DILARANG OLEH GEREJA
CERITA MISSION ANAK-ANAK SABAT KE-7, 18 AGUSTUS 2018
Soyloo Serjkhuu, 14 Tahun
Soyloo
tinggal di Mongolia, dan dia pertama kali mengunjungi gereja Advent ketika dia
berusia 11 tahun. [Temukan Mongolia di peta.]
Teman-teman
Soyloo memberitahunya tentang kerajinan yang mereka buat di Sekolah Sabat, dan
dia juga ingin membuat beberapa kerajinan. Sekolah Sabat sangat menyenangkan!
Tapi khotbah itu adalah cerita lain.
"Saya
merasa sangat aneh saat pertama saya datang ke sebuah kebaktian
gereja,"kata Soyloo."Khotbahnya sangat membosankan, dansaya merasa
sangat mengantuk."
Apakah
kamu pernah merasa seperti itu selama khotbah? [Tunggu anak-anak untuk
menanggapi.] Tapi Soyloo terus kembali ke gereja karena dia suka acara Sekolah
Sabat. Kemudian dia mengetahui bahwa gereja tersebut memiliki klub
Pathfinderyang berkumpul pada setiap Sabat sore dengan kegiatan yang
menyenangkan setelah khotbah. Dia juga belajar memainkan gitar di klub
Pathfinder.
Pada
suatu hari Sabat, Soyloo kembali ke rumah setelah pertemuan Pathfinderdan
mendapati bahwa kakaknya sangat marah."Sejak saat ini, kamu tidak
diizinkan pergi ke gereja lagi," katanya.
Saudaranya
berusia 23 tahun, dan dia pernah mendengar laporan palsu bahwa anggota gereja
memberi obat kepada anak-anak.
Soyloo
bersikeras menyatakan bahwa tidak ada orang di gereja yang terlibat dalam
narkoba, tapi kakaknya tidak percaya padanya.
Soyloo
harus mematuhi perintah kakaknya agar tidak pergi ke gereja. Ayahnya meninggal
saat is kecil, jadi kakaknya bertanggung jawab atas keluarganya tersebut.
Soyloo
menangis sepanjang hari. Dia juga berdoa kepada Tuhan untuk meminta bantuan.
Fakta Singkat
Rumah tradisional Mongolia dikenal sebagai
"ger,"yang lebih dikenal di Barat dengan istilah Rusia
"yurt." Ger adalah struktur seperti tenda yang terbuat dari bingkai
kayu; bahannya sangat ringan sehingga mudah diangkut.
Mongolia dikenal sebagai "Tanah Penunggang Kuda"
dan kuda jumlahnya melebihi orang di Mongolia. Kuda digunakan untuk transportasi
dan juga untuk susu dan daging.
Di antara orang Mongolia yang berusia 15 tahun ke atas, 53
persen adalah umat Budha, sementara 39 persen tidak beragama. Orang Kristen
hanya berjumlah 2,1 persen dari populasi.
Keesokan
harinya, dia meminta ibunya untuk berbicara dengan kakaknya. Tapi kakaknya
tidak berubah pikiran. Dia hanya berkata: "Biarkan aku memikirkannya. Aku
butuh waktu untuk berpikir."
Soyloo
berdoa setiap hari selama seminggu."Kumohon,Tuhan, pelangi
hatiku,"dia berdoa."Tolong, beri aku kesempatan untuk pergi ke
gereja."
Ketika
hari Sabat tiba, Soyloo masih tidak bisa pergi ke gereja, jadi dia menghabiskan
hari Sabat di rumahnya, berdoa dan membaca Alkitab. Saat dia membaca tentang
bagaimana Tuhan nienciptakan bumi, dia berpikir:"Betapa hebatnya
Tuhanku!"
Keesokan
harinya, kakaknya memanggilnya."Apakah kamu benar-benar ingin pergi ke
gere_ ja?"Katanya."Ya,"kata Soyloo. "Saya benar-benar ingin
pergi lebih dari apa pun.""Baiklah,"katanya sambil tersenyum
lebar."Saya akan memberimu kesempatan lagi untuk pergi ke gereja."
Soyloo
sangat bersyukur bahwa Tuhan telah menjawab doanya! Dia bersyukur kepada Tuhan
bahwa dia bisa pergi ke gereja pada hari Sabat. Apakah kamu pernah bersyukur
kepada Tuhan bahwa kau dapat pergi ke gereja pada hari Sabat? [Tunggu anak-anak
untuk menanggapi.] Mari bersyukur kepada Tuhan sekarang bahwa kita bisa datang
ke gereja hari ini! [Mintalah seorang anak untuk menyampaikan doa singkat.]
Soyloo
tidak lagi berpikir bahwa khotbah itu membosankan atau ingin tidur di gereja.
Dia suka belajar tentang Tuhan, jadi khotbahnya menarik.
"Saya
memiliki hati yang ingin tahu lebih banyak tentang Tuhan,"
katanya."Saya merasa sangat baik saat mendengar sesuatu tentang
Tuhan."
Saat
ini, Soyloo berusia 14 tahun, dan ayat Alkitab favoritnya adalah Yohanes 3:16.
Adakah yang bisa memberi tahu saya apakah yang dikatakan ayat ini? [Tunggu
sampai anak membaca ayat tersebut].
Soyloo
berkata:"Saya menyukai ayat ini karena mengatakan bahwa Tuhan memberikan
Putra TunggalNya hanya untuk saya! Setiap orang yang percaya kepada Yesus akan
memiliki hidup yang kekal."
Soyloo
tidak harus berdoa untuk meminta pertolongan Tuhan supaya bisa pergi ke gereja
lagi. Tapi dia masih berdoa setiap hari. Dia berdoa agar Tuhan meningkatkan
imannya. Dia berdoa untuk mengenal Tuhan lebih balk. Dan dia berdoa untuk ibu,
saudara lakilakinya, dan seluruh keluarganya untuk menjadi orang Kristen.
Persembahan
misi Anda membantu gereja-gereja di Mongolia untuk membagikan kabar
tentangYesus kepada orang seperti Soyloo dan keluarganya. Mari berdoa untuk
keluarga Soyloo dan untuk Soyloo juga, setelah kita mengumpulkan persembahan
misi.
Oleh Andrew McChesney
Tonton Soyloo
bernyanyi ten-tang cintanya kepada Yesus di link: bitly/banned-from-church.
Link download dokumen: Sabat ke-7 Cerita Mission Anak-Anak (docx)
SEMOGA BERMANFAAT DAN
SALING TERBERKATI
No comments:
Post a Comment