Ads Google

Wednesday, January 16, 2019

Kompetensi: Pemindahan Pasien (Moving)


PEMINDAHAN PASIEN
(MOVING)

            Untuk mempertahankan kesejajaran (alignment) tubuh yang tepat, perawat harus dengan tepat mengangkat klien, menggunakan teknik pemberian posisi yang tepat dan memindahkan klien dengan aman, klien dengan gangguan saraf, skeletal, atau fungsi muscular serta peningkatan kelemahan dan keletihan sering memerlukan bantuan perawat untuk pemberian  posisi dan pemindahan. Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dan teknik pemindahan  melindungi perawat atau pemberi asuhan dari cedera pada system muskoloskeletal.
            Empat dasar mengangkat:
§  Posisi berat: berat yang diangkat harus dekat mungkin dengan. Posisi ini menempatkan objek yang diangkat dalam level yang sama dengan pengangkat.
§  Ketinggian objek: objek yang paling tinggi untuk diangkat secara vertical adalah ketinggian 15-20cm dibawah ukuran pinggang orang yang mengangkat objek
§  Posisi badan: pengangkat harus berposisi bokong lurus sehingga kelompok otot multiple bekerja bersama – sama
§  Berat maksimal: objek terlaluj berat jika lebih besar dari 25-30% dari berat tubuh pengangkat.
Tujuan:
1. membantu mengatur atau memindahkan posis klien secara sistematis dan nyaman
2. mehindari cedera pada pasien ataupun perawat saat melakukan pemindahan pasien
A. Pengaturan Posisi Pasien Di Tempat Tidur
            Alat – alat:
1. Bantal
2. Foot board (papan kaki) untuk mencegah foot drop
3. Sand bag
4. Trochanter roll
5. Hand roll (gulungan tangan) atau bola karet
6. Restrain (kain atau tali fiksasi pada tubuh pasien)
7. Bed dengan pengatur posisinya

Prosedur Awal :
1.      Persiapkan alat-alat yang akan digunakan
2.      Minta bantuan ( PRN ) pada perawat atau relative pasian ( jika tidak mampu melakukan seorang diri)
3.      Jelaskan prosedur yang akan dilkukan
4.      Cuci tangan
5.      Jaga privasi pasien
6.      Atur posisi tempat tidur sesuai kenyamanan perawat dalam melakukan prosedur
7.      Tempatkan pasien pada posisi datar di tempat tidur dengan kondisi roda terkunci
Prosedur Akhir :
1.      Atur posisi aman dan nyaman bagi pasien
2.      Cuci tangan
3.      Dokumentasikan meliputi posisi yang diberikan, frekuensi mengubah posisi, kondisi kulit, penggunaan alat bantu, kemampuan klien untuk mengubah posisinya, jumlah perawat yang melakukan prosedur dan kenyamanan pasien.

a)      Ke  Bagian Atas Tempat Tidur
       Satu (1) perawat
1.      Lakukan prosedur awal 1-7
2.      Letakkan bantal di bagian atas tempat tidur
3.      Instruksikan pasien untuk menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menekuk ke dua kakinya sampai telapak kaki rata dengan tempat tidur
4.      Atur posisi berdiri perawat (buka kedua kaki selebar bahu dan salah satu kaki sedikit maju ke depan)
5.      Lengan perawat yang terdekat di bagian kepala tempat tidur harus berada di bawah kepala pasien dan lengan yang lain berada di femur pasien
6.      Instruksikan pasien untuk memfleksikan lehernya
7.      Instruksikan pasien untuk membantu dengan mendorong kakinya pada permukaan tempat tidur
8.      Fleksikan lutut perawat, mintakan pasien mendorong dengan tumitnya saat perawat memindahkan pasien ke atas tempat tidur
9.      Lakukan prosedur akhir 1-3
       Dua (2) perawat

1.      Lakukan tindakan 1-7
2.      Letakkan bantal di bagian atas tempat tidur
3.      Instruksikan pasien untuk menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menekuk kedua kakinya sampai telapak kaki rata dengan tempat tidur
4.      Atur posisi berdiri perawat (buka kedua kaki selebar bahu dan salah satu kaki sedikit maju ke depan)
5.      (a) Lengan perawat yang terdekat di bagian kepala tempat tidur harus berada di bawah kepala pasien dan lengan yang lain berada di femur pasien, hal yang sama di lakukan oleh perawat lainnya secara berhadapan
(b) Hal ini juga boleh dilakukan dengan menggunakan alat bantu linen :
            a. Instruksikan pasien untuk miring ataupun dibantu perawat
            b. Letakkan linen pengangkat (draw sheet, sarung) pada bagian kepala belakang
                sampai femur proximal
(c)  Dua perawat pada posisi yang sama, lengan perawat pertama yang terdekat di bagian kepala tempat tidur harus berada di bawah kepala pasien dan lengan yang lain berada di pinggang pasien, lengan perawat kedua berada di panggul dan popliteal pasien
6.      Instruksikan pasien untuk memfleksikan lehernya
7.      Instruksikan pasien untuk membantu dengan mendorong kakinya pada permukaan tempat tidur {tidak) untuk 5 (b) dan 5 (c)}
8.      Fleksikan lutut perawat, mintakan pasien mendorong dengan tumitnya {tidak untuk 5 (b) dan 5 (c)}
9.      Gunakan hitungan (1,2,3) saat perawat memindahkan pasien ke atas tempat tidur
10.  Lakukan prosedur akhir 1-3

b)      Posisi Lateral (MIKA-MIKI)
1.      Lakukan prosedur awal 1-7
2.      Atur posisi pasien di sisi tempat tidur (bila MIKA pasien diposisikan ke sisi kiri dan sebaliknya)
3.      Fleksikan/ tekuk kaki yang tidak terkena matras (bila MIKA kaki kiri pasien yang ditekuk dan sebaliknya)
4.      Tempatkan tangan perawat pada bahu dan panggul pasien, miringkan pasien ke arah perawat yang memegang bahu dan panggul pasien (bila mika posisi perawat yang memegang di sebelah kanan dan sebaliknya)
5.      Sokong punggung pasien dengan bantal dan letakan bantal yanglain di bawah kaki yang ditekuk dan di antara kedua tangan dengan posisi memeluk bantal
6.      Letakan sandbag pada telapak kaki yang menggantung (kaki yang ditekuk)
7.      Lakukan prosedur akhir 1-3

c)      Posisi Prone (Telungkup)
1.      Lakukan prosedur awal 1-7
2.      Atur pasien dalam posisi lateral (pada hemiplegia putar ke arah ekstremitas yang tidak sakit) kemudian lanjutkan hingga berada dalam posisi telungkup (tambahkan 90% dari posisi lateral)
3.      Putar kepala pasien pada satu sisi, letakkan bantal tipis di bawah abdomen dekat diafragma
4.      Posisikan lengan fleksi setinggi bahu disamping kepala
5.      Sokong kaki dengan dua atau tiga bantal untuk menaikkan jari kaki (mengurangi tekanan jari kaki pada matras dan mencegah footdrop)
6.      Lakukan prosedur akhir 1-3

d)     Posisi Supine (Terlentang)
1.       Lakukan prosedur awal 1-7
2.      Letakan gulungan linen (towel, draw sheet, sarung) dibawah areal belakang lumbal
3.      Letakan bantal dibawah bahu atas, leher, dan kepala
4.      Letakan trokanter roll / sandbag / bantal sejajar dengan permukaan lateral paha (mengurangi rotasi luar kaki)
5.      Letakan bantal kecil dibawah tumit
6.      Letakan foot board / bantal pada telapak kaki
7.      Letakan bantal pada lengan dan telapak tangan bagian bawah (posisi prone pada tangan)
8.      Letakan hand roll / bola karet pada telapak tangan
9.      Lakukan prosedur akhir 1-3

e)      Posisi Semi Fowler, High Fowler, Fowler
1.      Lakukan prosedur posisi supine
2.      Tinggikan bagian kepala tempat tidur hingga 30º-45º
3.      Letakan bantal kecil dibawah paha dan bantal di bawah punggung PRN (menyokong vetebra lumbal, menurunkan fleksi pada vertebre, mencegah penyumbatan arteri popliteal dari tekanan berat badan)
4.      Lakukan prosedr akhir 1-3

B.  Tindakan Memindahkan Pasien
      Peralatan :
1.      Alat pemeriksaan tempat tidur
2.      Tempat tidur
3.      Linen pengangkat
4.      Scoop stretcher
5.      Restrain
6.      Wheelchair
7.      Stretcher





a. Bed – Chair
Prosedur :

1.      Persiapkan alat-alat yang akan digunakan
2.      Minta bantuan (PRN) pada perawat atau relative pasien  (jika tidak mampu sseorang diri)
3.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
4.      Jaga privasi pasien dengan menutup pintu atau screen
5.      Cuci tangan
6.      Pastikan vistal sign pasien dalam keadaan normal
7.      Letakkan kursi pada posisi sudut 45º dari tempat tidut bagian kepala
8.      Bantu pasien duduk di sisi tempat tidur dengan cara :
a)      Atur tempat tidur sesuai dengan ketinggian yang dapat di toleransi pasien
b)      Tempatkan pasien dengan posisi side lying menghadap perawat di sisi tempat tidur dimana pasien akan duduk
c)      Tangan perawat memegang bahu dan paha pasien sambil membantu mendudukan pasien di sisi tempat tidur
9.      Pastkan pasien stabil dan tidak ada keluhan (pusing)
10.  Kedua kaki perawat dibuka sejajar bahu, tekuk lutut perawat sambil memegang kedua axila pasien bantu pasien berdiri
11.  Luruskan lutut perawat sama dengan lutut pasien dan arahkan ke kursi
12.  Instruksikan pasien untuk memegang bagian lengan kursi
13.  Tekuk lutut perawat selama menurunkan pasien ke kursi
14.  Atur posisi nyaman pasien di kursi dan rapikan lingkungan ruangan pasien
15.  Cuci tangan
16.  Dokumentasikan durasi, kemampuan pasien, alat bantu, tanda vital dan keluhan pasien saat melakukan pemindahan pasien

b. Bed – Wheelchair
Prosedur:
1.      Prosedur yang dilakukan sama dengan Bed – chair, hanya kursi diganti dengan kursi roda
2.      Selama pelaksanaan prosedur, roda dalam keadaan terkunci dan penyangga kaki di kursi roda terbuka dan bila pasien telah duduk posisi penyangga kaki diatur untk meletakkan kaki pasien

c. Bed – Stretcher
            - Menggunakan alat bantu (linen pengangkat)
Prosedur:

1.      Persiapkan alat-alat yang akan digunakan
2.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3.      Jaga privasi pasien dengan menutup pintu atau screen
4.      Cuci tangan
5.      Pastikan vital sign pasien dalam keadaan normal
6.      Tempatkan pasien pada posisi datar ditempat tidur dengan kondii roda terkunci
7.      Miringkan pasien sesuai prosedur posisi lateral
8.      Masukkan linen pengangkat melewati tubuh pasien secara memanjang dari belakang badan sampai paha pasien (kecuali yang lemah dari belakang kepala sampai paha pasien)
9.      Kembalikan pasien ke posisi terlentang (supine) di sisi tempat tidur dimana stretcher berada
10.  Pastikan roda stretcher terkunci, sejajar, dan dekat dengan tempat tidur pasien
11.  Satu atau dua perawat berada di kanan dan kiri pasien dan saling berhadapan
12.  Masing – masing perawat memegang pada pinggiran linen pengangkat
13.  Jika jangkauan perawat tidak sampai, maka boleh naik ke atas tempat tidur pasien
14.  Intruksikan pasien untuk menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan memfleksikan kepalanya
15.  Secara bersmaan perawat yang bertugas mengangkat dan menarik ke stretcher
16.  Atur posisi nyaman pasien di stretcher dan rapikan lingkungan ruangan pasien
17.  Cuci tangan
18.  Dokumentasikan durasi, kemampuan pasien, alat bantu, tanda vital dan keluhan pasien saat melakukan pemindahan pasien


-Tanpa menggunakan alat bantu
            Prosedur:
1.      Persiapkan alat-alat yang akan digunakan
2.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3.      Jaga privasi pasien dengan menutup pintu atau screen
4.      Cuci tangan
5.      Pastikan vital sign pasien dalam keadaan normal
6.      Tempatkan pasien pada posisi datar di tempat tidur dengan kondisi roda terkunci
7.      Stretcher berada di atas atau dibawah tempat tidur secara seri (berbaris bagian atas stretcher bertemu dengan bagian bawah tempat tidur atau sebaliknya) atau dapat juga membentuk huruf L dan pastikan roda stretcher terkunci
8.      Tiga perawat berada di satu sisi tempat tidur pasien dan masing – masing bertanggung jawab untuk kepala dengan punggung, panggul, paha dengan tungkai bawah
9.      Masing – masing perawat membukan kedua kakinya dengan kaki yang dekat tempat tidur berada di depan sambil lutut sedikit ditekuk
10.  Instruksikan pasien untuk menyilang kedua tangannya di depan dada
11.  Secara bersamaan perawat yang bertugas mengangkat, mendekatkan tubuh pasien ke dada mereka, dan mengarahkan ke stretcher yang dituju (bisa ke kiri atau ke kanan)
12.  Secara bersamaan juga perawat menurunkan pasien secara perlahan ke pusat stretcher (tengah/medial dengan menekuk lutut dan pinggul mereka hingga siku tepi stretcher
13.  Atur posisi nyaman pasien di stretcher dan rapikan lingkungan ruangan pasien
14.  Cuci tangan
15.  Dokumentasikan durasi, kemampuan pasien, alat bantu, tanda vital, dan kemampuan pasien saat melakukan pemindahan pasien

No comments:

Post a Comment