MENEMUKAN SEBUAH GEREJA PEMELIHARA SABAT
CERITA MISSION SABAT KE-5, 2 FEBRUARI 2019
Oleh : Moises Francisco Pelembe, 32 Tahun
Mozambik
Moises bergabung dengan militer
Mozambik setelah gagal ujtan sekolah dan mengharuskan dia keluar dari sekolah.
Dengan-masuk militer ayahnya berharap Moises akan berhenti dari minum-minuman
keras dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Tidak
lama setelah bergabung dengan mlliter, Moises bertemu dengan seorang yang
beragama Advent yang bemama Alfredo di ruang makan militer."Saya sangat
terkesan akan pola hidupnya kata Moises.la mengambil makanan di piringnya
kemudian diberikannya kepadaku.
Alfredo
sangat menaruh perhatian akan apa yang Moises makan, ia tidak makan ikan
sembarangan yaitu yang haram. Moises dengan cepat menyadari bahwa Alfredo telah
memberikan banyak pilihan makanan yang lebih menyehatkan kepadanya.
"Setiap
saat mereka menyajikan ikan ini, saya duduk dekat dengannya karena saya tahu ia
akan memberikannya kepadaku," kata Moises. la begitu baik kepada
saya."
Setelah
makan bersama kira-kira dua minggu, Moises dipindahkan ke tempat yang lain
untuk latihan polisi militer. Di dalam perumahan militer, ia berdampingan
dengan seorang tentara yang meletakkan sebuah Alkitab di atas tempat tidurnya.
Pada saat Moises bangun, ia melihat Alkitab tersebut. Pada saat ia hendak pergi
tidur, ia juga melihat Alkitab tersebut. Hal ini mengganggu Moises. Bagi Moises
Alkitab itu hanya untuk para pendeta atau untuk orang-orang tua, bukan untuk
anak muda seperti dia.
Suatu
hari, Moises bertanya kepada tentara tersebut mengapakah ia memiliki Alkitab."Saya
adalah seorang Kristen, tentara muda itu menjawab. 'Apakah kamu percaya kepada
Tuhan?" tanya Moises.
Sang
tentara muda itu menjawab bahwa ia percaya kepada Tuhan sambil menunjukkan
sebuah ayat kepada Moises yaitu Yohanes 3:16, yang menyatakan: "Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Mendengar
akan hal itu, Moises tertarik dan memohon agar dia dapat dipinjamkan Alkitab tersebut.
Pada saat ia membaca, mulailah ia percaya kepada Tuhan. Ayahnya begitu senang
melihat iman yang baru dari anaknya itu sehingga sang ayah menghadiahkan sebuah
Alkitab kepada Moises.
Pada
saat pelatihan polisi militer berakhir, Moises kembali ke unit militernya untuk
bekerja sebagai anggota polisi militer. Kembali ke unit, seorang tentara
pemelihara hari Minggu melihat Moises sedang membaca Alkitab dan berkata:
"Saya mengetahui ada sekelompok pelajar Alkitab yang bertemu setiap pukul
18.00 malam setiap hari. Jika kamu berkenan, saya akan membawamu ke sana."
Malam itu, Moises ditemani oleh tentara tersebut pergi ke kelompok pelajar
Alkitab, setelah kembali dari pertemuan itu Moises merasa bingung. Melihat akan
kebingungan itu sang tentara
berkata:
"Saya tahu tetang kelompok pelajar Alkitab lainnya yang juga bertemu
setiap pukul 18.00. Saya dapat mengantar kamu ke sana besok, tetapi saya tidak
suka dengan mereka."
Pos Misi
Maputo di Mozambik di kenal sebagai Kota Akasia oleh karena
pohoh akasia bertumbuh di mana-mana, di sepanjang jalan.
Diet makanan masyarakat yang ada di pedesaan semuanya dari
akar singkong yang dapat dipanggang, dikeringkan, atau dilunakkan menjadi
bubur.
Minat membaca di Mozambik sangat rendah. Statistik terakhir
menunjukkan bahwa rata-rata hanya 54 persen orang dewasa yang gemar membaca.
Tips Cerita
Temukan foto-foto untuk kisah ini pada tautan: bit. ly/fb-
rn q
Saksikan Moises di tautan: bit ly/Moises-Pelembe
"Mengapakah
kamu tidak suka dengan mereka?" tanya Moises. 'Oleh karena mereka selalu
berdiskusi tentang gereja saya, ungkapnya.
Malam berikutnya,
Moises menghadiri sebuah kelompok pendalaman Alkitab Advent. Moises begitu
tertarik untuk belajar oleh karena pemimpin kelompok tersebut telah dibaptiskan
setelah belajar Alkitab bersama Alfredo temannya yang selalu menyuguhkan
makanan kepadanya di ruang makan militer.
Saat
itu inti pelajaran Alkitab adalah Maleakhi 3:8, bahwa Tuhan
berkata:"Dapatkah manusia menipu Tuhan? Namun kamu menipu Akul Tetapi kamu
berkata:"Dengan cara bagaimana kami menipu Engkau mengenai persembahan
persepuluhan dan persembahan khusus"
Sampai
sejauh ini, Moises belum pernah mengembalikan persepuluhan, kata-kata Firman
Tuhan itu betul-betul menyayat hatinya. la kembali malam berikutnya dan belajar
tentang Sabat hari ketujuh.
Malam
itu, is menangis di tempat tidur. Seorang teman militernya memperhatikan
rintihan Moises."Siapakah yang memukul kamu tanya temannya. "Kita
harus membalasnya. Temannya itu tidak mengetahui bahwa Moises tidak dipukul
oleh siapa-siapa tetapi oleh Firman Tuhan.
Pada
hari Sabat berikutnya, Moises bergabung bersama beberapa temannya yang baru
untuk berjalan kira-kira 9 mil atau (14 kilometer) menuju ke gereja Advent
terdekat. Saat itu Moises mengembalikan persepuluhan untuk pertama kalinya.
Setelah itu, ia datang beribadah setiap hari Sabat dan akhirnya dibaptiskan
pada usia 22 tahun, dua tahun sesudah ia bergabung ke dalam kemiliteran.
Sesudah
bekerja di militer, Moises bekerja sebagai polisi tetapi secara perlahan-lahan
mulai mendapatkan masalah dengan hari Sabat. Akhirnya ia memutuskan pergi dari
pintu ke pintu sebagai penginjil literatur kemudian mendaftarkan dirinya di
Universitas Advent Mozambik. Saat ini, Moises telah berusia 32 tahun dan sedang
menyelesaikan tahun ketiga di fakultas teologi pada universtias tersebut.
"Ayah saya mengirim saya ke militer untuk mengubah tabiat saya," kata
Moises.
"Tetapi
saya melihat bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih besar. Tuhan ingin saya
menjadi orang Kristen."
Bagian
dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu pengembangan
Universitas Advent Mozambik, tempat di mana Moises sedang berkuliah. Dan
sebagai tambahan bahwa, sebagian dari persembahan ini juga akan digunakan dalam
penyediaan Alkitab bagi anak-anak di Mozambik karena orang tua mereka tak mampu
membelikan mereka Alkitab. Terima kasih untuk persembahan mini Anda.
Oleh: Andrew
McChesney
No comments:
Post a Comment