Ads Google

Thursday, March 1, 2018

Pekabaran 1888 Bag. IV

Persiapan akan Kedatangan Kristus: Pelayanan Hari Penghakiman
A. PEMBUKAAN

Jones dan Waggoner memandang bahwa pembenaran oleh iman yang sejati sejak 1844 adalah pengalaman yang dilayani dari Bilik Maha Suci. Ini terutama tidak berkenaan dengan persiapan umat untuk mati, melainkan persiapan sebuah tubuh lembaga umat Tuhan untuk diubahkan pada kedatangan Kristus. Pertentangan besar antara Kristus dan Setan tidak dapat diselesaikan hingga demonstrasi demikian ber-kembang. Maka, jelaslah bahwa pandangan-pandang-an gereja-gereja populer, yang tidak mengikuti Kristus dengan beriman kepada pelayananNya di Bilik Maha Suci, bukanlah kebenaran masa kini tentang pembenaran oleh iman. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh  memiliki pekabaran istimewa dan khas tentang Injil yang kekal yang dipercayakan kepada kita. Dunia harus mengetahui tentang penyucian Bait Suci dan bagaimana hubungannya dengan kesalehan praktis sehari-hari. Inilah butir perhatian mendasar dalam gereja.




B. BUKTI ALKITAB

Ibrani 9:1-10:
“Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia. Sebab ada dipersiap-kan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian, dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci. Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melaku-kan ibadah mereka, tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar. Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada. Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nu-rani mereka, karena semuanya itu, di samping makan-an minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.”

Bacaan ini menyatakan bahwa Paulus mengantisipasi pelayanan Hari Penghakiman kegenapan (antitypical) di masa mendatang waktu  di-orthosis (tibanya waktu pembaharuan) yang dikiaskan” dalam perkataan nubuatan.1


Ibrani 10:19-20:
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita seka-rang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus [Ruang Mahasuci, Alkitab bahasa Indonesia Sehari-hari], karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.

Penyucian Bait Suci di surga menjamin jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri  menuju kesempurnaan Kristiani bagi semua orang yang tidak menolak pekerjaan Kristus.2

Ibrani 12:29:
“Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.”

Tanpa kesempurnaan itu, tidak ada seorangpun yang dapat tahan melihat kedatangan Kristus kedua kali.

Wahyu 14:1-15:
Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka ter-tulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Dan aku mende-ngar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada sera-tus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakim-an-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang me-nyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barang-siapa yang telah menerima tanda namanya." Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tulis-kan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."

Kesempurnaan tabiat Kristen melalui iman dalam pelayanan Kristus di Bilik Maha Suci adalah motif dasar dari pekabaran malaikat ketiga. Saat peng-hakiman Tuhan meliputi pembersihan Bait Suci.

Imamat 16:29-31:
“Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendah-kan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melaku-kan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu. Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN. Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.”

Pada perlambangan Hari Penghakiman, imam besar menyelesaikan pekerjaan perlambangannya untuk mentahirkan umat dari segala dosa-dosa di hadapan Tuhan. Pada kegenapan Hari Penghakiman, Imam Besar akan membersihkan secara genap umatNya dari segala dosa, yaitu pelanggaran akan Hukum Allah yang kudus (cf. Wahyu 22:10-12). 3

Imamat 4:5-7:
“Imam yang diurapi itu harus mengambil sebagian dari darah lembu itu, lalu membawanya ke dalam Kemah Pertemuan. Imam harus mencelupkan jarinya ke dalam darah itu, dan memercikkan sedikit dari darah itu, tujuh kali di hadapan TUHAN, di depan tabir penyekat tempat kudus. Kemudian imam itu harus membubuh sedikit dari darah itu pada tanduk-tanduk mezbah pembakaran ukupan dari wangi-wangian, yang ada di hadapan TUHAN di dalam Kemah Pertemuan, dan semua darah selebihnya harus dicurahkannya kepada bagian bawah mezbah korban bakaran yang di depan pintu Kemah Pertemuan.”

Pemindahan pelanggaran dosa ke dalam Bait Suci melambangkan bagaimana Tuhan harus menang-gung tanggung jawab atas dosa-dosa kita; perten-tangan besar antara Kristus dan Setan meliputi peng-hargaan takhta Tuhan melalui keberhasilan rencana keselamatan. Jika rencana itu tidak menyelamatkan orang dari dosa, maka rencana itu tidak berhasil, dan Tuhan dipermalukan karena tampaknya rencana itu gagal.4

Yehezkiel 36:21, 22:
“Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang. Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang.”

Dosa-dosa dari orang-orang yang mengaku umat Tuhan menistakan nama Tuhan.

Roma 3:3, 4:
Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kese-tiaan Allah? Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."

Masalah utama dalam penghakiman adalah penghor-matan kepada namaNya dan keberhasilan rencana keselamatanNya dinyatakan di seluruh alam semesta.



Daniel 8:11-14:
“Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya. Suatu kebaktian diadakan se-cara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuat-nya, semuanya berhasil. Kemudian kudengar seorang kudus berbicara, dan seorang kudus lain berkata kepada yang berbicara itu: "Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari dan kefasikan yang membinasakan, tempat kudus yang diserahkan dan bala tentara yang diinjak-injak?" Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar."

Sejak 1844 sebuah pekerjaan telah berlangsung untuk menghormati namaNya.5

Efesus 4:11-16; 5:25-27:
“Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk mem-perlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pela-yanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengeta-huan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhan-nya dan membangun dirinya dalam kasih.

“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia me-nyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan je-maat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.”

Perlambangan sejajar adalah tentang pertumbuhan Pengantin, yang dipersiapkan untuk menikah.

Wahyu 19:6-8:
“Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]”

Pekabaran 1888 adalah panggilan Kristus kepada gereja sebagai calon PengantinNya. Selama masa yang lama sekali ia [belum] siap sedia.6


C. RINGKASAN

Alkitab mendukung kegenapan panggilan Tuhan akan kesempurnaan tabiat melalui satu-satunya pelayanan imam besar Kristus di Bilik Maha Suci. Hari Penghakiman yang istimewa ini adalah pemahaman yang khas yang diyakini (sebagian) oleh umat Masehi Advent Hari Ketujuh sejak era 1844. Ini menyiapkan suatu umat untuk diubahkan, dan membentengi mereka melawan kesalahan perfeksionisme.


D. KESIMPULAN

Pekabaran yang menghubungkan pembersihan Bait Suci dengan kesempurnaan tabiat Kristen tidak dida-sarkan pada ketakutan yang mementingkan diri sendiri atau keinginan untuk memperoleh upah, namun didasarkan pada upah yang diterima oleh Pengantin Perempuan ilahi demi pengorbananNya.7 Ini adalah sebuah kebenaran dasar yang vital, yang tidak dikenal oleh Gereja MAHK saat ini. Pandangan ini umumnya dianggap tidak mungkin dipahami oleh umat kita. Tanpa pemahaman yang jelas akan motivasi ini, keadaan suam-suam kuku dalam kerohanian menjadi tidak terelakkan dan segera mengambil alih kasih yang mula-mula yang menjadi peng-alaman orang percaya. Ketakutan dan pengharapan akan upah menjadi motivasi yang tidak efektif,  yang pada masa-masa akhir ini memiliki berbagai bentuk yang lebih canggih yang menipu orang kepada rasa aman yang palsu. Maka, dalam pekabar-an bersuara nyaring, fokus perhatian gereja akan berpaling kepada Kristus, dan menjauh dari diri sendiri dan kepentingan diri.

Fokus seperti ini akan mengejutkan orang-orang Kristen yang tulus dari denominasi lain yang telah mencari dengan sia-sia akan pemahaman praktis dari batasan-batasan yang ditekankan oleh kasih agape. Banyak yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan Yesus Kristus; namun pandangan tentang usaha mem-pertahankan diriNya sebagai penutup dari perten-tangan besar antara Kristus dan Setan telah menipu mereka.  Mereka akan menyambut penerangan ini!




Catatan
Kata Yunani di-orthosis adalah sejajar dengan salah satu makna kata Ibrani sadaq dalam Daniel 8:14 (Pendeta John Peters, Konferens Pensyl-vania). Apakah ada arti lain yang masuk akal?
Lihat Jones, The Consecrated Way to Christian Perfection, bab 12 (lawan perfeksionisme yang efektif).
Definisi-definisi berputar-putar tentang dosa atau pelanggaran tidak perlu. Gagasan sederhananya adalah bahwa Imam Besar akan mempersiapkan suatu umat yang akan berdiri di hari Tuhan, de-ngan kata lain, siap diubahkan. Namun pertama-tama, mereka harus lulus dalam ujian tanda bina-tang, yang tidak dialami oleh generasi umat Tuhan sebelumnya. Kasih karunia harus dipandang ber-kelimpahan lebih banyak daripada berlimpahnya dosa di hari-hari terakhir.
Wahyu 3:14-21 berkaitan sangat erat dengan  Wahyu 14:1-15.
Ellen White mengetahui dalam pekabaran Jones dan Waggoner, usaha-usaha Surga untuk menga-khiri penghakiman pemeriksaan dengan keme-nangan demi kehormatan Tuhan. Baca artikelnya selama berminggu-minggu dalam Review & Herald, Januari-Maret, 1890.
Seruan itu dalam taraf yang besar ditolak di era 1888. Kekecewaan Kristus tidak dapat digambar-kan (RH, 15 Desember 1904).
Yesaya 53:10-12

Artikel Lainnya ....
Pekabaran 1888 (Bab 1)