Ads Google

Friday, February 22, 2019

CERITA MISSION SABAT KE-8, 23 FEBRUARI 2019


Mengambil Segala Risiko demi Hari Sabat

Sabat 8, 23 Februari 2019

Carlos Freitas, 48 Tahun (Sao Tomo & Principe)


Cerita Sabat ini adalah lanjutan dari cerita pada Sabat yang lalu, Carlos Freitas.
Setelah dibaptis, Carlos menyampaikan kepada pengawasnya bahwa ia tidak akan lagi bekerja pada hari Sabat di Voice of America, sebuah penyiar berita yang didanai oleh pemerintah AS.

Pengawas waktu itu adalah seorang berkebangsaan AS, melihat kepada Carlos dengan penuh keheranan.

Menyucikan hari Sabat itu adalah sebuah hukum Perjanjian Lama," katanya. 'Orang Kristen mengikuti Perjanjian Baru.

Carlos kemudian pulang ke rumah yang ada di Sao Tome, ibu kota negara kepulauan kecil Sao Tome dan Principe, dan mulai menuliskan sebuah daftar tentang hari Sabat dalam Perjanjian Baru. Besoknya, la membawa daftar yang telah dibuatnya kepada sang pengawas.

'Hari Sabat ada dalam Perjanjian Baru dan itu harus disucikan: kata Carlos.
'Apakah itu adalah keputusan akhirmu?'" tanya sang pengawas. "Ya, keputusan Saya adalah terus menyucikan hari Sabat jika tidak demikian itu adalah dosa."

Sambil mengepal-ngepalkan tangannya pengawas itu berkata: "Ini adalah pertama kali ada seorang yang menantang saya tentang hari Sabat."

Diskusi berakhir sampai di situ. Sang pengawas tidak pernah lagi merninta Carlos untuk bekerja pada hari Sabat. Kemudian sang pengawas berpindah kerja ke tempat yang lain.

Carlos, ayah dari 10 orang anak, bekerja sebagai montir listrik di jaringan berita tersebut. Salah satu tanggung jawab pekerjaannya adalah mengurangi beban aliran minyak kapal untuk generator sebagai sumber listrik jaringan tersebut. Saat itu, kapal berlabuh pada hari Sabat, Carlos dan beberapa rekan karyawan akan mulai mengurangi beban aliran minyak secara cepat. mereka selalu menyelesaikan pekerjaan pada hari Jumat tetapi ini terlambat satu hari.

Tips Cerita
Saksikan Carlos di tautan: Carlos-Frotas
Temukan foto-foto untuk kisah di tautan: bitlyrfb rnq

Saat itu Carlos tidak mengadakan pendekatan kepada pengawas barunya, yang adalah orang asli Sao tome pemelihara hari Minggu. Gatinya Carlos langsung menghadap manajernya, seorang yang berkebangsaan Amerika.

Mendengar permohonan Carlos untuk berhenti bekerja pada pukul 5.30 hari jumat itu, sang manajer menolak. "Tetapi Saya mempunyai komitmen dengan Tuhan: kata Carlos."Terserah kamu, kata sang manajer. Carlos pergi menyendiri di dalam kamar mandi dan berdoa.Tidaklah mudah untuk mendapatkan pekerjaan di Sao Tome, kemudian Carlos berpikir:"Apakah yang akan terjadi dengan keluarga saya? Apakah yang akan saya katakan kepada mereka?"Carlos ingin dipecat, tetapi pada saat yang sama ia ingin menghormati Tuhan. la mengambil keputusan bekerja sampai pukul 17.30 dan pulang ke rumah.

Singkat cerita sebelum pukul 17.30 sore, mesin kapal mengalami kerusakan. Carlos beserta rekan-rekannya berusaha memperbaiki, tetapi sayang justru semakin rusak. 

Akhirnya, semua pekerja kembali ke darat, di mana sang manajer telah berdiri dan menunggu mereka. "Situasinya sungguh sangat buruk: kata seorang pekerja."Tidak ada cara lain yang dapat kami lakukan untuk mengurangi beban aliran minyak akhir pekan ini. Sang manajer tak dapat berkata apa-apa. Carlos segera pulang untuk menyambut harus Sabat. ltu terjadi pada akhir pekan.

Sementara itu, Carlos sangat ketakutan untuk menghadap kepada manajer pada hari Senin, la khawatir bahwa ia akan dituduh sebagai penyebab kerusakan itu.

Pada hari Senin, sang manajer tidak berkata apa-apa. Hari Selasa, hari rabu sang manajer tetap diam. Seminggu lewat, tetap saja ia tidak berkata apa-apa.

Kemudian seorang karyawan berkata kepada Carlos:"Apakah kamu tahu apa yang dikatakan oleh sang manajer tentang kapal itu? la katakan bahwa apa yang terjadi dengan kapal itu adalah karena campur tangan Tuhan. "Mendengar akan hal itu, Carlos seakan tidak percaya. Di rumah, Carlos beserta istrinya sangat berterima kasih kepada Tuhan oleh karena telah menjaga pekerjaannya.

Sehari kemudian, seorang karyawan yang lain mengatakan apa yang ada di pikiran sang manajer. Sesungguhnya sang manajer secara diam-diam ingin mengizinkan Carlos pulang kerja pukul 17.30 akan tetapi mesin kapal telah mengalami kerusakan terlebih dahulu sebelum ia nyatakan keputusannya itu. Akibat dari peristiwa itu, tidak ada pekerja yang bekerja pada hari Sabat.

Tanpa sepengetahuan Carlos, seorang petugas keamanan perusahaan telah berulang-ulang memperhatikan Carlos, bertanya-tanya dalam hati apa kira-kira yang akan terjadi bagi Carlos jika pada akhirnya pekerjaan waktu itu jatuh pada hari Sabat. Pada saat sang penjaga keamanan itu melihat adanya campur tangan Tuhan dengan kapal tersebut ia berkata kepada Carlos, Tuhan kamu hebat!"

Akhirnya, sang penjaga keamanan itu pun mulai menghadiri kebaktian gereja Advent.
Carlos tidak pernah lagi mengalami masalah dengan hari Sabat. Tuhan itu baik bagi semua orang yang percaya kepada-Nya," ucap Carlos. "Saya memiliki beberapa tantangan yang pada saat itu saya pikir tidak mungkin untuk diselesaikan, tetapi kemudian segalanya menjadi mungkin tanpa saya berbuat sesuatu."

Ada banyak masyarakat di negara ini, kurang lebih 200.000 orang belum mengetahui tentang hari Sabat. Lebih dari setengah penduduk beragama Katolik, sementara itu keanggotaan gereja Advent hanya 8.000 anggota pada 13 gereja dan 56 perkumpulan.

Carlos begitu senang membagikan cerita-cerita tentang Sabat" Itu menjadi keharusan bagi saya--untuk menceritakan kepada orang lain pengalaman saya dan semua yang saya jumpai dalam Alkitab," katanya. "Kerinduan saya adalah mcngerjakan apa saja yang dapat saya bisa demi memberitakan Firman Tuhan"

Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan menolong membangun gedung gereja dengan kebutuhan-kebutuhannya di Sao Tome. 'Terima kasih untuk persembahan misi Anda!
Oleh: Andrew McChesney








Tuesday, February 19, 2019

APPENDICITIS (RADANG USUS BUNTU)



APPENDICITIS adalah peradangan appendix vermiform yang disebabkan oleh kerusakan lapisan dinding usus karena aktivitas bakteri, penyempitan, adanya sumbatan feses, benda asing ataupun tumor.

Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm, dan berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar di bagian distal. Namun demikian, pada bayi, apendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan menyempit kearah ujungnya. Keadaan ini mungkin menjadi sebab rendahnya insidens apendisitis pada usia itu (Departemen Bedah UGM, 2010). Persarafan parasimpatis berasal dari cabang nervus vagus yang mengikuti arteri mesenterika superior dan arteri apendikularis, sedangkan persarafan simpatis berasal dari nervus torakalis 10. Oleh karena itu, nyeri viseral pada apendisitis bermula di sekitar umbilikus (Sjamsuhidajat, De Jong, 2004). Pendarahan apendiks berasal dari arteri apendikularis yang merupakan arteri tanpa kolateral. Jika arteri ini tersumbat, misalnya karena thrombosis pada infeksi, apendiks akan mengalami gangren (Sjamsuhidajat, De Jong, 2004). 

Persarafan sekum dan apendiks vermiformis berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis dari plekxus mesenterica superior. Serabut saraf simpatis berasal dari medula spinalis torakal bagian kaudal, dan serabut parasimpatis berasal dari kedua nervus vagus. Serabut saraf aferen dari apendiks vermiformis mengiringi saraf simpatis ke segmen medula spinalis thorakal 10.

Secara fisiologis apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. Lendir tersebut normalnya dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. Hambatan aliran lendir di muara apendiks tampaknya berperan pada patogenesis apendisitis. Imunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT) yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks adalah IgA, imunoglobulin tersebut sangat efektif sebagai pelindung terhadap infeksi. Namun demikian, pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh karena jumlah jaringan limfe disini sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlahnya di saluran cerna dan di seluruh tubuh. Istilah usus buntu yang dikenal di masyarakat awam adalah kurang tepat karena usus yang buntu sebenarnya adalah sekum. Apendiks diperkirakan ikut serta dalam sistem imun sekretorik di saluran pencernaan, namun pengangkatan apendiks tidak menimbulkan defek fungsi sistem imun yang jelas (Schwartz, 2000).

Patofisiologi:
Kerusakan jaringan diikuti oleh pembengkakan jaringan (edema), infeksi dan iskemia. Ketika tegangan dalam usus buntu meningkat, dapat berlanjut pada nekrosis dan perforasi.

Tanda & Gejala:
-          Umumnya merasakan sakit perut di daerah perut dan perut kanan atas. Dalam 2 sampai 12 jam, rasa sakit terkumpul di daerah kanan bawah dan intensitas sakit pun meningkat. Anoreksia, lemas tak bersemangat, demam sedang, mual dan muntah.

Komplikasi: Perforasi usus, Abscess, & Peritonitis

Pemeriksaan Diagnostik:
1. Pengkajian Fisik
2. Pemeriksaan WBC (Sel Darah Putih)
3. Urinalisis
4. Foto X-Ray perut
5. USG

GASTRITIS (Maag)


Definisi: Peradangan lapisan mukosa lambung. Dapat terjadi secara tiba-tiba (suddenly) ataupun bertahap dalam waktu yang lama (kronis).

Gastritis Akut seringkali terjadi oleh karena kesalahan dalam diet makanan. Orang yang memakan makanan yang terkontaminasi bakteri ataupun makanan yang mengandung penyedap dan zat iritan yang berlebihan.  Hal yang lain yaitu terjadi karena mengkonsumsi obat NSAID, kelebihan mengkonsumsi alkohol, & efek sinar radiasi.

Gastritis Kronik terjadi oleh karena adanya peradangan dinding lambung dalam waktu yang sudah lama disebabkan oleh luka tumor ataupun kanker. Kadang-kadang juga disebabkan oleh penyakit kelainan darah (pernicious anemia). Faktor diet yang berhubungan seperti: Kafein, obat-obatan, alkohol, dan merokok.

Penyebab: Helicobacter Pylori (adalah bakteri yang hidup di dalam lapisan mukosa lambung.

Tanda & Gejala : Mual, Perut kembung, Nyeri Perut, Muntah, Gangguan Pencernaan, hilang nafsu makan, rasa panas di perut, Muntah darah, BAB berwarna hitam.

Penunjang Diagnostik:
-          Endoskopi, alat seperti selang yang memiliki sebuah kamera kecil & dimasukkan ke dalam mulut dan masuk sampai ke dalam lambung untuk melihat kondisi dinding lambung.
-          Tes Darah: Pemeriksaan sel darah merah untuk dapat menbantu mengidentifikasi akan adanya anemia.
-          Tes Feses (Stool Test): Pemeriksaan ini untuk menguji adanya darah saat BAB, tanda yang dapat membantu penegaakan diagnosa penyakit peradangan lambung.