PEMINDAHAN
PASIEN
(MOVING)
Untuk
mempertahankan kesejajaran (alignment) tubuh yang tepat, perawat harus dengan
tepat mengangkat klien, menggunakan teknik pemberian posisi yang tepat dan
memindahkan klien dengan aman, klien dengan gangguan saraf, skeletal, atau
fungsi muscular serta peningkatan kelemahan dan keletihan sering memerlukan
bantuan perawat untuk pemberian posisi
dan pemindahan. Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dan teknik pemindahan melindungi perawat atau pemberi asuhan dari
cedera pada system muskoloskeletal.
Empat
dasar mengangkat:
§ Posisi
berat: berat yang diangkat harus dekat mungkin dengan. Posisi ini menempatkan
objek yang diangkat dalam level yang sama dengan pengangkat.
§ Ketinggian
objek: objek yang paling tinggi untuk diangkat secara vertical adalah
ketinggian 15-20cm dibawah ukuran pinggang orang yang mengangkat objek
§ Posisi
badan: pengangkat harus berposisi bokong lurus sehingga kelompok otot multiple
bekerja bersama – sama
§ Berat
maksimal: objek terlaluj berat jika lebih besar dari 25-30% dari berat tubuh pengangkat.
Tujuan:
1. membantu mengatur
atau memindahkan posis klien secara sistematis dan nyaman
2. mehindari cedera
pada pasien ataupun perawat saat melakukan pemindahan pasien
A.
Pengaturan Posisi Pasien Di Tempat Tidur
Alat – alat:
1. Bantal
2. Foot board (papan
kaki) untuk mencegah foot drop
3. Sand bag
4. Trochanter roll
5. Hand roll (gulungan
tangan) atau bola karet
6. Restrain (kain atau
tali fiksasi pada tubuh pasien)
7. Bed dengan pengatur
posisinya
Prosedur
Awal :
1. Persiapkan
alat-alat yang akan digunakan
2. Minta
bantuan ( PRN ) pada perawat atau relative pasian ( jika tidak mampu melakukan
seorang diri)
3. Jelaskan
prosedur yang akan dilkukan
4. Cuci
tangan
5. Jaga
privasi pasien
6. Atur
posisi tempat tidur sesuai kenyamanan perawat dalam melakukan prosedur
7. Tempatkan
pasien pada posisi datar di tempat tidur dengan kondisi roda terkunci
Prosedur
Akhir :
1. Atur
posisi aman dan nyaman bagi pasien
2. Cuci
tangan
3. Dokumentasikan
meliputi posisi yang diberikan, frekuensi mengubah posisi, kondisi kulit,
penggunaan alat bantu, kemampuan klien untuk mengubah posisinya, jumlah perawat
yang melakukan prosedur dan kenyamanan pasien.
a) Ke
Bagian Atas Tempat Tidur
Satu (1) perawat
1. Lakukan
prosedur awal 1-7
2. Letakkan
bantal di bagian atas tempat tidur
3. Instruksikan
pasien untuk menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menekuk ke dua
kakinya sampai telapak kaki rata dengan tempat tidur
4. Atur
posisi berdiri perawat (buka kedua kaki selebar bahu dan salah satu kaki
sedikit maju ke depan)
5. Lengan
perawat yang terdekat di bagian kepala tempat tidur harus berada di bawah
kepala pasien dan lengan yang lain berada di femur pasien
6. Instruksikan
pasien untuk memfleksikan lehernya
7. Instruksikan
pasien untuk membantu dengan mendorong kakinya pada permukaan tempat tidur
8. Fleksikan
lutut perawat, mintakan pasien mendorong dengan tumitnya saat perawat
memindahkan pasien ke atas tempat tidur
9. Lakukan
prosedur akhir 1-3
Dua (2) perawat
1. Lakukan
tindakan 1-7
2. Letakkan
bantal di bagian atas tempat tidur
3. Instruksikan
pasien untuk menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menekuk kedua
kakinya sampai telapak kaki rata dengan tempat tidur
4. Atur
posisi berdiri perawat (buka kedua kaki selebar bahu dan salah satu kaki
sedikit maju ke depan)
5. (a)
Lengan perawat yang terdekat di bagian kepala tempat tidur harus berada di
bawah kepala pasien dan lengan yang lain berada di femur pasien, hal yang sama
di lakukan oleh perawat lainnya secara berhadapan
(b) Hal ini juga boleh dilakukan
dengan menggunakan alat bantu linen :
a.
Instruksikan pasien untuk miring ataupun dibantu perawat
b.
Letakkan linen pengangkat (draw sheet, sarung) pada bagian kepala belakang
sampai femur proximal
(c)
Dua perawat pada posisi yang sama, lengan perawat pertama yang terdekat
di bagian kepala tempat tidur harus berada di bawah kepala pasien dan lengan
yang lain berada di pinggang pasien, lengan perawat kedua berada di panggul dan
popliteal pasien
6. Instruksikan
pasien untuk memfleksikan lehernya
7. Instruksikan
pasien untuk membantu dengan mendorong kakinya pada permukaan tempat tidur
{tidak) untuk 5 (b) dan 5 (c)}
8. Fleksikan
lutut perawat, mintakan pasien mendorong dengan tumitnya {tidak untuk 5 (b) dan
5 (c)}
9. Gunakan
hitungan (1,2,3) saat perawat memindahkan pasien ke atas tempat tidur
10. Lakukan
prosedur akhir 1-3
b) Posisi
Lateral (MIKA-MIKI)
1. Lakukan
prosedur awal 1-7
2. Atur
posisi pasien di sisi tempat tidur (bila MIKA pasien diposisikan ke sisi kiri
dan sebaliknya)
3. Fleksikan/
tekuk kaki yang tidak terkena matras (bila MIKA kaki kiri pasien yang ditekuk
dan sebaliknya)
4. Tempatkan
tangan perawat pada bahu dan panggul pasien, miringkan pasien ke arah perawat
yang memegang bahu dan panggul pasien (bila mika posisi perawat yang memegang di
sebelah kanan dan sebaliknya)
5. Sokong
punggung pasien dengan bantal dan letakan bantal yanglain di bawah kaki yang
ditekuk dan di antara kedua tangan dengan posisi memeluk bantal
6. Letakan
sandbag pada telapak kaki yang menggantung (kaki yang ditekuk)
7. Lakukan
prosedur akhir 1-3
c) Posisi
Prone (Telungkup)
1. Lakukan
prosedur awal 1-7
2. Atur
pasien dalam posisi lateral (pada hemiplegia putar ke arah ekstremitas yang
tidak sakit) kemudian lanjutkan hingga berada dalam posisi telungkup (tambahkan
90% dari posisi lateral)
3. Putar
kepala pasien pada satu sisi, letakkan bantal tipis di bawah abdomen dekat
diafragma
4. Posisikan
lengan fleksi setinggi bahu disamping kepala
5. Sokong
kaki dengan dua atau tiga bantal untuk menaikkan jari kaki (mengurangi tekanan
jari kaki pada matras dan mencegah footdrop)
6. Lakukan
prosedur akhir 1-3
d) Posisi
Supine (Terlentang)
1. Lakukan prosedur awal 1-7
2. Letakan
gulungan linen (towel, draw sheet, sarung) dibawah areal belakang lumbal
3. Letakan
bantal dibawah bahu atas, leher, dan kepala
4. Letakan
trokanter roll / sandbag / bantal sejajar dengan permukaan lateral paha
(mengurangi rotasi luar kaki)
5. Letakan
bantal kecil dibawah tumit
6. Letakan
foot board / bantal pada telapak kaki
7. Letakan
bantal pada lengan dan telapak tangan bagian bawah (posisi prone pada tangan)
8. Letakan
hand roll / bola karet pada telapak tangan
9. Lakukan
prosedur akhir 1-3
e) Posisi
Semi Fowler, High Fowler, Fowler
1. Lakukan
prosedur posisi supine
2. Tinggikan
bagian kepala tempat tidur hingga 30º-45º
3. Letakan
bantal kecil dibawah paha dan bantal di bawah punggung PRN (menyokong vetebra
lumbal, menurunkan fleksi pada vertebre, mencegah penyumbatan arteri popliteal
dari tekanan berat badan)
4. Lakukan
prosedr akhir 1-3
B. Tindakan Memindahkan Pasien
Peralatan :
1. Alat
pemeriksaan tempat tidur
2. Tempat
tidur
3. Linen
pengangkat
4. Scoop
stretcher
5. Restrain
6. Wheelchair
7. Stretcher
a. Bed – Chair
Prosedur
:
1. Persiapkan
alat-alat yang akan digunakan
2. Minta
bantuan (PRN) pada perawat atau relative pasien
(jika tidak mampu sseorang diri)
3. Jelaskan
prosedur yang akan dilakukan
4. Jaga
privasi pasien dengan menutup pintu atau screen
5. Cuci
tangan
6. Pastikan
vistal sign pasien dalam keadaan normal
7. Letakkan
kursi pada posisi sudut 45º dari tempat tidut bagian kepala
8. Bantu
pasien duduk di sisi tempat tidur dengan cara :
a) Atur
tempat tidur sesuai dengan ketinggian yang dapat di toleransi pasien
b) Tempatkan
pasien dengan posisi side lying menghadap perawat di sisi tempat tidur dimana
pasien akan duduk
c) Tangan
perawat memegang bahu dan paha pasien sambil membantu mendudukan pasien di sisi
tempat tidur
9. Pastkan
pasien stabil dan tidak ada keluhan (pusing)
10. Kedua
kaki perawat dibuka sejajar bahu, tekuk lutut perawat sambil memegang kedua
axila pasien bantu pasien berdiri
11. Luruskan
lutut perawat sama dengan lutut pasien dan arahkan ke kursi
12. Instruksikan
pasien untuk memegang bagian lengan kursi
13. Tekuk
lutut perawat selama menurunkan pasien ke kursi
14. Atur
posisi nyaman pasien di kursi dan rapikan lingkungan ruangan pasien
15. Cuci
tangan
16. Dokumentasikan
durasi, kemampuan pasien, alat bantu, tanda vital dan keluhan pasien saat
melakukan pemindahan pasien
b. Bed – Wheelchair
Prosedur:
1. Prosedur
yang dilakukan sama dengan Bed – chair, hanya kursi diganti dengan kursi roda
2. Selama
pelaksanaan prosedur, roda dalam keadaan terkunci dan penyangga kaki di kursi
roda terbuka dan bila pasien telah duduk posisi penyangga kaki diatur untk
meletakkan kaki pasien
c. Bed – Stretcher
-
Menggunakan alat bantu (linen pengangkat)
Prosedur:
1. Persiapkan
alat-alat yang akan digunakan
2. Jelaskan
prosedur yang akan dilakukan
3. Jaga
privasi pasien dengan menutup pintu atau screen
4. Cuci
tangan
5. Pastikan
vital sign pasien dalam keadaan normal
6. Tempatkan
pasien pada posisi datar ditempat tidur dengan kondii roda terkunci
7. Miringkan
pasien sesuai prosedur posisi lateral
8. Masukkan
linen pengangkat melewati tubuh pasien secara memanjang dari belakang badan
sampai paha pasien (kecuali yang lemah dari belakang kepala sampai paha pasien)
9. Kembalikan
pasien ke posisi terlentang (supine) di sisi tempat tidur dimana stretcher
berada
10. Pastikan
roda stretcher terkunci, sejajar, dan dekat dengan tempat tidur pasien
11. Satu
atau dua perawat berada di kanan dan kiri pasien dan saling berhadapan
12. Masing
– masing perawat memegang pada pinggiran linen pengangkat
13. Jika
jangkauan perawat tidak sampai, maka boleh naik ke atas tempat tidur pasien
14. Intruksikan
pasien untuk menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan memfleksikan
kepalanya
15. Secara
bersmaan perawat yang bertugas mengangkat dan menarik ke stretcher
16. Atur
posisi nyaman pasien di stretcher dan rapikan lingkungan ruangan pasien
17. Cuci
tangan
18. Dokumentasikan
durasi, kemampuan pasien, alat bantu, tanda vital dan keluhan pasien saat
melakukan pemindahan pasien
-Tanpa
menggunakan alat bantu
Prosedur:
1. Persiapkan
alat-alat yang akan digunakan
2. Jelaskan
prosedur yang akan dilakukan
3. Jaga
privasi pasien dengan menutup pintu atau screen
4. Cuci
tangan
5. Pastikan
vital sign pasien dalam keadaan normal
6. Tempatkan
pasien pada posisi datar di tempat tidur dengan kondisi roda terkunci
7. Stretcher
berada di atas atau dibawah tempat tidur secara seri (berbaris bagian atas
stretcher bertemu dengan bagian bawah tempat tidur atau sebaliknya) atau dapat
juga membentuk huruf L dan pastikan roda stretcher terkunci
8. Tiga
perawat berada di satu sisi tempat tidur pasien dan masing – masing bertanggung
jawab untuk kepala dengan punggung, panggul, paha dengan tungkai bawah
9. Masing
– masing perawat membukan kedua kakinya dengan kaki yang dekat tempat tidur
berada di depan sambil lutut sedikit ditekuk
10. Instruksikan
pasien untuk menyilang kedua tangannya di depan dada
11. Secara
bersamaan perawat yang bertugas mengangkat, mendekatkan tubuh pasien ke dada
mereka, dan mengarahkan ke stretcher yang dituju (bisa ke kiri atau ke kanan)
12. Secara
bersamaan juga perawat menurunkan pasien secara perlahan ke pusat stretcher
(tengah/medial dengan menekuk lutut dan pinggul mereka hingga siku tepi
stretcher
13. Atur
posisi nyaman pasien di stretcher dan rapikan lingkungan ruangan pasien
14. Cuci
tangan
15. Dokumentasikan
durasi, kemampuan pasien, alat bantu, tanda vital, dan kemampuan pasien saat
melakukan pemindahan pasien
No comments:
Post a Comment