MERINDUKAN TUHAN
CERITA MISSION SABAT
KE-5, 4 MEI 2019
Oleh : Maria Cecilia Freire,
60 Tahun
Uruguay
Hati
Cecilia hancur ketika suaminya pergi.
Saat
itu dia berusia 30 tahun, berjuang melawan kanker rahim, dan menderita sakit
yang luar biasa. Dia bertanya-tanya apakah suaminya bercerai dengan dia, yang
dalam rasa sakit yang luar biasa, karena tidak mengizinkan suaminya untuk
menyentuhnya selama berbulan-bulan.
Tetapi
ibunya punya gagasan lain. Dia mengatakan bahwa perceraian itu karena keputusan
putrinya untuk bergabung dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Cecilia
telah dibaptis beberapa tahun sebelumnya selama pertemuan penginjilan gereja
Advent di kampung halamannya, Mercedes, di Uruguay.
Setelah
dibaptis, Cecilia berhenti pergi ke pesta dan minum alkohol bersama suaminya.
"Kamu
kehilangan suamimu karena gereja," kata ibunya.
Untungnya,
Cecilia berhasil menjalani operasi dan kankernya diangkat.
Tetapi
dia berhenti pergi ke gereja. Dengan tiga anak untuk dibesarkan, dia perlu
bekerja. Karena tidak dapat menemukan pekerjaan mernasak dengan libur hari
Sabtu, dia berhenti menyucikan hari Sabat.
Tahun-tahun
berlalu, dan anakanaknya tumbuh dan menikah.Tetapi hidup Cecilia tetap terasa
pahit karena perceraian. Kepahitannya tumbuh ketika ibunya meninggal.
Pindah
Rumah
Kemudian
Cecilia pindah ke Ibu Kota Uruguay, Montevideo, untuk tinggal bersama putri
sulungnya, menantu laki-laki, dan tiga cucu. Dia mulai berpikir tentang Tuhan
dan berharap bahwa ada gereja Advent di lingkungannya.
Entah
bagaimana, dia mulai mendengarkan radio Nuevo Tiempo, radio lokal Hope Channel
gereja Advent.
"Saya
tidak dapat menjelaskan bagaimana saya mulai mendengarkan radio,"
katanya."Itu adalah cara Tuhan bagaimana saya menemukan stasiun radio
tersebut:'
Suatu
hari ketika mendengarkan radio, dia mendengar bahwa gerija Advent akan dibuka
hanya 13 blok dari rumahnya. Dia masuk ke Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
Goes pada 1 Januari 2017, tak lama setelah dibuka secara resmi. Dia ingin
memulai tahun baru dengan Tuhan. Dia juga ingin segera dibaptis, tetapi pendeta
menyarankannya untuk menyegarkan pengetahuannya tentang Alkitab. Dia dibaptis
lima bulan kemudian pada tanggal 18 Mei.
"Sejak
hari itu saya sangat bahagia,"kata Cecilia."Tuhan telah mengubah
hidup saya. Dia telah membawa saya jauh dari kehidupan yang penuh penderitaan
dan kepahitan:'
Dia
tahu bahwa Tuhan telah menghapus kepahitannya ketika dia mulai tersenyum.
Bahkan anggota gereja telah memperhatikan dan berkata:"Kamu sangat suka
tersenyum!"
Dia
menjawab:"Saya sangat bahagia!"
Tips Cerita
ü Tontori video Cecila
berbicara di samping kolann baptisan di rnana dia dibaptisdi Gereja Masehi
Advent Hari Ketujuh Goes. Tautan: bit. ly/Cecilia-Freire
ü Temukan foto untuk
kisah
ini
di tautan: bitly/fb-mq
Fakta Singkat
ü Kata Guarani
"Uruguay" berarti"sungai dari burung-burung yang dilukis."
ü Hidangan nasional
Uruguay adalah sandwich yang disebut chivito. lni dibuat dengan irisan tipis steak
(churrasco), mozzarella, tomat, mayones, zaitun, dan telur rebus, dan disajikan
dalam roti. Makanan ini sering dimakan dengan kentang goreng.
ü Uruguay memiliki
tingkat melek huruf 98,1 persen untuk orang dewasa, berkat penyediaan
pendidikan wajib gratis. Pada tahun 2009, negara ini menjadi negara pertama di dunia
yang menyediakan setiap anak sekolah dengan Internet tanpa kabel gratis dan
laptop.
ü Uruguay adalah
satu-satunya negara di Amerika Selatan di nnana air keran aman untuk diminum
Berdoa untuk Keluarga
Setelah
kembali ke gereja, Cecilia mulai berdoa untuk putrinya dan menantunya untuk
menerima
Yesus. Ketika dia berdoa, dia memperhatikan bahwa seorang anggota gereja,
seorang misionaris dari Brasil, berbicara bahasa Inggris dengan lancar. Menantu
laki-lakinya, seorang arsitek yang tidak bisa berbahasa Inggris, mencari
seorang guru bahasa karena is ingin pindah ke luar negeri untuk bekerja. Atas
izin dari misonaris Brasil, Cecilia memberi tahu menantunya bahwa dia telah
menemukan seorang guru bahasa Inggris di gereja.
"Dengan
cara ini saya membawa dia dalam hubungan dengan gereja,"kata
Cecilia."Dia menjadi berteman dengan pendeta dan yang lain di gereja dan
terlibat dengan acara gereja."
Putrinya
ternyata lebih sulit dijangkau. Setiap kali Cecilia menyebutkan Tuhan,
putrinya mengeluh, "Ibu mencoba memasukkan saya ke dalam gereja itu
lagi!"
Akhirnya,
Cecilia memberi tahu putrinya:"Bukan itu. Hanya saja setelah saya mati,
saya ingin kita bertemu lagi ketika saya membuka mata saya:
Kata-kata
itu menyentuh hati putrinya. Dia dan suaminya mengikuti pelajaran Alkitab
dalam persiapan untuk pembaptisan.
"Tuhan
telah melakukan hal-hal luar biasa dalam hidupku kata Cecilia.
Cecilia, 60 tahun,
adalah anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Goes, yang menerima bagian
dari Persembahan Sabat Ketiga Belas 2016 untuk memperoleh sebuah gedung gereja
di Montevideo, Uruguay. Terima kasih atas kesediaan Anda dalam persembahan
misi, yang membantu mempersiapkan orang-orang seperti Cecilia dan keluarganya
untuk kedatangan Kristus yang tidak lama lagi.
Oleh: Andrew
McChesney