Ads Google

Friday, April 20, 2018

CERITA MISSION, SABAT KE-3 21 APRIL 2018 (KEKUATAN SEORANG SISWA KELAS SEMBILAN)


 KEKUATAN SEORANG SISWA KELAS SEMBILAN



Kamlitha pertama kali mendengar tentang Sabat hari ketujuh dari putranya yang masih remaja, Fredrick, yang disekola hkannya di sekolah misi Advent yang ada di pulau terujung di Marshall Islands itu.
Tetapi ibu delapan anak itu bertekad untuk tidak meninggalkan gerejanya yang memelihara hari Minggu. Kamlitha mengatakan kepada putranya bahwa ia tidak akan mengubah pikirannya hanya karena tertarik pada pelajaran Alkitab anaknya yang baru kelas sembilan—dan ia tidak akan pergi ke gereja yang beribadah pada hari Sabtu, hari yang salah.
"Ibu cari sendiri di Alkitab, dan ibu akan melihat bahwa saya berkata benar,"jawab Fredrick. Kamlitha memilih Ebeye Seventh day Adventist School untuk anak sulungnya karena ia mau memberikan pendidikan Kristiani kepada anaknya dan karena sekolah itu dekat dengan rumah mereka. Sekolah itu juga terkenal memiliki guru-guru misionaris yang mengajarkan bahasa Inggris yang lebih baik ketimbang pelajaran bahasa Inggris di sekolahsekolah lain.
Fredrick sering membagikan kebenaran-kebenaran Alkitab dan ayat-ayat hafalan dari sekolahnya kepada ibunya. Khususnya ia suka sekali membacakan Matius 6:33 yang berkata:"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." la juga membela Nabi Ellen G. White."Saya tidak tahu apa yang dikatakan orang tentang Ellen White," katanya."Semua tulisan beliau merujuk kepada Alkitab." Kamlitha terkesan oleh keyakinan dan pengetahuan putranya akan Alkitab.Tetapi ia menolak ajakan dan setiap wndangan untuk datang ke gereja Advent. Meskipun demikian, ia tidak melarang ketika Fredrick menyatakan kehendaknya untuk dibaptis. Diam-diam, ia terus berdoa, bertanya kepada Tuhan apakah ia telah datang ke gereja yang benar, dan jika tidak, ia mohon untuk ditunjukkan manakah gereja yang benar itu.
Pos Misi
Air jernih yang ada di kepulauan Marshall adalah habitat bagi lebih dari 1.000 jenis ikan dan 250 jenis karang.Tempat ini diakui sebagai yang terbaik di crunia untuk wisata menyelam.
Pada bulan Oktober 2011, pemerintah membangun sebuah penangkaran hiu terbesar di dunia—suatu area seluas hampir 2 juta kilometer persegi di lautan.
Ada sekurang-kurangnya 22 jenis hiu di perairan sekitar Marshall Islands, termasuk hiu biru, hiu silky, hiu penghancur bigeye, hiu penghancur pelagic, hiu bintik putih oceanic, dan hiu perawat (nurse shark) tawny.
Lalu kekeringan melanda. Pasokan air bersih yang memang langka di Ebeye, pulau pasir seluas 32 hektar yang hanya berpenduduk 12.000 orang—separuhnya berusia di bawah 18 tahun—itu mengering. Kamlitha bersama-sama penduduk lainnya setiap hari berbondongbondong ke kapal feri yang memiliki persediaan air bersih yang berada di dekat pangkalan militer Amerika Serikat, penguasa utama pulau itu.
Saat berdiri dalam antrian, Kamlitha bertemu dengan Andrea, seorang mahasiswa misionaris dari lnggris, yang mengajar di sekolah. Dua wanita itu berjumpa terus se-lama tiga hari berturut-turut, dan pada hari ketiga, Andrea mengajak Kamlitha untuk belajar Alkitab bersamanya. Lalu Andrea pun datang ke rumah Kamlitha setiap hari selama satu minggu.
"Ketika ia mengutarakan Firman Tuhan kepadaku, saya tersentuh, dan saya ingin dibaptis,"kata Kamlitha."Sungguh menakjubkan. Setiap umat di Ebeye mengajakku datang ke gereja mereka, tapi saya tidak mau. Dan tiba-tiba saya menjadi orang Advent" Fredrick merasa senang sekali!
Setelah baptisan, Kamlitha diundang untuk bekerja sebagai pembantu guru di sekolah dan melayani di dewan sekolah. la juga mulai berdoa untuk suaminya, Harold. Selama dua tahun, ia berdoa untuk Harold, pecandu rokok yang selalu menenggak minuman kerasnya setiap malam sepulang dari bertugas sebagai penanggung jawab pelayanan makanan di pangkalan militer Amerika Serikat. Tak lama kemudian Harold mau belajar Alkitab bersama seorang pendeta Advent, lalu ia pun menyerahkan hatinya kepada Yesus.
Kamlitha dan Harold akhirnya mengirimkan delapan anak mereka semuanya ke sekolah Advent, dan empat di antaranya sudah dibaptis. Dua orang cucu mereka pun bersekolah di sana. Harold, sekarang berusia 60 tahun, masih bekerja di pangkalan militer, dan juga melayani sebagai penatua di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Ebeye, yang beribadah di aula utama sekolah. Sekitar 60 orang berkumpul di sana setiap hari Sabat. "Allah itu baik," kata Harold. "Dia memelihara hidup kami, dan Dia benar-benar membantu kami. Apa pun yang terjadi, Dia selalu ada di sana menolong kami."
Kamlitha, 62 tahun, saat ini bekerja sebagai guru bahasa daerah di sekolah Advent, dan ia juga memberikan pelajaran Alkitab kepada para sahabat dan tetangganya di Ebeye. Lima orang dari mereka telah dibaptis. Saat ini Kamlitha memiliki rencana untuk kembali ke Maloelap yaitu pulau karang sebagai tempat kelahirannya, untuk merintis gereja Advent di sana. Tidak ada orang Advent di pulau karang yang dihuni hanya 180 orang itu.
Banyak kehidupan di Marshall Islands yang diubahkan sejak Fredrick bersekolah di Ebeye Seventh day Adventist School pada tahun 2003, kata Kamlitha. "Saya benarbenar bersyukur kepada Tuhan karena telah memilih kami dan mengerjakan mukjizat-Nya melalui kami,"katanya.
Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu Ebeye Seventh day Adventist School untuk mendanai perbaikan ruang-ruang kelasnya. Terima kasih untuk persembahan misi Anda yang akan membantu lebih banyak anak—dan orang tua mereka—untuk belajar tentang Yesus di Ebeye dan pulau-pulau di sekitarnya.
Oleh Andrew McChesney. Saksikan Kamlitha dan Harold di tautan: bit.ly/Kamlitha-Bulles.

>>>Download Cerita Mission Sabat Ke-3<<<