PARA MISIONARIS YANG
LELAH
CERITA MISSION SABAT
KE-13, 29 JUNI 2019
Oleh : Reno Aqular Guerra, 32
Tahun
dan Natalia Galvao Marinho Guerra, 32
Tahun
Brasil
Ucapan Selamat Datang : Pemimpin Acara
Lagu Pembukaan : “Berdiri karena
Yesus”
Doa Pembukaan : ___________________
Program sabat Ketiga Belas : “Missionaris
yang lelah”
Persembahan Dikumpulkan :
Lagu Penutup : “Maju Tentra
Yesus’
Doa Penutup : ___________________
Catatan:
Narator tidak periu menghafal ceritanya, tetapi dia harus cukup akrab dengan
materi sehingga tidak perlu membacanya.Tonton video Reno dan Natalia di tautan:
bitly/Reno-Guerra Temukan foto untuk kisah ini di tautan: bitly/fb-mq
Panasnya
matahari Amazon membuat pekerjaan mereka melelahkan.
Pendeta
Reno dan istrinya, Natalia, melabuhkan kapal mereka di desa Democracia yang
terpencil di Brasil dan mengetuk pintu setiap rumah untuk membagikan kartu
undangan ke pertemuan penginjilan.
Kemudian
para misionaris berjalan 45 rnenit di sepanjang jalan berlumpur ke desa lain,
yang mana mereka juga mengunjungi setiap rumah.Tiga pekerja Alkitab membantu
mereka dengan mengunjungi rumah-rumah di dua desa lainnya.
Para
misionaris melakukan hal ini setiap hari selama sebulan seri penginjilan di
sebuah pusat komunitas terbuka di Democracia,
Orang-orang
berbondong-bondong ke pertemuan, banyak yang menumpang di belakang tiga truk
pickup sewaan yang diamankan oleh para misionaris. Ada juga orang yang berjalan
kaki.Tetapi hanya sedikit penduduk desa Democracia yang bergabung dalam
pertemuan harian untuk 150 orang.
Saat
pertemuan memasuki minggu kedua, Reno dan Natalia mulai lelah. Jalan-jalan pagi
yang panjang dan ketidakpedulian penduduk desa membuat mereka putus asa.
Beberapa
orang menggerutu bahwa pasangan ini mirip pedagang dari rumah ke rumah dengan
kunjungan harian mereka.
Yang
lain tampak curiga dengan bertambah tingginya gedung gereja Advent, yang Reno
telah memberi upah kepada pekerja untuk membangun. Penduduk desa tergolong
kepada kaum agama hari Minggu, dan mereka berbicara dengan khawatir tentang
bagaimana beberapa keluarga telah terpecah di desa tetangga ketika pesaing
denominasi hari Minggu telah memasuki komunitas itu. Mereka ingin adanya
pembagian di Democracia.
Setelah
satu hari yang sangat melelahkan, Reno dan Natalia rebah di atas kapal mereka.
"Kenapa
kita di sini?" kata Reno. "Ladang ini kelihatannya tidak matang.
Sepertinya tidak ada yang mau menerima Alkitab."
"saya
tidak ingin nnelakukan pekerjaan ini Iagi," kata Natalia. "saya suka
pekerjaan ini, tetapi mereka tidak menerima kebenaran."
Dalam
keputusasaan, Natalia membuka aplikasi Alkitab di ponselnya dan menekan tombol
untuk memilih satu ayat secara acak."Tolong Tuhan,"dia
berdoa. "Tunjukkan mengapa kami berada di sini."
Galatia
6: 9 menyatakan:"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila
sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah"
itu
jawaban kami! seru Natalia.
Keesokan
harinya, seorang wanita menangis karena sukacita ketika Reno dan Natalia
datang ke rumahnya dengan kartu undangan pertemuan penginjilan.
"Itu
adalah gereja saya! katanya, menunjuk ke log Hope Channel gereja Advent pada
kartu."lni adalah gereja saya selama empat tahun, dan saya ingin
dibaptis"
Setelah
itu para misionaris mengetahui bahwa wanita itu telah menonton televisi Novo
Tempo, afiliasi Brasil Hope Channel, selama empat tahun terakhir dan berdoa
agar seorang pendeta seperti mereka yang ada di saluran itu untuk datang ke
desanya.
Wanita
itu termasuk di antara 50 orang yang dibaptis ketika pertemuan berakhir pada
Desember 2017. Juga dibaptis adalah dua saudara perempuan, Franciene, 19 tahun,
dan Delciene, 16 tahun, yang mulai hadir setelah para misionaris membaca janji
Alkitab.
Para orang tua saudara perempuan melarang mereka pergi ke pertemuan
itu, tetapi mereka tetap pergi.
"Ayah
kami tidak menerima iman kami, dan dia tidak ingin kami dibaptis hari ini, jadi
kami datang sendiri," kata Franciene dalam rekaman video yang dibuat Reno
pada hari pembaptisan."Nenek datang ke rumah karni tadi ma-lam untuk
berbicara dengannya, Dia mengatakan bahwa jika kami dibaptis, dia akan memukuli
kami. Tetapi bahkan jika keluarga kami tidak menerima iman kami, kami masih
ingin bersama Yesus."
Ketika
dia mendengarkan para saudara perempuan itu berbicara tentang iman mereka yang
baru, Reno ingat kekecewaannya sendiri hanya beberapa minggu sebelumnya.
"saya
berpikir tentang bagaimana saya mengatakan bahwa tidak seorang pun akan
menerima Alkitab," katanya."Tetapi Tuhan sedang bekerja di hati
mereka"
Para
penduduk desa yang khawatir bahwa gereja baru mungkin menciptakan keretakan,
akhirnya berubah pikiran.
"Wow,
ini adalah jenis gereja yang berbeda," kata salah seorang.
"Anda
peduli dengan kami dan tidak ingin membagi komunitas," kata yang lain.
Democracia
adalah tempat terakhir dari tiga seri penginjilan yang diselenggarakan pada
tahun 2017 oleh Reno, pendeta gereja kapal Amazonia de Esperanca (Amazon of
Hope), proyek Sabat Ketiga Belas tahun 2016. Rena membaptis 286 orang dan
menanam tiga gereja pada tahun 2017, gereja kapal yang pertama yang beroperasi penuh
selama 12 bulan.
Kapal
itu--yang memiliki ruang pertemuan dengan AC, proyektor dan sistem suara, dan
kursi untuk 150 orang—berpergian ke desa-desa terpencil di sepanjang Sungai
Amazon.
Sementara garis pantai yang sangat berlumpur membuat mustahil untuk
menggunakan kapal untuk pertemuan Democracia, kapal itu digunakan untuk seri
penginjilan lainnya.
Setelah
Democracia, Rena dan Natalia, keduanya 32 Tahun yakin, bahwa keputusasaan tidak
memiliki perkerjaan Advent.
Bukan
kita yang melakukan pekerjaan itu. Tuhanlah yang mempersiapkan orang-orang
sebelum kita tiba. Kami tidak perlu khawatirkan apa-apa karena Tuhan
mempersiapkan orang-orang di hutan Amazon melalui televisi dan sarana lainnya.
Tuhan
melakukan segalanya, dan kami hanyalah alat untuk membimbing orang kepada-Nya,”
kata Natalia, yang berhenti dari pekerjaan-Nya sebagai pengacara untuk menjadi
misionaris.”Saya berterima kasih kepada Tuhan setiap hari untuk pekerjaan kami,’
Pasangan
ini mengucapkan terima kasih kepada anggota gereja sedunia untuk berkontribusi
dalam pembelian gereja kapal melalui Persembahan Sabat Ketiga Belas di triwulan
keempat 2016.
Gereja
kapal adalah cara Tuhan untuk menyelamatkan orang-orang yang telah dilupakan
dalam politik, ekonomi, dan sistem kesehatan,” kata Reno.” Tetapi orang-orang
ini belum dilupakan Tuhan.”
“Penduduk
desa sedang menunggu misionaris dan menunggu untuk mengenal Yesus,’ kata
Natalia.’ Yesus hanya membutuhkan satu orang yang mau berkata, ini aku, utus
aku!
(Persembahan
Dikumpulkan)
Oleh : Andrew
McChesney