CERITA MISSION SABAT 3 FEBRUARI 2018
CERITA MISSION
CHEF TERBAIK MENYERAHKAN SEGALANYA
SABAT
5, 3 FEBRUARI 2018 I BELIZE
MERCEDES
RUIZ, 54 TAHUN
Mercedes Ruiz adalah seorang wanita yang
sibuk. Enam hari dalam seminggu, ia bekerja sebagai chefdi
Hotel
Radisson dan menyiapkan santapan bagi penumpang kelas satu maskapai American
Airlines. Pada
hari Minggu, ia pergi ke gereja—bukan hanya satu melainkan ketiga gereja yang
berbeda.
Mercedes,
wanita keturunan suku Maya yang tinggal di Belize, sebuah negara di Amerika
Tengah itu, merindukan untuk dapat lebih bertumbuh bersama Tuhan.Tetapi ia
merasakan kekosongan di dalam hatinya meskipun sudah menghadiri ibadah di tiga
buah gereja.
la
kembali ke Alkitab dan mulai mempelajari kitab Daniel. Ketika sampai di pasal
9, ia membaca bagaimana Daniel berpuasa dan berdoa sebagai seorang hambaTuhan.
"Tuhan,"Mercedes
berdoa,"Jika Daniel dapat melakukannya, Engkau dapat menolongku untuk
melakukannya juga:'
la
berpuasa dan berdoa. Setiap harinya, ia mengulangi doa panjang Daniel di dalam
Daniel 9, yang berakhir dengan permohonan:"Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan,
ampunilah. YaTuhan, perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh,
oleh karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan
nama-Mu!"(Daniel 9:19).
Pada
suatu sore di hari Minggu setelah tiga ibadahnya selesai, Mercedes melihat
beberapa brosur terserak di pinggir jalan. la mengambil satu dan melihat iklan
tentang KKR Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang dimulai pada malam hari itu
juga.
la pun pergi rnenghadiri
pertemuan itu—dan tidak melewatkan pertemuanpertemuan berikutnya. Pada hari
Sabat, ia mengambil cuti dari pekerjaannya dan maju ke depan ketika pengkhotbah
menanyakan siapa yang ingin dibaptis.
Atasannya di kantor
kecewa ketika Mercedes memberitahu pada hari Seninnya bahwa ia tidak akan
bekerja lagi pada hari Sabtu.
"Sebelumnya Anda tidak memiliki masalah dengan hari Sabtu," kata atasannya."Apakah Anda
membunuh seseorang atau melakukan kejahatan lainnya? Mengapakah Anda melakukan
hal ini?"
"Saya percaya bahwa ini adalah
hari milikTuhan,"kata Mercedes."Saya ingin iebih mendekat kepada-Nye
Karena tidak mendapat dukungan dari
atasannya, Mercedes memutuskan bahwa is harus mengundurkan la menulis surat
pengunduran dirinya dan menyerahkannya langsung kepada direktur perusahaan,
yang posisinya setingkat lebih tinggi dari atasannya.
Direktur membaca suratnya, meremasnya
menjadi bola dan melemparkannya ke tempat sampah.
"Mari kita anggap bahwa Anda tidak
pernah menyerahkan surat ini kepada saya,"katanya."Saya akan
memberikan libur kepada Anda setiap hari Sabtu, dan saya akan menaikkan
gajimu."
Atasan Mercedes marah saat mengetahui bahwa
Mercedes tidak lagi bekerja pada hari Sabtu. la memberikan tugas tambahan
kepada Mercedes dengan tenggat waktu yang ketat untuk menyelesaikannya.
Mercedes menjerit kepada Tuhan untuk memberinya kekuatan.
Pada suatu hari, Mercedes tiba di
tempat kerja dan mendapat kabar bahwa atasannya meninggal dunia. Atasannya itu,
yang telah menikah dan memiliki anak-anak, pergi ke pantai dengan seorang pria
pada malam sebelumnya. Kencan romantis itu dirusak oleh para perampok
bersenjata yang sedang melarikan did. Dalam usaha pelarian itu, mereka
menembak pasangan itu dan mengambil mobil mereka.
Kedamaian kembali di tempat kerja Mercedes.
"Saya menikmati setiap hari Sabat
seperti saya menikmati hari-hari kerja saya,"katanya.
Tetapi itu barulah awal dari kisah Mercedes.
Beberapa tahun kemudian, Mercedes hidup sendiri setelah ditinggal pergi oleh
suaminya yang meninggal dan anak-anaknya yang beranjak dewasa. la mengulangi
kembali penyerahan hidupnya kepada Yesus dan meminta pelajaran Alkitab dari
pendeta.
Ketika
pendeta itu berjanji untuk mampir ke rumahnya pada hari Jumat malam, Mercedes
berpikir:"Jika pelajaran Alkitab ini cukup balk bagiku, maka saya ingin berbagi dengan orang lain!' Maka ia pun mengundang tetangganya
untuk hadir. Ia mendirikan tenda di halaman muka rumahnya, mengatur kursi-kursi
di bawahnya, dan menyiapkan makanan yang lezat. Ia menyiapkan sebuah meja untuk
pendeta di depan tenda.
Sang pendeta terkejut melihat kerumunan
orang yang menantinya pada Jumat malam itu. Ketika pelajaran Alkitab selesai,
pendeta mengumumkan bahwa pelajaran Alkitab kembali akan diadakan pada Jumat
malam berikutnya. Giliran Mercedes yang terkejut. la mengira bahwa pelajaran
Alkitab hanya berlangsung satu malam saja.
Kelompok orang itu bertambah pada setiap pelajaran Alkitab. Tidak ada
satu pun gereja Advent di kota itu, jadi Mercedes mengubah rumahnya menjadi gereja rumah di mana ia dan tetangganya dapat beribadah pada
hari Sabat. Enam belas orang dibaptis melalui pelajaran Alkitab itu. Setahun
kemudian, Mercedes membantu perintisan gereja Advent di kota itu.
Tetapi ia ingin melakukan lebih lagi. la rindu untuk menjangkau suku
Maya—dari mana is berasal—dengan pekabaran Injil. Maka jadilah ia seorang
perintis di Global Misi, misionaris yang merintis gereja di sebuah wilayah
baru. Mercedes sekarang mennimpin sebuah jemaat suku Maya di Ibukota Belize,
Belmopan. "Begitulah ceritanya bagaimana saya terlibat dalam pekerjaan
mini ini," kata Mercedes, 54 tahun. "Saya suka melakukan pekerjaan
misionaris. lni adalah sebuah komitmen hidup, dan saya senang
melakukannya."
LINK DOWNLOAD CERITA MISSION TRIWULAN 1 TAHUN 2018
No comments:
Post a Comment