Ads Google

Saturday, November 24, 2018

CERITA MISSION ANAK-ANAK SABAT KE-8, TRIWULAN 4 TAHUN 2018


 PENJAGA DENGAN JUBAH PUTIH

CERITA MISSION ANAK-ANAK SABAT KE-8, 24 NOVEMBER 2018
 
Timor Leste, Inaciu da Kosta
42 Tahun

Tiga puluh orang Pathfinders dan teman-teman dewasa mereka masuk ke dalam dua truk sewaan untuk sebuah perjalanan sore hari Sabat dari Ibu Kota Timor Leste, Dili.
Pathfinders sedang melakukan perjalanan yang serius. Mereka ingin menemukan tiga gadis yang dilarang oleh orang tua mereka untuk menghadiri gereja pada hari Sabat.
Sejam kemudian, Pathfinders tiba di desa Remexiu, tempat gadis-gadis itu tinggal. 

Pathfinders berbaris dan melakukan beberapa kegiatan. Mereka membagikan traktat tentang Yesus kepada penduduk desa. Mereka menemukan ketiga gadis itu dan berdoa bersama mereka.
 
Pendeta Inaciu, yang mengatur perjaianan, berdoa terakhir. "Tuhan, tolong, berkatilah gadisgadis ini dan tolong mereka selalu setia kepada-Mu," katanya.

Gadis-gadis itu senang melihat teman mereka. Gadis-gadis itu juga adalah Pathfinders dan telah dibaptis saat belajar di Dili. Tapi ketika mereka kembali ke rumah, orang tua mereka sangat marah karena keputusan mereka untuk mengikuti Yesus dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak boleh beribadah pada hari Sabat.

Segera malam tiba, dan Pendeta Inaciu meminta truk-truk itu membawa kembali Pathfinders ke Dili. Kelompok tersebut menunggu dan menunggu, namun truk-truk itu tidak datang.

"Di mana truknya?"Pendeta Inaciu bertanya kepada pemuda yang bertanggung jawab atas truk tersebut.

"Pemiliknya tidak mau membawa Anda ke Dili," jawab pria itu."Kenapa tidak? Kita periu membawa Pathfinders kernbali ke Dili. Orang tua mereka sedang menunggu."

Belakangan Pendeta Inaciu mengetahui bahwa pemilik truk takut untuk membawa Pathfinders kembali ke Dili.

Beberapa orang tua marah karena Pathfinders telah datang ke desa dan mengancam akan memukuli pemilik truk. Jadi, dia tidak mau membantu lagi. Pendeta Inaciu mengumpulkan Pathfinders di sekeiiiingnya.

"Mari kita berdoa dan kembali dengan berjaian kaki," katanya. "Butuh sekitar tujuh jam lagi."
Saat dia berbicara, sekelompok penduduk desa yang marah itu datang membawa tongkat mendekati Pathfinders. Mendengar bahwa mereka berencana untuk berjalan kaki ke Dili, seorang warga desa menggeram, "Tidak, Anda tidak bisa pergi!"

Seorang penduduk desa lainnya menunjuk tongkatnya ke Pendeta Inaciu."Biarkan pemimpinmu datang dan bertemu dengan kami," katanya.

Pendeta Inaciu mengatakan bahwa dia siap untuk bertemu. Tapi dia menunjuk Pathfinder. "Jika saya pergi, siapa yang akan bertanggung jawab atas 30 orang ini?" katanya. "Jika sesuatu terjadi pada mereka, siapakah yang akan bertanggung jawab?"

Petunjuk Cerita
Temukan Dili, Timor Leste, di peta
Cerita ini terjadi ditahun 2009. Banyak dari anggota Pathfindersitutelah menjadi pemimpin gereja di Timur Leste saat ini.
Inaciu da Kosta sekarang menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Misi Timor Leste.
Tonton Inaciu di link: bitly/Inaciu-angels
Temukan foto untuk cerita ini di tautan: bitly/fb-mq

Penduduk desa bersikeras dengan tekad yang lebih besar bahwa dia harus pergi bersama mereka."Tunggu di sini," kata Pendeta Inaciu kepada Pathfinders. "Aku harus pergi."

Saat dia pergi, Pathfinders duduk di tengah jalan. Bertelut bersama, mereka menutup mata untuk berdoa. Saat mereka bergantian berdoa, mereka mendengar kerumunan orang mendatangi mereka. Suara-suara marah dan mengancam, tapi Pathfinders tetap menutup mata mereka.

Tiba-tiba, nada suara berubah dari kemarahan menjadi terkejut. Suara kaki berdebar menunjukkan bahwa kerumunan itu telah melarikan diri.

Beberapa saat kemudian, Pendeta Inaciu kembali ke Pathfinders dengan membawa makanan dan dua truk.

Penduduk desa telah menyiapkan makanan yang banyak untuk Pathfinders yang lapar dan telah menyewa dua truk dengan biaya sendiri untuk mengirim mereka pulang.

Apakah yang terjadi? Kerumunan penduduk desa telah merencanakan untuk memukul Pathfinders dan mungkin bahkan membunuh mereka saat mereka duduk berdoa di jalan. Tapi saat penduduk desa mendekati anakanak yang sedang berdoa itu dengan tongkat mereka, mereka tiba-tiba melihat sekelompok pria kuat berjanggut putih di sekitar Pathfinders. Kehadiran para penjaga yang tak terduga mengejutkan para penduduk desa.

"Kami takut,"kata seorang penduduk desa kepada pendeta. "Kami melihat orang berjubah putih melindungi Pathfinders, dan kami takut dan lari."

Iman Pathfinders, termasuk ketiga gadis di desa tersebut, semakin kuat setelah hari itu.
"Orang-orang muda menjadi Iebih setia karena apa yang Tuhan lakukan," kata Pendeta Inaciu."Tuhan melindungi mereka melalui malaikat saat mereka berdoa."

Bagian dari Persembahan Sabat Ketiga Belas membantu membangun sekolah Advent di Ibu Kota Timor Leste, Dili. Terima kasih atas persembahan misi Anda.



Oleh Andrew McChesney
TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA






No comments:

Post a Comment