Ads Google

Tuesday, April 17, 2018

KEBAHAGIAAN SEJATI BAB 6 "BAGAIMANA MEMILIKI DAMAI DALAM PIKIRAN"

BAGAIMANA MEMILIKI DAMAI DALAM PIKIRAN

Jika hati nuranimu sudah digerakkan oleh Roh Kudus, engkau telah melihat sesuatu dari hal jahatnya dosa itu, tentang kuasanya, kesalahan-kesalahan itu dan celakanya; maka engkau akan melihat dosa itu dengan kebencian. Engkau merasakan bahwa dosa itu telah memisahkan engkau dari Tuhan , bahwa engkau berada dalam kungkungan kuasa jahat. Semakin berusaha berjuang melepaskan diri daripadanya, semakin engkau sadari kelemahanmu. Motifmu tidak suci, hatimu kotor. Engkau lihat bahwa kehidupanmu telah dipenuhi dengan dosa dan rasa mementingkan diri sendiri. Engkau rindu diampuni, dibersihkan, dan dilepaskan. Rukun dengan Allah , menjadi seperti Dia--apakah yang dapat engkau lakukan untuk memperolehnya?
Yang engkau perlukan ialah damai -- keampunan dari surga dan damai serta kasih di dalam jiwa. Uang tidak dapat membelinya, intelek juga tidak dapat memperolehnya, kebijaksanaan tidak dapat mencapainya; engkau tidak akan pernah memperolehnya dengan usaha-usahamu sendiri. Tetapi Tuhan Allah memberikan kepadamu sebagai suatu pemberian, “orang yang tidak mempunyai uang, marilah!” (Yesaya 55:1). Engkau akan memilikinya hanya dengan mengulurkan tanganmu dan menerimanya. Tuhan berkata: “sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju, sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Yesaya 1:18).
“Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam hatimu” (Yehezkiel 36:26).
Engkau sudah mengakui dosa-dosamu dan membuangkannya jauh-jauh dari dalam hatimu. Engkau telah bertekad memasrahkan dirimu sendiri kepada Allah. Sekarang pergilah pada-Nya dan pinta supaya Dia mau membasuh semua dosa-dosamu serta memberi hati yang baru bagimu. Dan yakin bahwa Dia melakukan ini karena Dia telah menjanjikannya. Inilah pelajaran yang telah diajarkan Yesus ketika Dia masih berada di atas dunia ini, bahwa pemberian yang dijanjikan Allah kepada kita, haruslah kita percayai betul-betul kita terima, maka itu pun akan menjadi milik kita. Yesus menyembuhkan penyakit-penyakit orang banyak apabila mereka mempunyai iman di dalam perkara-perkara yang tidak dapat dilihat mereka -- menuntun mereka supaya percaya di dalam kuasa-Nya, dibantu-Nya mereka di dalam perkara-perkara yang tidak dapat dilihat mereka--menuntun mereka supaya percaya di dalam kuasa-Nya mengampuni dosa-dosa. Hal ini sangat jelas dikatakan-Nya waktu menyembuhkan orang yang sakit lumpuh; “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa--lalu berkatalah Ia kepada orang yang lumpuh itu, “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” (Matius 9:6.)  Oleh karena itulah Yohanes pengabar Injil itu berkata, mengenai mukjizat-mukjizat yang diperbuat Yesus, “Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Yohanes 20:31).
Dari cerita Alkitab yang sederhana bagaimana Yesus telah menyembuhkan orang sakit, kita dapat mempelajari bagaimana percaya di dalam Dia supaya mendapat keampunan dosa-dosa. Marilah kita mengenang kisah orang yang sakit lumpuh yang di Betesda. Penderita yang hina itu tiada daya sama sekali, dia tidak dapat menggunakan kakinya selama tiga puluh tahun. Namun demikian Yesus menyuruh dia” “Bangkitlah engkau berdiri, angkatlah tikarmu dan berjalanlah.” Mungkin orang yang sakit itu akan berkata, “Tuhan, jika Tuhan menyembuhkan saya, maka saya akan menurut Firman-Mu.” Tetapi bukan demikian, dia percaya dalam Sabda Tuhan Yesus, percaya bahwa dia telah disembuhkan, dan dia berusaha, dia mau berjalan, dan dia berjalan. Dia melakukannya sesuai dengan Firman Kristus, dan Tuhan memberi kuasa. Dia disembuhkan.

Demikian juga engkau seorang yang berdosa. Engkau tidak dapat menghapuskan dosa-dosa masa lalumu, engkau tidak dapat mengubah hatimu dan menyucikan dirimu sendiri. Tetapi Allah berjanji melakukan semua ini bagimu melalui Kristus. Engkau mempercayai janji itu. Engkau mengakui dosa-dosamu serta menyerahkan dirimu seperti sendiri kepada Allah. Engkau mau melayani Dia. Hanyalah dengan melakukan hal seperti ini Allah dapat memenuhi Firman-Nya padamu. Jika engkau percaya pada janji itu - percaya bahwa engkau sudah diampuni dan disucikan--Allah mewujudkannya, engkau akan disempurnakan sebagaimana Kristus telah memberi kuasa berjalan bagi orang yang lumpuh ketika dia percaya bahwa dia sudah disembuhkan. Demikianlah adanya jika engkau mempercayainya.
Jangan tunggu merasa dirimu sudah sempurna, tetapi katakanlah: “Saya mempercayainya, demikianlah adanya, bukan karena saya merasa demikian, tetapi karena Allah telah menjanjikannya.”
Kata Yesus: “Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” Markus 11:24. Ada syarat atas janji ini --supaya kita dapat berdoa sesuai dengan kehendak Allah. Bahkan kehendak Allah ialah membersihkan kita dari dosa, membuat kita menjadi anak-anak-Nya, serta menyanggupkan kita supaya mendapat satu kehidupan yang suci. Oleh karena itu kita harus memohon berkat-berkat ini serta percaya bahwa kita menerimanya, lalu mengucap syukur kepada Tuhan karena kita telah menerimanya. Kita mempunyai hak datang kepada Kristus supaya disucikan, dan berdiri di hadapan hukum tanpa rasa malu atau sesal. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut” (Roma 8:1,2).
Mulai saat itu engkau bukan lagi milikmu sendiri, engkau telah dibeli dengan harga tunai. “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia...bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus” (1 Petrus 1:18,19). Dengan mempercayai Allah secara sesederhana ini, Roh Kudus telah melahirkan satu hidup baru di dalam hatimu. Sebagai seorang kanak-kanak engkau lahir di dalam keluarga Allah, dan Dia mengasihi engkau sebagaimana Dia mengasihi Anak-Nya.
Sekarang setelah engkau menyerahkan dirimu sendiri kepada Tuhan Yesus, janganlah undur, janganlah menjauh daripada-Nya, dari hari demi hari berkata: “Akulah milik Kristus, telah kuserahkan diriku sendiri pada-Nya” serta memohon pada-Nya supaya memberi Roh Kudus padamu serta memelihara engkau dengan karunia-Nya.  Dengan menyerahkan dirimu kepada Allah, percaya di dalam Dia, engkau menjadi anak-Nya, oleh karena itu engkau sepatutnya hidup di dalam Dia. Seorang rasul berkata: “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita, karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia” (Kolose 2:6).
Ada beberapa orang yang merasa bahwa mereka haruslah lebih dulu dicoba, dan harus membuktikan kepada Tuhan Allah bahwa mereka sudah dibarui, sebelum mereka dapat menuntut berkat-Nya. Tetapi sekarang juga mereka dapat menuntut berkat Tuhan. Mereka harus mempunyai anugerah-Nya, Roh Kristus, untuk membantu kekurangan mereka itu, atau mereka sama sekali tidak dapat melawan kejahatan. Yesus suka kita datang pada-Nya sebagaimana adanya kita, dalam keadaan berdosa, tiada daya, dan hanya bergantung pada-Nya. Kita dapat datang pada-Nya dengan segala kelemahan kita, kebodohan kita, kita yang penuh dosa, dan menyembah di kaki-Nya dengan pertobatan. Adalah mulia bagi-Nya mengelilingi kita di dalam lengan kasih-Nya serta membebat luka-luka kita, membasuhkan kita dari segala kenajisan.

Di sinilah ribuan orang gagal; mereka tidak percaya bahwa Yesus mengampuni mereka secara pribadi, perseorangan. Mereka tidak percaya Firman Allah. Adalah merupakan kehormatan bagi semua orang yang menurut syarat-syarat itu mengetahui bagi diri mereka sendiri bahwa keampunan diberikan atas tiap-tiap dosa. Buangkanlah kecurigaan bahwa janji-janji Allah itu bukanlah untukmu. Janji-janji itu diberikan kepada setiap orang yang berdosa lalu bertobat. Kekuatan dan anugerah yang diadakan melalui Kristus akan diantarkan oleh malaikat-malaikat yang bertugas mengerjakannya bagi tiap-tiap jiwa yang percaya. Tiada orang yang begitu berdosa yang tidak akan mendapat kekuatan, kesucian dan kebenaran di dalam Yesus, yang telah mati bagi mereka. Yesus menanti hendak menanggalkan jubah mereka yang dinodai dosa lalu menukarkannya dengan jubah kebenaran yang putih; diminta-Nya mereka hidup bukannya mati.
Allah tidak memperlakukan kita sama seperti manusia fana memperlakukan sesamanya. Pikiran-Nya adalah pikiran kemurahan, kasih dan kasih penuh belas kasihan. Kata-Nya: “Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihinya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” “Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!” (Yesaya 55:7; 44:22.)
“Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah Firman Tuhan Allah. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!” (Yehezkiel 18:32.)  Setan selalu siap sedia melarikan berkat janji-janji Allah. Dia ingin mencabut setiap percikan pengharapan dan setiap sinar terang dari dalam jiwa; tetapi janganlah mendengar-dengar sipenggoda, tetapi katakanlah seperti berikut: “Yesus sudah mati supaya saya bisa hidup. Dia mengasihi saya, dan tidak ingin melihat saya binasa. Saya mempunyai Bapa di surga yang penuh belas kasihan; dan walaupun kasih-Nya telah saya sia-siakan; walaupun berkat-berkat-Nya yang telah diberikan padaku saya boroskan, saya akan bangun dan menghadap Bapa-Ku seraya berseru: “Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa.” Perumpamaan itu menceritakan padamu bahwa orang yang telah sesat itu pun diterima: “Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia”(Lukas 15:18-20).
Sekalipun perumpamaan ini mengandung belas kasihan yang pilu, belum juga mampu menyatakan kasih sayang Allah Bapa yang tiada batasnya itu. Tuhan berkata melalui nabi-Nya: “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu” (Yeremia 31:3). Manakala orang yang berdosa jauh dari rumah Bapa, memboroskan hatinya di negeri asing, hati Bapa rindu padanya; dan setiap kerinduan yang timbul di dalam jiwa kembali kepada Allah hanyalah karena permohonan Roh Kudus yang penuh bujukan membujuk, memohon, menarik orang sesat itu kembali kepada hati kasih Allah Bapa.
Dengan janji-janji yang kaya dibentangkan di dalam Alkitab di hadapanmu, dapatkah engkau masih memberikan tempat keragu-raguan itu dalam hatimu? Dapatkah engkau mempercayai bahwa apabila orang yang berdosa itu rindu kembali, rindu meninggalkan dosa-dosanya, di tahan Allah supaya jangan datang bersujud di depan kaki-Nya dalam pertobatan? Dijauhkanlah kiranya pikiran-pikiran yang demikian! Tiada hal yang dapat mendukakan jiwamu sendiri daripada memikirkan pikiran yang demikian mengenai  Allah Bapa kita yang di surga itu. Dia membenci dosa, namun dia mengasihi orang yang berdosa, dan Dia telah memberikan diri-Nya sendiri di dalam wujud Kristus, supaya semua dapat diselamatkan dan memperoleh berkat-berkat yang kekal di dalam kerajaan kemurahan itu. Bahasa manakah yang lebih kuat dan lebih lembut lagi daripada yang digunakan dan dipilih-Nya menyatakan kasih-Nya terhadap kita? Dia berkata: “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau” (Yesaya 49:15).             

Pandanglah ke atas hai engkau yang bimbang dan gemetar, karena Yesus hidup memohon bagi kita. Terima kasih kepada Tuhan yang telah mengaruniakan anak-Nya yang kekasih, dan pintalah supaya kematian-Nya itu tidak menjadi sia-sia bagimu. Roh Kudus mengundang engkau hari ini. Datanglah dengan segenap hati kepada Yesus, dan engkau dapat menuntut berkat-Nya.
Sementara engkau membaca janji-janji itu, ingatlah bahwa semua itu dinyatakan dengan kasih dan keharuan yang tiada bandingnya. Hati Allah yang penuh kasih itu menarik orang berdosa dengan kasih karunia-Nya yang tiada terkira banyaknya. “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7). Ya, hanya dengan percaya bahwa Allah adalah penolongmu. Dia ingin mengembalikan ukuran moral-Nya di dalam manusia . Apabila engkau tertarik datang dekat kepada-Nya dengan pengakuan dan pertobatan, maka Dia pun akan menghampiri engkau dengan kemurahan dan keampunan.