Ads Google

Tuesday, March 31, 2020

Bab 2 Latihan Bagi Dua Belas Murid


Bab 2
Latihan Bagi Dua Belas Murid

Untuk melakukan pekerjaan-Nya, Kristus tidak memilih orang terpelajar atau yang fasih dari Sanhedrin orang Yahudi atau kuasa Roma. Mengabaikan guru-guru Yahudi yang membenarkan diri sendiri, Pekerja yang Agung itu memilih yang rendah hati, orang yang tidak terpelajar untuk memasyhurkan kebenaran yang akan menggerakkan dunia ini. Orang-orang ini Ia maksudkan untuk dilatih dan dididik sebagai pemimpin-pemimpin sidang-Nya. Mereka sebaliknya harus mendidik orang-orang lain dan mengirim mereka dengan pekabaran Injil. Supaya mereka memperoleh kemajuan dalam pekerjaan Tuhan, mereka harus diberi kuasa Roh Suci. Bukannya dengan kuasa manusia atau dengan kebijaksanaan manusia Injil itu harus dimasyhurkan, tetapi dengan kuasa Allah.

Selama tiga setengah tahun murid-murid mendapat petunjuk dari Guru yang terbesar yang pernah dikenal dunia. Oleh perhubungan pribadi dan pergaulan, Kristus melatih mereka untuk pekerjaan-Nya. Setiap hari mereka berjalan dan bercakap-cakap dengan Dia, mendengarkan perkataan-Nya yang menghibur orang yang lelah dan yang berbeban berat, dan melihat kenyataan kuasa-Nya untuk kepentingan orang sakit dan yang dirundung malang. Kadang-kadang Ia mengajar mereka, duduk dengan mereka di lereng gunung; kadang-kadang di tepi pantai atau sementara berjalan, Ia menyatakan rahasia kerajaan Allah. Di mana saja hati terbuka untuk menerima pekabaran Ilahi, Ia membukakan kebenaran untuk jalan keselamatan. Ia tidak memerintahkan murid-murid-Nya untuk melakukan ini atau itu, tetapi mengatakan, "Ikutlah Aku." Dalam perjalanan-Nya melalui negeri dan kota-kota Ia membawa mereka serta-Nya, supaya mereka melihat bagaimana Ia mengajar orang banyak. Mereka mengadakan perjalanan dengan Dia dari tempat ke tempat. Mereka mengambil bagian dari makanan-Nya yang sederhana dan seperti Dia kadang-kadang lapar dan sering lelah. Di jalan-jalan yang ramai, di tepi danau, di padang pasir yang sunyi, mereka beserta dengan Dia. Mereka melihat  Dia pada setiap segi kehidupan.

Adalah pada pengurapan keduabelas bahwa langkah yang pertama sudah diambil dalam pengorganisasian gereja yang sesudah kepergian Kristus harus melanjutkan pekerjaan-Nya di dunia ini. Tentang pengurapan ini catatan itu mengatakan, "Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil." Markus 3:13, 14.

Lihatlah pada pemandangan yang mengharukan. Lihatlah kemuliaan surga yang mengelilingi keduabelas murid yang telah dipilih-Nya. Ia telah mengasingkan mereka untuk pekerjaan mereka. Oleh alat yang lemah ini, dengan perantaraan perkataan dan Roh-Nya, Ia merencanakan untuk menaruh keselamatan yang dapat dijangkau oleh semua orang.

Dengan kegirangan dan kesukaan, Allah dan malaikat-malaikat memperhatikan pemandangan ini. Allah mengetahui bahwa dari orang-orang ini terang surga akan bersinar; bahwa perkataan yang diucapkan oleh mereka sementara mereka bersaksi untuk Anak-Nya, akan bergema dari generasi kepada generasi sampai akhir zaman.


Murid-murid itu harus keluar sebagai saksi-saksi Kristus, apa yang mereka telah lihat dan dengar tentang Dia. Kedudukan mereka amat penting untuk mana umat manusia telah dipanggil, hanya kedua dari Kristus Sendiri. Mereka harus menjadi pekerja-pekerja bersama-sama dengan Allah untuk keselamatan manusia. Sebagaimana dalam Perjanjian Lama dua belas kepala keluarga berdiri sebagai wakil bangsa Israel, jadi keduabelas rasul berdiri sebagai wakil Injil gereja.





Juruselamat rindu untuk membukakan kepada murid-murid-Nya kebenaran mengenai merubuhkan "tembok pemisah" antara Israel dan bangsa-bangsa yang lain--kebenaran bahwa "orang-orang bukan Yahudi" dengan orang Yahudi "turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus." Efesus 2:14; 3:6. Kebenaran ini dinyatakan terpisah pada waktu Ia memberi pahala pada iman penghulu seratus di Kapernaum dan juga pada waktu mengkhotbahkan Injil kepada penduduk Sikhar. Lebih jelas lagi hal itu dinyatakan pada kesempatan kunjungannya ke Fenisia, bila ia menyembuhkan anak perempuan dari perempuan Kanani. Pengalaman ini menolong murid-murid untuk mengerti bahwa di antara mereka dianggap oleh banyak orang seperti tidak layak untuk keselamatan, ada jiwa-jiwa yang lapar akan terang kebenaran.

Jadi Kristus mencoba mengajar murid-murid-Nya bahwa kebenaran dalam kerajaan Allah tidak ada garis pemisah, tidak ada kasta, tidak ada keningratan; bahwa mereka harus pergi kepada segala bangsa, membawa kepada mereka kabar keselamatan tentang kasih Kristus. Tetapi tidak lama kemudian mereka menyadari sepenuhnya bahwa Allah "telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing." Kisah 17:26, 27. 

Dalam murid-murid yang pertama telah dikemukakan perbedaan yang nyata. Mereka harus menjadi guru-guru duniawi, dan mereka mempersembahkan dengan luas berbagai-bagai tabiat. Dengan maksud agar supaya mereka berhasil sesuai panggilan mereka, orang-orang ini berbeda dalam ciri-ciri bawaan dan dalam kebiasaan kehidupan, perlu datang kepada persatuan perasaan, pikiran dan perbuatan. Persatuan ini adalah tujuan Kristus untuk mencapainya. Kepada tujuan ini Ia harus berusaha untuk membawa mereka ke dalam persatuan dengan diri-Nya sendiri. Beban tugas-Nya bagi mereka ialah menyatakan dalam doa-Nya kepada Bapa-Nya, "Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam kita;" "agar dunia tahu, bahwa Engkau yang mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku." Yohanes 17:21, 23. Doa-Nya yang tetap bagi mereka ialah supaya mereka boleh disucikan oleh kebenaran; dan Ia berdoa dengan kepastian, mengetahui bahwa Yang Mahakuasa (Almighty decree) telah diberikan sebelum dunia ini dijadikan. Ia mengetahui bahwa Injil kerajaan itu akan dikabarkan kepada segala bangsa untuk satu kesaksian; Ia mengetahui kebenaran itu dilengkapi dengan yang Mahakuasa dari Roh Kudus, akan menang dalam pertempuran dengan kejahatan, dan pada suatu hari bahwa Panji yang berlumuran darah itu, akan berkibar dengan penuh kemenangan atas pengikut-pengikut-Nya.



Sementara pekerjaan Kristus di dunia ini berakhir, dan Ia menyadari bahwa Ia harus segera meninggalkan murid-murid-Nya untuk melaksanakan pekerjaan tanpa pengawasan pribadi-Nya, Ia berusaha untuk memberanikan mereka dan menyediakan mereka untuk masa depan. Ia tidak menipu mereka dengan pengharapan yang palsu. Sebagai suatu buku yang terbuka Ia membaca apa yang harus ada. Ia mengetahui bahwa Ia hampir akan berpisah dari mereka, untuk meninggalkan mereka sebagai domba di antara serigala. Ia mengetahui bahwa mereka akan menderita penganiayaan, bahwa mereka akan dibuang dari rumah sembahyang, dan akan dimasukkan ke dalam penjara. Ia mengetahui bahwa untuk bersaksi bagi-Nya sebagai Mesias, beberapa dari mereka akan menderita kematian. Dan beberapa dari hal ini diceritakan-Nya kepada mereka. Dalam berbicara tentang masa depan mereka, Ia jelaskan dan memastikan bahwa dalam ujian yang datang mereka akan mengingat perkataan-Nya dan dikuatkan untuk percaya kepada-Nya sebagai Penebus.

Ia mengucapkan kepada mereka juga perkataan pengharapan dan keberanian. "Janganlah gelisah hatimu" katanya; "percayalah kepada Allah, dan percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Yohanes 14:1-4. Untuk kepentinganmu Aku datang ke dalam dunia ini; karena engkau Aku telah bekerja. Bila Aku pergi Aku masih akan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk engkau. Aku datang ke dunia ini untuk menyatakan diri-Ku kepadamu, supaya engkau boleh percaya. Aku pergi kepada Bapa-Ku dan engkau bekerja sama dengan Dia untuk kepentinganmu.

"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa yang percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa." Yohanes 14:12. Oleh keadaan ini, Kristus tidak maksudkan bahwa murid-murid-Nya akan mengadakan lebih banyak usaha daripada yang diadakan-Nya, tetapi bahwa pekerjaan mereka akan mempunyai lebih banyak usaha. Ia tidak maksudkan hanya pekerjaan mukjizat, tetapi kepada semua yang akan terjadi di bawah pengaruh Roh Kudus. "Jika Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang," kata-Nya, "yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." Yohanes 15:26, 27.

Dengan ajaibnya perkataan-perkataan ini digenapi. Sesudah kecurahan Roh Kudus, murid-murid sangat dipenuhi dengan kasih-Nya dan bagi mereka untuk siapa Ia mati, sehingga hati dilebur oleh perkataan-perkataan yang diucapkan dan doa yang dipersembahkan oleh mereka. Mereka berbicara dalam kuasa roh; dan di bawah pengaruh kuasa itu, beribu-ribu orang telah bertobat.

Sebagai wakil Kristus rasul-rasul harus memberikan kesan yang menentukan kepada dunia. Kenyataan bahwa mereka adalah orang-orang yang hina tidak akan mengurangkan pengaruh mereka, tetapi menambahkannya; karena pikiran para pendengarnya akan dibawa dari mereka kepada Juruselamat, yang meskipun tidak kelihatan, masih bekerja untuk mereka. Ajaran yang ajaib dari rasul-rasul, perkataan keberanian dan kepercayaan mereka, akan memastikan kepada semua orang bahwa bukanlah dalam kuasa sendiri mereka bekerja, tetapi dalam kuasa Kristus. Merendahkan dirinya sendiri, mereka akan menyatakan bahwa Ia yang sudah disalibkan oleh orang-orang Yahudi adalah Putra Kehidupan, Anak Allah yang hidup, dan bahwa dalam nama-Nya mereka melakukan pekerjaan yang telah dilakukan-Nya.

Dalam percakapan perpisahan-Nya dengan murid-murid-Nya pada malam sebelum penyaliban, Juruselamat tidak menyinggung penderitaan yang harus ditanggung dan dipikul-Nya. Ia tidak berkata tentang penghinaan yang ada di hadapan-Nya, tetapi berusaha membawa pikiran mereka kepada sesuatu yang menguatkan iman mereka, memimpin mereka untuk memandang kepada kesukaan yang menunggu orang yang menang. Ia bersuka-suka dalam kesadaran yang diperoleh dan Ia akan membuat lebih banyak lagi para pengikut-Nya daripada yang telah dijanjikan-Nya; dan daripada-Nya akan mengalir dan perasaan kasihan-Nya, membersihkan bait suci jiwa, dan menjadikan manusia seperti Dia dalam tabiat-Nya; bahwa kebenaran-Nya, dilengkapi dengan kuasa Roh, akan ke luar untuk mengalahkan dan menang.



"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku.  Dalam dunia kamu menderita penganiayaan tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Yohanes 16:33. Kristus tidak gagal, juga tidak putus asa; dan murid-murid-Nya harus menunjukkan suatu iman yang sama sifatnya. Mereka harus bekerja sebagaimana Ia telah bekerja, bergantung kepada-Nya untuk kekuatan. Meskipun jalan mereka dihalangi oleh berbagai hal yang mustahil, namun oleh rahmat-Nya harus maju, tidak putus asa dan mengharap segala sesuatu.

Kristus telah menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepada-Nya untuk dilakukan. Ia telah mengumpulkan mereka yang harus meneruskan pekerjaan-Nya di antara manusia. Dan Ia berkata: "Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita." "Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, . . . Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku." Yohanes 17:10, 11, 20-23.



No comments:

Post a Comment