Ads Google

Tuesday, April 17, 2018

KEBAHAGIAAN SEJATI BAB 10 "APAKAH PENDIDIKAN ANDA LENGKAP?"


                                              APAKAH PENDIDIKAN ANDA LENGKAP?

Banyak jalan yang di dalamnya Allah berusaha memperkenalkan diri-Nya kepada kita dan membawa kita ke dalam perhubungan dengan Dia. Alam berbicara kepada perasaan kita tanpa henti-hentinya. Hati yang terbuka akan diberi kesan dengan kasih dan kemuliaan Allah sebagaimana yang dinyatakan melalui ciptaan tangan-Nya. Telinga yang sudi mendengarkan dapat mendengar serta mengerti hubungan-hubungan Allah melalui benda-benda alam. Ladang-ladang yang hijau, pepohonan yang tinggi, kuntum bunga-bunga, awan yang lalu, hujan, sungai yang mengalir, kemuliaan-kemuliaan langit, berbicara ke dalam hati kita serta mengundang kita supaya berkenalan dengan Dia yang telah menciptakan sekaliannya itu.
Juruselamat kita menganyam pelajaran-pelajaran yang diberikan-Nya dengan benda-benda alam ini. Pepohonan, burung-burung, bunga-bunga di lembah, bukit-bukit, danau-danau, dan langit yang indah, begitu pula segala peristiwa yang terjadi di sekitar kehidupan kita sehari-hari, semuanya di hubungkan dengan Firman kebenaran itu, supaya pelajaran-pelajaran yang diberikan-Nya senantiasa diingatkan pada pikiran, meski di tengah-tengah kesibukan hidup manusia itu.
Allah mau supaya anak-anak-Nya menghargai pekerjaan-Nya serta menyukai keindahan yang tenang dan sederhana, yang telah dijadikan-Nya menghiasi bumi kita ini, Dia penggemar keindahan, dan di atas segala keindahan secara luar itu Dia penggemar keindahan tabiat; Dia mau supaya kita mengusahakan kesucian dan kesederhanaan, sifat-sifat indah yang halus dari bunga-bunga itu.
Jika kita mendengar, segala ciptaan Tuhan akan mengajarkan kepada kita pelajaran-pelajaran penurutan dan pengharapan yang berharga. Dari bintang-bintang yang dalam peredarannya melintasi angkasa menyusuri jalan yang tidak berbekas yang ditentukan bagi mereka dari zaman ke zaman, sampai kepada atom yang terkecil sekalipun, benda-benda alam menuruti kehendak Allah. Dan Allah memelihara segala sesuatu itu dan menjaga segala sesuatu yang dijadikan-Nya. Dia yang menopang dunia yang tidak terhitung banyaknya, pada saat yang sama juga memelihara keperluan burung pipit yang kecil yang menyanyikan nyanyian pujian tanpa takut. Ketika manusia mengerjakan pekerjaan yang berat sehari-hari sebagaimana ketika mereka mendoa; manakala mereka berbaring tidur pada malam hari, dan kala mereka bangun pagi hari; tatkala orang-orang kaya mengadakan pesta di rumah istananya, atau ketika orang-orang miskin menghimpun anak-anaknya dengan makanan sedikit di atas meja, masing-masing mereka itu dijaga dengan penuh kasih sayang Allah Bapa yang di surga itu. Tiada linangan air mata yang menyucur yang tidak diperhatikan Allah. Tiada senyum yang tidak dilihat-Nya.
Jika kita mempercayainya betul-betul segala jenis kecemasan yang tidak sepatutnya akan lenyap. Kehidupan kita tidaklah begitu dipenuhi kekecewaan seperti yang sekarang ini, karena segala sesuatu baik kecil maupun besar, akan diserahkan ke tangan Tuhan, yang tidak digelisahkan oleh ragam-ragam keperluan, atau dikalahkan oleh keluh kesahnya. Kita akan menikmati satu kedamaian jiwa, yang kepada orang lain sudah lama tidak dirasainya.
Sebagaimana perasaanmu menggemari keindahan bumi ini, bayangkanlah dunia pada masa mendatang, yang tidak akan pernah mengenal kutuk dosa dan maut; di mana wajah alam tidak lagi dibayangi kutuk. Bayangkan dan gambarkanlah tempat tinggal orang-orang yang diselamatkan itu, dan ingat bahwa wujudnya akan lebih mulia daripada apa yang dapat digambarkan oleh bayang-bayang pikiranmu yang paling tajam sekalipun. Di dalam karunia Allah yang kelihatan pada alam dapat kita lihat hanya sinar samar-samar daripada percikan kemuliaan-Nya. Ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia, semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Korintus 2:9).
Penyair dan pencinta-pencinta alam mengatakan banyak hal mengenai alam, tetapi orang-orang Kristen menikmati keindahan bumi dan menghargainya lebih tinggi, karena dikenalnya perbuatan tangan Allah Bapa dan merasakan cinta-Nya di dalam bunga dan rumput serta pohon. Tidak seorang pun yang akan menghargai sepenuhnya makna bukit dan lembah, sungai dan laut, kalau dia memandangnya sebagai pernyataan kasih Allah kepada manusia.
Allah berbicara kepada kita melalui perbuatan takdir-Nya dan melalui pengaruh Roh Kudus-Nya atas hati. Di dalam segala keadaan sekitar kita, kita dapat memperoleh pelajaran-pelajaran yang amat berharga jika kita terbuka memperhatikannya. Penulis Mazmur, waktu merenungkan perbuatan tangan Tuhan, berkata: “bumi penuh dengan kasih setia Tuhan.” “Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan Tuhan” (Mazmur 33:5; 107:43).
Allah berbicara kepada kita di dalam firman-Nya. Di dalamnya dapat kita lihat dengan terang kenyataan tabiat-Nya, dari hal tindakan-Nya terhadap manusia, dan pekerjaan besar mengenai penebusan. Dengan inilah di hadapan kita dibentangkan sejarah para bapa-bapa dan nabi-nabi orang-orang saleh zaman dulu kala. Mereka itu “sama seperti kita,” (Yakobus 5:17). Kita dapat melihat mereka berjuang melawan kekecewaan sama seperti kekecewaan kita, bagaimana mereka jatuh pada pencobaan sama juga seperti kita, namun demikian hati mereka diberanikan dari menang melalui anugerah Allah; dan dengan memandang hati kita pun diberanikan dalam usaha memperoleh kebenaran itu. Apabila kita membaca pengalaman-pengalaman mereka yang amat berharga, dari hal terang dan kasih serta berkat yang mereka nikmati, dan dari hal pekerjaan yang dibawakannya melalui anugerah yang diberikan kepada mereka itu, maka roh yang menggerakkan mereka menyalakan api keinginan yang suci dalam hati kita, dan dalam tabiat seperti mereka berjalan bersama Allah.
Mengenai Perjanjian Lama Yesus mengatakan--lebih benar lagi mengenai Perjanjian Baru, “Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku.” “Sang Penebus, yang di dalam-Nya kita mengharapkan pusat kehidupan kekal.(Yohanes 5:39.)  Memang, seluruh Alkitab menceritakan dari hal Yesus Kristus. Mulai dari catatan pertama dalam kejadian. “Tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”--sampai kepada penutupan janji itu, “Sesungguhnya Aku datang segera,” kita membaca mengenai pekerjaan-Nya serta mendengar suara-Nya. (Yohanes 1:3; Wahyu 22:12). Jika engkau mau berkenalan dengan Juruselamat, pelajarilah Kitab Suci.
Isilah seluruh hati dengan firman Tuhan. Firman itulah air hidup, yang memuaskan dahagamu yang amat sangat. Firman itu roti hidup yang turun dari surga. Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging anak manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.” Dan diterangkan-Nya dari hal dirinya sendiri dengan berkata: “Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup” (Yohanes 6:53,63). Tubuh kita terdiri dari apa yang kita makan dan minum; maka sebagaimana dengan perkara jasmani demikian pulalah dalam perkara rohani; yakni apa yang kita pikirkan itulah yang memberi otak dan kekuatan rohani kita.
Penebusan adalah satu perkara yang ingin sekali diselidiki malaikat; hal itu akan menjadi ilmu dan nyanyian orang tebusan sepanjang zaman yang tidak berkesudahan. Tidakkah hal itu perlu dipelajari dengan teliti pada saat sekarang ini? Kemurahan dan kasih Yesus yang tiada batasnya, pengorbanan yang diberikan karena kepentingan kita, perlu dipikir-pikirkan dengan sungguh-sungguh dan segenap hati. Kita sepatutnya tinggal di dalam tabiat Penebus dan Pengacara kita yang amat dikasihi itu. Kita selayaknya merenung-renungkan tugas-Nya yang datang untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka itu. Jika kita merenung-renungkan perkara surgawi, iman dan kasih kita akan semakin bertumbuh kuat, dan doa kita pun akan semakin berkenan kepada Allah karena doa itu semakin berpadu dengan iman dan kasih. Doa itu akan lebih hangat dan berarti. Maka keyakinan akan tetap bertambah terhadap Kristus, dan pengalaman hidup sehari-hari di dalam kuasa-Nya menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang datang kepadaTuhan melalui Dia.
Jika kita merenungkan kesempurnaan Juruselamat, maka kita akan rindu diubahkan sepenuhnya dan dibarui di dalam gambaran kesucian-Nya. Akan ada satu jiwa yang lapar dan dahaga supaya menjadi seperti Dia yang kita puja itu. Kita semakin memikirkan Kristus, semakin kita bicarakan dari hal Dia kepada orang-orang lain, serta menyatakan Dia ke dunia ini.
Alkitab ditulis bukanlah hanya untuk kaum sarjana, sebaliknya, Alkitab itu direncanakan untuk orang banyak. Kebenaran-kebenaran yang besar yang perlu untuk memperoleh keselamatan sudah dinyatakan dengan jelas bagai hari siang; dan tidak seorang pun yang akan salah atau tersesat jalannya kecuali orang yang menurut pertimbangan pikirannya sendiri ganti kehendak Allah yang setelah dinyatakan dengan jelas.
Kita seharusnya jangan berpegang pada kesaksian seseorang tentang pengajaran Kitab Suci, melainkan seharusnya mempelajari firman Allah bagi diri kita sendiri. Jika kita membiarkan orang lain berpikir untuk kita, maka tenaga kita akan timpang dan kemampuan sempit. Kuasa berpikir dari pikiran yang mulia itu dikerdilkan karena tidak digunakan dan dipusatkan kepada perkara-perkara yang berharga sehingga menghilangkan kemampuan mereka menangkap ke dalam makna firman Allah. Pikiran akan menjadi luas apabila digunakan untuk mencari hubungan perkara-perkara Kitab Suci, membandingkannya bagian demi bagian serta rohani dengan perkara rohani.
Tiada yang lebih sanggup menguatkan pikiran melebihi belajar Kitab Suci. Tiada buku lain yang melebihinya, yang begitu kuat meninggikan pikiran, memberikan kekuatan kepada kemampuan, meluaskan kebenaran-kebenaran yang meluhurkan di dalam Kitab Suci. Jika firman Allah dipelajari sebagaimana sepatutnya, maka manusia yang mempelajari akan mempunyai pikiran yang luas, satu tabiat yang mulia, dan tekad yang teguh yang jarang kelihatan pada zaman sekarang ini.
Hanya sedikit saja manfaat yang diperolehnya dari membaca Kitab Suci secara terburu-buru. Seseorang dapat membaca seluruh Alkitab namun tidak berhasil melihat keindahannya serta mengerti ke dalaman maknanya yang tersembunyi. Satu bagian yang pendek yang dipelajari sampai maknanya jelas kepada pikiran dan hubungannya dengan rencana keselamatan jelas betul, itu lebih bernilai daripada membaca beberapa pasal tanpa tujuan tertentu serta tiada pengajaran yang positif yang diperolehnya. Peganglah selalu Alkitabmu. Kalau kau mempunyai kesempatan, bacalah : lekatkan ayat-ayat Alkitab itu dalam pikiranmu. Meski engkau berjalan di jalan-jalan engkau dapat membaca satu bagian dan merenungkannya, dengan demikian memasukkan dalam pikiran.
Kita tidak akan dapat memperoleh akal budi tanpa perhatian yang sungguh-sungguh disertai belajar dengan doa yang tekun. Beberapa bagian daripada Kitab Suci itu memang begitu mudah untuk tidak disalahpahami, tetapi ada pula yang lain yang artinya tidaklah terletak pada permukaan yang dapat dilihat hanya sekilas saja. Bagian-bagian Kitab Suci itu haruslah dibandingkan dengan bagian-bagian lainnya. Harus diadakan penyelidikan yang hati-hati disertai perhatian dan doa yang tekun. Cara belajar yang demikian memang amat banyak manfaatnya. Seperti seorang penambang yang menemukan saluran barang tambang yang amat berharga tersembunyi di bawah bumi, demikianlah orang yang dengan tekun menyelidik firman Allah seperti mencari permata-permata kebenaran yang tiada ternilai harganya, yang tersembunyi dari pandangan orang yang mencari dengan sembrono. Firman yang diilhamkan Allah, ditimbang-timbang dalam hati, akan menjadi seperti sungai yang mengalir dari pancaran kehidupan itu.
Janganlah sekali-kali Alkitab dipelajari tanpa doa. Sebelum kita membuka halaman-halamannya kita haruslah memohon terang dari Roh Kudus, dan penerangan itu memang akan diberikan. Tatkala Natanael datang kepada Yesus, maka Dia menjawab: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya. Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku? Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara” (Yohanes 1:47, 48). Begitu pula Yesus akan melihat kita di tempat-tempat yang tersembunyi tempat kita mendoa jika kita mencari Dia memohonkan terang supaya kita dapat mengenal apa kebenaran itu. Para malaikat dari surga akan menerangi orang yang rendah hati mencari tuntunan Ilahi.
Roh Kudus meninggikan dan memuliakan Juruselamat. Sudah menjadi tugasnya menyatakan Kristus, kesucian kebenaran-Nya, dan keselamatan besar yang dapat kita miliki melalui Dia. Yesus berkata: “Ia akan memuliakan Aku sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya daripada-Ku” (Yohanes 16:14). Roh kebenaran itulah satu-satunya guru yang paling baik akan kebenaran Ilahi. Betapa Allah menatap bangsa manusia itu, sehingga dikaruniakan-Nya Anak-Nya yang tunggal itu mati bagi mereka, lalu menunjukkan Roh Kudus-Nya menjadi guru manusia serta penuntunnya terus menerus!



No comments:

Post a Comment