Ads Google

Saturday, March 21, 2020

Sejarah Perkembangan Corona Virus (Covid 19)


Cara perkembangan virus corona sejak pertama kali merebak di China hingga ke negara lain di seluruh dunia disebabkan oleh beberapa hal kecil tidak terduga.

Perkembangan virus yang berasal dari pasar seafood dan hewan di Wuhan, berlanjut hingga menular kepada para wisatawan dan merantai hingga ke negara lain.

Perkembangan virus corona ternyata sudah ada sejak 1937 dan 2019-nCov atau COVID-19 ini termasuk corona jenis baru sebagai bentuk mutasi.
Melansir dari jurnal Virology dan the Pediatric Infectious Disease Journal, berikut perkembangan virus corona dari masa ke masa :

Pada 1937 Coronavirus (CoVs; family Coronaviridae) ialah agen penyebab penyakit pernapasan, enteric, hati, dan neurologis pada hewan dan manusia. Virus korona pertama (virus bronkitis infeksi) diisolasi pada embrio ayam, oleh Beaudette dan Hudson.

Virus prototipe, yang dinamai tikus virus hepatitis (MHV), pertama kali diisolasi pada tikus di tahun 1949.

Pada 1965 ada perkembangan virus korona lagi, ketika Tyrrell dan Bynoe menemukan bahwa manusia dapat menularkan virus bernama B814. Ditemukan dalam kultur organ trakea embrionik manusia, diperoleh dari saluran pernapasan orang dewasa dengan flu biasa.

Kemudian semakin mendalam hasil eksperimen hingga menemukan virus corona tipe 229E dan OC43.

Hasil penelitian mengenai virus corona di tahun 1949. Varian yang kemudian diidentifikasi pada tikus pada 1970 (di mana ia disebut tikus sialodacryoadenitis coronavirus).

Pada 1965 ada perkembangan virus korona lagi, ketika Tyrrell dan Bynoe menemukan bahwa manusia dapat menularkan virus bernama B814. Ditemukan dalam kultur organ trakea embrionik manusia, diperoleh dari saluran pernapasan orang dewasa dengan flu biasa.

Kemudian semakin mendalam hasil eksperimen hingga menemukan virus corona tipe 229E dan OC43.

Hasil penelitian mengenai virus corona di tahun 1949. Varian yang kemudian diidentifikasi pada tikus pada 1970 (di mana ia disebut tikus sialodacryoadenitis coronavirus).

Pada April 1988, identifikasi virus corona, bernama NL, yang diisolasi dari bocah laki-laki berusia 8 bulan dengan pneumonia dan tumbuh dari spesimen klinis.

Sekitar tahun 1998 dua jenis CoV kucing FCoV tipe I dan II - telah muncul oleh peristiwa rekombinasi ganda antara FCoV tipe I dan Canine Coronavirus.

Isolasi virus berikutnya pada hewan pengerat, hewan peliharaan, dan manusia. Hingga munculnya sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) di Cina berkisar pada 2002-2003. Sejak penemuan terbaru, upaya ilmiah pada SARS-CoV telah diarahkan untuk mengkarakterisasi virus corona pada manusia dan hewan lain.

Tahun 2004, penemuan virus corona manusia baru, NL63, yang diisolasi dari seorang gadis berusia 7 bulan dengan coryza, conjunctivitis, demam, dan bronkiolitis.

Pada 2006, rekombinasi menghasilkan tiga genotipe (A, B dan, C) dari coronavirus manusia HKU1.

Pada 2010 ditemukan rekombinasi homolog telah terjadi dalam sejarah evolusi SARS-CoV.

Tahun 2012, penyakit pernapasan parah baru dengan gagal ginjal (Middle East Respiratory Syndrome, MERS) yang disebabkan oleh virus corona baru (MERS-CoV).



Tipe Virus Corona

Sejak 2003, 5 virus corona manusia baru telah ditemukan yang tertuang dalam tablel di atas.

Sangat mungkin bahwa ada coronavirus tambahan yang tidak dikenal yang beredar pada hewan. Menurut para ilmuwan, Rekombinasi tampaknya menjadi hal yang biasa dalam coronavirus.

Hewan pengerat adalah sumber zoonosis utama dari penyakit menular manusia, karena mereka sering hidup dengan kepadatan tinggi dan memiliki tingkat keanekaragaman mikroba yang tinggi.

Melansir dari WHO, berikut hasil penelusuran pertama kali mengenai perkembangan virus corona atau COVID-19,

1. Sekelompok kasus pneumonia di Cina pada Desember 2019.
2. Virus yang sebelumnya tidak dikenal sama sekali, hanya mirip dengan beberapa virus sebelumnya.
3. Bagian-bagian dari COVID-19 : envelope, materi genetik, lonjakan protein yang menyerupai mahkota. Akhirnya diambil dari kata crown yang berarti mahkota.
4. Tipe perbedaan : pada pernapasan - pneumonia pilek biasa. Terkadang ada tanda di pencernaan - umumnya penyakit ringan.
5. Beberapa menyebabkan penyakit parah, seperti kasus pertama kali ditemukan SARS-COV di Cina 2003, MERS-COV di Saudi Arabia 2012, dan kali ini 2019n-Cov di Cina 2019.
6. Sebagian besar masyarakat yang mengalami pneumonia akibat dari makanan laut dan pasar hewan hidup di Wuhan.
7. Penderita yang tidak sadar telah positif virus corona (n-Cov) menularkan ke anggota keluarga dan petugas kesehatan.
8. Asal mula virus. Virusnya beredar di berbagai binatang yang kontak dengan manusia, telah diketahui sebelumnya bahwa dari unta menyebabkan MERS-COV dan luwak terhadap SARS-COV. Virus corona (2019n-Cov) belum jelas serratus persen dari binatang yang mana.
9. Transmisi virus corona, dinamika pastinya belum ditentukan secara umum, masih dalam proses tindak lanjut. Baik dari benda dan udara. Hal pasti berasal dari kontaminasi dari batuk dan bersin.
10. Kelompok yang paling berisiko di awal penularan virus corona pertama kali di Wuhan, yakni orang yang kontak langsung dengan binatang, para pekerja di pasar Wuhan, anggota keluarga, tim medis yang berusaha membantu di awal gejala sebelum mengetahui daya tularnya yang tinggi.
11. Gejala dan ciri-ciri virus corona dari yang ringan hingga parah. Beberapa kasus pasien tanpa gejala tiba-tiba positif corona dan mencapai puncak dengan sesak napas, serta kepala berputar.
12. Gejala virus corona lain, seperti flu, batuk, sesak napas, pneumonia, gagal ginjal, hingga kematian.
13. Mengenali seseorang telah terinfeksi virus corona melalui PCR (Polymerase Chain Reaction) atau reaksi berantai polimerase. PCR merupakan teknik atau metode perbanyakan (replikasi) DNA secara enzimatik tanpa menggunakan organisme.
14. Treatment atau pengobatan, belum ditemukan secara pasti perawatan atau obat yang mengatasi COVID-19 dan belum ada vaksin sama sekali. Obat dan vaksin masih dalam pengembangan.

Beberapa negara menggunakan model perawatan dan pengobatan yang diterapkan bagi penderita HIV. Kemudian berusaha meningkatkan imunitas para pasien dalam menyerang virus corona dalam tubuh.

Pencegahan Virus Corona versi WHO:

    Tutup mulut dan hidung ketika bersin menggunakan tisu atau tangan. Kemudian segera buang tisu dan cuci tangan Anda.
    Jaga jarak dengan orang yang sedang sakit.
    Gunakan masker atau PPE atau alat pelindung diri (APD).
    Rutin mencuci tangan.
    Hindari hal tidak penting untuk kontak dengan binatang. Jika ingin memberi makan hewan peliharaan Anda, segera cuci tangan dengan benar.
    Masak daging dan telur dengan matang.
    Bertahanlah di rumah selama Anda demam atau merasa tidak enak badan.
    Segera hubungi tim medis apabila merasa flu, batuk, dan sesak napas yang parah, padahal Anda tidak pernah mengalami sebelumnya.


 Sumber: Merdeka.com