A.
Pengertian stress adaptasi
Stres
adalah penekanan pada peristiwa-peristiw dan situasi-situasi negatif yang
dialami
individu yang dapat menimbulkan efek yang tidak teratur pada
perilakunya(lahey
dan ciminero, 1998).
Stress
muncul akibat terjadinya kesenjangan antara tuntutan yang dihasilkan leh
transaksi
antara individu dan lingkungan dengan sumberdaya biologis phisikologis
atau
system social yang dimiliki individu ttersebut (sarafino,1998).
Adaptasi
adalah proses penyesuaian diri terhadap beban lingkungan agar organisme dapat
bertahan
hidup
B.
Proses terjadinya Stress dan Adaptasi
1.
Penyebab Stres dan Stressor Psikososial
Stressor
Psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan
dalam kehiduan seseorang, sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi untuk
mengadapi stresor tersebut. Pada umumnya jenis stresor psikososial dapat
digolongkan sebagai berikut :
a.
perkawinan
seperti :
perpisahan, perceraian, kematian salah satu pasangan, dll
b.
problem orang tua
seperti :
kenakalan anak, hubungan yang tidak baik dengan mertua.
c.
hubungan interpersonal
komflik
dengan kekasih, antara atasan dan bawahan
d.
pekerjaan
seperti :
pekerjaan terlalu banyak, kehilangan pekerjaan dan pension.
e.
lingkunagan hidup
seperti :
penggusuran, hidup dalam lingkungan yang rawan atau kriminalitas.
f.
keuangan
seperti:
Terlibat uang, kebangkrutan usaha dan soal warisan.
g. hukum
Seperti :
penjara, tuntutan hukum
h.
perkembangan
seperti :
masa remaja, masa dewasa, menopause
j.
penyakit fisik atau cidera
seperti :
kecelakaan, operasi atau pembedahan, aborsi.
1.
Tahapan Stress
Tahapan
stress menurut Robert J. Van Amberg :
a. Stress
tingkat I
· Semangat
besar
· Penglihatan
tajam tak sebagaimana biasanya.
· Energi
dan gugup berlebihan
b. Stres
tingkat II
· Merasa
letih pada saat bagun pagi
· Merasa
lelah pada saat bangun siang
· Merasa
lelah pada saat menjelang sore hari
·
Perasaan tidak santai
c. Stres
tingkat III
·
Gangguan usus lebih terasa
·
Otot-otot teras lebih tegang
·
Perasaan tegang semakin meningkat
·
Gangguan tidur
d. Stres
tingkat IV
· Untuk
bisa bertahan sepanjang hari terasa sulit
·
Perasaan negatif
·
Kemampuan berkonsentrasi menurun tajam
· Perasaan
takut yang tidak bisa di jelaskan
e. Stres
tingkat V
·
Keletihan yang mendalam
·
Gangguan sistem pencernaan
·
Perasaan takut yang semakin menjadi
f. Stres
tingkat VI
· Debar
jantng terasa amat keras
· Nafas
sesak, megap-megap
· Badan
gemetar, tubuh dingin , keringat bercucuran
· Pingsan
atau kolaps
Adaptasi
Adaptasi
dapat dicapai melalui beberapa aspek :
a)
adaptasi fisiologis adalah respon terhadap kebutuhan dan usaha yang
berhasil.
Misalnya meningkatnya kekuatan otot dengan latihan yang lama.
b) Adaptasi
psiko-sosial misalnya strategi koping, pola hidup, keyakinan.
Karakteristik
respon yang adaktif:
a. Semua
respon adaktif berusaha mempertahankan keseimbangan
b.
Adaptasi adalah totalitas respon dari tubuh manusia
c.
Adaptasi memerlukan waktu
d. Kemampuan
adaptasi berbeda pada setiap orang
e. Respon
adaptif melelahkan dan mungkin tidak adekuat karena itu
efisiensi
dan bantuan di perlukan.
C.
Rentang respon dan adaptasi
Dalam
tahun 1936, Selye merumuskan Sress sebagai General Adaptation Syndrome
( GAS )
atau sindrom penyesuaian umum.Bila faktor penyebab stress tidak dapatdiatasi
dan
faktor penyebab tresebut trelalu besar maka reaksi tubuh yaitu GAS mulai
bekerja
untuk
melindungi individu agar dapat bertahan hidup. GAS Pada dasarnya merupakan
reaksi
fisiologis akibat rangsangan fisik dan psikososial. Bila individu terrancam
oleh
stress,
isyaratnya akan dikirim ke otak dan otak mengirim informasi kehipotalamus
sehingga
saraf otonom dan endokrinterstimulasi. Akibatnya terjadi perubahan fisiologis
berupa
gejala dari sistem saraf otonom dan endokrin.Selye membagi reaksi umum
tubuh
trehadap Stress dalam tiga tahap yaitu Reaksi Waspada, Reaksi Melawan, dan
Reaksi
Kelelahan.
1. Tahap
Reaksi Waspada
Pada
tahap ini dapat dilihat reaksi psikologis “fight or flight syndrome” dan
reaksi
fisiologis. Pada tahap ini individu mengadakan reaksi pertahanan
terekspos
pada stresor. Tanda fisik yang akan muncul adalah curah jantung
meningkat,
peredaran Darah darah cepatdarah di perifer dan gastrointestinal
mengalir
ke kepala dan ekstrermitas. Karenya banyaknya organ tubuh yang
terpengaruhi,
maka gejala stress akan mempengaruhi denyut nadi, ketegangan
otot.
Pada saat yang sama, daya tahan tubuh berkurang, dan bahkan bila
stressor
sangat besar atau kuat (misal: Luka bakar hebat, suhu yang terlalu
panas/dingin)
daoat menimbulkan kematian.
2. Tahap
Melawan
Pada
tahap ini individu mencoba berbagai macam mekanisme
penanggulangan
psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi
untuk
mengatasi stressor. Tubuh berusaha menyeimbangkan prosses fisiologis
yang
telah dipengaruhi selama reaksi waspada untuk sedapat mungkin untuk
kembali
keadaan normal dan pada waktu yang sama tubuh mencoba mengatasi
faktor-faktor
penyebab stress.
3. Tahap
Kelelahan
Tahap ini
terjadi ketika ada suatu perpanjangan tahap awal stress yang
tubuh
individu telah trebiasa. Energi penyesuaian terkuras, dan individu tersebut
tidak
dapat lagi mengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian yang
digambarkanpada
tahap kedua. Akan timbul gejala penyesuaian diri terhadap
lingkungan
seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, bisul,
colitis.
Download filenya dibawah ini:
https://drive.google.com/file/d/1Ulhyjqm35oLGsnoQ5vqVh25HSJ3lV3oo/view?usp=sharing
Download filenya dibawah ini:
https://drive.google.com/file/d/1Ulhyjqm35oLGsnoQ5vqVh25HSJ3lV3oo/view?usp=sharing
No comments:
Post a Comment