PELAJARAN SEKOLAH SABAT KE-1
*30 JUNI – 06 JULI 2018
KAMU AKAN MENJADI SAKSIKU
SABAT PETANG
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI BACALAH: Kisah 1:6-8; Lukas 24:25;
24:44-48; Ulangan 19:15; Kisah 1:9-26; Amsal 16:33.
AYAT HAFALAN: "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh
Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di
seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah 1:8).
Misi Yesus di atas bumi telah
selesai. Allah akan segera mengirim Roh Kudus, yang—meneguhkan upaya mereka
dengan banyak tanda dan mukjizat—akan memampukan dan menuntun para murid dalam
suatu misi yang menjangkau sampai ke ujung-ujung bumi. Yesus tidak akan tinggal
dengan mereka selamanya di dalam tubuh manusia. Penjelmaan-Nya bukan hanya
memaksakan pada-Nya suatu keterbatasan fisik dalam kaitannya dengan suatu misi
sejagad, tapi kenaikan dan pemuliaan-Nya di surga merupakan ken iscayaan agar
Roh Suci datang.
Sampai kebangkitan Yesus, para
murid tidaklah mengetahui dengan jelas semua hal ini. Ketika mereka
meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Dia, mereka yakin bahwa Ia adalah
seorang Penebus politik yang sekali kelak mengusir bangsa Roma meninggalkan
tanah mereka, memulihkan kerajaan Daud, dan mengembalikan Israel pada kejayaan
masa lalunya. Tidak mudah bagi mereka untuk berpemikiran lain.
Inilah pokok utama dan pengajaran
Yesus terakhir kepada murid-muridNya dalam Kisah Para Rasul 1. Janji Roh
diberikan dalam konteks ini. Pasal ini juga menjelaskan tentang kembalinya
Yesus ke surga dan bagaimana gereja awal menyiapkan diri bagi Pentakosta.
MINGGU 1 JULI
Pemulihan Bangsa Israel
Ada dua jenis nubuatan Kemesiasan
dalam Perjanjian Lama, yang mengantisipasi Mesias raja yang akan memerintah
selamanya (Mzm. 89:3, 4, 35-37; Yes. 9:6, 7; Yeh. 37:25; Dan. 2:44; 7:13, 14),
dan yang memprediksi bahwa Mesias akan mati karena dosa-dosa para umat (Yes.
52:13-53:12; Dan. 9:26). Nubuatan seperti itu tidaklah saling bertentangan.
Hanyalah menunjuk kepada dua tahap yang berurutan dari pelayanan Mesias:
pertama Ia akan menderita, dan kemudian menjadi Raja (Luk. 17:24, 25; 24:25,
26).
Masalah pada abad pertama dengan
pengharapan datangnya Mesias Yahudi itu adalah karena hanya bertumpu pada satu
sisi. Pengharapan akan seorang Mesias raja yang akan membawa kelepasan politik
telah mengeruhkan pandangan tentang Mesias yang akan menderita dan mati.
Pada awalnya, para murid turut
percaya pada pengharapan Mesias raja ini. Mereka percaya bahwa Yesus adalah
Mesias (Mat. 16:16, 20), dan telah sering didapati saling bertengkar mengenai
siapa yang akan duduk mendampingiNya bila Ia duduk sebagai raja (Mrk. 10:35-37;
Luk. 9:46). Walaupun Yesus telah memperingatkan mereka tentang kematian-Nya,
namun mereka tak dapat mengerti apa yang Ia maksudkan. Maka, ketika Ia mati,
mereka kebingungan dan kecewa. Dalam kata-kata mereka sendiri, "kami
dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa
Israel" (Lukas 24:21).
Bacalah Kisah 1:6. Apakah yang
pertanyaan ini katakan tentang apa yang mereka masih belum mengerti? Kisah 1:7,
bagaimanakah Yesus menjawab mereka?
Jika kematian Yesus menggambarkan suatu pukulan mematikan bagi
harapan para murid, kebangkitan-Nya membangunkan kembali harapan itu,
meningkatkan harapan politik mereka mungkin sampai ke tahap yang tertinggi.
Nampaknya alamiah untuk memahami kebangkitan Yesus sebagai suatu petunjuk yang
kuat bahwa kerajaan Mesias pada akhirnya akan didirikan.
Namun, dalam menjawab pertanyaan
mereka, Yesus tidak memberikan jawaban langsung. Ia tidak menolak akan alasan
di belakang pertanyaan para murid tentang kerajaan yang sudah dekat, tapi Ia
juga tidak menerimanya. Ia membiarkan pokok masalah itu tidak diselesaikan,
sementara itu la memperingatkan mereka bahwa waktu untuk Allah bertindak adalah
milik Allah sendiri, sehingga tidak dapat diakses manusia.
Menurut Lukas 24:25, apakah
sesungguhnya masalah para murid itu? Mengapakah mudah memercayai apa yang kita
mau percayai, bertentangan dengan apa yang Alkitab ajarkan? Bagaimanakah kita
menghindari jebakan ini?
SENIN 2 JULI
Misi Para Murid
Bacalah Kisah 1:8. Gantinya
memanjakan diri dalam spekulasi-spekuIasi nubuatan, apakah yang diharapkan
untuk dilakukan para murid?
Terdapat empat unsur penting dalam ayat ini tentang misi para
murid:
1. Karunia Roh. Roh telah senantiasa aktif di antara umat
Allah. Namun menurut para nabi, akan ada pemberian Roh secara khusus di masa
yang akan datang (Yes. 44:3; YL 2:28, 29).
Sebagaimana Yesus sendiri diurapi dengan Roh, Roh Kudus telah bekerja selama
masa pelayanan Yesus (Luk. 4:18-21) namun secara resmi belum ditahbiskan sampai
pemuliaan Yesus di dalam surga (Yoh. 7:39, Kis. 2:33).
2. Peran saksi. Seorang saksi
adalah orang yang mengetahui tangan pertama. Para murid secara penuh memenuhi
syarat untuk kesaksian tangan pertama (Kis. 1:21, 22; 4:20; bandingkan dengan 1
Yoh. 1:1-3) dan sekarang diamanatkan untuk berbagi dengan dunia pengalaman unik
mereka dengan Yesus.
3. Rencana misi. Para murid harus
bersaksi pertama di Yerusalem, kemudian ke Yudea dan Samaria, dan pada akhirnya
sampai ke ujung bumi. Suatu rencana yang progresif. Yerusalem menjadi pusat
kehidupan keagamaan orang Yahudi, tempat di mana Yesus dijatuhi hukuman
penyaliban. Yudea dan Samaria adalah dua wilayah bertetangga di mana Yesus juga
telah melayani. Tapi para murid, haruslah tidak membatasi diri mereka pada
lokasi ini saja. Cakupan misi mereka adalah seluas dunia.
4. Orientasi misi. Dalam
Perjanjian Lama, bangsa-bangsa itulah yang harus ditarik kepada Allah (lihat
Yes. 2:1-5), bukannya bangsa Israel yang harus "membawa" Allah kepada
bangsa-bangsa. Ada beberapa pengecualian (misalnya Yunus) tapi tidak
membatalkan peraturan umum. Sekarang siasat berbeda. Yerusalem masih tetap
menjadi pusat, tapi gantinya menetap dan berakhir di situ, para murid
diharapkan bergerak keluar sampai ke ujung-ujung bumi.
Bacalah Lukas 24:44-48. Apakah
pesan anti yang harus diberitakan oleh para murid?
Dalam masa empat puluh hari yang
digunakan bersama para murid setelah kebangkitan (Kis. 1:3), Yesus pasti telah
menjelaskan tentang banyak kebenaran kepada mereka mengenai kerajaan Allah,
walaupun masih tetap banyak yang mereka belum mengerti, seperti yang ditunjukkan
oleh pertanyaan mereka dalam Kisah 1:6. Mereka merasa biasa dengan
nubuatan-nubuatan tapi sekarang dapat mengertinya dalam suatu terang yang baru,
yaitu terang yang bersinar dari Salib dan kubur yang kosong (lihat Kis.
3:17-19).
SELASA 3 JULI
Ia Akan Datang Kembali
Bacalah Kisah 1:9-11.
Bagaimanakah Lukas menggambarkan kenaikan Yesus ke surga itu? Apakah pentingnya
hal itu sehingga ada dua malaikat berbicara kepada mereka (lihat Ul. 19: 15)?
Catatan Lukas tentang kenaikan
agak singkat. Yesus sedang bersama para murid di bukit Zaitun, dan sementara
memberkati mereka (Luk. 24:51), Ia terangkat ke surga. Bahasanya, tentu, sangat
bersifat luar biasa; yaitu, peristiwanya digambarkan dengan yang dilihat mata manusia,
bukan sebagaimana sesungguhnya. Yesus sedang meninggalkan bumi, dan tidak ada
cara lain untuk melakukannya dalam suatu bentuk yang dapat dilihat, kecuali
dengan cara naik tinggi.
Kenaikan Yesus merupakan suatu
tindakan adikodrati Allah, satu di antara banyaknya dalam seluruh Alkitab. Hal
ini tersirat oleh cara Lukas menggambarkannya, dengan bentuk pasif eperthe
("terangkatlah la," Kis. 1:9). Walau hanya digunakan di sini dalam Perjanjian
Baru, bentuk kata kerja ini dijumpai beberapa kali dalam Perjanjian Lama versi
Yunani (Septuaginta), semuanya menggambarkan tindakan Allah, yang mengartikan
bahwa Allah sendirilah yang mengangkat Yesus ke surga, sebagaimana Ia jugalah
yang membangkitkan Yesus dan antara orang mati (Kis. 2:24, 32; Rm. 6:4; 10:9).
Setelah Yesus tersembunyi di
balik awan, Lukas melaporkan—hanya dalam kitab Kisah—peristiwa dua sosok yang
berpakaian putih berdiri di samping para murid. Gambarannya serupa
dengan para malaikat, jubah mereka berkilauan (Kis. 10:30; Yoh. 20:12). Mereka
datang untuk memastikan kepada para murid bahwa Yesus akan datang kembali dalam
cara yang sama seperti ketika la terangkat, dan juga hanya kitab Kisah yang
memberi kita informasi bahwa Yesus naik ke surga "di depan mata mereka
sendiri" (Kis. 1:9, NIV).
Maka, kenaikan yang dilihat mata
ke surga menjadi jaminan akan kedatangan-Nya kembali secara kasat mata, yang
juga akan terjadi di awan, tapi "dengan kuasa dan kemuliaan yang
besar" (Luk. 21:27), bukan lagi sebagai suatu peristiwa perorangan, ketika
"setiap mata akan melihat Dia" (Why. 1:7), dan Ia akan tidak
sendirian (Luk. 9:26; 2 Tes. 1:7). Kemuliaan kedatangan Kedua Kali akan
melebihi kemuliaan kenaikan-Nya.
Bagaimanakah dapat kita belajar memelihara
kenyataan, dan janji kedatangan Kedua Kali itu tetap di hadapan kita?
Bagaimanakah seharusnya kebenaran besar ini berdampak pada semua bidang
kehidupan kita, seperti finansial, prioritas, dan pilihan-pilihan moral?
RABU 4 JULI
Persiapan untuk Pentakosta
Dalam jawaban-Nya di Kisah 1:7,
8, Yesus tidak membuat janji sehubungan dengan waktu. Namun, implikasi alamiah
dari kata-kata-Nya adalah bahwa segera setelah Roh Kudus datang dan para murid
menyelesaikan misi mereka, Ia akan datang kembali (lihat juga Mat. 24:14).
Ucapan para malaikat (Kis. 1:11) juga tidak memberi jawaban pertanyaan tentang
kapan kerajaan-Nya akan datang, tapi dapat dimengerti seakan tidak akan lama.
Hal ini seakan menerangkan mengapa para murid "pulang ke Yerusalem dengan
sangat bersukacita" (Luk. 24:52). Janji tentang kedatangan Yesus kedua
kali pada suatu waktu yang tidak ditentukan, yang seharusnya memberikan pada
mereka dorongan tambahan bagi misi, telah diterima sebagai mengartikan bahwa
kesudahan telah dekat. Perkembangan selanjutnya dalam kitab Kisah akan
menunjukkan gagasan ini.
Baca Kisah 1:12-14. Siapakah lagi
yang berada di ruang atas, dan bagaimanakah mereka mempersiapkan diri bagi
kedatangan Roh Kudus?
Sekembalinya dari Bukit Zaitun,
para murid berkumpul di ruang tamu atas (bahasa Latin, cenaculum) dan rumah
pribadi berlantai dua di Yerusalem. Beberapa pengikut wanita (Luk. 8:1-3;
23:49; 24:1-12), termasuk ibu dan saudara-saudara Yesus, berada di situ bersama
para murid.
Saudara-saudara Yesus (Mrk. 6:3),
apakah putra-putra Yusuf dan Maria yang lebih muda (Mat. 1:25; Luk. 2:7) atau,
yang lebih mungkin, putra-putra Yusuf dari perkawinan yang terdahulu, dalam hal
ini Yusuf adalah seorang duda ketika menikahi Maria. Kehadiran mereka di antara
para murid merupakan suatu kejutan, karena mereka selalu bersikap skeptis
terhadap Yesus (Mrk. 3:21; Yoh. 7:5). Namun, kebangkitan dan
penampakan-penampakan khusus Yesus kepada Yakobus (1 Kor 15:7) agaknya telah
menghasilkan perbedaan. Belakangan Yakobus sepertinya hendak menggantikan Petrus
dalam kepemimpinan komunitas Kristen (Kis. 12:17; 15:13; 21:18; Gal. 2:9, 12).
Bertekun dalam doa (Kis. 1:14),
dan berada di bait suci memuji Allah (Luk. 24:53), semua mereka, tidak
diragukan, terlibat dalam suatu masa pengakuan, pertobatan, dan meninggalkan
dosa. Bahkan jika dalam pikiran mereka kedatangan Roh Kudus akan segera
menuntun pada kedatangan Yesus kembali, sikap rohani mereka berada dalam
kesesuaian penuh dengan apa yang akan terjadi, ketika Roh Kudus datang sebagai
jawaban atas doa mereka.
Dalam pilihan-pilihan kita setiap
hari, apakah cara-cara yang membantu menyiapkan jalan bagi pekerjaan Roh Kudus
dalam hidup kita?
KAMIS 5 JULI
Murid yang Kedua Belas
Tindakan administrasi pertama
komunitas Kristen awal, yang berjumlah sekitar seratus dua puluh orang percaya
(Kis. 1:15), adalah untuk memilih seorang pengganti Yudas.
Bacalah Kisah 1:21, 22. Apakah
syarat-syarat yang diharapkan dim iliki pengganti Yudas? Mengapakah hal-hal ini
menjadi sangat penting?
Yang dibutuhkan adalah seorang
saksi kebangkitan Yesus (baridingkan dengan Kis. 4:33); hal ini sangatlah
penting sebab berulang kali kebangkitan itu dipandang sebagai bukti yang kuat
bagi Kemesiasan Yesus dan kebenaran dari keseluruhan iman Kristen.
Namun, pilihan haruslah diambil
dari antara mereka yang telah menemani para rasul sepanjang pelayanan Yesus.
Kemudian Paulus akan mendesak bahwa, walaupun is tidak bersama Yesus ketika di
dunia, namun is berhak untuk jabatan kerasulan sebab perjumpaannya dengan Yesus
dalam perjalanannya ke Damaskus melayakkan dia bersaksi bagi kebangkitan-Nya (1
Kor. 9:1). Walau mengaku sebagai "anak yang lahir sebelum waktunya"
(1 Kor 15:8), Paulus menolak untuk menganggap dirinya kurang memenuhi syarat
dibanding rasul lainnya (1 Kor. 9:2; Gal. 2:6-9). Jadi, secara teknis dan
otoritas, hanya dua belas orang ditambah Paulus itulah para "rasul"
(Kis. 1:25, 26); namun, dalam pengertian umum dan mendasar sebagai utusan dan
juru kabar, istilah itu dapat juga digunakan untuk pekerja Injil lainnya (Kis.
14:4, 14; Gal. 1:19).
Bacalah Kisah 1:23-26.
Bagaimanakah Matias dipilih?
Metode yang mereka gunakan untuk
memilih Matias bisa kelihatan asing, tapi membuang undi adalah cara yang sudah
lama berlaku dalam pengambilan keputusan (misalnya, 1m. 16:5-10; Bil. 26:55).
Tambahan lagi, pilihan adalah di antara dua orang yang pada awalnya telah
diterima sebagai calon yang sama-sama memenuhi syarat, dan bukanlah melangkah
ke dalam ketidaktahuan. Para umat percaya juga telah berdoa kepada Allah,
percaya bahwa hasilnya akan mencerminkan kehendak-Nya (bandingkan dengan Ams.
16:33). Tidak ada petunjuk bahwa keputusan itu pernah ditantang. Sesudah
Pentakosta, membuang undi menjadi tidak diperlukan lagi karena adanya tuntunan
langsung dari Roh Kudus (Kis. 5:3; 11:15-18; 13:2; 16:6-9).
Jika seseorang datang pada Anda
dan bertanya, "Bagaimanakah saya mengetahui apa kehendak Allah bagi hidup
saya?" Apakah jawaban Anda, dan mengapa?
JUMAT 6 JULI
Pendalaman: "Seluruh masa
senjang antara Pentakosta dan Parousia [kedatangan Yesus kedua kali] (betapapun
lamanya atau singkatnya) haruslah diisi dengan misi gereja sedunia dalam kuasa
Roh Kudus. Para pengikut Kristus harus mengumumkan apa yang [Ia] telah capai
pada kedatangan-Nya yang pertama dan memanggil umat untuk bertobat dan percaya
dalam persiapan untuk kedatangan-Nya kedua kali. Mereka haruslah menjadi
saksi-saksi-Nya `sampai ke ujung bumi' (Kis. 1:8) dan `sampai ke akhir masa.' .
. . Kita tidak punya kebebasan untuk berhenti sampai kedua ujung itu sudah
dicapai."—John R. W. Stott, The Message ofActs: The Spirit, the Church
& the World (Downers Grove: InterVarsity, 1990), hlm. 44.
"Perintah Juruselamat kepada
murid-murid meliputi semua orang percaya. Perintah itu meliputi segala orang
percaya dalam Kristus sampai akhir zaman. Adalah suatu kekeliruan yang
berbahaya bila menganggap bahwa pekerjaan menyelamatkan jiwa-jiwa hanya
bergantung kepada pendeta yang diurapi. Semua orang yang telah menerima ilham
surga dipercayakan dengan Injil itu. Semua orang yang menerima hidup Kristus
ditentukan untuk bekerja bagi keselamatan sesama manusia. Untuk pekerjaan
inilah jemaat itu didirikan, dan semua orang yang mengadakan janji suci itu
berjanji dengan demikian untuk bekerja bersama-sama dengan Kristus."—Ellen
G. White, Alfa dan Omega, pd. 6, hlm. 477.
Pertanyaan-pertanyaan untuk
Didiskusikan:
1. Kisah 1:7 mengingat kembali
Markus 13:32: "Tentang hari atau saat itu, tidak seorang pun yang tahu,
malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja."
Ellen G. White berkata: "Tidak akan pernah lagi ada satu pekabaran untuk
umat Allah yang akan didasarkan pada waktu. Kita tidak harus tahu waktu yang
pasti baik bagi pelimpahan Roh Kudus maupun bagi kedatangan Kristus yang kedua
kali."—Selected Messages, pd. 1, hlm. 188. Ia tambahkan: "Setiap
orang yang memulai pemberitaan pekabaran mengumumkan jam, hari atau tahun
kedatangan Kristus, telah memikul tanggungan dan sedang menyampaikan pesan yang
Tuhan tidak pernah berikan padanya."—Advent Review and Sabbath Herald, 12
Sept. 1893. Apakah relevansi ungkapan seperti itu bagi kita sekarang?
2. Seseorang pernah berkata:
"Allah membutuhkan saksi-saksi lebih daripada jaksa." Apakah yang
Anda pikirkan dengan ungkapan ini?
3. Apakah peran doa di dalam
gereja awal? Apakah itu suatu kebetulan bahwa pada hampir semua saat menentukan
dalam kehidupan gereja, kita jumpai rujukan pada doa (Kis. 1:24; 8:14-17; 9:11,
12; 10:4, 9, 30;13:2, 3)? Apakah peran doa di dalam kehidupan kita?
>>> Download Pelajaran SS Sabat Ke-1 : KAMU AKAN MENJADI SAKSIKU (doc)
>>> Download Power-Point Sekolah Sabat Pada Link Di Bawah Ini:
>>> Download Power-Point Sekolah Sabat Pada Link Di Bawah Ini: