Ads Google

Thursday, March 1, 2018

Pekabaran 1888 Bag. IX

Dinamika Kuasa Kasih Agape yang Membatasi
A. PEMBUKAAN

Baik Jones maupun Waggoner merasakan secara unik bahwa karena tawaran-tawaran Tuhan adalah memberi kemampuan, maka mudahlah bagi manusia untuk diselamatkan dan sulitlah untuk hilang jikalau saja manusia memahami dan percaya sepenuhnya akan kebenaran Injil. Kebenaran adalah oleh iman, sepenuhnya demikian, dan bukan karena usaha. Jikalau seseorang memiliki iman yang sejati, kebe-naran akan tampak di dalam kehidupannya, karena iman itu sendiri adalah dinamis.1 Tidak ada sesu-atupun yang menghasilkan kebenaran. Mereka memandang kebenaran melalui iman sebagai sesuatu yang dinamis dalam arti bahwa itu adalah (a) kebenaran yang melengkapi tugas Injil yang agung, (b) adalah hujan akhir, (c) adalah awal dari seruan nyaring, dan (d) mempersiapkan manusia untuk di-ubahkan. Satu-satunya aspek yang sulit dalam kesela-matan adalah belajar untuk percaya betapa baiknya Kabar Baik itu, karena ketidakpercayaan telah berurat berakar di dalam hati manusia daging ini. Namun mereka memahami bahwa Tuhan telah menghadap-kan kepada setiap orang suatu ukuran iman yang setiap orang hanya memerlukan sebuah pilihan pribadi untuk melakukannya.


B. BUKTI ALKITAB

Matius 14:30:
“Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

Petrus tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri; ia harus mengizinkan Yesus untuk menyelamatkannya. Seperti korban tenggelam yang melawan sang penye-lamat, Petrus dapat saja menolak Yesus untuk menye-lamatkan dia.

Matius 11:28-30:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-mu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Teks yang sering disalahpahami dalam Adventisme: Yesus berkata bahwa mereka yang datang kepadaNya, kuk yang Kupasang adalah enak dan bebanKu pun ringan.


Kisah 26:14:
“Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.”

Sebaliknya, Ia menjamin Saul dari Tarsus bahwa menolak kasih karuniaNya adalah sulit. Hikmat konvensional dalam Adventisme biasanya mengatakan sebaliknya.

Matius 6:8, dll.
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”

Yesus mewakili Tuhan sebagai Bapa Surgawi yang penuh kasih. Masalah yang nyata dipertaruhkan: tabiat macam apakah Ia? Apakah Ia terus berusaha agar orang ke luar dari surga, atau apakah Ia mencoba mempersiapkan mereka untuk masuk ke surga?

Yesaya 63:9:
Dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyela-matkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.”

Tuhan digambarkan sebagai pengangkat dan peng-gendong umatNya dari sejak “zaman dahulu kala.2 Kegiatan penyelamatan yang terus menerus dari Tuhan diberikan kepada mereka, bukan hanya ditawarkan.

2 Korintus 5:19:
“Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.”

Ia tidak pernah berhenti menyelamatkan mereka, namun tidak pernah memaksakan kehendak.

Mazmur 23:1-3:
“Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.”

Pelajaran pokok menjadi seorang Kristen adalah per-caya bahwa anda adalah dombaNya, dan Dia adalah Gembalamu. Tugasmu adalah mengikuti, dan mem-biarkan Dia menuntunmu.

Roma 1:16:
“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyela-matkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.”

Injil yang benar dan sejati di Hari Pendamaian ini memiliki kekuatan dinamit.

Roma 5:19, 20:
“Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.

Ketika adalah benar bahwa dosa merajalela di hari-hari terakhir ini, yang membujuk anak-anak dan orang muda pada khususnya, maka adalah juga benar bahwa Tuhan dalam kasih karuniaNya yang besar mengirim-kan suatu pekabaran yang paling berharga kepada umatNya yang menyatakan betapa pemahaman yang benar akan InjilNya menunjukkan kasih karu-nia yang jauh lebih berlimpah-limpah.

Efesus 2:8, 9:
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Jikalau dipahami dengan benar, teks ini tidak mendu-kung fitnah bahwa manusia tidak berbuat apa-apa. Alkitab mengajarkan bahwa bagian atau tugas manusia dalam proses keselamatan sesungguhnya adalah beriman.3

Galatia 3:1-6.
“Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia! Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganu-gerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil? Seca-ra itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”

Mendengarkan dengan iman adalah bagian manusia, berlawanan dengan usaha melakukan hukum Taurat. Perhatikan bahwa mendengarkan dengan iman disebabkan oleh karena melihat Kristus secara nyata tersalib di antara kamu. Tidak ada motivasi mementingkan diri sendiri yang terlibat di sini.

Yesaya 50:4, 5:
“Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak.

Sebagai kesalehan praktis, bagaimana konsep ini menghibur kita?
Tuhan mengambil inisiatif dalam menciptakan suatu hubungan dengan kita.
 Ia membangunkan kita dari pagi hari ke pagi berikutnya.
Ia memegang kepemimpinan untuk mengajar kita, sebagaimana di sekolah. Maka Ia juga berusaha memelihara hubungan yang telah dibuatNya dengan kita.
Jikalau kita tidak melawan atau berbalik, maka tujuanNya akan digenapi di dalam kita.4
Telepon anda berdering setiap pagi; Tuhan sedang menelepon.
Maka bagian kita adalah menjawab secara positif, dengan iman yang sejati, kepada inisiatifNya.

2 Korintus 5:13-15:
“Sebab jika kami tidak menguasai diri, hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamu. Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.”

Alasan mengapa adalah mudah menjadi selamat dan sulit menjadi sesat atau hilang adalah karena jikalau orang memahami dan percaya kepada kasih agape Kristus, maka:
Tanggapan hati sedemikian kuat sehingga bebe-rapa orang mengira orang-orang beriman adalah gila.
Agape membatasi, memotivasi.
Bukan emosionalisme, tetapi alasan yang kudus dan tenang dalam memutuskan masalah.
Orang percaya menyadari bahwa telah ada Seseorang mati baginya, jika tidak, maka ia akan berada di liang kubur kekal.
Gagasan tentang bangkit dari kubur menjelas-kan sukacitanya yang besar (Roma 6:13).
Hidup untuk diri sendiri menjadi tidak mungkin bagi hati yang jujur jikalau salib dipandang dan dihargai. Paulus adalah demonstrasi dari agape yang membatasi itu.
Motivasi setiap hari secara terus menerus diper-oleh karena selalu memandang kepada salib.5

Yohanes 12:31, 32:
“Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."

Jikalau orang muda dan anggota jemaat percaya bahwa sulit mengikut Kristus, ini disebabkan oleh karena Kristus tidak ditinggikan di hadapan mereka sebagaimana Ia sesungguhnya, yaitu di atas kayu salibNya.

Galatia 3:1:
“Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?”

Paulus mengabarkan tentang Yesus Kristus ke orang-orang Galatia, dan mereka menerima Roh Kudus.



C. RINGKASAN

Injil yang kekal dari pekabaran malaikat ketiga dalam Wahyu 14 dan seruan nyaring dalam Wahyu 18 adalah pekabaran penuh kasih karunia yang berkelimpahan dari Tuhan Yesus yang melebihi kuasa dosa yang besar. Inilah yang menjadikan pekabaran malaikat ketiga sebagai Kabar Baik yang penuh kuasa. Motivasi rasa takut bukanlah pemahaman yang benar atas pekabaran tersebut.


D. KESIMPULAN

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sangat perlu memahami secara lebih jelas tentang kuasa yang tercetak (built-in) pada Injil dalam Hari Pendamaian kegenapan alam semesta ini, orang-orang memer-lukan pemahaman yang lebih baik tentang tabiat Tuhan.


Catatan

“Karena dengan hati orang percaya dan dibenar-kan (Roma 10:10).
Teks ini tidak mengatakan bahwa kita tidak perlu melakukan sesuatu, namun sebaliknya menyata-kan pandangan Alkitab yang selalu diulang-ulang bahwa keselamatan adalah dari Tuhan (Yunus 2:9). Apapun yang kita lakukan untuk bekerja sama dengan Dia adalah terjadi karena kasih karuniaNya dan kekuatanNya.
Adalah suatu keharusan bahwa iman didefinisi-kan dengan tepat dan bahwa definisi ini tidak boleh dibelokkan oleh usaha-usaha untuk menjadikan iman menjadi suatu usaha sehingga keselamatan oleh karena iman menjadi keselamatan oleh karena usaha. Iman adalah  tanggapan hati manusia terhadap wahyu kasih agape Tuhan dalam karunia Kristus. Definisi iman ini menyata-kan kualitas dinamisnya karena kebenaran adalah selalu merupakan iman yang berusaha bukan iman dan usaha-usaha.
Bandingkan Steps to Christs, hlm. 27, jikalau [orang berdosa] tidak melawan, maka ia akan ditarik kepada Yesus.
Tidak ada teks Alkitab yang kontradiktif dengan apa yang dikatakan Yesus dalam Matius 11:28-30. Namun sebagian orang menganggap ada kontra-diksi sebagai berikut: karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." (Matius 7:14). sempit tidak berarti sulit (NKJV salah menerjemahkan kata Yunani thlibo). Jalan yang sempit bukanlah sulit; yang harus kita lakukan adalah lepaskan bawaan diri sendiri. Kata Yesus, Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat (Lukas 13:24). Seseorang yang sehat menikmati melakukan kegiatan berusaha daripada sekedar menjadi “makanan selingan atau camilan (couch potato); ia menikmati bernafas, makan, dan aktivitas. Kasih agape Kristus menyediakan kasih yang sehat untuk  berusaha, dan kukNya adalah enak karena Ia menanggungnya ber-sama kita.

Artikel Lainnya ....
Pekabaran 1888 (Bab 1)

No comments:

Post a Comment