Ads Google

Tuesday, April 17, 2018

KEBAHAGIAAN SEJATI BAB 9 "HIDUP OLEH MEMBERI"


                                                            HIDUP OLEH MEMBERI

Allah ialah sumber kehidupan, terang dan kegembiraan bagi semesta alam. Seperti sinar-sinar terang dari matahari, dan seperti aliran air yang memancar dari mata air hidup, berkat-berkat itu mengalir daripada-Nya kepada semua makhluk ciptaan-Nya. Di mana saja kehidupan Allah tinggal di dalam hati manusia, ia akan mengalir kepada orang-orang lain di dalam kasih dan berkat.
Kegembiraan Juruselamat ialah mengangkat dan menebus manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Karena inilah Dia tidak mengindahkan nyawa-Nya, melainkan memikul salib tanpa mengindahkan malu. Demikian pula para malaikat turut bekerja demi kebahagiaan orang-orang lain. Inilah kegembiraan mereka. Apa yang dianggap orang yang hanya mementingkan dirinya saja sebagai pekerjaan yang hina, melayani orang-orang yang hina dina, adalah pekerjaan para malaikat yang tidak berdosa itu. Roh kasih pengorbanan diri Kristus sendiri adalah roh yang mengisi surga dan yang menjadi inti kebahagiaan. Inilah Roh yang akan dimiliki pengikut-pengikut Kristus, inilah pekerjaan yang akan mereka kerjakan.
Apabila kasih Kristus tersimpan di dalam hati, bagai bau-bauan yang harum maka itu tidak akan dapat tersembunyikan. Pengaruh yang suci akan dapat dirasakan semua orang yang bergaul dengan kita. Roh Kristus yang ada di dalam hati adalah bagaikan sebuah mata air di padang belantara, yang mengalir untuk menyegarkan segalanya, dan membuat orang-orang yang hampir mati, rindu meminum air kehidupan itu.
Kasih kepada Yesus akan dinyatakan di dalam satu kerinduan untuk bekerja sebagaimana Dia bekerja untuk memberkati serta mengangkat manusia. Dipimpinnya kita untuk mengasihi, lemah lembut dan simpati terhadap semua makhluk yang ada dalam pemeliharaan Bapa yang di surga.
Kehidupan Juruselamat di atas dunia ini bukanlah satu kehidupan yang menyenangkan serta memuliakan Diri-Nya sendiri, melainkan Dia bekerja keras dengan tekun, sungguh-sungguh, dengan usaha yang tidak kenal lelah demi keselamatan umat manusia yang sudah hilang. Mulai dari palungan sampai ke Golgota Dia menjalani jalan penyangkalan diri dan tidak mencari jalan untuk melepaskan diri dari tanggung jawab-tanggung jawab yang berat itu, perjalanan jauh yang memedihkan serta pekerjaan yang meletihkan. Kata-Nya: “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Matius 20:28). Inilah satu-satunya tujuan yang besar daripada kehidupan-Nya. Segala sesuatu yang lain adalah merupakan pekerjaan yang nomor dua dan menjadi alat saja. Makanan dan minuman-Nya ialah melakukan kehendak Allah serta menyelesaikan pekerjaan-Nya. Kepentingan diri sendiri tidak memegang peranan di dalam pekerjaan-Nya.

Oleh karena itu orang-orang yang turut ambil bagian dalam karunia Kristus akan bersedia membuat pengorbanan apa pun, agar orang lain, untuk siapa Kristus telah mati, dapat membagikan pemberian surga itu. Mereka akan melakukan segala apa yang dapat mereka lakukan untuk membuat dunia ini lebih baik sebagai tempat tinggal mereka. Roh seperti inilah yang harus tumbuh dalam hati orang yang sudah bertobat dengan sungguh-sungguh. Begitu seseorang datang kepada Kristus maka begitu cepat pulalah lahir di dalam hatinya satu kerinduan memberitahukan kepada orang lain betapa indah berkat persahabatan yang diperolehnya di dalam Yesus; kebenaran yang menyelamatkan dan menyucikan tidak dapat dipendam di dalam hatinya. Jika kita sudah mengenakan pakaian kebenaran Kristus dan diisi dengan kegembiraan oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam kita, maka kita tidak dapat hanya tinggal diam-diam saja. Jika kita sudah merasa dan melihat bahwa Tuhan itu baik maka pastilah ada sesuatu yang harus kita katakan. Seperti Pilipus; ketika dia sudah menemukan Juruselamatnya, kita harus berusaha menampilkan kepada mereka penghiburan-penghiburan Kristus dan kenyataan-kenyataan yang tak kelihatan dari dunia mendatang Maka akan ada pula kerinduan yang sungguh-sungguh sehingga orang-orang yang ada di sekitar kita melihat “Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29).
Dan usaha untuk memberkati orang-orang lain akan mendatangkan berkat juga bagi diri kita sendiri. Inilah tujuan Allah di dalam memberikan satu peranan yang harus dikerjakan di dalam rencana penebusan itu. Dia telah memberikan hak kepada manusia menjadi turut ambil bagian dalam tabiat Ilahi dan giliran merekalah membagikan berkat-berkat itu kepada sesama manusia. Inilah kehormatan yang tertinggi, kegembiraan yang terbesar, yang dapat diberikan Allah kepada manusia. Orang-orang yang turut ambil bagian di dalam pekerjaan-pekerjaan kasih, dibawa lebih dekat kepada Khalik Pencipta mereka.
Allah dapat saja menyampaikan pekabaran-pekabaran Injil ini, dan semua pekerjaan yang penuh kasih sayang, kepada para malaikat-malaikat. Dia juga dapat menggunakan alat-alat yang lain untuk menyelesaikan maksud-Nya. Tetapi di dalam kasih-Nya yang tiada mengenal batas itu Dia memilih kita menjadi pembantu-pembantu-Nya, bersama Kristus dengan malaikat, supaya kita dapat membagikan berkat-berkat, kegembiraan, ketinggian kerohanian, sebagai hasil-hasil dari pekerjaan yang tidak mementingkan diri sendiri ini.
Kita dibawa menjadi seperasaan dengan Kristus melalui persekutuan dalam penderitaan-Nya. Setiap perbuatan pengorbanan diri sendiri demi kebaikan orang lain meneguhkan Roh kebajikan dalam hati si pemberi, memperkenankan dia lebih dekat kepada Penebus dunia, bahwa “Ia yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya” (2 Kor. 9:9). Hanyalah jika kita memenuhi maksud Ilahi di dalam penciptaan kita, barulah hidup ini dapat menjadi berkat bagi kita sendiri.
Jika engkau mau pergi bekerja sebagaimana yang Kristus rencanakan bahwa murid-murid-Nya harus bekerja, dan memenangkan jiwa-jiwa bagi-Nya, maka engkau akan merasakan perlunya satu pengalaman yang mendalam dan pengetahuan yang lebih besar mengenai perkara-perkara Ilahi, dan akan lapar dan dahaga terhadap kebenaran. Engkau akan memohon kepada Allah, serta imanmu akan dikuatkan, jiwamu akan meminum lebih banyak lagi dari sumber air keselamatan itu. Perlawanan-perlawanan dan pencobaan-pencobaan akan mendorong engkau berdoa dan menyelidik Alkitab. Engkau akan bertumbuh di dalam anugerah dan pengetahuan mengenai Kristus serta mengembangkan satu pengalaman yang kaya.
Roh suka bekerja yang tidak mementingkan diri sendiri akan memberikan kedalaman, kekukuhan dan kasih seperti Kristus kepada tabiat, serta membawa damai dan kebahagiaan kepada pemiliknya. Cita-cita akan dimuliakan. Tiada tempat bagi kemalasan dan sifat mementingkan diri sendiri. Orang-orang yang mempraktikkan karunia agama Kristen akan bertumbuh dan menjadi kuat bekerja bagi Allah. Mereka akan mempunyai pengertian rohani yang jelas, yang teguh, bertumbuh dalam iman, dan kuasa yang bertambah di dalam doa. Roh Tuhan, yang bergerak di dalam Roh mereka, menuntut kesesuaian jiwa yang suci, dalam menjawab jamahan Ilahi itu. Orang-orang yang dengan cara demikian membaktikan diri mereka sendiri ke dalam usaha yang tidak mementingkan diri sendiri demi kebajikan bagi orang-orang lain sesungguhnya bekerja demi keselamatan mereka sendiri juga.

Satu-satunya jalan supaya bertumbuh di dalam karunia ialah menyukai pekerjaan yang diserahkan Kristus kepada kita, mengusahakan, segala daya kemampuan kita, membantu dan memberkati orang-orang yang memerlukan pertolongan yang dapat kita berikan kepada mereka. Kekuatan datang karena adanya usaha; kegiatan itulah syarat kehidupan. Orang-orang yang berusaha memperoleh kehidupan Kristen dengan penerimaan yang pasif akan karunia -karunia yang datang melalui alat-alat kemurahan, lalu tidak berbuat apa-apa sama sekali bagi Kristus, adalah orang yang mencoba hidup dengan makan tanpa bekerja. Maka dalam soal-soal rohani sama dengan jasmani hal seperti ini selalu mendatangkan kemerosotan dan kemunduran. Seseorang yang menolak menggunakan anggota-anggota badannya akan segera kehilangan kuasa menggunakannya. Demikian juga orang Kristen yang tidak menggunakan kuasa yang diberikan Tuhan padanya bukan saja tidak berhasil bertumbuh ke dalam Kristus, bahkan dia kehilangan kekuatan yang sudah ada padanya.
Gereja Kristus adalah alat yang sudah diangkat Tuhan untuk menyelamatkan manusia. Tugasnya ialah membawa kabar Injil ke seluruh dunia ini. Semua tanggung jawab itu terletak atas semua orang-orang Kristen. Setiap orang, untuk meluaskan talenta dan kesempatan yang ada padanya, haruslah memenuhi perintah Juruselamat itu. Kasih Kristus yang telah dinyatakan kepada kita, membuat kita berutang kepada orang-orang yang belum mengenal Dia. Tuhan telah memberikan kepada kita terang, bukan untuk diri kita saja, tetapi juga diberikan kepada orang lain.
Jika pengikut-pengikut Kristus sadar akan tugasnya, maka akan ada beribu-ribu orang yang mengabarkan Injil di negeri kafir di mana sekarang terdapat hanya satu orang saja. Dan semua orang yang tidak dapat mengerjakan sendiri pekerjaan itu, dapat membantunya dengan jalan memberikan bantuannya berupa harta, simpati dan doa-doa mereka. Maka akan ada pula usaha yang tekun untuk menyelamatkan jiwa-jiwa di negeri-negeri orang Kristen.
Kita tidak perlu berangkat ke negeri orang-orang yang belum mengenal Kristus atau meninggalkan lingkungan rumah tangga yang kecil sekalipun, jika kewajiban kita memang di sana, di dalam rangka bekerja bagi Kristus, kita dapat melakukan ini di dalam lingkungan rumah tangga, di dalam gereja, di antara orang-orang sepergaulan kita, dan dengan orang-orang yang berhubungan dengan kita.
Sebagian besar daripada kehidupan Juruselamat di atas dunia in telah digunakan di dalam pekerjaan yang dilakukan dengan sabar dalam pertukangan kayu di Nazaret. Malaikat-malaikat yang melayani menyertai Tuhan kehidupan itu ketika Dia berjalan dengan para petani dan pekerja-pekerja, dengan tidak dikenal dan dihormati. Dia dengan setiawan mengerjakan tugas-Nya ketika Dia bekerja sebagai tukang kayu sama seperti ketika Dia menyembuhkan orang sakit akan berjalan di atas ombak tasik Galilea. Demikianlah, di dalam pekerjaan hina dan jabatan hidup yang rendah itu, kita dapat berjalan dan bekerja dengan Yesus.
Rasul Paulus berkata: “Saudara-saudara, hendaklah tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil” (1 Kor.7:24). Pedagang dapat menjalankan pekerjaannya di dalam satu cara yang akan memuliakan Tuhannya oleh karena ketulusannya. Jika dia pengikut Kristus sejati dia akan memasukkan agamanya ke dalam segala sesuatu yang dibuatnya, serta menunjukkan kepada setiap orang Roh Kristus. Ahli mesin dapat rajin dan setia mewakili Dia yang telah pernah mengerjakan pekerjaan kasar dalam hidup di antara bukit-bukit Galilea. Tiap-tiap orang yang menyebut nama Kristus harus bekerja supaya orang-orang lain, dengan memperhatikan perbuatan-perbuatannya yang baik itu, dituntun memuliakan Khalik Pencipta dan Penebus mereka.
Banyak orang yang mencari maaf bagi diri mereka sendiri dan tidak menyerahkan kecakapan-kecakapan mereka melayani Kristus sebab orang-orang lain mempunyai kecakapan yang lebih tinggi dan menguntungkan. Ada pendapat umum yang tidak benar yang mengatakan bahwa hanya orang-orang pintar sajalah yang perlu memasrahkan kesanggupan-kesanggupan mereka melayani Tuhan. Banyak orang yang menyangka bahwa kepintaran itu diberikan hanya kepada golongan tertentu yang disukai saja, sedangkan golongan lain tidak, sudah tentu orang yang berpikir demikian tidak dipanggil bekerja atau nanti mendapat upah. Tetapi tidak demikianlah dikatakannya di dalam perumpamaan itu. Ketika tuan rumah itu mengumpulkan hamba-hambanya, kepada tiap-tiap orang diberikan pekerjaan masing-masing.
Dengan Roh kasih sayang kita dapat membentuk dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang rendah itu, “untuk Tuhan.” (Kolose 3:23.)  Jika kasih Allah itu ada di dalam hati, maka kasih itu akan dinyatakan di dalam kehidupan. Bau-bauan yang harum yang berasal dari Kristus akan mengelilingi kita, dan pengaruh kita pun akan meninggikan dan membawa berkat.

Engkau tidak perlu menanti peristiwa-peristiwa besar atau mengharapkan kemampuan yang luar biasa sebelum engkau pergi bekerja untuk Tuhan. Engkau tidak perlu pusingkan tentang apa yang akan dipikirkan dunia mengenai kamu. Jika kehidupanmu sehari-hari merupakan satu kesaksian atas kesucian dan kesungguh-sungguhan imanmu, sehingga orang-orang lain diyakinkan bahwa engkau ingin memberikan bantuan kepada mereka, maka pekerjaanmu itu tidaklah sia-sia.
Orang-orang yang paling miskin dan hina daripada murid-murid Yesus dapat menjadi berkat kepada orang-orang lain. Mungkin mereka tidak menyadari bahwa mereka membuat kebaikan apa pun, tetapi pengaruh mereka yang tidak disadarinya memulai ombak kebahagiaan yang makin lama makin dalam, dan berkat yang dihasilkannya tidak pernah mereka ketahui sampai tiba pada hari pemberian upah terakhir itu. Mereka tidak melakukan sesuatu perkara yang besar. Mereka tidak perlu mencemaskan diri mereka mengenai sukses. Mereka hanya perlu maju secara perlahan-lahan, mengerjakan pekerjaan Tuhan yang telah diserahkan dengan setiawan, sehingga hidup mereka tidak menjadi sia-sia. Jiwa mereka akan bertumbuh semakin lama semakin menyerupai Kristus, mereka adalah teman-teman pekerja bersama-sama dengan Allah di dalam kehidupan ini dan oleh karena itu layak bagi pekerjaan yang lebih tinggi dan kegembiraan yang tiada celanya dalam hidup mendatang.