Ads Google

Saturday, December 8, 2018

CERITA MISSION, SABAT KE-10, 08 DESEMBER 2018 (ALKITAB YANG MENGAGUMKAN)


ALKITAB YANG MENGAGUMKAN


CERITA MISSION SABAT KE-10, 08 DESEMBER 2018
Oleh : Petrus Tobolu, 50 Tahun
Indonesia

Zelindo adalah seorang pernbuat masalah di Timor Leste. la gemar minum minuman keras, merokok, dan berjudi. la memiliki tato dan membuat geng jalanan.

la pergi ke gereja setiap hari Minggu tetapi tetap merasa gundah.

Pada usia 21 tahun, tiba-tiba ia dicekam oleh sebuah keinginan yang tak tertahankan untuk membaca Alkitab. la tidak memiliki Alkitab, maka ia mengirim pesan singkat kepada kakak perempuannya di Surabaya, sebuah kota di Indonesia yang terletak 1.400 kilometer di sebelah barat.

"Bisakah kakak membelikan dan mengirimkan Alkitab kepada saya?" la bertanya.
Dua minggu kemudian ia menerima Alkitab itu, dan membacanya dari Kejadian sampai Wahyu dalam satu bulan. Tetapi ia tidak mengerti apa yang dibacanya. la membaca Alkitab untuk kedua dan ketiga kalinya, tetapi tetap saja ia tidak mengerti.

Merasa frustrasi, ia bertelut dan berdoa:"Tuhan, saya mau mengerti firman-Mu, tetapi saya tidak tahu caranya. Kirimkanlah Roh Kudus-Mu untuk membimbing saya."

Kemudian ia membaca Alkitab itu untuk keempat kalinya—dan berdoa untuk Roh Kudus setiap kali ia membacanya. la pun mulai mengerti Alkitab, hal yang nnembuatnya tercengang. la berhenti pada perintah kedua di dalam Keluaran 20:4, 5, di mana Tuhan berfirman:"Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya"

"Mengapakah ada patung di gereja saya?" la heran.        .

la tetap beribadah pada hari Minggu dan membaca Alkitab setiap malam selama tiga tahun. la juga menikah dan membuka dua buah toko.

Fakta Singkat
Hidangan nasional di Timor Leste adalah ikan pepes, ikan yang dibungkus daun pisang dan dikukus bersama saus sambal.
Menurut legenda, Timor Leste ditemukan setelah seekor buaya berubah menjadi sebuah pulau sebagai hadiah kepada seorang anak lelaki yang menolong buaya itu ketika sakit. Keturunan anak lelaki itu diduga menjadi nenek moyang orang Timor. Satwa liar yang terdapat di Timor Leste antara lain kuskus (sejenis hewan berkantung), kera, rusa, luwak, ular, dan buaya.

Tips Cerita
Saksikan Zelindo di tautan: bit. ly/Zelindo-Bible
Temukan foto-foto kisah ini di tautan: bit.ly/fb-mg
Bacalah kisah lain tentang Zelindo di tautan: bit.ly/wife-miracle Fast Facts

Pada suatu hari, seorang anggota Advent, Thomas Lopes, memasuki salah satu tokonya dan menjual sebuah buku kepadanya yang berjudul "Hari yang Hampir Dilupakan" karangan penginjil Mark Finley.

Zelindo terkejut saat membaca bahwa Sabtu adalah hari Sabat menurut Alkitab. la menemukan nomor telepon Thomas tertulis di belakang bukunya dan memintanya datang kembali ke tokonya.

Ketika Thomas datang, Zelindo segera bertanya:"Mengapakah di buku ini dikatakan hari Sabtu dan bukan hari Minggu?"

Thomas tidak memberikan jawaban langsung."Bacalah Alkitab, dan biarlah Roh Kudus yang menjawab Anda,"katanya.

Zelindo membaca lagi Alkitabnya. Ketika ia sampai pada Perjanjian Baru, ia membaca dalam Matius 28:1, "Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu."

la telah menemukan jawabannya. Alkitab menyebut hari Minggu sebagai hari pertama minggu itu. Hari Sabtu berikutnya, ia menutup tokotokonya dan menghadiri ibadah hari Sabtu pagi di gerejanya.

Setelah beberapa minggu, pendeta gerejanya menghampiri Zelindo setelah ibadah Sabtu pagi.

"Mengapakah Anda datang ke gereja pada hari Sabtu dan bukannya hari Minggu?"katanya."Saya melihat istri dan anakmu setiap hari Minggu"
"Pengertian saya, hari Sabtu adalah hari yang tepat untuk beribadah, bukan hari Minggu,"kata Zelindo.

"Tidak, hari Minggu,"kata pendeta itu.

Zelindo makin merasa tidak nyaman di gerejanya. Setiap kali ia masuk, ia melewati patung-patung. la bertelut di depan patung itu dan bertanya:"Tuhan, apakah bolen memiliki patung-patung ini di gereja? Apakah Engkau mengizinkan hal ini?" Pada suatu hari, ia membaca Yesaya 42:8, yang berbunyi:"Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung"

Kata-kata itu membuatnya me-rasa ketakutan. Ia menyadari bahwa Tuhan melarang penyembahan kepada patung, dan ia memutuskan untuk tidak melakukannya lagi.
Ia menelepon pendeta gerejanya, "Saga butuh pertolongan Anda. Jika Anda tidak membantu saya, saya akan meninggalkan gereja."

Ketika pendeta itu tiba di rumahnya, Zelindo mengajukan banyak pertanyaan tentang patung dan hari Sabat.

"Saudara, percayalah saja,"kata pendeta itu."ltu saja cukup."

Zelindo tidak berhasil diyakinkan. Setelah membaca Alkitab berkali-kali, ia mengerti bahwa iman harus didukung oleh tindakan. Ia pun menjadi seorang Advent.

Empat tahun kemudian, ia adalah seorang anggota gereja yang aktif di Timor Leste, dan telah membawa banyak orang untuk dibaptis.

Sebagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas tahun 2014 digunakan untuk membantu pembangunan sekolah Advent yang pertama di Ibu Kota Timor Leste, Dili. Terima kasih untuk persembahan misi Anda.

Oleh: Andrew McChesney






Saturday, December 1, 2018

CERITA MISSION ANAK-ANAK SABAT KE-9, TRIWULAN 4 TAHUN 2018


 KUCING YANG SUKA BERDOA

CERITA MISSION ANAK-ANAK SABAT KE-9, 01 DESEMBER 2018
 
Filipina, Jacinth Adap, 55 Tahun

Anak kelas lima Jacinth melihat sesuatu yang aneh ten-tang kucing keluarga. Setiap kali Jacinth duduk bersama orang tuanya dan sembilan saudara laki-laki dan perempuan yang lebih tua untuk makan di sekeliling meja, ibunya meletakkan sepiring makanan di lantai untuk kucing itu. Makanan itu adalah untuk mencegah kucing melompat ke atas meja sementara keluarga makan di rumah mereka di Filipina.

Tapi suatu hari, dia melihat bahwa kucing itu tidak memakan makanan yang telah diberikan padanya. Sebaliknya, kucing itu melihat ke bawah ke arah makanan, memandang kepada keluarga, dan menunggu.

Ayah Jacinth berdoa untuk makanan yang ada saat itu."Ya Tuhan, terima kasih atas makanan yang akan kami makan ini,"katanya."Tolong supaya makanan ini dapat menguatkan kami dan kami gunakan untuk melayani Tuhan. Amin."

Begitu Ayah selesai berdoa, Jacinth melirik ke arah kucing dan melihatnya sedang makan."Lihat!" Kata Jacinth."Kita memiliki kucing yang suka berdoa!"

Ayah dan Ibu terkejut bahwa kucing itu akan makan setelah berdoa.

Pada jam makan berikutnya, ibu menaruh nasi dan ikan ke piring dan meletakkannya di lantai. Kucing itu berjalan ke dekat piring, menunduk memandang makanannya, dan memandang ke arah keluarga.

Ayah berdoa untuk makanan itu. Jacinth mengintip dengan satu mata saat Ayah berdoa.

Saat Ayah berkata:"Amin,"kucing itu membungkukkan kepalanya dan mulai makan.

Saudara laki-laki dan perempuan Jacinth tidak dapat percaya bahwa kucing itu sebenarnya suka berdoa. Jadi, mereka memutuskan untuk melakukan percobaan. 

Beberapa jam kemudian, ketika keluarga itu tidak makan di meja makan, mereka memasukkan makanan ke piring dan meletakkannya di depan kucing itu.

Petunjuk Cerita
Temukan Filipina di peta Tanyakan kepada anak-anak bagaimana mereka melihat Tuhan yang dinyatakan di dalam tindakan hewan peliharaan mereka. Bagaimanakah dengan alam?
Temukan foto untuk cerita ini di tautan: bitly/fb-mq

Kucing itu melihat makanan dan anak-anak yang penasaran itu. Kucing itu tidak makan.
Jacinth memecahkan kesunyian. "Amin!"Serunya. Segera kucing itu mulai makan.

Kucing tersebut mengajarkan pelajaran penting tentang Amsal 22: 6 di mana Raja Salomo berkata:" Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." Kucing itu menjadi bagian dari keluarganya ketika seekor anak kucing kecil, tumbuh besar menyaksikan ayah, ibu , dan anak-anak bergiliran berdoa sebelum makan. Saat kucing itu bertambah tua, ia telah terbiasa untuk makan setelah berdoa.

Orang tua Jacinth juga mengikuti nasihat Raja Salomo. Mereka melatih Jacinth dan sembilan saudara laki-laki dan perempuannya dengan sungguh-sungguh untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati mereka dan bersyukur kepada-Nya untuk segala hal, termasuk makanan.

Jadi, Jacinth dan saudara laki-laki dan saudaranya perempuan tumbuh setia kepada Tuhan. Jacinth kemudian menikah, memiliki dua putra, dan melayani sebagai misionaris di Zimbabwe dan Afrika Selatan. Saat ini dia tinggal di negara asalnya Filipina dan bekerja sebagai Bendahara Divisi Asia Pasifik Selatan, yang mengawasi pekerjaan misi Advent di 14 negara, dari Pakistan sampai Indonesia.

Jacinth senang dengan kucingnya yang suka berdoa sebelum makan. "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." katanya.

Bagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas triwulan ini akan membantu membuka sekolah untuk mengajar anak-anak dan orang dewasa membaca di Danau Sebu di Filipina. Berdoalah agar mereka yang belajar membaca juga akan mengenal Tuhan melalui Alkitab. Terima kasih atas persembahan misi Anda. 


Oleh Andrew McChesney
TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA