemahaman manusia, Keilahian Yesus tidak bergerak selama
sembilan bulan di kandungan dan saat di dalam kuburan, dan Yesus tidak pernah
menggunakannya untuk diri-Nya, Dia menggunakannya untuk membantu umat manusia
selama kehidupan dan pelayanan-Nya di bumi ini.
Bacalah Lukas 9:22. Apakah yang dikatakannya kepada kita
tentang yang dimaksudkan oleh kematian Kristus?
Kristus lahir untuk mati. Kita dapat membayangkan bahwa
tidak pernah satu masa kekekalan ketika Dia bebas dari ejekan, dicambuk,
dipukul, dan penyaliban yang menyayat hati yang akan Dia hadapi. Kasih yang tak
tertandingi, tidak pernah disaksikan sebelumnya dan tidak dapat dipahami
sepenuhnya.
Apakah yang dapat kita lakukan dalam menghadapi jenis kasih
seperti ini tetapi sujud dan menyembah dalam iman dan penurutan? Apakah
kenyataan salib memberitahukan kepada kita tentang ketidaklayakan usaha
manusia?
SENIN 30 APRIL
Anak Domba Allah
Bacalah Yohanes 1:29; Wahyu 5:12, 13:8. Apakah satu gambaran
yang sama-sama dimiliki ayat-ayat ini, dan apakah pentingnya gambaran itu untuk
membantu kita memahami rencana keselamatan?
Ketika Yohanes Pembaptis menyebut Yesus "Anak Domba
Allah," dia membuat satu referensi yang tidak bisa dibantah tentang bait
suci. Yohanes bahkan langsung merujuk kepada kematian Kristus atas dosa sebagai
penggenapan dan semua anak domba (dan setiap korban binatang dalam upacara bait
suci Ibrani) yang disembelih sebagai korban atas dosa. Tentunya, keempat Injil,
apa yang lain yang diajarkan, akhirnya memberitahukan apa yang Yesus lakukan
dalam peran-Nya .sebagai Anak Domba Allah untuk membersihkan dosa dunia ini.
Tetapi kisah Yesus dan pekerjaan-Nya demi keselamatan kita
tidak berakhir di kitab Injil, bahkan dengan kematian dan kebangkitan-Nya. Dari
sejak semula, kitab Ibrani menyentuh peran Kristus sebagai Imam Besar dalam
bait suci di surga setelah perannya sebagai korban Anak Domba. Dan sebutan-Nya
yang pertama dalam peran setelah di salib ark 1:3), pasal berikutnya dalam
kitab Ibrani merujuk kepada Yesus sebagai Imam Besar. Gambaran pekerjaanNya
dalam bait suci di surga sangat jelas terdapat dalam kitab Ibrani 7:1-28.
Bacalah Ibrani 7:1-28. Apakah yang dikatakan penulis di sini
tentang Yesus?
Meskipun pengertian ayat-ayat ini begitu dalam, begitu kaya,
intisari dan apa yang dikatakan adalah bahwa Yesus Kristus memiliki keimamatan
yang lebih baik daripada imam keturunan Harun dalam pelayanan bait suci di
bumi. Tetapi sekarang, gantinya keimamatan di bumi dalam bait suci di bumi,
kita memiliki Imam Besar surgawi yang melayani kita dalam bait suci di surga.
Maka, bilamana kita sekarang memfokuskan pandangan kita kepada Kristus, kita
juga dapat memfokuskannya kepada-Nya sebagai Imam Besar kita dalam bait suci di
surga.
SELASA 1 MEI
Imam Besar Kita
Bacalah Ibrani 7:24-27; 8:6. Pengharapan besar apakah yang
diberikan kepada kita dalam ayat ini?
'Kristus mampu menyelamatkan dengan sempuma sehubungan
dengan beberapa kualifikasi yang tidak pernah dimiliki oleh imam lain. Dia
adalah Allah, yang memiliki kuasa untuk mengampuni kita. Dia memiliki
keimamatan yang permanen. Selama zaman Kristen, Dia adalah pengantara umat-Nya
untuk selama-lamanya, dengan kasih yang sama ketika Dia menyembuhkan orang
sakit dan memberikan penghiburan kepada yang kesepian. Dia juga adalah manusia
tetapi lahir tanpa dosa dan tetap tidak berdosa. Dan, Seorang yang tidak
berdosa, Dia mati di bawah jumlah yang mengejutkan dari jumlah total dosa
manusia. Hanya Dia, kemudian, sebagai Allah-Manusia, dapat menjadi pengantara
orang-orang berdosa dalam bait suci di surga.
Apa yang ditunjukkan ayat-ayat ini, bahwa pengorbanan
Kristus sekali untuk semua. Dibutuhkan terjadi hanya satu kali, dan itu cukup
membawa keselamatan kepada semua umat manusia yang pemah hidup. Lagi pula,
dengan menyadari Siapa yang telah mati di kayu salib, bagaimanakah bisa satu
persembahan seperti itu tidak cukup bagi semua umat manusia?
Bacalah Ibrani 9:11-15. Apakah yang diperoleh Yesus melalui
kematian-Nya bagi kita dan pelayanan-Nya di surga?
Ibrani 9:12 mengatakan bahwa Kristus telah
"menghasilkan penebusan yang kekal" (NKJV). Dalam bahasa Yunani kata
"penebusan" juga berarti "menebus,"
"membebaskan," dan "dibebaskan." Kata yang sama digunakan
dalam Lukas 1:68, ketika Zakharia menyatakan bahwa Allah "melawat umat-Nya
dan membawa kelepasan baginya." Merujuk kepada darah Kristus—darah dan
korban yang memenuhi syarat—artinya itu adalah darah Kristus, sebagai korban
Anak Domba, yang menghasilkan penebusan dan kelepasan itu. Dan kabar baik dan
kitab Injil adalah bahwa Kristus menghasilkannya, bukan untuk diriNya Sendiri,
tetapi bagi kita, dan ampuh bagi semua mereka yang menerima pengorbanan
Kristus.
Pikirkanlah ide ini, bahwa Kristus telah
"menghasilkan" "penebusan kekal" bagi kita, dan itu
diperoleh setelah Dia menyelesaikan ini yaitu Dia masuk kepada pekerjaan-Nya
dalam bait suci di surga demi kita. Apakah pengharapan yang ditawarkan kepada
kita sehubungan dengan apa yang sedang dilakukan Yesus kepada kita dalam bait
suci di surga?
RABU 2 MEI
Perantara Kita
Walaupun dosa telah membawa perpisahan yang menakutkan
antara Allah dengan manusia, melalui pengorbanan kematian Kristus kita sebagai
manusia dibawa kepada Allah dan tetap memiliki jalan masuk kepada-Nya. (Lihat
Ef 2:18; 1 Ptr. 3:18).
"Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi
jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah
masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek,
menjadi peraturan Imam Besar sampai selama-lamanya" (Ibr. 6:19,20).
Menurut ayat-ayat ini, apakah yang dilakukan Yesus bagi kita?
Bacalah Ibrani 9:24. Apakah yang dikatakan ayat ini yang
dicakup oleh pekerjaan Kristus?
Yesus adalah pelopor, telah masuk sebagai Perwakilan kita ke
dalam bait suci di surga, bahkan ke hadirat Allah bagi kita. Yaitu, Yesus
berdiri di hadapan Bapa, melayani karena jasa pendamaian-Nya, "penebusan
kekal" yang Dia "hasilkan" untuk kepentingan kita.
Ya, bila kita menerima Yesus dosa kita akan diampuni, dan
kita berdiri di hadapan Allah sudah diampuni dan dibersihkan. Tetapi
kenyataannya walaupun kita sudah menjadi orang Kristen, kita masih melakukan
dosa, terlepas dan semua janji kemenangan yang luar biasa. Dalam kasus
tersebut, Yesus mengantarai sebagai Imam Besar kita di surga. Dia mewakili
pertobatan orang berdosa, bukan membela usaha kita (karena kita tidak
memilikinya) tetapi membela milik-Nya demi kita di hadapan Bapa. "Karena
itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempuma semua orang yang oleh Dia
datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara
mereka" (Ihr. 7:25)
Apakah orang Kristen yang lahir kembali tidak merasakan
kebutuhannya akan kemurahan hati dan kasih karunia Kristus? Yaitu, meskipun
hidup baru kita miliki dalam Yesus, meskipun perubahan yang ajaib dalam hidup
kita, siapakah yang tidak menyadari kebutuhan akan pengampunan yang konstan?
Mengapakah, kemudian, pengetahuan atas Yesus sebagai Imam Besar begitu berharga
bagi kita?
KAMIS 3 MEI
Hari Pendamaian
Kitab Ibrani menyampaikan kepada kita bahwa pelayanan bait
suci Ibrani di bumi adalah sebagai pola dari bait suci di surga, Kristus masuk
dan diurapi sebagai Imam Besar kita. Pelayanan bait suci di bumi, dengan dua
bilik dan upacara pengorbanan dan pembersihan adalah "gambaran dan
bayangan dan apa yang ada di surga, sama seperti yang disampaikan kepada Musa,
ketika is hendak mendirikan Kemah" (Ibr 8:5).
Dan sebagai mana upacara bait suci di bumi termasuk
pelayanan dalam dua bilik, Bilik Suci dan Bilik Mahasuci, begitu juga pelayanan
Kristus dalam bait suci di surga. Dalam bait suci di bumi, konsep penghakiman
adalah diwakili oleh Hari Pendamaian, yaitu menghasilkan pembersihan bait suci,
seperti digambarkan dalam Imamat 16. Ini adalah satu kali dalam satu tahun saat
Imam Besar masuk bilik yang kedua, Bilik Yang Mahasuci (/m. 16:12-14) untuk
melakukan pekerjaan pembersihan dan pendamaian atas nama bangsa itu.
Bacalah Ibrani 9:20-23. Apakah yang dibutuhkan supaya menjadi
bersih dan suci, dan mengapakah ini referensi yang jelas kepada Hari Pendamaian
pelayanan Kristus?
Para ahli heran dengan pernyataan bahwa bait suci di surga
itu sendiri butuh dibersihkan atau "dimurnikan." Bagaimanapun, ketika
ini dipahami sebagai referensi Hari Pendamaian, masalah akan hilang. Ibrani
9:23 menunjukkan bahwa pekerjaan yang Kristus lakukan dalam bait suci di surga
adalah sebagai ungkapan yang benar dan apa yang dilakukan oleh imam dalam bait
suci di bumi dalam pelayanan Hari Pendamaian tahunan di bait suci orang Israel.
Pelayanan imam dalam pembersihan bait suci di bumi adalah bayangan pekerjaan
Kristus yang dilakukan dalam bait suci di surga. Ayat ini tidak mengatakan
bahwa pembersihan bait suci di surga segera setelah kenaikan Kristus. Dengan
mempelajari kitab Daniel, kita dapat melihat bahwa fase pelayanan ini dimulai
pada tahun 1844. Jadi sementara orang Kristen menghadapi pada akhir zaman, kita
harus memahami kekhidmatan waktu yang di dalamnya kita sedang berada tetapi
tetap bersandar pada jaminan apa yang sudah dilakukan di masa lalu dan yang
sedang dilakukan Kristus bagi kita di Bilik Yang Mahasuci dalam bait suci di
surga sekarang.
Pekabaran malaikat pertama menyatakan: "Takutlah akan
Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya" (Why
14:7). Realitas penghakiman menunjuk kepada betapa dekatnya akhir zaman.
Bagaimanakah seharusnya kenyataan ini memengaruhi bagaimana kita hidup?
JUMAT 4 MEI
PENDALAMAN: Kitab Ibrani menunjuk kepada bait suci di bumi
sebagai model, lambang, dari apa yang dilakukan Kristus baik di bumi, sebagai
pengganti kita maupun di surga, sebagai imam besar kepada kita. Bait Suci orang
Israel adalah selalu menjadi objek pelajaran Injil. Mengajarkan tentang rencana
keselamatan kepada orang Yahudi, pengorbanan, pengantaraan, penghakiman, dan
akhir dosa. Kitab Daniel, sementara itu, menambahkan lebih banyak terang yang
menolong para pembaca memahami dimensi apokaliptis (akhir zaman) untuk akhir
pekerjaan Kristus dalam bait suci di surga. "Dengan penekanannya pada
pembersihan, penghakiman, dan pemulihan, penglihatan apokaliptis Daniel
memproyeksikan gambaran Hari Pendamaian kepada akhir sejarah dunia. Pembersihan
berhubungan langsung kepada bait suci di surga dan pekerjaan Mesias sebagai
raja dan imam Penglihatan-penglihatan memperkenalkan unsur waktu untuk
memudahkan para pembaca untuk menandai waktu yang spesifik dalam sejarah
keselamatan ketika Mesias akan memulai pekerjaan pembersihan akhir,
penghakiman, pemulihan di surga kediaman Allah."—Handbook of Seventh-day
Adventist Theology (Hegerstown, Md.: Review and Herald Publishing Association,
2000), hlm. 394.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Perhatikan kutipan dari Tulisan Ellen G. White,
"Seperti pada zaman dahulu dosa-dosa orang banyak, oleh iman, ditanggung
ke atas persembahan karena dosa, dan melalui darah korban dipindahkan dalam
lambang ke tempat kudus duniawi, demikianlah juga pada perjanjian yang barn
dosa-dosa orang-orang yang bertobat, oleh iman, ditanggungkan ke atas Kristus,
dan dipindahkan ke tempat kudus surgawi. Dan sebagaimana pemulihan tempat kudus
duniawi secara lambang dicapai oleh memindahkan dosa-dosa yang mencemari tempat
kudus itu, demikianlah pemulihan yang sebenarnya tempat kudus surgawi dicapai
oleh memindahkan, atau menghapuskan dosa-dosa yang telah dicatat di sana.
Tetapi sebelum ini dilaksanakan, hams dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan
buku-buku catatan untuk menentukan siapa yang berhak memperoleh manfaat
pendamaian Kristus, melalui pertobatan dari dosa dan iman kepada Kristus."
Alfa dan Omega, pd 8, hlm. 441. Apakah yang dia katakan adalah dua hal yang
menyatakan bahwa mereka adalah yang berhak memperoleh "manfaat
pendamaian-Nya"? Mengapakah pemahaman begitu penting dipegang oleh umat
Allah khususnya dalam pencobaan pada akhir zaman?
2. Bacalah Imamat 16:15, 16. Apakah makna darah? Apakah yang
dilambangkan darah? Mengapakah darah begitu penting pada Hari Pendamaian, dan
apakah artinya bagi kita zaman ini?
>>> Download Pelajaran SS Sabat Ke-5 : Kristus Dalam Bait Suci di Surga (doc)
>>> Download Power-Point Sekolah Sabat Pada Link Di Bawah Ini: