MIMPI YANG TAK
DIMENGERTI
CERITA MISSION SABAT KE-6, 9 FEBRUARI 2019
Oleh : Antonio Jose Abreu, 45 Tahun
Sao Tomo & Principe
Saat itu kehidupan Antonio sangat
berantakan.
Dalam waktu yang relatif singkat, ia
menikahi gadis cinta pertamanya, akan tetapi tidak lama sesudah itu Antonio
berselingkuh dengan perempuan lain, ia kehilangan pekerjaan sebagai seorang
polisi bea cukai di Sao Tome, ibu kota dari negara kepulauan Sao Tome dan
Principe pesisir pantai Afrika Barat.
Setahun
berlalu, ia bekerja pada sebuah tempat pembuatan bir. la mencoba untuk kembali
membangun hubungan dengan istrinya, tetapi istrinya menolaknya, akhirnya mereka
bercerai. Setelah itu ayahnya juga meninggal dunia.
Antonio
menjadi seorang pemabuk berat. Sampai akhirnya ia bertemu dan hidup serumah
dengan seorang wanita yang bernama Alcina, hasil kebersamaan mereka itu mereka
mendapatkan dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan.
"Kehidupan
itu sangat berat," kata Antonio."Saya selalu mabuk, dan selalu
keluarga saya kekurangan uang."
Semua
itu menjadikan kehidupan semakin berat, Antonio mulai bermimpi, mimpi-mimpi
yang aneh yang ia sendiri tidak mengerti. Di Sao Tome, masyarakat sangat
percaya terhadap mimpi. Jika bermimpi tentang banjir maka mereka percaya akan
datang malapetaka. Jika bermimpi-tentang Salon yaitu buah lokal di Afrika itu
berarti akan ada seorang dari anggota keluarga akan meninggal dunia.
Tetapi
Antonio tidak bermimpi tentang banjir atau buah-buahan. Tetapi yang ia mimpikan
adalah bahwa ia sedang menjinjing di bahunya sebuah bungkusan sambil berdiri di
depan tangga naik.
Satu
tangga naik ukurannya lebar sedangkan tangga yang satunya lagi ukurannya
sempit. Ia kemudian dapati bahwa ia mampu menaiki tangga yang lebar dengan
bungkusan di punggungnya, tetapi ia tidak dapat menaiki tangga yang sempit itu.
Kemudian
ia mempunyai mimpi yang lain lagi. Dalam mimpi kali ini, ia sedang berjalan
mengarah ke pintu ketika tiba-tiba seorang perempuan mencegah jalannya dengan
sebuah batu karang yang besar. Antonio tak sanggup untuk mendorong batu karang
tersebut, tetapi kemudian ia menemukan sebuah celah jalan yang sempit sehingga
ia dapat melakukannya meskipun terhimpit saat melewatinya. Setelah masuk, ia
melihat sebuah goa dengan sebuah kolam air dan ada seorang yang sedang berdiri
di situ dan sedang menunjuk ke air itu.
Antonio
tiba-tiba terbangun setelah mendapatkan mimpi-mimpi tersebut.
la
tidak mengerti apa arti mimpi-mimpinya tersebut, tetapi nampak jelas baginya
bahwa Tuhan sedang mewahyukan atau menyatakan sesuatu.
Suatu
hari, ketika Antonio sedang bekerja di rumah bosnya, pemilik tempat pembuatan
bir, seorang tetangga mengundang Antonio menghadiri suatu pertemuan Kebaktian
Kebangunan Rohani di sebuah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh setempat. Antonio
menerima undangan itu.
Fakta Singkat
Sao Tome dan Principe terdapat dua pulau gunung berapi di
pinggiran pantai Afrika Barat di Teluk Gini dan merupakan negara terkecil di
Afrika. Sao Tome enam kali lebih besar dari Principe.
Puiau Sao Tome adalah nama yang diberikan oleh Santo Thomas
dari Portugal setelah ia menjelajah dan tiba di pulau itu pada hari perayaan
orang-orang kudus.
Cokelat adalah hasil bumi utama negara kepulauan tersebut
dan 95 persen ekspor negara tersebut adalah cokelat. Hasil bumi lainnya adalah
kcpra, minyak kelapa sawit dan kopi.
Makanan di Sao Tome dan Principe semuanya berasal dari hasil
bumi seperti, pi-sang raja, berjenis-jenis pi-sang serta ikan. Sayur-sayuran
dan kacang-kacangan, dimasak menggunakan minyak kelapa sawit merah.
Tips Cerita
Temukan foto-foto untuk kisah ini di tautan: bit.ly/fb-mq
Fast Facts.
Saksikan Antonio di tautan: bit. ly/Antonio-Abreu
Dalam
waktu yang relatif singkat, ia menikahi gadis cinta pertamanya, akan tetapi
tidak lama sesudah itu Antonio berselingkuh dengan perempuan lain, ia
kehilangan pekerjaan sebagai seorang polisi bea cukai di Sao Tome,lbu kota dari
negara kepulauan Sao, Tome dan Principe pesisir pantai Afrika Barat.
Malam
itu, ia sangat terhentak ketika mendengar pendeta membaca Injil Matius 7:13,14
di mana Yesus pernah berkata: "Masuklah melalui pintu yang sesak itu,
karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan
banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan
yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
Malam
berikutnya Antonio kembali datang untuk mendengarkan yang lebih
lagi."Setiap kali saya datang ke Kebaktian Kebangunan Rohani itu, Saya
menyadari bahwa saya harus memperbaiki banyak hal untuk melewati jalan sempit
dan berbatu-batu itu, Saya harus memperbaiki banyak hal dalam hidup saya untuk
dapat menaiki tangga yang sempit itu," ucap Antonio.
Sekarang
ia mengerti bahwa bungkusan yang ia jinjing di bahu adalah lambang beban-beban
berat yang dipikulnya yang menyebabkan kehidupannya terjerembab ke bawah, dan
kolam air adalah melambangkan baptisan. 'Untuk dibaptis, saya harus memperbaiki
banyak hal dalam kehidupan saya yang sudah memperbudak saya," kata
Antonio.
Setalah
beberapa waktu lamanya belajar Alkitab, Antonio beserta istrinya
dibaptiskan—dan dinikahkan secara resmi.
Saat
ini, Antonio telah berumur 45 tahun dan bekerja sebagai kasir keuangan di
sebuah usaha pekerjaan kayu. Ia juga melayani sebagai seorang diakon di gereja
di mana ia pernah menghadiri Kebaktian Kebangunan Rohani.
Bagi
Antonio, kehidupan sekarang ini tidak seberat dulu lagi. "Saya gembira,
dan terus bersyukur kepada Tuhan untuk segala sesuatu yang la karuniakan kepada
karni," sahut Antonio.
Sebagian
dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu membangun sebuah
tempat fasilitas rehabilitasi pecandu minuman keras dan obat-obat
terlarang—menjadi sebuah "Pusat Pengaruh di Sao Tome untuk menolong
masyarakat seperti Antonio agar mereka dapat berhenti rninum-minuman keras. Terima
kasih.
Oleh: Andrew
McChesney
No comments:
Post a Comment