Ads Google

Thursday, March 1, 2018

Pekabaran 1888 Bag. III

Kesempurnaan Tabiat vs.
Kedatangan Kristus Kedua Kali



A. PEMBUKAAN

Jones dan Waggoner secara konsisten mengajarkan (selama dalam tahun-tahun dukungan Ellen White) bahwa kesempurnaan tabiat Kristen adalah mungkin dan akan pasti bagi semua orang yang percaya kepada Injil yang kekal dalam Wahyu 14. Ini berlawanan dengan gagasan perfeksionisme. Motivasinya tidak berpusatkan pada diri sendiri, melainkan penghormatan kepada Kristus.



B. BUKTI ALKITAB

Kejadian 26:5:
Karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku."

Ketaatan Abraham yang sempurna sebagai bapa (leluhur) dari semua orang beriman.

Kejadian 13:16:
“Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga.”

Sekumpulan orang yang tak terhitung jumlahnya akan menyatakan tabiat mereka dengan iman.

Matius 5:48:
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Kedewasaan rohani adalah kesempurnaan tabiat, pernyataan kasih agape.

Roma 1:16, 17:
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menye-lamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Dialami hanya melalui Injil yang benar; bukan pro-gram kerja.



Ibrani 3:1:
“Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandang-lah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus.

Dengan memahami Kristus sebagai Imam Besar, sebagaimana Ia sesungguhnya, mengantar kepada kesempurnaan.1

Ibrani 4:15, 16:
“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”

Kebenaran kunci adalah pemahaman akan kodrat Kristus.

Ibrani 6:1:
“Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada per-kembangannya yang penuh. Janganlah kita meletak-kan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah.

Marilah kita beralih kepada perkembangannya yang penuh, adalah tema dari pelayanan Kristus sebagai Imam Besar.

Ibrani 7:11, 19, 25:
Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan -- sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat -- apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?...-- sebab hukum Taurat sama sekali tidak membawa kesempurnaan -- tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah. Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.”

Kesempurnaan tabiat dijamin oleh Kristus bagi semua orang yang datang.

Ibrani 9:11-14:
“Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersem-bahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persem-bahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”

Tingkat hati (hati nurani) yang terdalam akan disucikan.2

Ibrani 9:26:
“Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderi-ta sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.”

Sebelum Ia kembali, dosa akan dihapuskan, bukan sekedar diampuni secara sah.

Ibrani 13:21:
Kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.”
 Doa tentang kesempurnaan tabiat yang harus dija-wab sebelum Ia kembali.

Efesus 4:8-15:
“Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pem-bangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.”

Yang rindu dilihat oleh Tuhan adalah pertumbuhan kepada ukuran sosok kepenuhan Kristus. Gagasan-nya adalah, suatu umat harus siap untuk menyam-but kedatanganNya kembali.

1 Tesalonika 4:3; 5:23:
“Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,  Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.”

KehendakMu jadi di bumi adalah kesempurnaan umatNya.

Ibrani 8:10, 11:
"Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengata-kan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.”

Kabar Baik dari pandangan 1888 tentang perjanjian baru akhirnya digenapi.3



C. RINGKASAN

Injil yang kekal yang diimani akan menghasilkan ketaatan yang sejati. Namun itu harus dipahami juga. Pekabaran 1888 adalah awal dari pemahaman akhir dan pengumandangannya. Panggilan 1888 untuk menang bukanlah kabar buruk melainkan Kabar Baik.


D.KESIMPULAN

Topik tentang kehidupan tanpa dosa dalam daging yang berdosa ini telah dikecam oleh sebagian orang Advent selama berpuluh tahun. Ketika diberitakan dengan tepat, kefanatikan akan sirna. Masalahnya hanyalah motivasimengatasi perhatian yang memen-tingkan diri sendiri dengan perhatian yang mementing-kan (berpusatkan pada) Kristus yang sejati.


Catatan

Lihat paragraf pertama dalam buku pertama Waggoner yang diterbitkan setelah Konferensi di Minneapolis, Christ and His Righteousness.
Jones dan Waggoner tidak mengisyaratkan bahwa setiap orang akan menjadi sadar akan kesempur-naan tabiat, atau mengakuinya. Semakin dekat seseorang datang kepada Kristus, semakin ia merasakan dirinya tidak berharga. Kesempur-naan tabiat ditentukan hanya oleh Tuhan. Pekabaran 1888 menekankan bahwa ini dapat terjadi, dan akan dicapai dengan kasih karunia melalui iman. Ini bukan suatu perjalanan usa-ha, namun sebuah perjalanan iman. Iman dapat bertumbuh dewasa.
Untuk informasi lebih lengkap, lihat Waggoner, The Glad Tidings, bab 3, 4; dan persetujuan-persetujuan Ellen White tentang pandangan Waggoner (Letters 30, 59, 1890).

Artikel Lainnya ....
Pekabaran 1888 (Bab 1)