Ads Google

Sunday, February 18, 2018

STRESS dan ADAPTASI


A. Pengertian stress adaptasi
Stres adalah penekanan pada peristiwa-peristiw dan situasi-situasi negatif yang
dialami individu yang dapat menimbulkan efek yang tidak teratur pada
perilakunya(lahey dan ciminero, 1998).
Stress muncul akibat terjadinya kesenjangan antara tuntutan yang dihasilkan leh
transaksi antara individu dan lingkungan dengan sumberdaya biologis phisikologis
atau system social yang dimiliki individu ttersebut (sarafino,1998).
Adaptasi adalah proses penyesuaian diri terhadap beban lingkungan agar organisme dapat
bertahan hidup

B. Proses terjadinya Stress dan Adaptasi
1. Penyebab Stres dan Stressor Psikososial
Stressor Psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehiduan seseorang, sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi untuk mengadapi stresor tersebut. Pada umumnya jenis stresor psikososial dapat digolongkan sebagai berikut :
a. perkawinan
seperti : perpisahan, perceraian, kematian salah satu pasangan, dll
b. problem orang tua
seperti : kenakalan anak, hubungan yang tidak baik dengan mertua.
c. hubungan interpersonal
komflik dengan kekasih, antara atasan dan bawahan
d. pekerjaan
seperti : pekerjaan terlalu banyak, kehilangan pekerjaan dan pension.
e. lingkunagan hidup
seperti : penggusuran, hidup dalam lingkungan yang rawan atau kriminalitas.
f. keuangan
seperti: Terlibat uang, kebangkrutan usaha dan soal warisan.
g. hukum
Seperti : penjara, tuntutan hukum
h. perkembangan
seperti : masa remaja, masa dewasa, menopause
j. penyakit fisik atau cidera
seperti : kecelakaan, operasi atau pembedahan, aborsi.

1. Tahapan Stress
Tahapan stress menurut Robert J. Van Amberg :
a. Stress tingkat I
· Semangat besar
· Penglihatan tajam tak sebagaimana biasanya.
· Energi dan gugup berlebihan
b. Stres tingkat II
· Merasa letih pada saat bagun pagi
· Merasa lelah pada saat bangun siang
· Merasa lelah pada saat menjelang sore hari
· Perasaan tidak santai
c. Stres tingkat III
· Gangguan usus lebih terasa
· Otot-otot teras lebih tegang
· Perasaan tegang semakin meningkat
· Gangguan tidur
d. Stres tingkat IV
· Untuk bisa bertahan sepanjang hari terasa sulit
· Perasaan negatif
· Kemampuan berkonsentrasi menurun tajam
· Perasaan takut yang tidak bisa di jelaskan
e. Stres tingkat V
· Keletihan yang mendalam
· Gangguan sistem pencernaan
· Perasaan takut yang semakin menjadi
f. Stres tingkat VI
· Debar jantng terasa amat keras
· Nafas sesak, megap-megap
· Badan gemetar, tubuh dingin , keringat bercucuran
· Pingsan atau kolaps

Adaptasi
Adaptasi dapat dicapai melalui beberapa aspek :
a) adaptasi fisiologis adalah respon terhadap kebutuhan dan usaha yang
berhasil. Misalnya meningkatnya kekuatan otot dengan latihan yang lama.
b) Adaptasi psiko-sosial misalnya strategi koping, pola hidup, keyakinan.
Karakteristik respon yang adaktif:
a. Semua respon adaktif berusaha mempertahankan keseimbangan
b. Adaptasi adalah totalitas respon dari tubuh manusia
c. Adaptasi memerlukan waktu
d. Kemampuan adaptasi berbeda pada setiap orang
e. Respon adaptif melelahkan dan mungkin tidak adekuat karena itu
efisiensi dan bantuan di perlukan.

C. Rentang respon dan adaptasi
Dalam tahun 1936, Selye merumuskan Sress sebagai General Adaptation Syndrome
( GAS ) atau sindrom penyesuaian umum.Bila faktor penyebab stress tidak dapatdiatasi
dan faktor penyebab tresebut trelalu besar maka reaksi tubuh yaitu GAS mulai bekerja
untuk melindungi individu agar dapat bertahan hidup. GAS Pada dasarnya merupakan
reaksi fisiologis akibat rangsangan fisik dan psikososial. Bila individu terrancam oleh
stress, isyaratnya akan dikirim ke otak dan otak mengirim informasi kehipotalamus
sehingga saraf otonom dan endokrinterstimulasi. Akibatnya terjadi perubahan fisiologis
berupa gejala dari sistem saraf otonom dan endokrin.Selye membagi reaksi umum
tubuh trehadap Stress dalam tiga tahap yaitu Reaksi Waspada, Reaksi Melawan, dan
Reaksi Kelelahan.

1. Tahap Reaksi Waspada
Pada tahap ini dapat dilihat reaksi psikologis “fight or flight syndrome” dan
reaksi fisiologis. Pada tahap ini individu mengadakan reaksi pertahanan
terekspos pada stresor. Tanda fisik yang akan muncul adalah curah jantung
meningkat, peredaran Darah darah cepatdarah di perifer dan gastrointestinal
mengalir ke kepala dan ekstrermitas. Karenya banyaknya organ tubuh yang
terpengaruhi, maka gejala stress akan mempengaruhi denyut nadi, ketegangan
otot. Pada saat yang sama, daya tahan tubuh berkurang, dan bahkan bila
stressor sangat besar atau kuat (misal: Luka bakar hebat, suhu yang terlalu
panas/dingin) daoat menimbulkan kematian.

2. Tahap Melawan
Pada tahap ini individu mencoba berbagai macam mekanisme
penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi
untuk mengatasi stressor. Tubuh berusaha menyeimbangkan prosses fisiologis
yang telah dipengaruhi selama reaksi waspada untuk sedapat mungkin untuk
kembali keadaan normal dan pada waktu yang sama tubuh mencoba mengatasi
faktor-faktor penyebab stress.

3. Tahap Kelelahan
Tahap ini terjadi ketika ada suatu perpanjangan tahap awal stress yang
tubuh individu telah trebiasa. Energi penyesuaian terkuras, dan individu tersebut
tidak dapat lagi mengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian yang
digambarkanpada tahap kedua. Akan timbul gejala penyesuaian diri terhadap
lingkungan seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, bisul,

No comments:

Post a Comment