Monasticism & pembaruan Cluni
1. Kehidupan gereja secara intern
– Gereja di Yerusalem – ada ananias & Saphira
– Gereja di Samaria – ada Simon petenung – mau beli Roh Suci dengan uang. Kata Simony dari sini yaitu memberi karunia Roh dengan uang.
- Praktek ini mejadi biasa dalam gereja abad pertengahan
- 476 - 1453 — Middle ages
2. Perkembangan Asceticism & Monasticism
– Karena gereja merosot, maka monasticsm adalah reaksinya
* Pada abad pertengahan: orang -orang ini mencari kepuasan rohani karena kesukarsulitan secara umum abad pertengahan & kemerosotan rohani gereja itu sendiri
– Jadi revival terjadi – tapi tidak sehat karena orang-orang tidak kembali ke ajaran alkitab yang sebenarnya tetapi kepada asceticism / bertapa
* disebut Hemit juga — pisah dari masyarakat
– Asceticism = penyangkalan dirir secara extrim dengan cara menjauhkan hiburan-hiburan & kesenangan-kesenangan & berpaling kepada meditasi rohani dan kegiatan-kegiatan agama saja.
– Di barat, kehidupan biasa berkembang. Di smi monk & nun mempraktekkan asceticism
- Tidak mau memiliki harta
- Monk makan kurang dari biasa (dari yang dibutuhkan)
- Hanya roti dan air
- Kemudian berpuasa dan akhirnya tidak makan samasekali
- Menyiksa diri dengan cambuk
- Tidak kawin
– Dengan demikian mereka hanya : berdoa, baca buku agama, merenung
3. Monasticisme didasarkan atas kesalahan
– Monk abad pertengahan menyumbang banyak pada peradaban
– Ditegah-tengah serbuan Barbar, monasty menjadi benteng perlindungan bagi pelancong dan sebagai rumah sakit dan memjadi pusar pertanian dan pengetahuan
– Monasticism didasarkan atas pandangan tentang moral tinggi dan moral yang lebih rendah (perbedaan derajat moral)
- Bila mau jadi Kristen dengan derajat tinggi, harus jadi Monk dan Nun. mereka disebut The Religion.
- Perbedaan macam ini sebenarnya palsu
– R.K (Bahkan imam -imam yang melayani di gereja di sebut Secular Priest
(Yang masuk monastry disebut religion priest
– Kepalsuan hati yang berdosa adalah mencari kesucian dengan cara menjauhkan diri dari dunia karena hati yang berdosa dapat disucikan oleh menjauhkan diri dari dunia.
– Abad IX – Monk - Monk diMonastry tidak lagi mentaati peraturan-peraturan asceticism tetapi menjadi bejat
– Dipercayai bahwa seorang Kristen harusa memilihara tatacara ibadah secara luar yang ditentukan oleh gereja
- Menghafal doa Yesus
- Menghafal kredo rasuli
- Mengaku dosa
- Ikut perjamuan yang dianggap dapat memberi rahmat secara magic
– Kristen hanya secara luar, karena ibadah secara luar ini dianggap cukup bagi seorang Kristen
*Monk hidupnya bejat dan ditutup dengan ibadah secara luar ini
4. Monastry di Cluny
– Bagaimanapun ada Kristen yang sejati di tegah-tegah kegelapan abad X ini
– Satu diantaranya adalah William The Pious, bangsawan daro Aquitane. Ia dirikan Monastry di Cluny (Perancis Timur ) pada 910
– Aturan-aturan Ascetic dipelihara ketat
– Gerakan Cluny ini menjalar ke monastry-monastry lain dan selama 200 tahun menjadi alat yang merobah kehidupan beragama
– Prinsip Monasticism yang salah tapi motifnya benar
– The Cluny Movement, walau mengambil bentuk yang salah tetapi adalah peryataan kebangunan rohani yang sejati
– Cluny movement yang menghasilkan paus Hildebrand yang kemudian dikenal Paus Gregory VII yang membawa pengareh besar bagi gereja.
1. Kehidupan gereja secara intern
– Gereja di Yerusalem – ada ananias & Saphira
– Gereja di Samaria – ada Simon petenung – mau beli Roh Suci dengan uang. Kata Simony dari sini yaitu memberi karunia Roh dengan uang.
- Praktek ini mejadi biasa dalam gereja abad pertengahan
- 476 - 1453 — Middle ages
2. Perkembangan Asceticism & Monasticism
– Karena gereja merosot, maka monasticsm adalah reaksinya
* Pada abad pertengahan: orang -orang ini mencari kepuasan rohani karena kesukarsulitan secara umum abad pertengahan & kemerosotan rohani gereja itu sendiri
– Jadi revival terjadi – tapi tidak sehat karena orang-orang tidak kembali ke ajaran alkitab yang sebenarnya tetapi kepada asceticism / bertapa
* disebut Hemit juga — pisah dari masyarakat
– Asceticism = penyangkalan dirir secara extrim dengan cara menjauhkan hiburan-hiburan & kesenangan-kesenangan & berpaling kepada meditasi rohani dan kegiatan-kegiatan agama saja.
– Di barat, kehidupan biasa berkembang. Di smi monk & nun mempraktekkan asceticism
- Tidak mau memiliki harta
- Monk makan kurang dari biasa (dari yang dibutuhkan)
- Hanya roti dan air
- Kemudian berpuasa dan akhirnya tidak makan samasekali
- Menyiksa diri dengan cambuk
- Tidak kawin
– Dengan demikian mereka hanya : berdoa, baca buku agama, merenung
3. Monasticisme didasarkan atas kesalahan
– Monk abad pertengahan menyumbang banyak pada peradaban
– Ditegah-tengah serbuan Barbar, monasty menjadi benteng perlindungan bagi pelancong dan sebagai rumah sakit dan memjadi pusar pertanian dan pengetahuan
– Monasticism didasarkan atas pandangan tentang moral tinggi dan moral yang lebih rendah (perbedaan derajat moral)
- Bila mau jadi Kristen dengan derajat tinggi, harus jadi Monk dan Nun. mereka disebut The Religion.
- Perbedaan macam ini sebenarnya palsu
– R.K (Bahkan imam -imam yang melayani di gereja di sebut Secular Priest
(Yang masuk monastry disebut religion priest
– Kepalsuan hati yang berdosa adalah mencari kesucian dengan cara menjauhkan diri dari dunia karena hati yang berdosa dapat disucikan oleh menjauhkan diri dari dunia.
– Abad IX – Monk - Monk diMonastry tidak lagi mentaati peraturan-peraturan asceticism tetapi menjadi bejat
– Dipercayai bahwa seorang Kristen harusa memilihara tatacara ibadah secara luar yang ditentukan oleh gereja
- Menghafal doa Yesus
- Menghafal kredo rasuli
- Mengaku dosa
- Ikut perjamuan yang dianggap dapat memberi rahmat secara magic
– Kristen hanya secara luar, karena ibadah secara luar ini dianggap cukup bagi seorang Kristen
*Monk hidupnya bejat dan ditutup dengan ibadah secara luar ini
4. Monastry di Cluny
– Bagaimanapun ada Kristen yang sejati di tegah-tegah kegelapan abad X ini
– Satu diantaranya adalah William The Pious, bangsawan daro Aquitane. Ia dirikan Monastry di Cluny (Perancis Timur ) pada 910
– Aturan-aturan Ascetic dipelihara ketat
– Gerakan Cluny ini menjalar ke monastry-monastry lain dan selama 200 tahun menjadi alat yang merobah kehidupan beragama
– Prinsip Monasticism yang salah tapi motifnya benar
– The Cluny Movement, walau mengambil bentuk yang salah tetapi adalah peryataan kebangunan rohani yang sejati
– Cluny movement yang menghasilkan paus Hildebrand yang kemudian dikenal Paus Gregory VII yang membawa pengareh besar bagi gereja.
No comments:
Post a Comment