Ads Google

Saturday, March 16, 2019

CERITA MISSION SABAT KE-11, 16 MARET 2019


Persahabatan adalah Rahasianya

Sabat 11, 16 Maret 2019
Vitalina Mendes Moreira, 57 Tahun (Sao Tomo & Principe)
 
Peristiwa yang sungguh mengerikan terjadi pada saat Vitalina melahirkan anaknya kedua di Sao Tome dan Principe, sebuah negara kepulauan ketil yang ada di pesisir pantai Afrika Barat.

Saat itu ia mengalami pendarahan sehingga dokter harus menangani lewat memberikan transfusi darah. Akhirnya seorang bayi laki-laki lahir dengan selamat, namun Vitalina terus mengalami sakit akibat beberapa infeksi di bagian kakinya. Untuk menyelamatkan hidupnya dokter harus mengamputasi kedua kakinya.

Saat itu Vitalina masih berusia 19 tahun.

Pada saat keluar rumah sakit dan kembali ke rumah, ia mendapati bahwa suaminya telah berse lingkuh dan pergi dengan wanita lain.

Depresi berat menyelimuti Vitalina, sehingga ia sempat mempertimbangkan untuk bunuh diri.

Saat itulah seorang ketua jemaat perempuan dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh datang melawat Vitalina. Setiap kali datang, yaitu setiap pekan, sang ketua mengambil seluruh pakaian kotor Vitalina dan mencucinya di kali yang ada di dekat rumah. Tetapi karena alasan kesehatan akhirnya anggota gereja menyarankan agar pakaian tersebut di cuci melalui mesin cuci.

Vitalina sangat berterima kasih atas pertolongan yang di dapatkannya itu, akan tetapi ia merasa tidak nyaman.

"Saya sangat malu karena saya bukan anggota gereja Advent," kata Vitalina. "Saya tidak mengerti mengapa orang-orang Advent itu mencuci pakaian-pakaian saya"
Sebenarnya Vitalina hanya memberikan beberapa pakaian saja untuk dicuci dan menyimpan yang lain di dalam kamar. Selama dua minggu, Vitalina selalu berkata kepada Tang yang datang: "Hanya itu pakaian kotor. Saya tidak mempunyai banyak pakaian untuk dicuci minggu ini! Namun para Bakti Wanita Advent itu tidak mempercayainya, jadi mereka mencari semua pakaian Vitalina yang kotor di seluruh sudut rumah. Akhirnya mereka bisa menemukan segulungan pakaian kotor di salah satu sudut rumah dan mencucinya.

Vitalina berdoa kepada Tuhan agar Tuhan dapat menolong dia tetap hidup. Setelah beberapa waktu kemudian, ia kembali pulih dan sehat, ia memperbaiki mesin jahit tua yang dioperasikan dengan tangan dan belajar sendiri untuk memotong kain dan membuat celana. Usahanya itu berjalan lancar, ia bahkan memiliki lima orang anak dengan suaminya yang secara tetap mengunjungi dia. Tetapi tak lama kemudian suaminya itu meninggal dunia.

Seorang anggota gereja datang dan melakukan diskusi Alkitab dengan Vitalina, tetapi ia tidak tertarik. la tidak mau merubah pola makannya. Kemudian di tempat itu seorang pendeta Advent melaksanakan suatu seri kebaktian kebangunan rohani.

"Saya menghadiri seri Kebaktian Kebangunan Rohani tersebut, saya mulai menyadari hal-hal ajaib yang Tuhan telah buat bagi kehidupan saya, kata Vitalinan. Tuhan telah menjawab doa saya ketika saya berhasil belajar bagaimana mendapatkan uang melalui mesin jahit. Inilah alasan satu-satunya mengapa saya menerima injil itu.

Fakta Singkat
Negara ini merupakan rumah dari Ibis terkecil di dunia (Ibis Sao Tome) dan merupakan rumah dari burung Matahari terbesar di dunia (burung Matahari raksasa), juga merupakan tempat beberapa jenis Begoni raksasa.
Tips Cerita
0 Saksikan Vitalina di tautan: bit. lyNitalina-Moreira
Temukan foto-foto untuk kisah ini di tautan: bitly/fb-mq

"Setiap malam Vitalina menghadiri seri Kebaktian Kebangunan Rohani tersebut dan pada akhirnya ia dibaptiskan. Dengan sungguhsungguh ia mulai membagikan kesaksian pribadinya kepada siapa saja yang mau mendengarkan.

"Lihat kepada saya katanya kepada setiap orang yang lewat di depan rumahnya. Tuhan sedang bekerja di dalam diri saya, itu sebabnya saya sanggup bekerja. Tuhan itu ajaib, dan kalian semua harus percaya kepada Tuhan'

Dengan percakapan seperti itu, Vitalina berhasil meyakinkan 7 orang pergi bersamanya ke gereja Advent yang berjarak dua mil (3 kilo meter) jauhnya. Vitalina membayar ongkos mobil mereka untuk beberapa minggu. Dan sekarang ketujuh orang tersebut telah dibaptiskan menjadi anggota gereja Advent yang setia.

Vitalina juga membentuk sebuah kelompok kecil pendalaman Alkitab di luar rumah, dan hasilnya ada 6 orang yang dibaptiskan.

Bahkan dengan cepat, 40 orang dibaptiskan, termasuk kedua anaknya sehingga para tua-tua jemaat membuat perencanaan untuk membuka sebuah gereja baru di lakasi di mana Vitalina tinggal. Tidak ada dana untuk membeli sebidang tanah, gereja menerima tawaran Vitalina untuk membuat bangunan gereja sementara di pekarangan rumahnya. Akhirnya bangunan gereja yang terbuat dari kayu pun berdiri pada bulan September 2017.

"Saya begitu bahagia setiap kali melihat gereja tepat berada di depan pintu rumah saya itu,"kata Vitalina, sambil duduk-duduk santai di ruang tamu. Tetapi lebih dari pada itu, kebahagiaan saya terbesar adalah melihat jiwa-jiwa yang telah bertobat itu."
Vitalina kemudian memberikan rahasia bagaimana sehingga ia dapat menuntun banyak orang kepada Kristus yaitu dengan card persahabatan. *Sangat sukar untuk menuntun orang lain datang ke pada Kristus tanpa persahabatan: kata Vitalina."Saya bersahabat, dengan semua orang kemudian mengundang mereka datang ke gereja!
Yang menjadi ayat kesukaan Vitalina adalah Matius 6:33 bahwa Yesus pernah berkata: Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu"
Ayat ini benar-benar memberi semangat kepada saya oleh karena ayat itu berkata jika saya menempatkan Tuhan yang pertama maka Tuhan sendiri yang akan memberikan segala yang saya butuhkan: kata Vitalina. "Dan Tuhan benarbenar menggenapinya."
Sebagian Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan menolong pembangunan sebuah gereja di Sao Tome, di mana sekarang ini kebanyakan anggotanya beribadah di ruang dasar sebuah bangunan yang sangat berisiko ambruk. Terima kasih untuk persembahan misi Anda."0

Oleh: Andrew McChesney.






Saturday, March 9, 2019

CERITA MISSION SABAT KE-10, 09 MARET 2019

MASALAH DAGING BABI

Sabat 10, 09 MARET 2019

Gilson Neto, 29 Tahun (Sao Tomo & Principe)


Seorang tetangga bersaksi tentang Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh ketika saya masih berusia 17 tahun. Mendengar kesaksian itu saya tidak merasa tertarik oleh karena saya sangat gemar mengonsumsi daging babi dan orang Advent tidak makan daging babi.
Kemudian seseorang mengundang saya untuk menghadiri suatu seri Kebaktian Kebangunan Rohani di salah satu tempat yang ada di daerah Sao Tome, ibu kota negara kepulauan Sao Tome dan Principe. Saya hadir setiap malam dan menuliskan nama saya di kartu hadir untuk mendapatkan lebih banyak informasi iagi.
Sebelum saya menyadarinya, tetangga saya mengatakan bahwa gereja ini telah mendata nama saya dan selanjutnya la mengundang saya pergi bcrsamanya ke gereja Advent pada hari Sabat untuk lebih banyak mendapatkan informasi. Saya begitu terkejut dan bertanya kepadanya, -Bagaimanakah caranya nama saya bisa berada di gereja kamu sedangkan nama saya itu saya catat di secarik kertas dalam acara yang ada di kota
Saya tidak pergi ke gereja bersama dia oleh karena saya harus bekerja pada hari Sabtu. Saya bekerja sebagai seorang tukang bangunan. Pada saat tetangga saya itu melihat bahwa saya tidak datang ke gereja, kemudian ia menyarankan untuk belajar Alkitab bersama pada malam hari.
Setelah beberapa pekan, saya memutuskan untuk meluangkan satu hari agar boleh datang beribadah di gereja.
Pada saat di dalam gereja, saya berjumpa dengan banyak tetangga saya, dan mereka begitu gembira melihat kehadiran saya. Tetapi keadaan itu justru menciptakan masalah bagi saya. Saya tidak dapat menyisihkan hari Sabat berikutnya lagi karena saya harus bekerja. Tetapi pada sisi yang lain, semua tetangga telah melihat saya di gereja dan sudah pasti jika saya tidak hadir pada Sabat mendatang karena saya pergi bekerja akan menimbulkan tanda tanya bagi mereka.
Pada Sabat berikutnya, saya menunggu cukup lama, kemudian saya mengambil jalan berputar agar tidak ada seorang pun yang akan melihat saya. Tetapi seorang anggota gereja berlari ke arah saya dan bertanya hendak ke mana saya.
*Saya hendak pergi memangkas rambut saya," saya mendustai dia.
Hati nurani saya berkecamuk sepanjang hari itu. Setelah bekerja, saya kembali pulang mengambil jalan berputar dan cukup jauh dan lagi - lagi bertemu dengan lebih banyak anggota gereja, yang mana mereka baru saja pulang dari gereja."Mengapakah kamu tidak datang ke gereja hari ini tanya mereka.
Saya terpaksa mengaku bahwa saya pergi bekerja.
Sejak hari itu, saya memutuskan untuk berhenti bekerja pada setiap hari Sabtu. Segera saya pun kehilangan pekerjaan. tidak seorang pun dalam keluarga saya beragama Advent, orang tua saya menjadi sangat marah ketika mengetahui bahwa saya sudah tidak bekerja lagi. ibu saya memasak makanan yang tak dapat saya makan. Di semua menu makanan dicampur dengan daging babi: Nasi, sup, serta makanan pencuci mulut lainnya. Saya memang gemar makan daging babi akan tetapi saat itu saya menolak untuk memakannya. Akibatnya, banyak kali saya tidur dengan perut kosong dan kelaparan.
"Mengapakah kamu pergi ke gereja yang tidak makan daging babi?" kata ibu saya.*Mengapakah kamu tidak bekerja pada hari Sabtu kata ayah saya.
Secara diam-diam ketujuh saudara saya memperhatikan saya.
Sembilan bulan kemudian, saya dibaptiskan. Pendeta membawakan khotbah penyambutan selamat datang bagi semua yang baru dibaptiskan, kemudian seorang perempuan menyatakan bahwa kami akan dengan segera mengalami, banyak tantangan rohani oleh karena keputusan kami itu. Saya kemudian berkata, "Itu benar. Saya sudah mendapatkan tantangan-tantangan itu."
Tetapi ia mengatakan yang scbenarnya. Pada saat saya menyampaikan kepada orang tua saya bahwa saya telah dibaptis, mereka menendang saya keluar dari rumah. Saya meratap oleh karena saya tidak tahu ke mana harus pergi. Selama dua buIan, saya keluar rumah sebelum orang tua saya bangun dan kembali pulang pada saat mereka telah tidur.
Seorang perempuan yang dibaptiskan bersama dengan saya memberikan kepada saya makanan untuk dimakan. Saya berjalan berkeliling selama hari-hari itu. Tidak ada yang dikerjakan, karena memang saya tidak mcmpunyai pekerjaan. Saya menangis dan berdoa: Tuhan, tolong saya agar boleh kuat dalam iman dan boleh mendapatkan pekerjaan.
Tidak lama kemudian sebuah perusahaan pertanian milik pengusaha Taiwan menerima saya bekerja membantu sebuah proyek, dan ketika itu saya boleh memberikan sebagian dari penghasilan untuk orang tua saya. Hal itu membantu memperbaiki hubungan kami.
Tuhan melakukan mukjizat yang besar. Lima dari tujuh saudara saya menjadi orang Advent. Dua sepupu saya juga telah dibaptiskan. Seluruhnya, ada 10 anggota keluarga saya yang telah bergabung ke dalam gereja Advent. Bahkan ayah saya sempat beberapa kali menghadiri kebaktian gereja sebelum ia mengalami kelumpuhan akibat penyakit strok yang dialaminya.
Saat ini, saya bekerja di satu-satunya sekolah Advent yang berada di Sao Tome. Saya mengajar para murid bagaimana bercocok tanam serta menata sebuah taman.
Saya juga telah menikah. Saya telah jatuh cinta kepada perempuan muda yang telah menolong saya memberi makanan selama masa masa kelam yang saya alami. Kami dikaruniai seorang anak perempuan yang berusia setahun.
Sebuah janji dari ayat Alkitab yang sudah menginspirasikan saya untuk tetap kuat dalam iman adalah Mazrnur 125:1, yang menyatakan: "Orang-orang yang percaya kepada Tuhan, adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya."
Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan menolong satu-satunya sekolah Advent yang berada di Sao Tome dan Principe dalam pembangunan auditorium (gedung serba guna) sekolah tersebut. Terima kasih untuk persembahan misi Anda.
Oleh: Andrew McChesney