SABAT PETANG
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI BACALAH: Mzm. 119:11; EF. 6:18; ROMA 8:5, 6; IBR. 11:1-6; 1
RAJA. 3:14; YEH.
36:26,
27.
Ayat Hafalan: "Pada
hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari
maut... siapa mempercayakan diri kepada kekayaan akan jatuh; tetapi orang
benar akan tumbuh seperti daun muda" (Amsa111:4,
28).
Meskipun Setan gagal mencobai Yesus, is telah
berhasil kepada semua orang lain. Dia akan terus melakukannya kecuali kita
bertempur menggunakan persenjataan dan kuasa Allah, yang satu-satunya menawarkan
kita kebebasan dan daya tank dunia.
Dengan demikian, kita hams memusatkan perhatian
kita pada pemberi nafkah surgawi kita. Daud menyadari nilai sebenarnya dalam
hidup ini ketika dia menulis, "Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi
orang-orang yang mencari Tuhan, tidak kekurangan sesuatu pun yang baik" (Mzm. 34:11). Salomo mengakui bahwa
hikmat dan pengertian lebih berharga daripada perak dan emas (Ams. 3:13,14). Kebahagiaan sejati dan
hidup benar datang dengan mengalihkan pandangan kita dari harta yang kita
miliki dan melihat kepada Kristus yang hidup, yang memiliki kita.
Satu-satunya pengharapan kita untuk lepas dari daya tarik dunia adalah
hubungan yang vital dan berhasil dengan Yesus. Pekan ini, kita akan
mempelajari unsur-unsur dari hubungan kita, dan betapa pentingnya itu bagi
keberhasilan kerohanian kita sendiri untuk mengenali kekuatan di balik topeng
dunia dan melihat pentingnya Kristus sebagai alasan sebenarnya untuk hidup.
*Pelajarilah
pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat 27 Januari.
26 Penatalayanan: Motivasi Hati
Minggu 21 Januari 2018
Hubungan dengan Kristus
Cinta harta
duniawi, bahkan oleh mereka yang tidak memiliki banyak, dapat menjadi rantai
kuat yang mengikat jiwa kepada dunia ketimbang kepada Kristus. Bahkan jika kita
tidak memiliki banyak dalam hal harta duniawi, keinginan yang bernafsu untuk
mendapatkan materi dapat menjadi kutuk yang mengerikan yang akan, jika tidak
dibawa di bawah kendali Tuhan, menuntun jiwa jauh dan keselamatan. Setan tahu
itu, itulah sebabnya dia menggunakan cinta akan harta benda untuk menjerat
sebanyak yang dia bisa.
Apakah perlindungan kita
satu-satunya? "Pikirkanlah perkara yang di atas. bukan yang di bumi" (Kol.
3:2). Bagaimanakah kita melakukan apa
yang Paulus katakan untuk kita lakukan? (Lihat juga Mzm. 119:11; Ff. 6: I8.)
Satu-satunya
obat untuk keduniawian, dalam bentuk apa pun itu muncul, adalah ketaatan yang
terus-menerus kepada Kristus (Mzm. 34:1) melalui
pa-sang surut kehidupan. Musa "menganggap penghinaan karena Kristus
sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab
pandangannya is arahkan kepada upah" (Ibr
11:26). Sebelum hubungan lainnya, Kristus haruslah menjadi prioritas
pertama kita. Kristus mencari komitmen berdasarkan keyakinan, bukan pada
sesuatu yang disukai; artinya, kita hams berbakti kepada Kristus karena siapa
Dia dan apa yang Dia telah lakukan bagi kita, bukan karena keuntungan langsung
yang mungkin ditawarkan iman dan komitmen kepada-Nya.
Hidup kita
disembunyikan di dalam Kristus, dan rencana-Nya menjadi rencana kita. Komitmen
sejati adalah meletakkan tangan kita untuk membajak tanpa "menoleh ke
belakang" (Lukas 9:62). Ketika
kita membuat komitmen seperti itu, Yesus mengangkat kita kepada potensi penuh
kita. Ketika kita berserah kepada-Nya, Dia akan melepaskan cengkeraman dunia
pada jiwa kita. Kita hams lebih berpusat kepada Kristus ketimbang berpusat pada
materi; itu saja yang akan mengisi kekosongan dalam hidup kita.
Pikirkan tentang waktu Anda mendapatkan harta milik, sesuatu yang
Anda sangat inginkan. Berapa lamakah sukacita dan kepuasan berlangsung sebelum
itu memudar dan Anda segera kembali kepada di mana Anda mulai?
Senin 22 Januari 2018
Dalam Firman
Lebih dari enam
miliar Alkitab telah didistribusikan di seluruh dunia, tetapi berapa banyakkah
yang melihat Alkitab sebagai Firman dari Allah yang hidup? Berapa banyakkah
yang membacanya dengan hati terbuka yang tulus untuk mengetahui kebenaran?
Mempelajari Alkitab dengan
tepat mengarahkan kompas rohani kita dan memampukan kita untuk mengarungi dunia
kepalsuan dan kebingungan. Alkitab adalah dokumen hidup yang bersumber dari
Ilahi (Ibr 4:12), dengan demikian
itu mengarahkan kita kepada kebenaran yang kita tidak dapat peroleh di tempat
lain. Alkitab adalah peta jalan Kristus untuk hidup sehari-hari, dan itu
mendidik kita memperluas daya pikir kita dan memurnikan karakter kita.
Bacalah Yohanes 5:39; 14:6; dan 20:31. Alkitab, khususnya kitab Injil,
memberi kita informasi yang paling berkuasa tentang Kristus. Apakah yang
disampaikan ayat khusus ini dalam Yohanes tentang Dia dan mengapakah Dia
begitu penting bagi kita dan untuk semua yang kita yakini?
Kita mempelajari Alkitab karena itu adalah sumber utama Kebenaran. Yesus
adalah Kebenaran, dan di dalam Alkitab kita menemukan Yesus sebagaimana Dia
yang kita kenal karena dalam Alkitab Dia telah diungkapkan kepada kita. Di
sini, dalam Firman Allah, Perjanjian Lama dan Perjanjian Barn, kita belajar
tentang siapa Yesus dan apa yang Dia telah capai bagi kita. Kita, kemudian,
jatuh cinta dengan-Nya, dan menyerahkan hidup dan jiwa kita kepada
penjagaan-Nya yang kekal. Dengan mengikut Yesus dan menuruti firman-Nya,
sebagaimana terungkap dalam firman-Nya, kita bisa bebas dari ikatan dosa dan
dunia. "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar
merdeka" (Yoh. 8:36).
Bacalah Roma 8:5, 6, apakah sedang diamarkan
kepada kita di sini, dan bagaimana mempelajari Firman Allah bisa menolong kita
dalam perjuangan atas pikiran kita?
Cinta
akan dunia, khususnya cinta akan harta duniawi, dapat dengan mudah menarik kita
menjauh dari Tuhan jika kita tidak berhati-hati. Itu sebabnya kita harus
menjaga diri kita sendiri dalam Firman, yang mengarahkan kita kepada realitas
keabadian dan kerohanian yang begitu penting bagi kehidupan Kristen.
Cinta akan hal-hal duniawi tidak pernah
mengangkat pikiran kepada moralitas rohani; sebaliknya itu menggantikan
prinsip Alkitab dengan keserakahan, mementingkan difi, dan nafsu. Cinta,
sebagaimana terungkap dalam Alkitab, membangun hubungan yaitu dengan mengajari
kita pentingnya memberikan diri kita kepada orang lain. Sebaliknya, keduniawian
hanyalah tentang mendapatkan harta benda untuk diri sendiri, yang merupakan
kebalikan dari semua yang Yesus nyatakan.
28 Penatalayanan: Motivasi Hati