PAMFLET ‘YANG MEMAKSA’
CERITA MISSION SABAT
KE-9, 2 JUNI 2018
Oleh : Juanita
Setliff, 67 Tahun
Juanita, gadis kecil anak bungsu dari
tujuh bersaudara yang tumbuh di sebuah pertanian miskin di Appalachian
Mountains di Virginia Barat negara bagian Amerika Serikat, tidak menyukai
gereja. Ibunya telah memaksanya berjalan pulang pergi sejauh enam kilometer
untuk menghadiri Sekolah Minggu pada musim panas. Salju yang tebal membuat
jalanan jadi sulit dilewati pada musim dingin.
"Kami
benar-benar tidak ingin pergi," kata Juanita."Anak-anak lain
mencemooh kami karena mereka mengendarai mobil sedangkan kami harus berjalan
kaki. Saya tidak menyukai gereja."
Ia
tidak pernah melihat satu Alkitab pun di rumahnya. Orang tuanya, yang tidak
bisa membaca dan menulis, tidak terlalu tertarik pada agama dan hanya berkata
bahwa mereka telah "dibaptis dan diselamatkan di sebuah gereja di dekat
pegunungan."Juanita menggambarkan masa kanak-kanaknya dengan kata memalukan."Ayahnya,
seorang tentara cacat yang menjadi petani, mengizinkan beberapa pria untuk
tinggal di pertaniannya, dan beberapa di antara mereka bersikap kurang ajar."Sungguh
memalukan saat tumbuh dewasa,"kata Juanita. "Saya merasa tidak
memiliki masa kanak-kanak yang baik. Saya bahkan tidak ingin kembali ke sana
untuk berkunjung. Setiap kali saya berpikir untuk ke sana, saya ingin
berkata:'Tidak, tidak."'
Setelah
dewasa, Juanita menikah dan bercerai sebanyak dua kali. Ia mabuk-mabukan dan
memiliki beberapa orang kekasih. Ia membesarkan dua orang anak gadis dengan
bekerja serabutan. Ketika salah seorang anaknya mengajaknya ke gereja, ia
dengan marah menjawab:"Ibu tidak ingin menjadi orang munafik. Ibu tidak
ingin pergi ke pesta semalaman dan bangun di pagi hari lalu pergi ke
gereja."
Kemudian
pada suatu hari,
Juanita
membuka kotak suratnya dan menemukan sebuah pamflet berisi iklan tentang
seminar nubuatan Kitab Wahyu. la pernah menerima bahan-bahan religius seperti
itu sebelumnya, tetapi yang ini dirasakannya, berbeda. la merasakan ada sebuah
dorongan untuk hadir. "Seolah-olah seseorang ada di belakangmu, dan
mendorongmu untuk pergi,"katanya."Saya belum pernah merasakan hal
seperti itu sebelumnya. Seolah-olah ada sesuatu yang terus mendesak saya pergi.
Maka saya pun pergi."Sekarang ia percaya bahwa Roh Kudus yang telah
mendorongnya untuk pergi.
Juanita
hadir pada malam pembukaan KKR di sebuah aula publik yang disewa oleh Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh di Beckley, sebuah kota di Virginia Barat yang hanya
memiliki penduduk 17.200 orang itu. Meskipun ia tahu hanya sedikit tentang
Kekristenan, ia telah mendengar bahwa orang Advent beribadah pada hari Sabtu,
sehingga ia langsung bertanya pada seorang anggota jemaat,"Mengapakah Anda
beribadah pada hari Sabtu?" Anggota jemaat itu tersenyum dan menjawab: "Pendeta
akan berbicara tentang itu nanti."
Juanita
kecewa karena tidak langsung menerima jawaban, maka ia datang keesokan
malamnya. Penginjil yang berbicara tetap tidak menyinggung soal Sabat, sehingga
Juanita mengulangi pertanyaannya di akhir pertemuan. Sekali lagi ia menerima
senyuman dan janji bahwa topik itu akan dibahas nanti. "Saya pikir ini
adalah sebuah misteri," kata Juanita."Saya ingin tahu, dan saya tidak
mengerti mengapa mereka tidak memberitahu saya." Tapi ia juga memiliki
alasan lain untuk datang kembali ke pertemuan itu.
Setelah
menerima pamflet di kotak suratnya, ia mulai berpikir tentang masa depannya. la
tak pernah membaca Alkitab atau pun dibaptis, dan pikiran tentang Hari
Penghakiman membuatnya takut.
Di
paruh pertemuan empat minggu itu, Juanita mendapat hadiah sebuah Alkitab untuk
kesetiaannya hadir di sana. Dengan bersemangat ia mulai membacanya untuk
pertama kali. la memeriksa ayat-ayat yang disebutkan oleh penginjil.
Ketika
akhirnya penginjil itu berbicara tentang Sabat hari ketujuh, ia melihat bahwa
Tuhan telah menguduskan hari itu pada saat Penciptaan di Kejadian 2:2, 3 dan
menekankan kesuciannya dengan perintah keempat di dalam Keluaran 20:8-11. la
juga melihat bahwa Yesus memelihara hari Sabat dan datang ke bumi bukan untuk
meniadakan hukum tetapi untuk"memberi pengajaran-Nya [hukum] yang besar
dan mulia" (Yes. 42:21). Juanita pun menerima hari Sabat. "Saya telah
membaca Alkitab, dan begitulah yang dikatakan oleh Alkitab," katanya.
Juanita
dibaptis bersama 15 orang lainnya pada bulan September 2016. Pertemuan di
Beckley itu merupakan satu dari 35 KKR yang diadakan di seluruh Virginia Barat
dengan dana yang berasal dari Persembahan Sabat Ketiga Belas tahun 2015.
Pos Misi
Sebagian besar jemaat
di Virginia Barat tergabung dalam Konferens Mountain View, yang terdiri atas
2.303 anggota dari 33 gereja.
Divisi Amerika Utara
memiliki 5.493 gereja dan keanggotaan berjumlah 1.225.317; dibanding jumlah
penduduk sebesar 360.605.000, perbandingannya adalah satu orang Advent untuk
setiap 294 penduduk.
Orang
melihat perubahan besar pada Juanita, sekarang ia berusia 67 tahun, memberikan
hatinya bagi Yesus. la tidak lagi menyumpah serapah, tidak lagi minum minuman
keras atau pergi ke bar. "Saya biasanya mudah naik darah,"katanya. "Buruk
sekali. Tapi sekarang saya lebih tenang. Bahkan anak saya, ketika mengucapkan
kata-kata kasar, berkata:'Oh, maaf:"
la
berkata bahwa terkadang merasa tergoda untuk minum minuman keras, karena itulah
yang biasa dilakukannya untuk melupakan masa lalunya yang menyakitkan, tetapi
dengan lebih berhati-hati memilih teman ia terbantu untuk tidak melakukan hal
itu.
"Anda
harus melihat dengan siapa Anda bergaul," katanya. "Jika Anda bergaul
dengan orang yang suka minum-minum, Anda akan mulai minum lagi. "Sekarang
Juanita suka bergaul dengan Sahabat Terbaiknya yang baru. Terima kasih untuk
persembahan misi Anda yang telah membawanya kepada Yesus.
Oleh Andrew
McChesney. Saksikan Juanita di tautan: bit. ly/Juanita-Setliff.